NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayah ...

Malam berganti pagi, Syafa sudah rapi dengan tunik polos berwarna dusty pink dengan panjang selutut dipadupadankan dengan celana kain dengan warna lebih gelap. Ia menuju meja makan untuk sarapan.

Matanya melihat kanan dan kiri, sudah biasa rumah sepi, Namun hari ini menjadi semakin sepi. Hanya ada Bik Arsih yang sibuk mondar mandir menyiapkan sarapan.

"Bik, Ayah masih tidur? semalam lembur sampe jam berapa?" tanyanya dengan wajah binggung.

Bik Arsih tampak ragu, "Bapak nggak pulang, mbak. Mungkin beliau tidur di kantor."

Syafa kaget, tidak biasanya ayahnya itu lembur sampai semalaman. Apa lagi sampai tidur di kantor.

"Tumben, Bik. Banyak banget kerjaan Ayah, ya? Kok nggak ngabarin aku, sih."

Syafa meraih ponselnya untuk menghubungi pria itu, ia khawatir akan kesehatannya. Cukup lama ia menempelkan benda itu ke telinga, tapi tak ada jawaban dari ayahnya.

"Nggak di angkat , Bik. Ayah kenapa, Ya?"

Bik Arsih meliriknya, wanita itu kebingungan.

"Mbak, makan dulu, mungkin bapak belum bangun. Kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh, mbak. Bapak sehat kok, Bik Arsih mau ke kantornya nih nganter sarapan sama makan siangnya."

Syafa menatap Bik Arsih sejenak lalu mengangguk setuju, "Ayah nanti pulang aku marahin, dia kan punya asisten. Apa nggak bisa diserahin tugasnya ke orang lain? udah tau ayah nggak boleh begadang," Syafa cemberut, setelah melihat wajah ayahnya yang tampak pucat belakangan ini. Pikirannya tidak bisa tenang.

"Sudah, mbak. Nanti terlambat," ucap Bik Arsih.

"Marahin ayah ya Bik."

"Iyaa, pasti Bibik marahin juga."

Terdengar klakson motor milik Kio dari luar, Syafa bergegas keluar dan berangkat ke kampusnya. Sampai sekarang ia masih diantar jemput oleh Kio.

Pagi ini Syafa mengikuti kelas dengan perasaan gelisah, ia tak berhenti melihat ke layar ponselnya berulangkali, tidak fokus pada mata kuliah yang sedang disampaikan dosen didepannya.

"Syaf, kenapa?" tegur Kio.

Syafa menggeleng pelan, "Gapapa."

"Fokus, ini mata kuliah terakhir sebelum ujian akhir kita," ucap Kio.

Syafa berdehem.

Ia membuka ikon WhatsApp yang tak kunjung muncul notifikasi pesan dari ayahnya. Sebenarnya kemana pria itu? Tak pernah sekalipun Arya sulit dihubungi seperti ini, meski sesibuk apapun. Namun kali ini sampai kelas berakhir pun Arya tidak kunjung menjawab teleponnya, Bik Arsih pun sama.

Syafa menjadi lebih protektif soal Arya, belakangan ini wajah pria itu tampak lesu dan pucat. Setiap ditanya seolah-olah menghindar dan selalu mengatakan dirinya baik-baik saja.

"Pada kemana ini?" gumamnya.

"Woi," lagi-lagi Kio menegurnya.

Ia mendekatkan wajahnya, matanya menatap lekat Syafa.

"Semua baik-baik aja?" tanyanya.

Syafa menghela nafas, "Ayah susah banget aku telpon, dari semalem."

"Loh? Tumben."

"Kata Bik Arsih, Ayah ambil lemburan di kantor."

Kio berpikir sejenak.

"Kamu ada nomor orang kantor, nggak?"

Syafa menggeleng.

"Bibik yang punya, soalnya dia yang sering bolak-balik ke kantor."

"Bik Arsih punya? Yaudah ayo aku antar pulang, minta sama dia nomor orang kantor," sarannya.

Kio merangkul pundak Syafa.

"Aih, senyum dong. Ayah kamu pasti nggak kenapa-kenapa," hiburnya.

Syafa tersenyum tipis.

'Benar ayah pasti nggak akan kenapa-kenapa'

Melewati lorong kampus, Syafa dan Kio berpapasan dengan Hasby yang akan pergi mengajar ke kelas lain. Kio reflek langsung menurunkan tangan dari pundak Syafa, ia melempar senyum kikuk karena mendapat tatapan sinis.

'Yah, kena nih aku' batin Kio.

"Siang, Pak," sapa Syafa.

"Siang juga."

Kio memutar kepalanya melihat Hasby.

"Syaf, nanti kalo kamu nikah, kita nggak boleh begini, kan?"

"Ya menurut kamu?"

Syafa memang sudah memberitahu Hasby perihal Kio, sahabatnya yang gemulai. Selagi tidak ada kontak fisik Hasby tidak masalah, maka dari itu ia menatap tidak suka ke arah Kio yang merangkul pundak Syafa.

Kio merinding, "Galak banget mukanya tadi, nggak ngomong tapi udah kebaca dari ekspresinya."

Sesampainya di rumah, Syafa mencari sosok Bik Arsih. Berulangkali ia memanggil tapi tidak ada jawaban dari wanita itu, ia pun memutuskan pergi ke dapur. Ternyata ponsel Bik Arsih tergeletak didekat lemari gelas.

"Yah, pantes nggak diangkat, ketinggalan ternyata."

Tiba-tiba ponselnya berdering, ada nama kantor ayahnya di kontak orang tersebut, dengan cepat Syafa menempelkan benda itu ke telinga.

"Bik, bajunya bapak jangan lupa. Sama bed cover," ucap orang itu.

Syafa mengigit bibir bawahnya.

"Ayah saya kenapa? Untuk apa baju ayah diambil!" tanyanya dengan nada yang meninggi.

Terdengar keheningan dari sana.

"Ini Syafa?"

"Iyaa ini Syafa. Dimana ayah? Kenapa harus diantarkan bajunya?" tanyanya yang semakin penasaran.

Entahlah ia menjadi emosional hingga matanya berkaca-kaca.

"Halo? Masih ada orang, kan?"

"Maaf ...."

Kata itu yang mampu terucap dari mulut orang tersebut, Syafa semakin gelisah.

"Iyaa, maaf soal apa? Mana ayah?"

"Mbak Syafa?"

Bik Arsih yang entah darimana tiba, menghampirinya. Sadar ekspresi yang tak biasa ditampakkan oleh wajah Syafa, ia segera merebut benda itu dari Syafa.

"Bik!" bentak Syafa.

Wanita itu tampak gelagapan.

"Bik, apa maksudnya ini? tolong jujur, ayah dimana?"

Bik Arsih menunduk, enggan menatap matanya.

"Mbak ...."

"Jawab aku, Bik!"

"Bapak masuk rumah sakit." ucapnya cepat.

Bik Arsih yang tampak ragu-ragu akhirnya mengaku juga. Syafa kaget bukan main mendengar ucapan pembantunya, rasa khawatir memenuhi hatinya.

"Kenapa Bik Arsih enggak kasih tau Syafa dari semalam? Ayah di rumah sakit mana? Gimana keadaannya?"

"Maaf, Bik Arsih diminta bapak untuk tutup mulut soal sakitnya. Bapak nggak mau, mbak jadi cemas, Bapak masih dalam penanganan dokter ... kondisinya belum stabil sampai siang ini," ucap Bik Arsih dengan nada menyesal.

Syafa mengusap air mata yang sudah memenuhi pelupuk matanya, tanpa banyak bicara lagi, Syafa segera bergegas menuju rumah sakit tempat ayahnya dirawat, menggunakan taksi online.

Ia mengambaikan panggilan Bik Arsih, hatinya terluka karena orang-orang terdekatnya malah menutupi hal yang penting seperti ini.

Bik Arsih yang cemas dan khawatir, menghubungi Hasby dan menyampaikan berita soal Arya padanya.

"Tolong mas, Mbak Syafa sudah kesana. Bibik khawatir ... Maafin Bibik," isaknya.

1
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
LISA
Aq mampir Kak
Zetti Afiatnun
Luar biasa
Iqlima Al Jazira
ceritanya asyik, memaparkan keluarga yang harmonis serta sosok pasangan yang ideal.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!