Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 Siapa???
...***************...
"Assalamu'alaikum wr.wb." Ucap Yura.
"Wa'alaikumussalam wr.wb." Jawab Lili yang terjaga dari tidurnya.
Saat ini sedang menunjukkan pukul 02.00 WIB. Lili yang merasa gelisah sedari tadi, akhirnya selesai melaksanakan sholat tahajud, ia tidak bisa tidur kembali. Sampai ia mendengar suara ketukan pintu, dan ucapan salam dari suara yang tidak asing di dengarnya. Lili segera bergegas untuk membuka kan pintu.
"Yura, sama siapa kamu kesini?" Tanya Lili heran.
"Berdua dengan Doni Bu." Jawab Yura sambil menyerahkan Doni kepada ibunya.
"Rio mana? Kenapa kamu cuma berdua saja kesininya? Apalagi kamu sedang hamil besar." Cecar Lili yang kasihan melihat keadaan putrinya saat ini.
"Entah kenapa Yura tadi tiba-tiba kangen dengan ibu dan bapak. Sudah dilarang bang Rio jangan berangkat malam ini, tapi Yura juga bersikeras mau nya malam ini. Mungkin ini bawaan dari bayi dalam kandungan Yura Bu. Sementara bang Rio tidak bisa ikut karena besok bang Rio ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan." Bohong Yura yang berhasil membuat Lili percaya begitu saja.
"Ya sudah, kamu istirahat dulu di kamar. Kasihan Doni dan kamu pasti kelelahan." Lili mengantarkan putri dan cucu nya ke kamar Yura.
"Iya Bu." Yura pun mengikuti ibu nya dari belakang.
"Maafkan hamba Ya Allah, yang sudah membohongi ibu hamba. Hamba tidak mau orangtua hamba khawatir tentang masalah rumah tangga hamba." Lirih Yura dalam hati.
Yura memang seperti ini, meskipun awalnya Yura terpaksa menikah dengan Rio. Tetapi semenjak ia menikah, ia tidak pernah mengadu kepada orangtuanya tentang perilaku buruk Rio. Yura selalu berusaha menjadi pakaian yang baik untuk suaminya.
"Kamu langsung tidur ya nak, ibu mau kembali ke kamar dulu." Pamit Lili dan diangguki Yura.
Setelah Lili meninggalkan kamar Yura, Yura langsung mengistirahatkan badannya yang sudah lelah disebelah putra kesayangannya.
"Ibu darimana?" Tanya Alwi yang sudah bangun dan melihat istrinya baru masuk kamar.
"Ibu dari kamar Yura Pak." Jawab Lili sambil berbaring kembali disamping suaminya.
"Ngapain ibu ke kamar Yura jam segini? Ibu kangen?" Tanya Alwi lagi.
"Yura barusan sampai dengan Doni pak, jadi ibu mengantarkan Yura ke kamarnya." Lili memberitahu Alwi mengenai kedatangan Yura.
"Berdua saja? Rio nya tidak ikut Bu? Terus kenapa Rio membiarkan anak dan istrinya pergi mengunjungi kita larut malam begini Bu? " Cecar Alwi.
"Bapak bisa gak nanya nya satu-satu, bingung ibu mau jawab yang mana duluan." Kesal Lili melihat suaminya yang sangat posesif kepada putri sulung nya.
"Hehehe.... Maaf Bu. Bapak cuma khawatir saja dengan anak dan cucu kita." Terang Alwi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Khawatir boleh, tapi jangan berlebihan Pak. Kalau bapak se-posesif ini, Yura juga bakalan gak nyaman sama bapak. Bapak harus ingat, anak kita sudah menikah. Jadi kita tidak boleh terlalu ikut campur dengan masalah rumah tangga anak kita." Ungkap Lili mengeluarkan uneg-uneg nya yang selama ini ia pendam untuk menyadarkan suaminya.
Alwi terdiam mendengar perkataan istrinya yang memang benar adanya. Alwi sadar bahwa selama ini ia sudah terlalu ikut campur mengenai hidup Yura.
"Yura kesini karna rindu dengan kita pak, mungkin bawaan hormon ibu hamil yang suka berubah-ubah. Rio sudah melarang nya, tapi bapak tau sendiri kan anak kita keras kepala. Jadi, Yura tetap mau nya malam ini juga pergi kerumah kita. Rio tidak ikut karna ada kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan." Lili mencoba menjelaskan kepada suaminya, agar suaminya tidak khawatir lagi.
Alwi hanya menganggukkan kepalanya saja. Lalu mengajak istrinya untuk tidur kembali.
Keesokan paginya, Rio yang baru saja pulang habis menenangkan hati dan pikirannya. Ia terkejut saat melihat rumahnya tak terkunci. Rio segera masuk kedalam rumah, tetapi istri dan anaknya sudah tidak berada dirumah. Dicarinya di segala sudut rumah, tapi ia tidak menemukan anak dan istrinya tersebut.
"Sayang... Doni... Kalian dimana?" Teriak Rio memanggil istri dan anaknya.
Namun sudah berulang kali di panggil, tapi hasil nya nihil tak ada jawaban.
Rio bergegas ke kamarnya, barangkali dia menemukan jawaban disana. Ternyata benar dugaan Rio, ia menemukan secarik kertas yang berisikan pesan dari Yura.
"Bang, adek kerumah orangtua adek, mau menjenguk bapak dan ibu, soalnya adek rindu mereka."
Rio langsung meremas surat Yura dan langsung membuangnya ke sembarang arah.
Setelah itu Rio membersihkan dirinya dan segera berangkat kerja.
~Dikediaman rumah Alwi~
"Doni.... Doni...." Panggil Alwi memanggil cucunya.
"Tatek....." Ucap Doni langsung berhambur ke pelukan kakeknya.
"Cucu kakek udah mandi?" Goda Alwi.
"Udah dong, Doni tan udah halum dan anteng kek." Sombong Doni.
Alwi yang merasa geram kepada cucunya itu langsung menghujani cucunya dengan ciuman gemas.
"Geli..... Tatek. Nanti lapol mami ya balu tau." Ancam Doni.
"Kakek gak takut, lapor aja ke mami." Tantang Alwi.
"Mami......." Teriak Doni.
"Iya sayang ada apa?" Tanya Yura yang langsung menghampiri putranya.
"Mami... Lihat tatek tium-tium Abang." Adu Doni pada mami nya.
Yura yang melihat kelakuan dua generasi beda usia itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Doni... Kita pergi beli sarapan yok." Ajak Alwi.
"Ayo... Yeeeeee...." Girang Doni.
"Tatek, Abang calam mami ama nenek dulu ya. Tatek tunggu Abang, jangan mana-mana ok." Pesan Doni sambil mengacungkan jempolnya.
"Iya cucu kakek yang bawel." Geram Alwi sambil mencubit pipi chuby cucunya itu.
"Hehehehe..." Doni hanya nyengir kuda.
Setelah bersalaman, Doni dan Alwi pergi mencari sarapan dengan mengendarai sepeda motor.
Doni tampak senang menikmati pemandangan hamparan sawah yang luas, serta mendengar kicauan burung nan merdu.
"Tatek, ada olang goyang-goyang." Tunjuk Doni pada orang-orangan sawah.
"Itu namanya orang-orangan sawah." Beritahu Alwi.
"O...." Doni langsung membulatkan mulutnya.
"Tatek..... Nenek..... Da....da..." Sapa Doni setiap melihat orangtua lewat.
Orang yang di sapa pun hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Alwi sangat senang melihat cucu nya yang selalu ramah pada siapa pun.
Sesampai di warung, Alwi langsung memesan lima bungkus katupek gulai paku. Dan membelikan bubur untuk Doni.
Selesai membeli sarapan, Alwi dan Doni langsung pulang. Di sepanjang perjalanan, ada saja yang dibicarakan Doni pada kakeknya. Alwi sangat senang mendengar ocehan cucunya.
"Tatek, malam-malam Abang kejut dengal suala pintu. Telus Abang dengal juga Papi lagi malah-malah ama Mami." Adu Doni pada kakeknya.
Mendengar ucapan cucu nya, perasaan Alwi menjadi tidak enak. Alwi akan menanyakan hal ini pada Yura. Sebab yang ia dengar dari istrinya, bahwa Yura dan Rio baik-baik saja. Biasanya apa yang dikatakan anak kecil selalu benar. Alwi mencoba mencari tau apa yang terjadi antara Yura dan Rio.
~Padang~
Saat sore hari tiba......
Sepulang bekerja, Rio pulang kerumahnya dengan wajah sumringah. Kali ini Rio tidak pulang sendirian, melainkan bersama seorang wanita.
Siapakah wanita tersebut???
Stay tune terus yaaa 🤗🤗🤗
Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️
...***************...
Dulu Alwi bener" salah cari mantu.
10 iklan+ permintaan update 💜