NovelToon NovelToon
JANGAN AMBIL ANAKKU

JANGAN AMBIL ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Anita Jenius

Berawal dari kesalahan Mike dan Sandra yang menyebabkan Sandra harus hamil di luar nikah. Mike pun di usir dari rumah. Lalu Mike membawa Sandra kabur dari rumah orang tua Sandra dan menikah tanpa restu orangtua. Lalu papa Mike berusaha membuat hidup mereka menderita agar Mike meninggalkan Sandra dan balik padanya.
Suatu saat Sandra kontraksi. Tak satu pun warga mau menolong mereka. Mike hanya menemukan gerobak dan membawa Sandra dalam kondisi hujan ke rumah sakit. Mike meminta tolong pada pihak rumah sakit untuk menolong Sandra dengan kekuatan terakhirnya lalu Mike pun pingsan. Lalu keduanya langsung di tangani. Mike pun meninggal. Sandra melahirkan bayi laki-laki yang lucu.
Mengetahui anaknya meninggal, Pak Anwar pun mengambil mayatnya Mike beserta anak mereka. Sandra yang masih lemah tidak dapat mengejar Pak Anwar dan terjatuh.
“Jangan Ambil Anakku” Ucap Sandra saat dia terjatuh .
Bagaimanakah nasib Sandra dan anaknya? Apakah Sandra masih bisa bertemu dengan anaknya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Jenius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Sandra Memutuskan Kabur Dengan Mike.

Sesampainya di kamarnya, Sandra pun merebahkan dirinya di atas ranjang tempat tidurnya. Dia menangis tersedu-sedu di sana meratapi nasibnya yang sungguh malang beberapa hari ini. Susan mengeluarkan semua perasaan penat yang ada di hatinya dengan menangis.

“Gimana ini? Kayaknya papa beneran nggak setuju dengan pernikahanku dengan Mike. Trus bagaimana dengan nasib anak yang dikandunganku ini? Aku takut menggugurkan anak ini. Tapi aku juga nggak yakin apakah keputusan menikah dengan Mike benar atau nggak.” Batin Sandra dalam hati.

Sandra pun melihat handphone nya. Dia mencari kontak Mike di handphonenya dan menelponnya.

Mike yang berada di rumah driver gojek yang menampungnya sedang curhat pada sang driver tersebut.

Saat bicara dengan Pak Budi sang driver gojek tersebut, handphone nya pun berbunyi. Awalnya Mike tidak mau menghiraukan telponnya. Mike takut telpon itu adalah telpon dari papanya untuk memarahinya.

“Kenapa nggak diangkat?” Tanya Pak Budi

“Nggak ahh Pak. Paling ini papanya Mike. Dan pasti dia mau memarah-marahi Mike. Jadi malas ahh mengangkatnya. Nanti hanya akan membuat kepala Mike pusing.”

“Nggak boleh kayak gitu dong. Biar bagaimana pun dia itu kan orangtua kamu. Masak kamu nggak mau angkat telpon kamu sih? Nggak bagus loh.” Ucap pak Budi.

“Hmmm.. Iya sih Pak. Tapi gimana ya?”

“Udah. Angkat saja dulu. Dari pada handphone kamu bunyi-bunyi terus kayak gitu.” Saran Pak Budi.

“Iya deh Pak.!” Mike pun mengikuti omongan Pak Budi. Dia lalu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kamarnya. Handphone milik Mike tadi di taruhnya di tas ransel yang dia bawa dari rumah.

Saat Mike melihat handphone nya, dia terkejut melihat siapa yang memanggil dirinya tersebut. Ada nama Sandra yang memanggilnya sebanyak tiga kali.

“Astaga.. Sandra..!! Ada apa dia menelpon? Apa ada yang perlu ya? Aku telpon balik aja mana tahu memang ada yang penting” Mike meniatkan dirinya.

Mike pun menekan tombol untuk menelpon Sandra. Telpon itu pun akhirnya tersambung pada Sandra. Dengan samar-samar karena di tutupi air mata, Sandra pun mengangkat telpon dari Mike.

“Halo.. Kamu kemana saja sih? Apa kamu sengaja menghindariku sampai-sampai nggak mau angkat telponku lagi? Hah???” Tanya Sandra bertubi-tubi.

“Halo Sandra. Maaf. Bukan…” Mike menjawabnya dengan tergagap dan hati-hati. Takut Sandra semakin tersinggung.

“Bukan? Bukan apa?” Tanya Sandra emosi.

“Bukan maksudku nggak mengangkat telponmu Sandra. Tapi aku tadi lagi ngobrol sama Pak Budi. Sekarang aku numpang di rumahnya Pak Budi.” Jawab Mike jujur.

“Pak Budi? Siapa pak Budi?” Tanya Sandra heran.

“Pak Budi adalah driver gojek Sandra. Tadi dia yang menolong aku.” Cerita Mike.

“Menolong? Menolong apa?” Sandra bertanya dengan menangis.

“Kamu menangis? Kamu kenapa Sandra?” Baru mau bercerita, Mike malah mendengar tangisan Sandra. Mike pun jadi nggak tega mendengarnya.

“Hiks.. hiks.. hikss.. Papa. Papaku Mike. Papaku..” Sandra menangis saat Mike menanyakan padanya.

“Papa kamu? Pak Riko? Kenapa dengan om Riko?” Mike panik mendengar tangisan Sandra.

“Papaku nggak mau kita menikah. Keputusannya sudah bulat. Papa ingin aku menggugurkan anak ini dan membatalkan rencana pernikahan kita.”

“Hmm.. iya. Aku sudah menebaknya.” Mike pun tidak terlalu memikirkan lagi apa yang barusan dikatakan oleh Sandra.

“Kamu kok santai sih Mike? Apa kamu nggak takut kehilangan aku dan calon anak kita ini?” Tanya Sandra pada Mike.

“Bukan itu Sandra. Maksud aku itu adalah kalau aku sudah menebak kalau om Riko tidak menyetujui hubungan kita. Sama kayak papa aku. Tapi kamu masih beruntung, papa kamu nggak usir kamu kayak papa aku. Kamu masih dibiarin tinggal di rumah. Sementara aku..” Mike menggantung omongannya.

“Kamu kenapa? Kamu diusir dari rumah?” Sandra yang tadinya tiduran menelpon Mike pun jadi terduduk kaget.

“Iya Sandra. Itulah makanya aku sekarang bingung mau tinggal dimana. Semua ATM dan kartu kreditku di ambil semua sama papa. Untungnya aku sempat ambil beberapa juta dari tabunganku dalam bentuk uang tunai. Jadi setidaknya aku ada pegangan untuk cari kerja dan untuk makan selama tinggal di luar rumah. Untungnya aku ketemu dengan Pak Budi dan dia mengajak aku tinggal di rumahnya beberapa hari ini. Kalau nggak aku pasti akan bingung gimana aku bisa hidup dengan uang pas-pasan tanpa pekerjaan” Cerita Mike pada Sandra.

“Astaga..!! Trus ini gimana Mike? Apa kamu sudah dapat kerjaan?” Tanya Sandra.

“Belum. Aku sudah melamar kerja kemana-mana. Tapi belum ada satu pun yang dipanggil. Apa benar ya apa yang dikatakan papaku dan papamu kalau orang yang nggak lulus kuliah akan susah dapat kerja? Apa segitu beratnya mencari kerja sesuai dengan kemampuanku?” Mike mendengus kesal.

“Jangan menyerah. Kamu kan baru-baru ini nya mencari kerjanya. Belum pun ada seminggu. Sabar saja.” Sandra mencoba menenangkan Mike.

“Iya Sandra aku tahu. Aku memang nggak boleh menyerah. Kamu dan calon anak kita membutuhkan aku.”

“Hmmm.. Iya Mike. Tapi tolong jangan kelamaan bawa aku dari sini. Takutnya papa akan memaksaku tiap hari untuk menggugurkan anak ini. Apa kamu mau?”

“Ya nggak dong Sandra. Nanti setelah aku dapat kerjaan aku pasti akan mencari kontrakan untuk tempat tinggal dan akan membawa kamu tinggal bersamaku di sana. Kamu mau kan Sandra? Kamu mau kan sementara ini hidup susah dengan aku?” Mike mencoba bertanya untuk meyakinkan dirinya sendiri apa Sandra benar-benar mau hidup menderita bersama dengannya.

“Demi calon anak kita yang ada di perut aku. Aku nggak apa-apa Mike. Aku siap hidup menderita bersama dengan kamu. Kita akan membesarkan anak kita bersama.” Jawab Sandra.

“Jadi kamu bersediakan kabur bersama denganku setelah aku dapat pekerjaan?”Tanya Mike sekali lagi dengan wajah penuh harap pada Sandra

“Iya aku bersedia Mike. Aku akan pelan-pelan mempersiapkan barang-barangku agar nantinya setelah kamu datang, kamu bisa langsung membawamu kabur.”

“Baik Sandra. Tunggulah sebentar lagi ya. Aku pasti akan datang menjemputmu.” Ucap Mike dengan yakin.

“Oke. Aku akan menunggumu. Bergeraklah cepat Mike. Calon anak kita ini makin lama makin besar dan pastinya akan membutuhkan status setelah dia lahir.”

“Iya Sandra. Pasti. Aku akan datang secepatnya untuk menjemput kalian.” Mike meyakinkan Sandra sekali lagi.

“Baiklah Mike. Perasaanku agak tenang sekarang.”

“Ya sudah. Sekarang kamu tidur dan istirahat ya. Jangan memikirkan hal itu lagi. Fokuslah pada calon anak kita ya. Sekarang dia sangat bergantung pada kamu. Kalau kamu sakit, dia pun pasti ikutan sakit.” Nasehat Mike.

“Iya. Iya. Ya sudah kalau gitu aku tutup telponnya dan istirahat.”

“Bagus Sandra. Selamat tidur sayang..!!” Mike pun melambaikan tangannya ke arah Sandra sebelum mengakhiri telponnya. Sandra pun tersenyum lalu langsung mematikan telponnya.

Setelah Sandra mematikan handphonenya, Mike mendekapkan handphonenya ke dadanya dan bersandar ke dinding rumah Pak Budi tersebut.

“ Ya Tuhan.. Aku mohon mudahkan lah jalan kami untuk menikah. Berikan jalan keluar terbaik buat kami. Berikan juga pekerjaan buat aku Tuhan supaya aku bisa menghidupi Sandra dan calon anak kami kelak. Aku nggak mau jadi pria yang nggak bertanggung jawab. Aku ingin menjadi suami dan ayah yang baik buat anak kami nanti. Tolong berkati kami Tuhan. Amin.” Doa Mike dalam hatinya.

Mike pun memasukkan handphonenya lagi ke dalam tas yang ada di kamar itu dan keluar dari kamar tersebut dan menemui Pak Budi kembali.

1
Syiffitria
semangat terus ka, rose dan iklan-iklan untuk kaka
Bilqies
positif thinking aja sandra
Bilqies
semangat Sandra 💪
Elisabeth Ratna Susanti
waduh, semoga nggak kenapa2
EMP Official
biasanya kebalik thor,, cwe nya minta tangung jawab cowoknya kabur 😭😭
Lukalama
bintang 5 untuk kak Anita /Grin/, ceritanya gak mudah ke tebak, alurnya sangat rapi step by step, banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari cerita novel ini 👍
Elisabeth Ratna Susanti
triple like 👍
Lukalama
/Rose//Rose/untukmu kak
Lukalama
betul sekali.../Scream/
Lukalama
lah ini dokter kok ngaco /Sweat/
Lukalama
meregang nyawa di tangan bapaknya sendiri /Shame/
Lukalama
/Rose//Rose/meluncurrr
Lukalama
2 iklan untukmu thor
Lukalama
smoga saja dugaan pak Anwar benar, Mike cuma pura-pura /Cry//Cry//Cry/
Lukalama
si Mike hilang ingatan gitu...?? /Shame/
Lukalama
emang kamvret si anwar..../Angry//Angry//Angry/
Pena dua jempol
2 🌹 + 1 vote untuk kamu kakak, semangat berkarya 🫰🏿
Pena dua jempol
tiba-tiba deg-degan aku 😢
Dewi Payang
3🌹buat Mike, semangat💪
Dewi Payang
Betul tu kata isteri....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!