NovelToon NovelToon
Nadira Atau Naura

Nadira Atau Naura

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Embunpagi

Aku hampir gila, karena dihadapkan pada dua wanita.
Nadira adalah gadis pilihanku, sedangkan Naura adalah gadis pilihan ibu.
Jika tetap mempertahankan Nadira, maka hati ibulah yang akan tersakiti, tetapi jika memilih wanita pilihan ibu, maka aku harus siap melihat Nadira terluka dan kecewa.

lalu aku harus bagaimana? Apa aku bisa mencintai wanita pilihan ibu seperti aku mencintai Nadira?

hai...mampir yuk di cerita terbaruku!
jangan lupa like dan komen ya.. terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 18

Terbayang wajah Nadira yang pucat, bibirnya yang tiada henti menyebut nama mas Rafka, hatiku merasa sakit.

Tenang ya Nadira, besok aku akan berbicara pada ibunya mas Rafka agar bisa menerima kamu menjadi menantu sekaligus menjadi pendamping putranya.

Kamu bertahan di sana ya!

***

Pagi-pagi sekali aku sudah bersiap ke rumah ibu. Seperti biasa, setelah tukang ojek langganan ku datang, aku langsung meluncur ke rumah ibu.

Tidak lama, aku sudah sampai di depan rumah ibu. Terlihat ibu sedang memegang selang untuk menyiram tanamannya halaman rumahnya.

Melihat aku datang sepagi ini, ibu sangat terkejut.

"Nau.." sapa ibu. Beliau menghentikan aktivitasnya.

Aku segera meraih tangan ibu dan mencium punggung tangannya dengan takzim.

"Kenapa sendiri? Rafka tidak bisa ngantar kamu? Kelewatan sekali anak itu, istri sedang hamil kok dibiarkan ke sini sendiri, mana naik ojek lagi." Omel ibu.

Beliau langsung mengajakku masuk.

"Sebentar ya, ibu mau nelpon Rafka dulu. Pasti dia sedang tidur pulas." Ucap ibu sambil mengambil ponsel yang tergeletak di meja.

"Bu..mas Rafka tahu kok kalau aku ke sini." Ucapku cepat sembari tanganku memegang tangan ibu agar tidak jadi menelpon putra kesayangannya itu.

Beruntung ibu nurut. Beliau kembali meletakkan ponselnya.

"Ya sudah kalau begitu, kamu sudah makan? Ibu pesan bubur ayam dulu ya? Atau .sebentar ibu lihat ke dapur dulu, lihat mbak Nana masak apa hari ini." Ibu bergegas berjalan ke dapur, namun aku segera mencegahnya.

"Bu.. Naura ingin bicara hari ini."

Mendengar nada bicaraku yang tegas, ibu segera menghentikan langkahnya. Beliau menatapku dengan seksama, mencoba menebak dan membaca raut wajah ku.

"Bu, aku ke sini ada perlu sama ibu. Bisa kita bicara?"

Ibu mengangguk dan mengajakku duduk di ruang tamu.

"Kamu kenapa, Nau?" Tanya ibu. Kini ibu yang mulai penasaran.

Keringat dingin mulai membasahi tubuhku. Keberanian yang telah ku kumpulkan sejak malam tadi menguap begitu saja.

Aku sibuk memainkan jari jemari, menautkan lalu melepaskan. Mencoba menetralkan suasana hatiku.

"Nau.mkamu mau bicara apa?" Tanya ibu lagi. Sepertinya beliau mulai sebal karena aku belum juga memulai pembicaraan.

Sejenak aku menarik napas dan menghembuskannya lagi. Lalu..

"Ibu kenal Nadira?"

Wajah ibu mengeras kala aku menyebut nama Nadira di depannya. Ada rasa ketidaksukaan yang terpancar diwajahnya.

"Nadira tadi malam bunuh diri, Bu." Ucapku lagi.

Kali ini reaksi ibu benar-benar terkejut,

"Lalu apa hubungannya Nadira dengan ibu? Ibu tidak pernah menyukai perempuan itu." Ucap ibu dengan lantang.

Huft! Aku menghela napas,

"Bu..mereka meminta mas Rafka untuk menikahi Nadira dan aku setuju."

Ibu membelalakkan matanya. Tentu beliau tidak percaya dengan ide konyol ini.

"Kamu menerimanya? Ckck..Naura..Naura? Kamu mau dimadu?" Ibu malah balik bertanya.

"Sia-sia ibu menjodohkan kamu dengan Rafka jika akhirnya Rafka pun harus menikah dengan Nadira." Ucap ibu kesal.

"Bu..ini masalah serius. Nadira kritis di rumah sakit Bu. Bibirnya tidak henti menyebut nama mas Rafka. Apa ibu tega melihat anak gadis orang lain menderita karena mencintai anak ibu? Bu..aku juga menyesal karena menjadi penghalang dan menjadi duri di antara mereka." Sahutku dengan tersedu-sedu.

"Tapi..ibu tidak bisa menerima Nadira menjadi menantu ibu, Nau." Ucap ibu melemah.

"Kita sama-sama belajar ya Bu."

Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya ibu pun mau ku ajak ke rumah sakit untuk menjenguk Nadira.

***

"Rafka.." gumam Nadira pelan.

Setelah melewati masa kritisnya,ia masih sempat memberikan senyum manisnya padaku.

"Ka-kamu.."

"Sstttt.." aku menaruh jari telunjuk di depan bibirnya, "jangan banyak bicara kamu masih lemah."

Wajah Nadira berkaca-kaca, ia tampak sedih.

"kamu akan menikahi aku kan Raf?" ucap Nadira pelan

Aku hanya bisa terdiam. Sampai saat ini aku belum menerima kabar apa pun dari Naura.

Apa dia berhasil membujuk ibu?

Mengingat nama Naura, aku mundur dari sisi ranjang Nadira.

Sedang apa istri sederhana ku itu? Apa dia sudah berbicara pada ibu? Apa ibu bisa menerima aku menikah lagi?

Aku menarik rambutku dengan kencang. Rasanya kepalaku mau pecah pagi ini.

Andai sejak dahulu aku memutuskan Nadira...mungkin sudah sejak dulu Nadira move on.

Bodoh!

Aku seperti menggali kuburan ku sendiri.

"Raf, tolong jangan beritahu papa dan mama ku ya." Ucap Nadira dengan suara lemah.

"Mama dan papa sudah tahu. Setelah kamu melewati masa kritis mereka izin pulang sebentar karena mau mandi."

"Siapa yang memberitahu? Mereka pasti kecewa ya, Raf?"

Aku menghela napas kasar. Jika tidak ingat Nadira masih sakit tentu aku sudah mengomel panjang kali lebar padanya.

"Raf..janji...jangan pernah tinggalin aku ya..aku gak bisa hidup tanpa kamu. Gak papa kalau aku harus menjadi istri kedua kamu." Pinta Nadira lagi.

Aku seperti tidak mengenal Nadira lagi. Demi cintanya padaku, ia rela menjadi yang kedua. Seharusnya kalau dia wanita yang waras, tentu ia lebih memilih mundur. Ini gila!

Aku memijit kepalaku yang migrain sejak malam tadi.

Rasanya aku sudah lelah ditambah kurang tidur dan mendengar permintaan Nadira menjadi istri kedua.

Tok..tok..tok...

Pintu terbuka, ada wajah Naura dan..ibu.

Ya, Naura datang bersama ibu.

Hal apa yang dikatakan Naura pada ibu, hingga ia berhasil membawa ibu ke rumah sakit ini?

Aku dan Nadira sejenak saling menatap.

Kami sama-sama kikuk dan bingung.

Ibu dan Naura melangkah masuk mendekat ke arah kami.

Plak! Plak!

Pipiku terasa panas karena tamparan ibu.

Nadira menutup mulutnya, ia pasti tidak percaya melihat pemandangan yang ada dihadapannya.

"Sudah berapa kali ibu bilang, Raf? Jauhi perempuan ini! Tapi kamu tetap kukuh untuk tetap menjalin hubungan dengannya." Ucap ibu dengan raut wajah dingin.

"Perempuan yang tidak punya pegangan hidup yang ingin kamu jadikan istri? Ckck.." ibu menggelengkan kepalanya, sejenak ia melirik pada Nadira dengan sinis. "Mau jadi apa anak-anak mu nanti?" Lanjut ibu lagi. Sepertinya ibu belum puas melampiaskan amarahnya pada kami.

"Bu.." Naura mengusap lengan ibu dengan lembut.

"Jangan marah..ini bukan kesalahan mas Rafka, Bu. Naura yang salah karena hadir diantar mereka." Ucap Naura penuh derai air mata.

Aku bisa melihat kesakitan yang Naura rasakan.

Dengan susah payah ia mengumpulkan kekuatan agar suaranya bisa keluar dengan jelas.

"Bu, seperti kesepakatan kita tadi, aku ikhlas jika mas Rafka harus menikah dengan Nadira." Ucap Naura dengan suara pelan seperti tercekat di tenggorokan.

Aku melihat Naura berjuang untuk Nadira hari ini. Apakah Nadira juga akan bisa berjuang untuk Naura?

Entahlah, semoga saja paras ayu Nadira setimpal dengan hatinya.

Saat suasana masih memanas, mama dan papa Nadira datang. Mamanya Nadira langsung mendekat pada putrinya.

"Ada apa ini? Mengapa Putri saya sampai menangis? Apa kalian tidak punya hati? Putri saya baru saja melewati perjuangan hidup dan mati, lalu kalian dengan enaknya memojokkan putri saya?"

Mamanya Nadira langsung menuduh kami secara frontal, tanpa basa basi.

"Pantas saja akhlak anaknya nol besar. Ibunya saja model begini." Gumam ibu, namun aku masih bisa mendengar dengan jelas.

Ya Allah..kenapa ibu jadi seperti ini?

Kalian senang enggak sama ibunya Rafka?

Yuk komen di kolom komentar ya...

1
Endang Supriati
jgn mau bakik sama rafa,dirimu cuma bayangan nadira.
klu mau balik suruh sivrafa sujudv7 hari 7 malam siang dan malam. terus diiviioin.
terus anaknya sipelakor kamu syruh buang kerumah orang tua nadira atau bawa ke panti sosial.
najis amat kamu sampai gila stress dan amenesia.
Embunpagi: kakak...gemes ya sama Rafka😆
btw, terima kasih ya sudah mampir 😄
total 1 replies
Endang Supriati
mau balik sama naura ! suruh buang anak sipelakor
Endang Supriati
klu sy jd naura! tuh bayi pelakor! kekeb sama bantal.
Endang Supriati
ya,jgn mau sama rafa, biar anaknya dpt ihu sambung yg kejam anaknya ydk diurus.
Endang Supriati
nanti diurusin naura , bawa ke panti aduhan di luar pulau, biar rasa dan biar dia gila kaya naura.
Endang Supriati
terus anaknya nadira tdk punya mata,tangannya kecil satu,kakinya cuma satu. udh gitu perempuan pula.
Miss.Circle
bagus
Sondang Sartika Lumbanraja
egois rasak nk tohhh
Ambo Nai
jangan jadi laki2 egois yg bisa menyakiti hati wanita.semoga bayi Nadira bukan anak rafa
Mutia Mutmainnah
update lagi ka🙏
Yovita Amalia putri
gtu doang crta nya. yaallah ending ny ga sesuai ekspetasi😂
Embunpagi: ☺️☺️🙏
total 1 replies
Yovita Amalia putri
salah Naura sendri klo dia ga kuat sehrus ny lepas aja tu lakik ga guna. terakhir bnyk fikiran berefek sm kandungannya, anak nya mati malah jadi gilak
Yovita Amalia putri
pusing lama2
Yovita Amalia putri
loh perasaan di bab sebelum nya nadira udah pernah jumpa ibu raffa sekali jadi otomatis uda tau dong. tp knp di bab ini di bilang ibu tau dari mana nadira. acem toh certa nya inu
Sondang Sartika Lumbanraja
nahh kan saat kamu tidak bisa apa apa tempat kembali yaa ibu muu
Alby Mukfu
Bukannya dulu Rayyan bilang mau cerai SM Nadira ya,terus dia nyesel Ken si Nadira jg udah gk perawan tp kok akhirnya mlh pilih Nadira & ninggalin Naura Krn gila, semoga Naura dpt pengganti Rayan & mertua mendukung,biar Rayan& Nadira dpt blsn dr Arthur nya🤭
Iis Dawina
mudah" an siih ga..karma buat mereka
Embunpagi: amin..
terima kasih sudah mampir kk☺️
total 1 replies
Mesra Turnip
Thor !!!! pebadaraannn
Embunpagi: pebadaraaan itu apa yah? 😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Endang Supriati
mudah2an anaknya mati,biar nadira merasakan kehilangan anakk.
seperti appa! sakit. udhh gitu nadira kena racun dr air ketuban yg nyerang syaraf dan janntung. mukanya menyot ke kiri. tangan lumpuh,kaki lumpuh sebelah.
Embunpagi: wah ..ini pasti fansnya Naura😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
gimana nihh apakah selamat
Embunpagi: tunggu up nya ya..
terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!