NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Namun, Aleya malah nampak tetap bersikap acuh.

"Aku punya jadwal yang sangat sibuk. Dan aku yakin begitu juga dengan sebaliknya. Ibu ingin kami menghabiskan banyak waktu seharian hanya untuk berkencan?"

Berdasarkan informasi dan penjelasan dari Martha, Aleya tahu dengan jelas bahwa ibunya meminta Martha untuk mengosongkan jadwalnya selama satu harian penuh. Namun memangnya apa yang akan mereka lakukan selama itu?

Menghabiskan waktu bersama dan bermain-main?

Hal itu sama sekali tidak menciri-khas-kan dirinya. Dimana ketika ia berpacaran dengan mantannya pun, Aleya tidak pernah menghabiskan waktu yang begitu lama. Bahkan ketika hari ulangtahun mereka berdua yang saling berdekatan.

Kini dia diharuskan untuk beramah-tamah dengan pasangan datingnya?

Pikiran kesal langsung menyelimuti dirinya. Ibunya memang selalu saja tidak pernah berubah. Mengeluarkan banyak aturan hingga memunculkan banyak ide.

"Jangan terus mengaturku, Mom. Karena aku cukup sibuk hingga punya banyak waktu untuk sekedar bermain-main. Aku masih harus bersiap-siap untuk launching produk kami yang baru," ungkap Aleya menjelaskan detailnya yang lebih logis agar bisa diterima oleh ibunya.

Namun Ika masih sulit untuk menerimanya.

"Tapi..." ucap Ika lirih.

"Tidak ada tapi-tapi. Setelah ini aku masih harus melakukan meeting. Aku harus mengakhiri panggilan telepon ini," tak lama setelah ia berkata seperti itu, Aleya langsung mematikan ponselnya.

Ia kemudian manatap Martha dengan pandangan sangat serius.

"Apa saja yang sudah kau katakan pada ibuku?" tanya Aleya dengan serangkaian tatapan mengintimidasi.

Martha sudah bersikap sedikit menciut. Dia tahu nasibnya akan buruk setelah ini. Martha pun sedikit beralasan dengan asal.

"Bukankah kau bilang ada meeting? Dan bukankah kita masih harus memeriksa semua laporan ini bersama?" tanya Martha dengan segala tatapan ramahnya.

Wajah manis mungkin bisa menurunkan sedikit emosional Aleya. Namun bukan Aleya namanya jika dia termakan ucapan yang tidak bermutu tersebut.

"Kau baru saja ingin meledekku?" tanya Aleya.

Martha langsung menggeleng dengan cepat.

"Siapa yang meledekmu?" tanya Martha tanpa kesetujuan.

Aleya sudah menunjuk dirinya.

"Kau! Siapa lagi?" ucap Aleya.

Martha langsung membalasnya.

"Aku? Kenapa?" tanyanya.

"Karena kau tahu dengan jelas bahwa aku sedang tidak ada meeting pagi hari ini. Tapi memang masih harus mengerjakan setumpuk pekerjaan yang memerlukan tanda tanganku. Kini kau ingin mengajakku untuk meeting bersama? Meeting semacam apa?"

Aleya hanya berkata asal untuk mengelabui ibunya. Namun Martha dengan sengaja ingin mewujudkannya demi membuat segalanya terkesan nyata?

Martha sudah terkekeh dengan lemah. Ia kemudian menyerah untuk mencoba memanas-manasi.

"Aku hanya mencoba memberikan usul. Mungkin saja ibumu sedang mengawasimu entah dimana. Sehingga aku perlu merealisasikan ucapmu agar bila tiba-tiba saja di mengecek keadaanmu. Seseorang entah siapa bisa menyamakan suaranya dengan ucapanmu tersebut. Kau tidak ingin mencobanya?" tawar Martha.

Dimana mereka berdua sama-sama tahu bahwa kapanpun dan dimanapun Aleya bisa melakukan meeting bersama dengan seluruh karyawannya. Martha hanya perlu mengumpulkan personilnya.

Namun usulan tersebut langsung ditolak oleh yang bersangkutan.

"Aku tidak memerlukan usul semacam itu! Yang aku butuhkan adalah penutup mulut untukmu. Karena jika bukan kau. Siapa lagi yang akan ditanyai oleh ibuku? Sekretarisku yang lain?" tanya Aleya dengan serangkaian tuduhan yang Aleya sangat yakin bahwa hal itu adalah benar.

Ika memang kelap kali bertanya banyak hal pada Martha. Dan Martha seperti biasanya memang sering kali mengatakan apapun yang ada dipikirkannya. Hingga menjawab pertanyaan apapun yang ditanyakan oleh ibunya.

"Kau masih ingin mengatakan bahwa mungkin saja ada oranglain yang menjadi mata-mata ibuku. Jika yang kau bicarakan itu adalah dirimu sendiri?" tanya Aleya dengan tatapannya yang penuh penyerangan.

Aleya sudah berjalan ke tempat duduk lain untuk duduk berhadapan dengan Martha di ruang tamunya dan membuka kembali beberapa laporan yang telah disediakan oleh Martha untuknya.

Dan Martha yang sibuk menelusuri langkah Aleya membalas tuduhan tersebut dengan tersenyum kecut.

"Seperti yang sudah kau tahu. Bagaimana mungkin aku bisa berbohong atau mengakali ibumu? Dia seperti punya indra ke-enam dan dia selalu berhasil tahu bila aku sedang membelamu atau menyembunyikan sesuatu. Aku hanya mengatakan dengan yakin bahwa semua jadwal datingmu telah diatur dengan sempurna. Namun apa kau tahu apa yang dikatakan padaku setelahnya?" tanya Martha dengan segala gagasan yang mendadak tersendat di tengah-tengah.

Martha seketika lupa harus mengerjakan apa karena tuduhan yang begitu memojokkannya. Aleya sudah mengangkat wajahnya untuk mengamati Martha.

Dari tatapannya itu, Martha tahu dengan jelas bahwa Aleya sedang meminta penjelasan lebih darinya. Martha pun akhirnya melanjutkan.

"Dia meminta seluruh jadwalmu selama seminggu ini," ucap Martha pelan.

Aleya langsung bertindak hiperhola dengan berteriak.

"Apa?" teriak Aleya.

Martha langsung menambahkan.

"Dia juga memintaku untuk mengirimkannya saat itu juga padanya tanpa memintaku menutup telepon. Tidak ada negosiasi dan tidak ada pengunduran waktu. Sehingga aku yang tidak memiliki waktu dan kesanggupan untuk merevisi hingga memanipulasinya pun terpaksa memberikan agenda mingguanmu padanya. Lantas sekarang kau ingin aku mengatakan apa lagi?" tanya Martha yang selalu kalah bila ia harus berhadapan dengan nyonya bosnya.

Ika selalu punya cara untuk menekannya. Sehingga Martha yang masih menyandang status sebagai karyawannya juga tidak bisa berkutik dan akhirnya menurut.

"Jadi, sekarang kau mengerti bukan bagaimana sulitnya aku menutupi semua rencanamu tersebut?"

Aleya sudah kembali menampilkan wajah datarnya lagi.

Ia sendiri sangat memaklumi tindakan ibunya yang sangat impulsif dan otoriter. Jiwa pemimpin dan dominasi Ika memang selalu berhasil menjatuhkan siapapun yang ia incar. Itu sebabnya, Martha tidak akan pernah berhasil bila melawan ibunya terlepas situasi apapun yang terjadi.

Karena apa? Karena Verinika memegang satu paham yang paling ia junjung tinggi.

'Tidak ada kata tidak dalam kamusnya, setiap kali dia meminta sesuatu.'

Martha sudah mengerti dengan jelas apa arti wajah datar Aleya tersebut. Sifat dan sikap Ika tentu sudah sangat dihafal oleh putrinya sendiri. Sehingga hanya wajah datar dan ekspresi paham saja yang bisa ia tampilkan.

"Kini kau mengerti bukan bagaimana ibumu bisa tahu semua jadwalmu untuk seminggu ini. Dan bagaimana dia sangat marah ketika dia tahu bahwa kau hanya memberikan waktu dua jam untuk waktu kencanmu?"

Aleya sudah bertingkah masa bodoh.

"Aku sama sekali tidak peduli dan tidak mau peduli. Bukankah aku yang menjalaninya?" ucap Aleya.

Ia kemudian melanjutkan.

"Lantas mengapa kata-kataku harus tidak didengarkan. Dan mengapa aku terus harus diatur, bahkan soal waktu kencan bergilirku juga?"

Aleya dengan sangat cepat langsung bisa merasakan jiwanya menjadi wanita penghibur yang berpindah dari satu pria ke pria yang lain bagai wanita panggilan.

"Apa kau pikir semua ini masuk diakal?" tanya Aleya sembari menenggelamkan wajahnya diantara tumpukan dokumen.

Martha menatap Aleya dengan pandangan bingung dan malas.

"Apanya?" tanya Martha.

Aleya langsung menjawab.

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!