DUNIA KEGELAPAN

MiLLie merasa tidak tenang di kamarnya. Ia lalu menemui pemilik apartemen untuk menanyakan informasi mengenai orang yang menyewa kamar apartemen itu sebelumnya.

Pemilik apartemen itu lalu mencari berkas-berkas terkait mengenai penghuni apartemen. Kemudian ia menemukan penghuni kamar apartemen sebelum MiLLie. Pemilik apartemen itu memastikan kalau Melody adalah penyewa terakhir sebelum MiLLie.

Setelah mendengar hal itu, MiLLie segera kembali ke dalam kamar apartemennya. Lalu ia merubah semua dekorasi kamarnya. MiLLie mendekorasi ulang apartemennya agar aura Melody hilang dari kamar itu.

Semua barang-barang yang berhubungan dengan pemilik apartemen sebelum dia, semuanya di singkirkan oleh MiLLie. Setelah selesai beres-beres di kamar apartemennya, MiLLie mengantuk dan akhirnya ia tertidur.

MiLLie bermimpi ketika dirinya dan keluarga pamannya kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Begitu mobil bertabrakan, dia terbangun seketika dengan peluh dingin di sekujur tubuhnya. Keesokan harinya, MiLLie membawa kliping berita kecelakaan yang terjadi beberapa tahun yang lalu ke kantor polisi saat ia bersama keluarga pamannya.

"Pak, saya ingin tahu apakah ada arsip kecelakaan tentang ini?" Kata MiLLie sambil menunjukkan sepotong koran pada petugas polisi.

MiLLie minta petugas polisi itu untuk membantunya mencarikan arsip kasus kecelakaan tersebut.

"Kenapa anda melakukan ini, nona?" Tanya petugas polisi itu pada MiLLie.

"Saya hanya ingin melihat catatan kecelakaan tersebut. Saya perlu tahu keluarga saya dan informasi mengenai saya. Pasti itu tertulis didalam catatan itu, kan? Ada seseorang yang mengirimkan ini kepadaku saat aku sedang study di Jerman. Itu pasti keluarga saya entah dari pihak ayah atau ibuku. Saya ingin menemukan orang itu, tapi tidak ada cara, karena saya tidak menemukan indentitas saya di negara ini lagi." Kata MiLLie pada petugas polisi.

MiLLie berharap itu akan mengantarkannya kepada saudaranya yang mungkin masih hidup dan yang masih dimilikinya.

"Saya akan bertanya pada kantor polisi di pusat, karena kecelakaan ini terjadi disana. Tapi jangan terlalu berharap." Kata petugas polisi pada MiLLie.

Petugas polisi meminta MiLLie agar tidak berharap banyak.

Kemudian MiLLie keluar dari kantor polisi.

Saat itu Ryan menerima informasi kalau kerangka mayat yang ditemukan oleh MiLLie di hutan dekat telaga itu memiliki kecocokan tes DNA dengan korban kecelakaan. Dia juga mengetahui kerangka itu adalah korban kecelakaan, dan kaget karena itu telah dirilis di media.

[Mayat yang baru ditemukan di hutan dekat telaga, kemungkinan adalah korban kecelakaan]

 Dia yakin pemberitaan tersebut ada untuk mengganggu proses penyelidikan, karena akan ada banyak hal di balik semua itu.

Ryan merasa hal itu tidak masuk akal, namun Ryan melihat MiLLie baru saja keluar dari kantornya. Karena itu, dia buru-buru menghampiri MiLLie untuk menunjukkan foto-foto mayat wanita itu, tentang pakaian (gaun, sepatu, gelang, dll) yang dikenakan oleh kerangka mayat wanita itu.

Dari warna pakainya , MiLLie tahu kalau semua barang-barang yang dimiliki oleh kerangka mayat itu adalah guru seni Melody. Hal itu, karena mirip dengan gambaran Melody yang dilihat oleh MiLLie dikamar apartemennya.

Kemudian MiLLie menerima pesan dari ibu Yona untuk bertemu di restoran. MiLLie segera menemui ibu Yona.

kemudian ibu Yona memberitahu MiLLie sebagai wali kelas anaknya itu mengenai Yona. ia mengatakan, kalau Yona memiliki kemampuan spesial dan dapat melihat jiwa orang yang sudah meninggal. Hal itu membuat Yona diperlakukan aneh oleh teman-temannya. Hal itupun membuat Yona diganggu dan bahkan dikucilkan sampai sekarang. MiLLie meyakinkan ibu Yona bahwa ia akan memberikan perhatian khusus kepada Yona mulai dari sekarang. Tapi ibu Yona tidak yakin itu bisa berhasil, sebab perlakuan itu kembali datang menimpa Yona belakangan ini. Karena itu, dia minta MiLLie untuk mendengar saja apa yang Yona katakan dan jangan biarkan hal itu tersebar pada orang lain. Kemudian, MiLLie bertanya apa pengelihatan terbaru Yona pada ibunya .Ibu Yona mengatakan kalau penglihatan terbaru Yona adalah guru seninya Melody yang sudah meninggal.

Petugas polisi Ryan masih tidak percaya dengan hasil keputusan mengenai penemuan mayat wanita itu. Ia lalu menghampiri seniornya yang sedang menempel koran tentang hasil keputusan mengenai mayat wanita yang ditemukan oleh MiLLie di papan pengumuman kota Towe.

"Senior, ini tidaklah benar. Ini pasti konspirasi! Saya yakin ini adalah kasus pembunuhan pertama." Kata Ryan meyakinkan.

"Jika ini dikenal, maka semua orang takut bahwa adanya pembunuhan berantai di kota ini."Jawab Petugas polisi Joshi.

"Jadi maksudmu, mereka mengurangi kasus tersebut agar warga tetap tenang, begitu? Aku benar, bukan? Sebab itu akan menimbulkan ejekan dari warga." Kata Ryan rada kesal.

"Kau polisi gila!" Jawab Joshi dan meninggalkan Ryan.

"Bagaimana bisa anda mengabaikan saya bicara, senior?" Tanya Ryan mengejar petugas polisi Joshi.

"Aku tidak mengabaikan mu. Itu mungkin kasus pembunuhan, dan bukan kasus kematian karena kecelakaan, tapi itu bukan kasus pembunuhan berantai." Jawab Joshi.

Ryan sekarang tambah yakin bahwa ada lebih mayat daripada yang disangka orang lain. Dia berpendapat kasus tersebut akan menjadi perhatian nasional. Petugas polisi Joshi menegaskan andaipun kerangka tersebut korban pembunuhan, maka itu bukan bagian dari pembunuhan berantai seperti yang Ryan pikirkan. Soalnya tidak ada tanda-tanda yang membuktikan bahwa kerangka adalah korban pembunuhan berantai. Tapi dia menolak memberitahu Ryan karena hal itu adalah sebuah rahasia.

Begitu mereka pergi, seorang pria berpakaian jubah hitam yang misterius berhenti di depan papan pengumuman untuk melihat hasil identifikasi sementara yang ditempel oleh Ryan dan Joshi barusan.

Kemudian Ryan mendapatkan panggilan dari sersan Yano.

"Hey petugas Ryan, kau harus ikut aku sekarang." Panggil Yano.

"Oke sersan. Kemana kita akan pergi?" Tanya Ryan.

"Kita harus melanjutkan penyelidikan mengenai Joshua dan kebenaran baru itu. Tidak usah banyak tanya, ikuti saja aku." Kata Yano.

Kemudian Detektif Yano dan Ryan pergi menemui Joshua.

"Apa tujuanmu mendirikan organisasi kebenaran baru ini?" Tanya Yano pada Joshua.

"Aku hanya ingin memberi tahu kepada seluruh dunia mengenai kehendak Tuhan, agar manusia. Bisa hidup lebih bijaksana. Hanya itu tujuan dari kebenaran baru ini." Jawab Joshua.

"Hahahaha..." Detektif Yano tertawa.

"Apa yang kau tertawakan, detektif?" Tanya Joshua.

"Menjunjung tinggi kebenaran karena takut akan kutukan, apa itu bisa disebut sebagai bijaksana?" Kata Yano.

"Apa lagi yang bisa membuat manusia bertobat selain rasa takut? Apa menurut detektif keadilan bisa ditegakkan dengan hukum buatan manusia? Menurutmu apa pembunuh itu menyesali perbuatannya? Maaf aku pamit dulu, aku ada urusan yang harus aku selesaikan." kata Joshua.

Setelah Joshua pergi, detektif Yano dan Ryan juga kembali.

"Senior, sepertinya dia bukan pria biasa." Kata Ryan.

"Kau mengharapkan pemimpin sekte adalah orang biasa?" Tanya detektif Yano.

...Bersambung...👉...