NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:73.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Jangan Salahkan Aku Jika Membuatmu Menyesal

Membutuhkan waktu kurang lebih sekitar empat jam perjalanan, Akhirnya Alka tiba di rumah mertuanya.

Nampak begitu sepi, tiba di sana masih sangat pagi dan masih belum semua penduduk kampung terbangun dari tidurnya.

Ia ragu-ragu melangkahkan kakinya masuk ke teras rumah kecil sederhana milik mertuanya, tapi keinginannya untuk mengetahui keberadaan Diana sudah tidak bisa dibendung lagi.

Dengan tekat ia pun memutuskan untuk mengetuk pintunya.

Tok .. tok .. tok ..

"Permisi, assalamualaikum Bu, Pak ..,"

Suara Alka terdengar oleh kedua paruh baya yang kini sedang memasak nasi untuk dibawa ke ladang.

Hampir setiap hari orang tua angkat Diana bekerja sebagai petani di ladang, dan sudah menjadi rutinitasnya sehari hari sebelum pergi bekerja mereka siapkan bekal.

"Bu, sepertinya ada tamu. Siapa ya Bu, pagi-pagi begini sudah ada tamu datang?"

Syahroni, Ayah angkat Diana mengerutkan keningnya dengan mendongak ke arah pintu depan yang masih tertutup rapat.

Tidak biasa di pagi hari ada tamu, terkecuali tamu menawarkan untuk bekerja di ladang tetangga.

"Coba ditengok dulu Pak, barangkali ada kepentingan. Mungkin ada yang butuh tenaga Bapak. Kalau ada yang membutuhkan tenaga Bapak, ya lumayan buat beli beras, biar ibu ke ladang sendiri yang menyiangi rumput, Bapak bisa bekerja di tempat lain," tutur si ibu.

Bagi penduduk kampung, saling tolong menolong antar sesama itu sangatlah penting, bisa dikatakan guyub rukun itu hal yang paling penting, agar mudah mendapatkan kepercayaan, disukai banyak orang.

Sangat berbeda dengan kehidupan di kota yang jarang sekali bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan dengan tetangga sebelah rumahnya saja tidak saling mengenal.

"Bu, Bapak nggak tega kalau ibu di ladang sendirian. Kalau ada orang menawarkan tenaga pada Bapak, Bapak mau bilang sama dia buat nunggu pekerjaan di ladang sendiri selesai, baru Bapak bisa tangani di ladang tetangga."

Syahroni, tipe orang yang penyayang dan setia terhadap pasangannya. Sudah hampir empat puluh tahun membina rumah tangga tidak dikaruniai anak, mereka tetap bersabar, dan tak berkeinginan untuk berpisah.

Mereka yakin ada keajaiban yang akan membantunya, setelah dipertemukannya dengan seorang bayi perempuan yang ditinggalkan begitu saja di semak-semak, mereka yakin itu anugrah yang terindah yang Tuhan titipkan untuk mereka.

"Ya sudah, terserah Bapak saja. Ayo buruan dibukakan pintunya Pak, keburu orangnya pergi."

Syahroni langsung bergegas menuju ruang tamu dan segera membukakan pintunya.

Begitu terkejutnya ia saat yang didapati bukanlah tetangganya, melainkan menantunya yang datang dari kota.

"Loh, nak Alka! Ada apa pagi-pagi Nak Alka sudah datang ke sini? Di mana Diana? Apa dia tidak ikut bersamamu?"

Alka terkejut saat mertuanya malah menanyakan Diana yang tidak datang bersamanya.

Ia benar-benar cemas, Diana tidak pulang ke rumah orang tuanya, lantas ke mana perginya?

"Pak, kehadiran saya ke sini karena ingin bertemu dengan Diana. Dia pergi dari rumah. Saya pikir Diana pulang ke sini."

"Apa?! Diana pergi dari rumah? Kenapa bisa? Dia tidak ada di sini? Ke mana dia sekarang? Ke mana anakku berada?"

Syahroni sangat syok mendengar kabar buruk mengenai putrinya.

Begitu ia mempercayai Alka untuk menjaganya, tapi ia salah, kepercayaannya tidak dianggap oleh menantunya.

"Bapak, saya sendiri tidak tahu kalau istri saya pergi dari rumah. Saya pikir istri saya datang ke sini. Saya lagi tugas di luar kota tiga hari yang lalu, dan saya baru pulang tadi malam. Saat saya datang, istri saya tidak ada di rumah, Mama saya bilang dia pergi ke rumah orang tuanya, jadi saya putuskan untuk mencarinya kemari."

Situasi semakin mencekam, satu orang yang sangat berharga buat mereka telah pergi dari rumah, dan tak satupun ada yang mengetahuinya.

Hartati, ibu angkat Diana yang mendengar suara ribut-ribut di depan rumah langsung bergegas untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi pada suaminya.

Wanita tua itu berpikir, suaminya tengah berdebat dengan tetangganya atau dengan siapa yang belum diketahuinya.

"Bapak, ada apa sih Pak, pagi-pagi kok udah ribut, malu didengar sama tetangga. Jam segini tetangga masih belum semuanya bangun, Bapak malah teriak-teriak."

Hartati melangkahkan kakinya keluar pintu dan mendapati keberadaan menantunya.

Seketika tubuhnya menegang dengan tatapan tak percaya bahwa menantunya sudah ada di rumahnya sepagi itu.

"Loh, nak Alka? Kapan datang? Mana Diana? Diana ikut kemari kan? Ibu sangat merindukan Diana. Mana dia sekarang?"

Hartati nampak mencari-cari keberadaan Diana yang tidak didapatinya di sekitar rumahnya.

Tatapannya beralih pada Alka dan juga suaminya yang tengah memasang wajah masam.

"Bu, kedatangan saya kemari untuk mencari istri saya, saya datang sendirian, saya pikir istri saya ada di sini, tapi Bapak bilang istri saya nggak ada di sini. Saya bingung Bu, waktu saya pulang dari dinas di luar kota, istri saya tidak ada di rumah. Saya harus mencarinya ke mana lagi?"

Tubuh Hartati seketika lemas tak bertulang. Ia terhuyung dan menatap kaca jendela di belakangnya.

Harapannya untuk bisa melepas kangen dengan anak perempuannya, kini telah sirna, Diana tidak kembali, bahkan keberadaannya tidak diketahui.

"Nak Alka, apa maksud ucapanmu itu? Diana pergi dari rumah tanpa kamu ketahui? Bukannya kamu sudah berjanji pada kami akan menjaga putri kami dengan baik? Mana janjimu?"

Hartati langsung menangis histeris tak peduli lagi suaranya akan didengar oleh tetangga sekitar.

Hatinya seketika hancur berkeping-keping, anak satu-satunya yang ia miliki kini tak diketahui keberadaannya.

"Tiga bulan lamanya kami tidak bertemu dengan Diana, kami sangat merindukannya. Untuk bisa datang ke kota harus membutuhkan banyak uang, dan kami belum memiliki uang cukup untuk menjenguknya. Sekarang kamu datang ke sini dan mengabarkan bahwa putri kami tidak ada bersamamu, lantas di mana keberadaan putri kami sekarang? Kami tidak mau tau, kamu harus bertanggung jawab untuk bisa menemukannya, kamu tidak bisa terima jika putri kami pergi begitu saja tanpa ada kabar beritanya!"

Kepala Alka semakin berdenyut nyeri mendapatkan cacian dari mertuanya.

Dia tidak marah karena cacian mertuanya, dia sadar posisinya yang salah, terlalu mengabaikan keselamatan Diana saat ditinggal bersama orang tuanya.

Kini ia semakin yakin, ucapan ibunya hanyalah rekayasa yang ingin membela diri untuk menutupi kesalahannya.

"Ibu, Bapak, saya benar-benar minta maaf. Saya janji akan bertanggung jawab untuk mencari Diana. Saya sendiri juga bingung ingin mencarinya ke mana? Tapi saya tidak akan tinggal diam, saya akan tetap mencarinya sampai ketemu."

Syahroni memicingkan tatapannya penuh dengan amarah yang menggebu-gebu.

Walaupun tidak sepenuhnya kesalahan Alka, tapi ia menganggap Alka yang telah lalai dan harus bertanggung jawab penuh atas hilangnya Diana.

"Kuperingatkan padamu, segeralah cari Diana sampai ketemu, jangan pernah datang kemari sebelum membawa putriku kembali! Jika sampai putriku tidak ditemukan, jangan salahkan aku jika aku akan membuatmu menyesal!"

1
Rara Nospan
makin seru
Rara Nospan
jangan egois dong Arya
Rara Nospan
jgn² wanita ular yg dimaksud dr.Yuda adalah mertuanya Diana
Rara Nospan
sadis bangat😭😭😭
Rara Nospan
bikin emosi bacanya😡
Heryzal Chanharja
bagai mana dgn karin selesai begitu aja
Eni Eni
masa alka tidak punya fotonya diana.... memangnya ini jamannya apa....
Dessy Christianti
Luar biasa
Dessy Christianti
Lumayan
Muhyati Umi
kesalahan aeka juGa. sudah tau ibunya ga suka malah suruh tinggal serumah bahkan ditinggal pula
Muhyati Umi
apakah Diana anaknya dr Yuda?
Muhyati Umi
orang jahat cocoknya cama orang jahat. maleka sama Karin sama2 jahat
Muhyati Umi
harusnya alka mencarikan tempat yang aman dan nyaman buat istri sudah tau keluarnya kek gitu. Carikan aja rumah kontrakan daripada serumah dengan mertua jahay
Srie Sifa
akhirnya ketemu keluarganya
Mimy Laxmy Devee
mantap
Mimy Laxmy Devee
dokter lebih tau dgn tes DNA, kok tidak dilakukan ya
Riya Umar
Kecewa
Riya Umar
Buruk
Ipoen She Mandja
lanjut lagi donggg
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!