NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang terpilih sebagai penerus khoham pendamping milik sang kakek. berpetualang mencari energi gaib tuk dapat membangkitakan Sukmanya. dan berambisi menghancurkan kerajaan gaib bersama sang khodam pendampingnya. setelah mendapatkan warisan khodam Raja kera dari sang kakek, kehidupan gadis itu seakan berubah dan sering berurusan dengan makhluk gaib, sang khodam pendampingnya yang di perintahkan oleh kakek dari gadis itu membuat gadis itu dan sukmanya ikut terlibat untuk memusnahkan Raja iblis dan seluruh pengikutnya. bagaimana kisah selanjuntya? mampukan gadis itu dan sukmanya beserta khodam pendampingnya menghancurkan kerajaan gaib itu.?? langsung disimak kuy ceritanya agar kalian tidak penasaran 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Penyerangan Para Jin Dirumah Lisa

Di malam harinya.. terlihat Lisa tengah berada di ruang tamu bersama dengan ibunya, mereka berdua nampak ngobrol ngobrol seperti biasa sambil menikmati hidangan.

"Wihh enak banget ini Buu.. ini ibu bikin sendiri?" tanya Lisa sambil menikmati kue yang ada di atas meja.

"Iya Lis gimana rasanya enak kan?" sahut bu Kasna sambil meraih kue yang ada didepannya.

"Iya bu ini enak banget.. rasanya gak kalah enak sama kue kue yang ada dipasar, kirain ibu beli."

"Gak Lis.. ibu bisa buat sendiri ngapain harus beli."

"Oh Lisa kira beli rasanya itu loh sama seperti kue yang biasa kita beli, hebat banget ibu pintar bikin kue, Lisa ajarin juga dong bu."

"Iya nak lain waktu ibu ajarin kamu."

"Wihh asik tuh.. Hmmm.. kenapa ibu gak coba jualan kue aja bu, ibu kan bisa bikin kue, rasanya juga enek sama seperti kue yang di jual kayak di restoran gitu."

"Hmm.. iya juga ya masuk juga idemu Lis, apa ibu coba jualan kue aja ya nak." bu Kasna nampak mempertimbangkan saran dari putrinya.

"Iya bu.. Lisa setuju kalau ibu mau jualan kue, apa salahkan menoba, kalau kita gak mencoba hal yang bisa menghasilkan uang kita tidak pernah tau kedepannya kayak gimana, ya siapa tau laku terus."

"Emm.. tapi kan Lis kita gak punya tempat untuk jualan, lah terus ibu mau jualan dimana?"

"Gampang kalau soal itu kan bisa nyari tempat sewaan bu,, di pasar pasti ada bu tempat kosong yang disewakan, kalau ibu beneran mau nyoba jualan kue Lisa bantuin deh, gimana bu? kalau aku sih terserah ibu aja munya gimana."

"Hmm Gimana ya?" bu Kasna nampak berfikir sejenak mempertimbangkan ucapan Lisa.

"Iyh deh ibu mau coba jualan kue, ibu mau jual perhiasan ibu dulu sementara untuk modal jualan, sekali besok ibu mau nyari seewaan tempat untuk jualan." bu Kasna nampak setuju untuk mulai usaha berjualan kue.

"Nah gitu dong gak ada salahnya untuk mulai mencoba, sekalian perhiasan Lisa dijual juga bu buat nambah modal."

"Jangan Lis.. biar perhiasan ibu aja udah cukup nak."

"Gapapa bu kan enak buat nambah modal, Lisa gak keberatan sama sekali."

"Tapi nak.? .bu Kasna nampak ragu.

"Udah gapapa bu jangan terlalu dipikirin, lagian perhiasan Lisa kan ibu yang beliin, gapapa bu kalau mau dijual besok besok kalau punya uang beli lagi." Lisa meyakinkan ibunya agar mau menjual juga perhiasan emas miliknya.

"Yaudah deh kalau kamu gak keberatan ibu jual juga besok."

"Iya bu.. ibu ambil aja di lemari Lisa besok kalau mau dijual. yaudah bu Lisa mau ke kamar dulu." ucap Lisa sambil beranjak dari duduknya.

"Iya nak.." Bu Kasna mengangguk pelan menanggapinya.

Lisa terduduk di samping jendela sambil melihat ke arah luar.

"Malam yang sangat indah.." Lisa tersenyum sambil memandang langit malam.

Brukk..! Pyarrrr...!! terdengar seperti suara ada sesuatu yang jatuh dari atas diiringi dengan suara kaca pecah.

"Astaghfirullahalazim.. ada apa ya?"

Lisa terkejut saat mendengar hal aneh tersebut, ia langsung beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju luar.

"Astaghfirullahalazim." Lisa sangat terkejut saat membuka pintu kamarnya, diruang tamu terdapat sesosok ratusan Jin yang nampak mengacak ngacak seisi ruang tamu.

Seketika itu Raden dan juga sukmanya Lisa keluar dan langsung menyerang para Jin itu.

"Ibu... ibuuu....!! Lisa langsung lari menghampiri ibunya yang nampak tergeletak di lantai dengan badan penuh luka cakar.

"Ibuu... buu.. bangun buu.." Lisa terisak tangis sambil memeluk ibunya.

Dengan sekuat tenaga perlahan Lisa mengangkat tubuh ibunya dan menidurkan nya di sofa panjang yang ada di depannya.

"Kurang ajarr.!! ini tidak bisa dibiarkan! aku harus membalas semuanya!" Lisa berdiri sambil mengepalkan kedua tangannya, sorotan matanya memerah menatap ke arah para Jin itu yang tengah bertarung dengan Raden dan sukmanya.

Haaaaaaaaaaa!!! Lisa berteriak dan langsung lari menyerang para Jin itu.

Lisa terlihat menyerang para Jin itu dengan sangat brutal dan ganas, melampiaskan amarahnya yang sangat memuncak, ia sangat tidak terima melihat ibunya celaka akibat ulah para Jin itu.

Meskipun jumlah Jin yang Lisa hadapi berjumlah puluhan Jin namun ia dapat mengimbangi dan melawan mereka satu persatu.

"Kalian harus mempertanggung jawabkan semuanya.! tamat lah kalian."

Lisa terlihat melakukan gerakan tangan sambil membaca sesuatu tuk menggunakan jurusnya. sebuah cahaya putih keluar dari kedua telapak tangan Lisa, ia pun langsung meluncurkann nya pada Jin yang ada di depannya.

Cwussssssss.!!

Cahaya itu melesat sangat cepat mengarah ke arah Jin yang ada di depannya Lisa. seketika itu Jin yang terkena kekuatan Lisa langsung menghilang dan juga ada yang hancur tak terlihat.

Lisa kembali melakukan hal yang sama dan langsung menyerang para Jin itu dengan menggunakan kekuatannya, satu persatu Jin Jin itu mulai lenyap.

Setelah melewati pertarungan yang cukup panjang, kini Lisa, sukmanya dan Raden mereka bertiga berhasil mengalahkan para Jin Jin itu. kondisi ruang tamu saat ini nampak berantakan tak karuan, semua barang barang berserakan di lantai.

Lisa nampak lari ke arah ibunya.

"Ibuu.. ibuu..." Lisa coba mengoleskan minyak kayu putih mencoba menyadarkan ibunya, namun tetap saja bu Kasna tak kunjung sadar.

"Gimana ini Raden! apa yang harus aku lakukan, aku nggak mau kehilangan ibu." Lisa merasa sangat gelisah lantaran dari tadi ibunya tak kunjung sadar, tak terasa air matanya luruh.

"Tenang saja tuan.. tuan tidak perlu khwatir, ibumu tidak apa apa dia hanya pingsan biasa, mungkin sangat ayok dengan kejadian barusan, saya akan mengembalikan ibumu seperti semula."

Raden Terlihat melakukan sesuatu pada genggaman tangan keluar cahaya putih kecil yang menggumpal, perlahan Raden mengusapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, seketika itu juga luka yang ada disekujur tubuh bu Kasna perlahan menghilang dan kembali pulih seperti semula.

"Aduh kenapa kepalaku pusing sekarang.. Hah.? astaga.. apa yang terjadi nak? kok berantakan semua." ucap bu Kasna yang pulih dan tersadar, ia nampak terkejut dilihatnya benda benda seisi ruang tamu berantakan semua.

"Alhamdulillah.. syukurlah ibu sudah sadar." Lisa berucap syukur sambil tersenyum senang karna keadaan ibunya telah pulih kembali.

"Lisa.. ta-ta tadi ibu ngeliat kayak ada dua mata merah dan jumlahnya sangat banyak dan langsung mengacak ngacak rumah kita, dia i itu siapa nak?"

bu Kansa nampak heran ia jadi teringat akan sesuatu yang terjadi sebelum ia pingsan.

"Emm.. emm.. anu i itu.." ucap Lisa gelagapan lantaran ia bingung hendak berkata apa, ia melirik ke arah Raden memberikan kode akan hal itu. meminta persetujuan Raden jika boleh ia mengatakan yang sebenernya pada ibunya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!