NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Mafia Kejam

Cinta Seorang Mafia Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: rnsa

Nayla adalah seorang wanita cantik yang pekerjaannya tidak menentu, ibunya sudah meninggal sementara ayahnya pergi yang entah kemana.

Tanpa sengaja Nayla mendengar percakapan dua orang yang berencana ingin membunuh seseorang. Yang pertama nyawa Nayla terselamatkan lalu Nayla bertemu lagi dengan pria itu. Nayla pun diculik dan dibawa ke mansion miliknya untuk dijadikan sebagai pelayan pribadi melayani selama 24 jam.

Lambat laun perubahan sikap pria itu berubah-ubah, Nayla tidak bisa menebak kepribadian si pria pembunuh ini. Bahkan Nayla menjadi bahan gosip oleh para pelayan karena ulah si pembunuh. Pada suatu hari mereka pergi ke pasar, ada seseorang yang ingin menusuk Nayla dengan pisau.

Bagaimana kehidupan Nayla di mansion si pria pembunuh? Akankah bernasib baik atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin bundir

HAPPY READING!!!

.

.

.

Sore hari di sebuah mansion besar, nampak sangat sepi. Beberapa pelayan ada yang masih bekerja di dapur bahkan ada yang membersihkan kolam renang. Abe (Kepala pelayan) sedang berada di dapur untuk membuat minuman jus apel atas perintah Rayan.

“Minuman untuk siapa pak?” tanya Rere (Pelayan 1).

“Untuk Nona Nayla, kenapa?”

“Tidak ada, apa Tuan Rayan yang menyuruh bapak?”

Abe (Kepala pelayan) mengangguk. “Iya, saya juga tidak tahu kenapa Tuan Rayan tiba-tiba perhatian kepada wanita itu.” Menuang sedikit susu di dalam blender.

“Apa Tuan Rayan pandangan pandangan pertama.”

“Sssttt, berbicara apa kau ini.” Sesaat Abe (Kepala pelayan) melihat sekitar memastikan bahwa tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua. “Jangan sampai terdengar Tuan Rayan, kalau tidak kau akan dimarahi Tuan.”

“Saya hanya berbicara apa adanya, sangat tidak mungkin Tuan Rayan tiba-tiba menjadi perhatian apalagi kepada seorang wanita. Terkecuali dihatinya ada wanita itu.” Bisik Rere (Pelayan 1) di telinga Abe (Kepala pelayan).

Abe (Kepala pelayan) membuang nafas kasarnya. “Kembalilah bekerja, jangan bergosip!” kesalnya.

Rere (Pelayan 1) berjalan keluar dari dapur, sementara Abe (Kepala pelayan) masih membuatkan jus apel untuk Nayla. Beberapa saat kemudian selesai, Abe (Kepala pelayan) membawa minuman jus apel itu ke kamar samping.

Sesampai di depan kamar Nayla, Abe (Kepala pelayan) memanggil nama Nayla sambil mengetuk pintu kamar itu. Dari tadi Abe (Kepala pelayan) memanggil Nayla tetapi tidak ada sahutan dari dalam sana.

Abe (Kepala pelayan) memegang gagang pintu. “Maaf Non, saya buka ya pintunya.”

Klekkk…

Dengan pelan membuka pintu kamar, seketika Abe (Kepala pelayan) terkejut melihat Nayla sedang berdiri di tengah-tengah kamar sambil memegang gunting berukuran besar.

“Nona? Apa yang ingin Nona lakukan?”

“PERGI DARI SINI.” Teriak Nayla.

Abe (Kepala pelayan) bergegas meletakkan gelas di atas meja. “Non, letakkan gunting itu. Nanti kalau Tuan Rayan tahu pasti akan sangat marah.”

“AKU TIDAK PEDULI, BUKANKAH DIA INGIN MEMBUNUHKU? SEBELUM DIA YANG MENGAMBIL NYAWAKU, LEBIH BAIK AKU B*NUH DIRI.”

“Jangan Non, tunggu sebentar.”

Abe (Kepala pelayan) berlari keluar dari kamar Nayla menuju teras dengan wajah sangat panik, terlihat Patrick berdiri di dekat pos keamanan. Abe (Kepala pelayan) berlari menghampirinya sambil berteriak.

Patrick (Bawahan 1) menoleh. “Ada apa pak? Kayak habis melihat hantu saja.” Terkekeh kecil.

Abe (Kepala pelayan) berdiri di depan Patrick (Bawahan 1) sesaat mengatur nafasnya. “Hampir saja melihat hantu, itu Nona…”

“Wanita itu? Kenapa? Apa yang terjadi padanya?”

“Dia memegang gunting besar.”

“Lalu?”

“Dia ingin b*nuh diri, cepat laporkan kepada Tuan Rayan.” Ucap Abe (Kepala pelayan). “Cepat.” Mendorong Patrick (Bawahan 1).

.

.

.

Tak… Tak… Tak…

Perlahan kedua kaki Rayan menuruni anak tangga, ketika Rayan ingin keluar dari pintu utama terdengar teriakan suara salah satu bawahan memanggilnya. Rayan mengalihkan pandangannya, Rayan merasa kedua telinganya sangat panas kalau ada yang panik.

Rayan menghentikan langkahnya. “Ada apa? Kenapa kau berteriak?”

“Bos ingin pergi kemana?”

“Ke markas, kau dan Bram (Bawahan 2) disini saja. Tidak usah ikut aku ke markas.”

“Itu bos, tadi Abe (Kepala pelayan) memberitahu saya kalau wanita itu sedang memegang gunting besar.”

Rayan kebingungan mendengar itu. “Memangnya kenapa kalau dia memegang gunting? Apa ada yang salah?” menggeleng heran.

“Dia memegang gunting karena ingin b*nuh diri bos, kata dia wanita itu tidak ingin hidup lagi.”

“Aishhh kenapa kau sangat bertele-tele, kenapa tidak langsung kau katakan saja kepadaku.” Kesal Rayan.

Setelah mendengar itu, Rayan berlari keluar mansion menuju kamar samping diikuti Patrick (Bawahan 1). Bram (Bawahan 2) baru saja keluar dari garasi mobil bingung melihat temannya dan Rayan berlari dengan wajah panik.

“Apa yang terjadi? Apa terjadi sesuatu kepada wanita itu?” berlari menyusul mereka berdua lalu berjalan di samping Patrick (Bawahan 1). “Kenapa kalian berlari? Apa sedang terjadi masalah?”

Patrick (Bawahan 1) mengangguk. “Wanita tawanan bos ingin b*nuh diri.”

Bram (Bawahan 2) membulatkan kedua matanya. “Bagaimana bisa, kenapa dia ingin b*nuh diri? Bukankah dia sangat takut mati? Waktu itu saja dia takut bos Rayan membunuhnya.”

“Katanya sudah tidak ingin hidup lagi, ku rasa dia frustasi.” Patrick (Bawahan 1) asal menebak pikiran Nayla.

Sesampai di depan kamar Nayla, terlihat Abe (Kepala pelayan) berlari menghampiri mereka. Terdengar dari dalam sana teriakan suara Nayla sambil menangis nyaring.

“Bagaimana kondisi wanita itu?” tanya Rayan.

Abe (Kepala pelayan) menggelengkan kepala. “Cepat Tuan masuk ke dalam, saya tidak bisa membujuknya.”

“Kalian semua tunggu di luar, jangan ada yang masuk ke dalam kamar ini!!!” tegasnya.

Kedua bawahan dan Abe (Kepala pelayan) mengangguk secara bersamaan, Rayan pun masuk ke dalam kamar itu dengan perasaan sedikit khawatir. Ketika sudah berada di dalam kamar, Rayan melihat Nayla sedang meletakkan gunting besar itu di lehernya.

“Letakkan gunting itu.” Pinta Rayan.

“Aku tidak mau.”

Rayan berjalan mendekati Nayla. “Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Kenapa kau ingin melakukan ini? Bukankah kau sangat takut mati?”

“BUKAN URUSANMU! JANGAN MENDEKAT.” Teriak Nayla diiringi tetesan air matanya.

“Bicarakan baik-baik, letakkan gunting itu.” Ucap Rayan nada lembut. “Menurutlah, gunting itu sangat tajam.”

Nayla menghela nafasnya sambil memejamkan kedua matanya. Ketika Nayla ingin men*suk lehernya menggunakan gunting itu, Rayan langsung menahan gunting itu yang menyebabkan tangannya terluka.

Nayla menatap Rayan yang sedang berdiri di hadapannya. “Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku.”

“Aku tidak akan melepaskan tanganmu.”

“Tanganmu berdarah karena memegang gunting ini, lepaskan tanganmu!!!” bentak Nayla.

“Aku tidak akan membiarkanmu mat* begitu saja, tanpa seizinku kau tidak bisa mat*.”

“Kyaaaaa memangnya kau siapa jadi menentukan hidup dan mati ku?” mendengus kesal. “Biarkan aku mat*, aku benar-benar sudah lelah dengan semuanya.”

“Kenapa kau berbicara seperti itu? Apa kau gila?” berdehem. “Coba kau pikir, apa aku pernah menyiksa mu?” menaikkan sebelah alisnya. “Tidak, aku hanya mengurung mu di dalam gudang karena…”

“KARENA APA? KENAPA KAU MENGURUNGKU? KENAPA?” teriaknya di depan wajah Rayan. “Apa kau tahu, betapa takutnya aku ketika dikurung di tempat yang sangat gelap hah?” meneteskan air mata lagi. “Kalau kau ingin memb*nuhku, b*nuh saja! Jangan menyiksaku secara perlahan.”

“Kenapa kau malah berbicara seperti itu? Siapa yang ingin membunuhmu? Siapa yang ingin menyiksamu? Kalau aku memang ingin membunuhmu, sudah aku lakukan ketika pertama kali bertemu denganmu waktu itu.” Jelas Rayan sambil menahan sakit ditangannya, tetesan darah mulai turun ke lantai tetapi Rayan tidak peduli.

...Bersambung…...

Jangan lupa dukung karya ini agar Author tidak malas untuk melanjutkan ceritanya:)

1
Secret
terima kasih kakak sudah mampir 🤗💜
@Intan.PS_Army🐨💜
cerita nya seru kak 🌹🌹🌹🌹🌹
Valen Angelina
jgn2 bos besar nya papa nayla wkkwkw
Amisaroh
padahal bagus ceritanya tpi kok sepi ya
Secret: terima kasih kakak sudah mampir🤗Semoga suka dengan ceritanya
total 1 replies
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga ya dikarya aku😆
Secret
Terima kasih yang sudah mampir, jangan salah lapak ya🤗hargai penulis yang menulis karyanya jangan asal komentar diluar dari cerita penulis💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!