NovelToon NovelToon
Pegawal Pribadi

Pegawal Pribadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Penama

seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Pada siang hari muchen yang sedang istirahat siang di sekolah langsung pergi membeli barang untuk mengunjungi pria tua itu. Setelah sampai di kediaman pria tua itu Muchen tidak menemukan pria itu di rumah.Dan dia bersiap untuk pergi tapi dari kejauhan Muchen melihat pria tua itu berjalan mendekat dengan memakai pakaian hitam.

" kamu dari mana?" Muchen yang melihat pria tua itu membawa banyak makanan enak di tangannya, Hal itu membuatnya terkejut.

Pria tua itu menatap Muchen dengan dingin "Hem, bukankah kamu mengeluh tidak mampu menghidupiku? Jadi aku pergi untuk mengurangi bebanmu" Pria tua itu mengambil setumpuk uang dari sakunya.

"Hah" Muchen yang melihat itu terkejut " Kamu merampok bank yah?"

"Sembarangan, merampok bank hanya bisa mendapatkan beberapa puluh juta" Pria itu menatap Muchen dengan pandangan meremehkan

"Jadi dari mana kamu mendapatkan uang" Melihat tumpukan uang yang tebal di depannya Muchen tidak bisa percaya

Pria tua itu yang melihat Muchen kebingungan jadi dia memberitahu Muchen jika dia mendaftarkan dirinya ke perusahaan bawah tanah.

"Eh, Kalau kamu bisa begitu cepat menghasilkan uang kenapa tidak dari awal saja?" Ucap Muchen dengan kesal

"Hemm, kamu pikir aku akan begitu mudah berbuat sesuatu? Biarkan aku memberitahumu jika aku bertindak pasti akan ada yang mati, Tapi di kota ini orang-orang pada penakut. Orang yang menyuruhku hanya berani untuk membuat orang itu cacat dan tidak berani menyuruhku untuk membunuhnya .Inilah kerjaanku, kau buka dan lihat sekaligus bantu aku menyelesaikannya".

"Apa? Kamu suruh aku membuat orang menjadi cacat? Aku tidak akan melakukannya !" Ucap Muchen sambil mendengus kesal

"Kamu tidak mau. Baiklah sudah cukup lama aku tidak membunuh orang !" Ucap pria tua itu sambil mengambil sepotong kaki ayam dan mulai menggigitnya

Muchen tidak berbicara, Dalam hatinya sedang berpikir apa sebenarnya pekerjaan pria tua ini sebelumnya? Mengapa setiap kali dia bertindak seseorang harus mati!. Melihat amplop dia atas meja Muchen langsung mengambil dan membukanya dan pada saat dia membukanya dia sangat terkejut.

"Astaga siapa yang mempunyai dendam padaku, Sampai-sampai ingin membuatku cacat!" Ucap Muchen yang masih merasa terkejut.

"Apa?" Pria tua itu juga terkejut dan buru-buru merampas amplop itu dari tangan Muchen dan dia bisa melihat foto Muchen, "Astaga orang yang ingin aku bunuh ternyata kamu"

"Siapa yang mau membunuhku" Muchen memandang pria tua itu dengan marah

Pria tua itu juga terkejut dia tidak menyangka tugas pertama yang dia terima ternyata adalah muridnya sendiri, Bukankah sama saja orang itu cari mati.? " Dia adalah seorang pria berambut pirang dengan wajah yang kecil"

"Rambut pirang, wajah kecil." Muchen langsung terpikirkan satu orang yaitu Hendri, namun tidak bisa di pastikan apakah dia orangnya.

"Aku tahu kamu tidak bisa membunuh orang, biar aku saja yang menyelesaikannya" Ucap pria tua itu menanyakan pendapat

Muchen menggelengkan kepalanya

"Hanya seorang anak kecil, belum mencapai titik tersebut" Ucap Muchen

Muchen juga tidak pernah berfikir untuk membunuh orang. dan juga walaupun pria tua itu memiliki keterampilan beladiri yang hebat dan pasti juga memiliki identitas yang tidak biasa, Muchen tidak akan pernah membiarkan pria tua itu membunuh orang di kota Wister ini.

"Baiklah, hati-hati dengan orang di sekitarmu, oh iya kamu ambil saja uang empat puluh juta itu" Ucap pria tua itu sambil menunjuk tumpukan uang di atas meja.

" Benarkah? Apa kamu tidak akan menyesalinya?" tanya Muchen pada pria tua itu

"Tidak ! Ambil saja dan simpan untuk tabunganmu" Jawab pria tua itu

"Baiklah aku tidak akan sungkan lagi" Ucap Muchen sambil mengambil uang yang ada di meja

"Terima kasih. Oh iya aku juga sudah akan kembali ke sekolah " Ucap Muchen lalu berbalik dan pergi dari sana

Beberapa saat setelah Muchen sampai di sekolah bel masuk juga sudah bunyi. Hari ini pelajaran kosong dan murid di kelas belajar sendiri.tapi tiba-tiba Bu Mira wali kelas masuk memberikan informasi.

"Anak-anak seminggu dari sekarang akan di adakan ujian penilaian penting pertama seluruh kota. Meskipun kita semuanya berada di sekolah ini tetapi ujian akan tetap di adakan dengan ketat sama seperti ujian nasional. Dan ini juga bisa menjadi referensi yang baik untuk hasil akhir ujian nasional nanti. Jadi Ibu harap kalian semua bisa belajar lebih giat lagi"

Bu Mira tidak banyak bicara, sebelum ujian nasional mereka harus mengandalkan dirinya sendiri. Dalam waktu tiga bulan nilai pada dasarnya sudah di tetapkan. Setelah Bu Mira keluar situasi kelas pun di ramaikan oleh diskusi.

Muchen belajar materi baru lagi dengan serius, Dia tahu bahwa simulasi penilaian sekota kali ini dirinya hanya sebagai penonton. Tidak lama kemudian bel sudah berbunyi, Clara berdiri dari tempat duduknya kemudian membalikan badanya dan bertanya pada Bella " Apakah kamu ingin pergi ke toilet?"

"Aku tidak mau pergi,kamu pergi sendiri saja" Kata Bella yang sebenarnya sedang berjuang menyelesaikan soal matematika yang sulit.

Clara mengangguk dan kemudian pergi dari sana.

Muchen masih sedang serius belajar tapi tiba-tiba dia mendengar suara Andi. " Muchen ayo kita ke toilet"

"Oke tunggu sebentar"Ucap Muchen sambil merapikan meja belajarnya.

Ketika sampai di depan pintu toilet dia melihat Sarah juga berada di sana.

"Halo Muchen" Ucap Sarah menyapa Muchen dengan senyum manis

Muchen hanya menatap Sarah dan menganggukkan kepalanya.

"Muchen kamu sungguh hebat, tidak di sangka di waktu yang bersamaan kamu menjadi pusat perhatian tiga bunga tercantik di sekolah, jujur saja padaku kamu suka yang mana?" Tanya Andi saat melihat Clara yang berjalan dengan anggun di depannya.

Muchen hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya kemudian berkata " Tidak tahu" dan pandangannya juga tertuju pada Clara yang berjalan di depannya.

"Muchen aku tidak layak mengejar mereka tapi kamu bisa, menurutku dengan kekuatanmu kamu bisa mendapatkan siapa saja bahkan mungkin kamu bisa mendapatkan ketiganya sekaligus!" Ucap Andi membuat ramalan sambil tertawa

"Muchen lihat mereka" Ucap Andi pada Muchen yang sedang berpikir tentang sesuatu.

Muchen mengikuti arah yang di tunjuk oleh Andi dan dia melihat Hendri dengan Lukas yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Muchen Hendri adalah pengikut setia lukas sedangkan Lukas adalah anak orang kaya yang sedang mengejar Clara " Ucap Andi yang berpikir mungkin Muchen belum tahu tentang hal ini.

Muchen mengangguk tidak heran waktu itu Hendri memanggil Clara sebagai kakak ipar. kemudian Muchen mengamati mereka yang terus menatap Clara dengan tatapan yang menggelikan.

Sementara itu di tempat mereka berdua. " Ketua pacarmu sedang pergi ke toilet" Kata Hendri

"Kamu bodoh yah, jelas dia masuk ke toilet karena ini memang toilet masa dia mau ke kantin" Ucap Lukas sambil menatap Hendri dengan kesal .

"Ketua bentuk tubuh kakak ipar semakin bagus, lihatlah bokongnya begitu bulat, bahkan kulitnya bercahaya dan cerah" Kata Hendri dengan nada menjilat

"Tentu saja! Ah sial, seandainya aku bisa melihat Clara di dalam toilet?" Ucap Lukas dengan nada kesal

"Hah" Hendri terdiam sejenak, otaknya berputar" Ketua itu sungguh mudah "

"Mudah? Kamu bicara omong kosong!" Lukas menatap tajam Hendri

"Ketua sekarang orang yang pergi ke toilet sangat sedikit, terutama toilet wanita, aku lihat dari tadi tidak ada yang masuk. Ketua begini saja aku jaga di depan pintu kemudian kamu cepat masuk dan lihat ! terus saat sampai di dalam kamu bilang saja kalau kamu salah masuk, bagaimana ?" ucap Hendri yang memberikan Lukas saran

Lukas terkejut dia berpikir kalau ini adalah ide yang bagus." Baiklah lakukan sesuai dengan rencana mu"

"Ya, baiklah" Hendri juga sebenarnya ingin masuk dan melihat tapi saat ini dia harus mengutamakan bosnya dulu. Sambil berbincang mereka berjalan ke arah toilet wanita.

" Muchen gawat nih! Mereka berdua pergi kearah toilet wanita, pasti targetnya adalah Clara " Ucap Andi dengan terburu-buru kepada muchen

Muchen melihat Clara yang sudah masuk ke ke dalam toilet dia dengan tergesa-gesa berkata "Kita masuk dari toilet pria"

"Ha" Andi terkejut lalu dia berkata pada Sarah " kamu ke toiletnya nanti saja aku pergi dengan Muchen dulu"

Sarah mengangguk dengan cepat.

1
Candra Apih
hebat abis operasi bisa langsung pulang
StAr 1086
coaa ngikuti dulu
Teddy Aktadi
Luar biasa
Anthy: trima kasih sudh di bca
total 1 replies
Sara la pulga
Kebayang terus!
Anthy
terima kasih sudah di baca
Anthy: terima kasih
S. M yanie: semangat...
total 2 replies
Taro
Langsung kebawa suasana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!