NovelToon NovelToon
RAHASIA GELAP GADIS MISTERIUS

RAHASIA GELAP GADIS MISTERIUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: LennyMarlina

“Apakah kau sedang berusaha untuk mengakhiri hidupmu?”

Celphius menemukan seorang gadis yang di buang seseorang di dalam hutan dalam kondisi tubuh yang sudah memprihatinkan. Suatu ketika saat Celphius membawanya pulang ke rumah, terjadi keanehan misterius pada gadis itu di mana setiap pulang dari luar, tubuh gadis itu sudah di penuhi dengan darah dan kamar yang berantakan. Ingin mencari tahu sumber masalah itu, Celphius pun memasang kamera tersembunyi di kamar gadis itu dan hasilnya membuat bibirnya menganga!

Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LennyMarlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gudang yang Terbakar

Vernon menyambut kedatangan mereka berdua dengan baik dan mempersilakan keduanya masuk ke dalam rumah setelah lama keluar untuk berjalan-jalan. Dari ekspresinya, sepertinya Vernon sudah selesai memasang kamera itu.

“Selamat datang kembali, Tuan Celphius dan Nona Ruby.” Penyambutan yang sangat hangat dari seorang bodyguard yang mengurus segalanya. “Silakan duduk dulu. Saya akan menyiapkan minuman untuk Anda berdua.”

Cuaca hari ini sangat panas sekali. Kadang cuaca sepanas ini bisa mengundang awan mendung di kemudian sorenya dan mulai akan turun hujan dengan deras bisa juga disertai petir. Ruby juga sudah tampak kelelahan.

“Masuklah ke kamarmu dan beristirahatlah. Kau tidak boleh terlalu kelelahan atau kondisimu akan semakin tambah memburuk,” ucap Celphius mengizinkan Ruby memasuki kamarnya untuk beristirahat.

“Iya.”

Dengan wajah murung, selalu berusaha untuk terlihat bersemangat dan bahagia yang rupanya sangat susah untuk dilakukan, Ruby memasuki kamarnya dan menutup pintu kamar. Kali ini, Vernon tidak berada di sana.

Celphius menatap ke arah kamar itu dengan lekat karena setelah adanya kamera tersembunyi di dalam kamar, Ruby tidak akan bisa melakukan apa pun tanpa pengawasan orang luar. Gadis itu kadang selalu mengurung diri.

“Di mana Nona Ruby?”

“Aku menyuruhnya untuk beristirahat. Kasihan juga. Dia mungkin sangat kelelahan karena tidak pernah berjalan jauh seperti tadi.” Dia mengambil gelas yang di bawa oleh Vernon lalu meneguknya dengan nyaman.

“Untungnya saya sudah memasang kameranya dengan cepat sebelum Anda datang kemari. Saya juga sudah menghubungkan kameranya dengan ponsel juga komputer milik Anda,” kata Vernon melaporkan pekerjaannya.

“Iya, aku juga sudah memeriksanya. Sudutnya juga terpasang tepat sekali seperti semua yang ada di dalam kamarnya memenuhi layar ponselku. Kerja bagus, Vernon. Aku akan melipatgandakan bayaranmu kali ini.”

Dia tersenyum semringah mendengar gajinya akan dilipatgandakan oleh majikannya. “Terima kasih, Tuan. Kalau begitu, saya pamit untuk kembali bekerja lagi.” Dia masih harus menyelidiki beberapa hal yang penting.

“Hoaam~ ”

Celphius juga sangat kelelahan dan ingin merehatkan diri sendiri dulu di dalam kamarnya. Matanya sampai memerah karena perih dan mengantuk. Kakinya berjalan memasuki area kamar yang sudah lama tak di huninya.

BRUK!

“Ah ... nyaman sekali. Sudah lama aku tidak tidur di sini, tempat paling nyaman yang pernah kudatangi. Setelah berbaring di sini, rasanya aku tidak mau meninggalkan tempat ini walau sedetik saja,” gumam Celphius.

Seandainya saja adiknya itu tidak merengek memintanya untuk pulang ke rumah, Celphius pasti sudah dengan nyaman menyinggahi tempatnya yang sebenarnya. Karena tempat itu adalah satu-satunya tempat pelariannya.

DRRT!

Ponselnya berbunyi. Tanpa membuka mata Celphius menerima telepon dari seseorang itu dan mengarahkannya ke telinga. Sudah tidak kuat untuk membuka mata akibat terlalu perih setelah berjam-jam pergi ke luar.

Celphius

[Ya?]

Jarrel

[Bos! Gudang kita kebakaran!]

SET!

Celphius langsung membuka matanya dengan cepat tanpa spontan bangkit berdiri setelah mendengar gudang yang selama ini mereka tinggali untuk melakukan operasi penting tiba-tiba terbakar. Dia pun terduduk kaku.

Celphius

[Jangan mengarang cerita.]

Jarrel

[Saya tidak bohong, Bos! Gudangnya tiba-tiba terbakar begitu kami sampai setelah melakukan operasi! Semuanya ludes terbakar tidak bersisa sedikit pun!]

Ronan

[Apa yang harus kita lakukan, Bos?! Gudangnya terbakar, bagaimana ini? Kalau seperti ini bagaimana kami tidur? Kami tidak memiliki tempat lain selain gudang ini.]

Hati sedang lelah-lelahnya malah menerima kabar gudang operasi The Killer terbakar dan katanya sudah hangus bahkan surat-surat di dalam sana juga ikut terbakar habis. Celphius sampai mengernyitkan dahinya sangat frustrasi.

Celphius

[Tidak masalah soal itu. Tempat tinggal bisa dicari di berbagai tempat. Bagaimana keadaan kalian bertiga di sana? Apa semua baik-baik saja? Di mana Gilbert?]

Ronan

[Gilbert terluka di bagian perutnya karena dia satu-satunya orang yang berada di gudang! Orang-orang itu menyerang Gilbert dan menusuknya! Perutnya terluka parah!]

Celphius

[Lalu, kenapa kalian semua malah meneleponku seperti ini? Teman kita sedang terluka parah seharusnya kalian membawanya ke rumah sakit! Tinggalkan saja gudang itu!]

Jarrel

[Tapi, Bos. Gudang ini adalah satu-satunya tempat tinggal kami. Kalau tidak segera dipadamkan, kami tidak tahu akan tinggal di mana setelah ini.]

“Haa ... ”

Lelaki itu sampai menghela napasnya dengan panjang. Mau tidur pun menjadi tidak nyaman kalau kondisinya menjadi berbahaya seperti ini. Celphius mengambil jaket yang dilemparkan pada sebuah sofa bersiap untuk pergi.

Celphius

[Berhenti merengek dan bawa Gilbert ke rumah sakit sekarang juga! Aku dan Vernon akan datang ke gudang itu untuk memeriksa! Katakan Celphius Allen Blair akan menanggung biaya rumah sakitnya!]

TUUT!

Dia menutup sambungan teleponnya setelah menyuruh teman-temannya untuk membawa Gilbert ke rumah sakit sesegera mungkin. Tidak mungkin orang yang terluka dibiarkan menderita begitu saja tanpa alat medis.

“Tuan, ada apa?”

“Ikut aku! Gudang terbakar! Kita harus segera ke sana untuk memastikan keadaannya seperti apa!” Kebetulan sekali Vernon langsung keluar setelah mendengar suara teriakan atasannya dari luar. Bodyguard itu terkejut.

“Saya akan ambil kunci mobilnya!”

Semuanya bergerak dengan bebas tanpa adanya hambatan sama sekali. Tak ada satu pun yang memperhatikan Ruby. Entah sedang apa gadis itu di dalam kamarnya. Hanya menutup mata dan menggerakkan kepala ke sana kemari.

.

.

.

Asap mengepul mengelilingi area yang terbakar itu. Semuanya sudah berubah dan menjadi warna hitam. Tembok yang tadinya terlihat penuh dengan akar-akar yang menggantung dan kotor kini ditutupi warna gelap.

Benar-benar sebuah kebakaran yang tidak pernah diduga sama sekali. Celphius sampai mematung tidak percaya dengan kenyataan yang di lihatnya ini karena tidak pernah sekalipun kejadian seperti ini terjadi sebelumnya.

“Saya akan masuk ke dalam untuk memeriksa berbagai laporan yang tertinggal, Tuan. Anda tunggu saja di luar.” Demi memastikan keadaan majikannya aman dan selamat, Vernon yang akan memasuki gedung terbakar itu.

Tak ada jawaban apa pun namun tak menyenangkan jika terus berada di luar gedung memandangi semuanya dengan kosong. Celphius juga perlu memastikan semua itu siapa tahu ada barang bukti yang tertinggal.

Dia pun memutuskan untuk masuk ke dalam sana dengan langkah yang sedikit berhati-hati karena sudah terbakar ada kemungkinan bangunan gudang itu bisa dengan mudah roboh. Karena memang terbuat dari kayu.

“Tuan, di sini semuanya sudah hangus terbakar. Tidak ada satu pun dokumen yang tersisa dan semuanya memiliki data-data yang sangat penting. Bagaimana ini?” Vernon panik. Semuanya lenyap bagai ditelan oleh bumi.

“Mau bagaimana lagi? Tidak ada yang bisa diselamatkan jika sudah terbakar seperti ini. Orang yang melakukannya kemungkinan seseorang yang mengenal kita dan membenci organisasi ini.” Sejauh ini, semua sangat damai.

“Itu mungkin saja, Tuan. Apa kita sudah melakukan kesalahan yang diri kita sendiri saja tidak tahu?” Karena organisasi yang dipimpin oleh Celphius ini jarang sekali beroperasi dan hanya mengambil urusan membunuh.

“Jika itu memang benar, ada kemungkinan orang yang melakukan pembakaran ini adalah orang yang dekat dengan kita atau memang secara sengaja menguping apa yang kita lakukan selama ini.” Hanya anggapan Celphius.

Ketika merasa ucapan mereka terdengar seperti suatu ancaman, maka mereka dengan cepat bergerak aktif dan melakukan suatu serangan yang tidak pernah diduga-duga. Hal semacam itu banyak terjadi di dunia hitam ini.

Tetapi, yang menjadi pertanyaan Celphius adalah siapa yang berani melakukan masalah sebesar ini pada gudang yang jarang diketahui? Apakah mungkin orang itu selama ini mengikuti salah seorang temannya kemari?

Ataukah orang itu benar-benar musuh Celphius yang tidak pernah membuat masalah sama sekali? Jika memang dirinya adalah satu-satunya masalah hingga membakar gudang, sudah tentu identitas mereka tak mau ketahuan.

Karena gudang itu bukan hanya untuk dijadikan sebagai tempat beristirahat bagi teman-temannya namun tempat itu adalah suatu ruangan di mana dokumen mengenai organisasi-organisasi lainnya dikuak. Itulah alasannya.

DRRT!

Celphius

[Ya?]

Ronan

[Bos, Gilbert sudah sadarkan diri. Kami sampai di rumah sakit dan langsung menjalani operasi setelah kami mengatakan Anda akan membayar biaya rumah sakitnya.]

Jarrel

[Bos, kami sangat berterima kasih karena Anda mau membantu kami. Meskipun kami berdua tidak terluka, tapi Gilbert adalah teman kami. Terima kasih banyak, Bos.]

Celphius

[Sudahlah, kalian tidak perlu seperti itu. Teman kalian adalah temanku juga. Sudah seharusnya aku melakukan itu. Yang penting Gilbert sudah sadar dari operasinya.]

Ronan

[Iya, Bos.]

Celphius

[Kirimkan lokasi rumah sakit yang kalian datangi pada Vernon. Aku dan Vernon akan ke sana untuk mengurus pembayarannya dan menanyakan sesuatu pada Gilbert.]

Ronan

[Baik, Bos.]

Syukurlah Gilbert bisa diselamatkan dengan baik dan katanya sudah sadarkan diri juga. Celphius bisa menanyakan berbagai macam hal yang sangat membuatnya penasaran soal kenapa gudang itu terbakar.

TRING!

“Lokasinya sudah dikirimkan. Apa Anda ingin segera mendatangi Gilbert di rumah sakit?” tanya Vernon. Dia yang memegang kunci mobil itu dan sudah seharusnya menanyakan mau bagaimana kelanjutan semua ini.

“Iya.”

Setelah pasiennya sudah sadarkan diri, tidak ada waktu untuk menunggu lebih lama lagi. Jika memang kesempatan ada dua, mungkin lebih mudah untuk menundanya. Tetapi, bagaimana kalau kesempatan itu hanya ada satu?

.

.

.

3:45 PM

Hari sudah semakin sore dan sejak tadi Celphius hanya berjalan-jalan menggunakan mobilnya. Rasanya tidak ada kesempatan untuknya beristirahat dan menyamankan tubuhnya dengan ketenangan. Selalu saja ada masalah.

“Bos! Anda sudah sampai.” Ronan dan Jarrel berdiri ketika Celphius datang untuk menjenguk Gilbert. Memberikan salah satu kursi yang mereka duduki untuk tamu yang sangat penting. “Silakan duduk dulu, Bos.”

Lelaki itu menuruti apa yang dilakukan anak buahnya. “Bagaimana kabarmu, Gilbert? Apa masih ada bagian tubuhmu yang sakit?” Celphius mulai bertanya mengenai kondisi temannya. Kelihatannya memang agak parah.

“Ugh...!”

Pasien yang mengalami luka tusuk di bagian perut itu berusaha menyapa dengan baik sembari mendudukkan tubuhnya. Namun, Celphius melarangnya untuk banyak bergerak agar luka jahitannya tidak berantakan lagi.

“Kau jawab saja dengan berbaring. Tidak usah banyak bergerak atau jahitannya akan terlepas karena masih basah.” Sangat melarang dengan keras karena itu demi kebaikan Gilbert sendiri. Akan tetapi, lelaki itu murung.

“Saya ingin menyapa Anda dengan posisi yang benar. Saya akan berusaha untuk tidak menyusahkan orang-orang lagi,” ucap Gilbert dengan melirih. Meskipun dilarang untuk bergerak, pemuda itu tetap saja membangkang.

“Kalau kau tidak mau menyusahkan banyak orang, sebaiknya turuti perintahku ini agar orang-orang tidak kerepotan saat membantumu. Tubuhmu masih belum stabil bisa-bisanya ingin bergerak sesuka hatimu.”

Gilbert menunduk dan berucap, “Saya minta maaf.” Tubuhnya kembali dibaringkan karena merupakan perintah dari bosnya. Mungkin terlihat agak tidak sopan namun harus bagaimana lagi? Tubuhnya masih lemah.

“Dengan kondisimu yang seperti ini, apa kau masih bisa menjelaskan bagaimana gudang kita sampai terbakar seperti itu? Katanya kaulah satu-satunya orang yang berada di gudang. Apa yang kau lakukan, Gilbert?”

Bukan menuduh, Celphius sedang bertanya apa saja yang dilakukan oleh Gilbert sebelum kejadian itu berhasil membakar seluruh bagian gudang. Hanya itu yang sangat ingin Celphius ketahui karena sangat penasaran.

“Iya, saya bisa menjelaskannya, Bos.” Gilbert menarik napasnya dengan panjang sebelum menjelaskan semuanya. “Saat saya sedang membereskan dokumen yang sudah berantakan setelah saya kembali dari luar — ”

“ — tiba-tiba saja sekelompok orang asing memakai masker datang dan langsung menyerang begitu saya berbalik badan. Salah satunya menusuk saya dengan pisau yang mereka bawa. Orang lainnya menyiramkan bensin.”

“Bahkan sebelum saya meninggalkan gudang itu, gudang itu malah sudah terbakar dan beberapa saat saya terjebak di dalamnya. Untung saja saat itu Ronan dan Jarrel bisa segera datang dan menyelamatkan saya untuk keluar.”

“Tapi ... saya benar-benar minta maaf. Semua dokumen penting yang Anda tinggalkan di gudang saat itu tidak bisa saya selamatkan dengan baik. Saya benar-benar lalai dan pantas untuk mendapat hukuman dari Anda.”

Ronan dan Jarrel juga ikutan membungkuk untuk membuktikan bahwa ketiganya merasa sangat menyesal padahal dulu Celphius memercayai mereka bertiga untuk menjaga gudang itu dan berbagai kertas di dalamnya.

Namun, kejadian kebakaran itu tidak ada yang bisa dihentikan. Malah jika mereka hanya mementingkan dokumen itu saja, tubuh mereka malah akan menjadi daging panggang akibat terlalu lama berada di dalamnya.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai dokumen itu. Jika itu begitu sangat penting untukku tidak akan mungkin aku meletakkannya sembarangan seperti di dalam gudang.” Celphius tidak terlalu memikirkannya.

“Maksud Anda ... ”

Celphius memotong ucapan Gilbert, “Itu hanyalah dokumen biasa yang bekas urusanku di kantor. Tidak ada yang penting dari dokumen itu karena aku sudah menyimpannya di tempat yang sangat tertutup.”

“Berkas itu seperti alat pancingan. Jika orang yang membenci organisasi kita masuk dan memberantakkan dokumen di atas meja, itu artinya dia sedang mencari cara untuk mengalahkan kita dan berusaha untuk menang.”

“Dan ada arti lain ketika mereka memilih memasuki gudang itu. Mereka ingin adanya peperangan antara organisasi kita dengan organisasi orang itu. Karena mereka yang memancing kita, kita juga tidak boleh diam saja.”

Celphius berdiri dari tempat duduknya. “Cepatlah sembuh. Kita mungkin akan mulai menjalani organisasi kita yang sudah lama tidak beroperasi ini demi membalas setiap perbuatan mereka. Kau itu sangat dibutuhkan, tahu?”

“Saya akan berusaha, Bos!”

“Hm, bagus.”

BERSAMBUNG

1
Glamours Style
mana lanjutannya ka?
Abi Zar
keren kak
Abi Zar: trimaksih kak
total 1 replies
Sunraku
Recommend
Sunraku
Lanjut Mba/Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!