NovelToon NovelToon
Maple Blue

Maple Blue

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: atps0426

Ini adalah kisah lanjutan dari Radio Maple. Pertemuan kembali antara Biru dan Langit setelah sepuluh tahun lamanya. Jadi kalau kalian belum baca Radio Maple, baca dulu ya.

(Bukan untuk anak dibawah Umur, mohon minggir cari yang lain saja ya)

"Aku ingin menunjukkan padamu, jika tidak semua pernikahan berakhir dengan perceraian" ~ Langit.

"Aku ingin dunia tau, kamu adalah laki-laki terbaik diantara yang terbaik. Aku ingin semua wanita cemburu karena perlakuan mu padaku" ~ Biru

"Cinta sejati itu benar-benar ada. Menghabiskan waktu hanya untuk menunggu satu wanita" ~ Dewa

"Mendapatkanmu adalah obsesi terbesar dalam hidupku" ~ Nando

"Jika kau percaya padaku, kau akan menceritakan suka duka mu. Berbagi segala perasaanmu padaku dengan nyaman" ~ Jingga

"Aku tepati janjiku untuk selalu bersamamu hingga tua nanti" ~ Kenzo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atps0426, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MB - Malam Pertama Tanpa Akhir

"Sayang, makan dulu" teriak Langit.

"Ah capeknya, udah selesai semua. Sekarang tinggal beres-beres dapur dan kasih dekorasi untuk ruang tamu" ujar Biru dengan senyuman.

"Aku sudah menata semuanya di dapur, lihat" jelas Langit sembari menunjuk ke arah dapur.

Biru menoleh dengan antusias, ia kehilangan senyumannya usai melihat Langit menata segalanya diatas meja dapur.

"Salah ya?" Tanya Langit usai menatap wajah Biru.

"Hahaha bener kok, serahkan urusan rumah padaku. Makasih ya, kamu pasti capek" ujar Biru lalu duduk di samping Langit. Ia melahap makan siangnya dengan nikmat sambil sesekali berbincang dengan suaminya.

"Sayang, hari ini kamu pasti capek banget kan? Kita melewatkan nya lagi ya?"

"Melewatkan apa? Apa masih ada barang yang tertinggal?"

"Malam pertama"

Gadis itu terpaku sesaat, ia memalingkan wajahnya yang sudah merona karena malu. Langit melanjutkan makannya, sepertinya memang ia masih harus menunggu.

 

Usai makan malam, Langit sedang menonton televisi di kamar, ia menonton film horor yang sedang ramai saat ini. Sedangkan Biru, ia tengah bingung hendak memakai baju tidur apa.

"Sayang, kamu suka warna apa? Hitam? Merah atau Putih?" Tanya Biru.

"Hitam, kamu lagi apa? Cepat sini filmnya sudah dimulai" jawab Langit dengan senyuman liciknya. Ia tau benar jika sang istri takut dengan film horor.

Biru bergegas berganti pakaian dan memakai parfum untuk memikat suaminya. Ia tau jika Langit sudah menunggu semua ini. Gadis itu berjalan naik ke atas, terlihat suaminya yang sudah bosan menunggu.

"Jelek ah kalau cemberut" celetuk Biru.

Pemuda itu menoleh, ia membelalakkan matanya lebar menatap Biru yang mendekat dengan lingerie begitu seksi. Langit mengedipkan matanya berkali-kali karena tak percaya. Ia mendekati Biru dan memeluknya dengan senyuman lebar.

"Kamu gak capek sayang?" Tanya Langit. Padahal tangannya sudah mengelus bagian belakang kaki Biru.

"Aku gak suka lihat kamu murung"

Langit tersenyum lalu melumat bibir Biru dengan agresif. Ia mendorong istrinya untuk berbaring diatas tempat tidur sambil terus mengelus pahanya. Biru hanya bisa mengikuti permainan Langit, ia merasa Langit benar-benar ingin melakukannya sekarang.

"Ah, sakit" cetus Biru terkejut.

"Maaf sayang, tahan sebentar ya"

Biru memejamkan matanya sambil meremas sprei, ia mencoba menahan sakitnya.

"Masih sakit?" Tanya Langit seraya menggenggam kedua tangan Biru diatas kepala istrinya.

"Sedikit, tapi enak hehe"

Langit tak bisa menahan tawanya, ia menggerakkan tubuhnya perlahan agar tak menyakiti Biru. Mereka menghabiskan malam pertama itu dengan diiringi suara film horor yang masih berputar tanpa penonton. Langit tidur sambil membenamkan wajahnya di dada Biru, ia benar-benar menikmati malam pertama ini.

Di tengah malam, Biru terbangun dan duduk sambil menatap ke jendela. Diluar sangat gelap dan sepi, ia merasa takut hanya dengan melihatnya saja. Gadis itu memakai kembali lingerie nya dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Ia sejenak melirik ke arah Langit yang masih tertidur.

"Aahh" pekik Biru saat seseorang tiba-tiba memeluknya.

"Kayak lihat hantu aja kamu, suamimu nih" rengek Langit.

"Ngagetin aja kamu, mau minum juga?"

Bukannya menjawab, Langit malah melumat kembali bibir Biru. Ia melepas lingerie istrinya dan kembali menggerayangi tubuh Biru. Gadis itu meletakkan gelasnya dan membalas ciuman Langit. Ia melingkarkan tangannya ke leher Langit, pemuda itu meremas pan tat Biru dan menariknya semakin dekat.

"Sayang kamu mau apa?" Tanya Biru ketika Langit membalik tubuhnya dan memintanya membungkuk.

Pemuda itu tak mengatakan apapun, ia menekan punggung Biru dan membuka kakinya lebar.

"Ugghh..." erang Biru.

"Enak kan?" Bisik Langit.

Kaki Biru terasa sedikit lemas, ia mencengkram pinggiran meja dapur dan hanya membiarkan Langit melakukan apapun. Gadis itu menikmatinya, ia kembali terkejut saat Langit menarik tubuhnya untuk tegap. Biru tak pernah tau bila Langit memiliki pikiran yang begitu liar seperti ini. Langit meremas gunung kembar favorit nya, sembari menciumi leher istrinya.

Begitu selesai, ia menggendong istrinya kembali ke kamar karena Biru kehilangan tenaganya. Pemuda itu tertawa puas, ia benar-benar tak mengira hal ini akan terjadi secepatnya. Biru yang kelelahan kembali tertidur dalam dekapan Langit.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Pagi menjelang...

Biru membuka matanya, ia masih merasa lelah dan tak memiliki keinginan untuk bangun. Gadis itu menoleh ke arah lain dan melihat Langit yang masih memejamkan matanya. Ia mengumpulkan kesadarannya kemudian beranjak dari atas tempat tidur dan pergi mandi. Biru keluar hanya dengan menggunakan celana pendek dan singlet crop top yang ketat.

Gadis itu menatap lingerie nya yang berada di dapur dan bekas permainan mereka semalam. Ia tertawa kecil lalu mengambilnya dan memasukkan nya kedalam mesin cuci.

"Aahh tidak lagi" gumam Biru saat merasakan Langit kembali memeluknya. Ia berbalik dan melihat suaminya yang telanjang bulat.

"Masih berdiri" keluh Langit memasang wajah sedih.

Belum sempat Biru menjawab, Langit sudah menyambar bibirnya. Mereka melakukannya sekali lagi di tempat cuci baju. Nafsu Langit tak bisa di bendung, keduanya berakhir dengan berpelukan di sofa ruang tamu.

"Kamu benar-benar mesum tau gak, nafsu banget sejak semalam" cibir Biru seraya mengelus pipi suaminya.

"Hehehe mau aku coba di seluruh tempat di rumah ini. Siapa suruh kamu menggoda banget, gemes banget deh sayangnya aku" ucap Langit seperti anak kecil. Ia bangun dari tidurnya dan memangku Biru untuk melakukannya lagi.

"Mau seharian kayak gini terus? Nanti capek bersihinnya, kamu nakal banget sih Lang"

"Emm... Kamu kan juga suka, udah suami istri ini. Aku melampiaskan nya cuma sehari kamu udah marah, aku nunggunya bertahun-tahun tau"

Biru meringis ketika Langit mengigit pu ting nya. Mereka benar-benar bercinta selama seharian, keduanya bahkan melewatkan makan. Langit ingin membuat malam pertamanya berkesan sepanjang masa. Hingga Biru tak akan mampu menceritakan kepada anak cucunya kelak. Jam sudah menunjukkan pukul tengah malam, Biru merasa lapar karena memang mereka belum makan apapun. Ia juga belum sempat belanja karena Langit terus menahannya.

Memang benar yang orang bilang, kita akan tau sifat asli pasangan kita setelah menikah. Selama ini Biru hanya mengenal Langit yang selalu menjaganya, ia bahkan berpikir jika Langit tak akan pernah memaksakan kehendaknya. Tapi setelah menikah, ia baru tau bila suaminya memiliki nafsu yang begitu besar. Bagaimana bisa Langit menyembunyikan semua itu selagi menunggu Biru. Ia benar-benar membuat Biru tak bisa memikirkan apapun mengenai dirinya.

"Mau lagi?" Celetuk Langit membuka matanya.

"Gila kamu, capek aku. Belum lagi besok bersih-bersih, kamu sembarangan kalau main" keluh Biru kesal. Ia sedang dalam posisi tengkurap sambil memandangi Langit yang tertawa.

"Makasih ya, penantianku tidak sia-sia. Kamu seenak itu"

"Aahh mesuuummm"

"Hahahha tenang saja, ini tidak berakhir sampai disini kok sayang. Jadi jangan sedih ya" pungkas Langit dengan senyuman liciknya.

1
Rinjani Putri
hallo KK author salm knl ijin titip bintang dikaryamu yuk saling follow dan mendukung ya
Efi Ana
wah sahabat yg patut di buang ke laut ini nadin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!