"Ulurkan tangan mu jangan khawatir tidak akan terjadi apapun padamu selama kau ada disisiku" ucap Kapten Teddy seraya menatap wajah pucat Zaheera. Dengan gemetar Zaheera mengulurkan tangannya, Kapten Teddy menggenggam tangan itu dan menarik tubuh Zaheera ke pelukannya. lalu mereka melompat ke tebing jurang yang curam. terhempas dengan keras ke dalam danau yang cukup dalam. Kapten Teddy memeluk erat tubuh Zaheera dan berusaha berenang ke tepi danau. dengan tertatih Kapten Teddy mengangkat tubuh Zaheera yang lemah dan meletakkannya ditepi danau. Kapten Teddy meraba nadi karotis Zaheera tidak ada denyut dan nafas gadis cantik itu juga terhenti. "Zaheera... bangun..." pekik Kapten Teddy seraya memberikan bantuan CPR dengan memompa jantung Zaheera setelah tiga puluh detik, tidak ada tanda-tanda kehidupan, akhirnya Kapten Teddy memberikan nafas buatan "maafkan aku Zaheera..." Kapten Teddy pun mendekatkan bibirnya ke bibir Zaheera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Infus pun terpasang ditangan Kapten Teddy.
"Kok bisa panas begini badannya?!" gumam Zaheera
"Hhhmmm... tak perlu khawatir Zah,aku akan baik-baik saja,aku akan tetap kuat menjaga mu" lirih Kapten Teddy dengan mata tertutup,sepertinya mulai mengigau karena demam tinggi.
"Maaf ya Kapten,sepertinya kamu sangat lelah akhir-akhir ini" gumam Zaheera lagi seraya meletakkan handuk kecil basah dikening Kapten Teddy
Setelah sukses membuat Dokter Airin Pratiwi menyerah dan mundur, Lettu Rizky pun masuk ke dalam tenda
"Bagaimana kondisi Kapten,Zah?!" tanya Lettu Rizky dengan nada khawatir
"Demamnya tinggi banget kak,mencapai tiga puluh sembilan derajat,sepertinya ada radang" jawab Zaheera
"Sepertinya Kapten lelah,biarkan beliau istirahat, malam ini aku yang akan berpatroli,akan kuminta Serda Yusuf menemanimu menjaga Kapten disini"
ucap Lettu Rizky lagi
"Baik kak" ucap Zaheera
Lettu Rizky pun berlalu. Dokter Airin yang masih jengkel terlihat murung karena gagal melihat Kapten Teddy.
"Aduh Ai,cara lo kok gak elegan banget sih? bagaimana Kapten Teddy mau lirik kamu coba?" sarkas Dokter Rio Dewanta seraya tertawa kecil
"Diam kamu,tahu apa kamu,kamu pun ditolak abis-abisan sama Zaheera,iya kan,gak usah sok keren lo Rio" sarkas balik Dokter Airin yang hanya disambut tawa oleh Dokter Rio Dewanta
Ponsel Kapten Teddy bergetar,nampak nama *Mama muncul dilayar ponsel itu, Zaheera jadi bingung akan menerima atau membiarkan saja, tapi jika tidak diangkat khawatir Mama Kapten Teddy cemas,tapi jika diangkat khawatir Mama Kapten Teddy salah paham.
Kembali ponsel itu berdering dengan nama yang sama muncul dilayar.
"Aduhhh... mana Kapten sudah tidur nyenyak, bagaimana ini?" Zaheera betul-betul kebingungan
"Ahh sudahlah terima saja" gumam Zaheera seraya meraih ponsel itu dan memencet tombol warna hijau itu
"Hallo,assalamualaikum" jawab Zaheera dengan nada pelan dan khawatir
"Ya,waalaikumussalam... ini ponselnya Teddy kan ya?!" jawab suara diseberang
"Ya,betul ibu, jika ibu ingin berbicara dengan Kapten,bisakah menunggu besok,karena beliau sedang sakit dan baru bisa tertidur,maaf ya ibu, saya tidak tega membangun kan beliau,maaf juga sudah lancang menerima telpon ibu,saya hanya khawatir ibu nanti cemas,jika tidak ada kabar dari Kapten" ucap Zaheera panjang lebar
"Teddy sakit?! apa demam tinggi?!" tanya suara Mama Kapten Teddy lagi
"Iya betul ibu,beliau demam tinggi,tapi tidak perlu khawatir ibu,saya sudah memberi obat demam dan sekarang beliau sudah tertidur, maaf ibu saya lupa memperkenalkan diri,saya perawat yang bertugas bersama Kapten Teddy di Lembah Baliem ini,nama saya Zaheera ibu" ucap Zaheera lagi
"Ohhh... oke Nak Zaheera tidak masalah,yang penting Teddy ada yang ngurusin,soalnya kalau lagi sakit suka rewel anaknya,ohhh ya,biasa ibu kalo Teddy demam tinggi,ibu masakin jahe terus campur gula merah terus disaring abis itu tambahkan madu,sekali minum in shaa Allah sudah bisa baikan itu" ucap sang mama lagi
"Ohhh,baik ibu,akan saya siapkan ramuan jahe nya terimakasih ya ibu,apakah ada pesan untuk Kapten Teddy? akan saya sampaikan nanti saat beliau bangun" ucap Zaheera lagi
"Sampaikan saja ibu menelpon,nanti biar Teddy yang nelpon ibu balik" ucap mama
"Oke ibu,sekali lagi terimakasih ya ibu" ucap Zaheera
"Sama-sama Nak Zaheera, assalamualaikum" ucap mama
"Waalaikumussalam..." balas Zaheera
"Jahe direbus tambah gula merah disaring abis itu tambahkan madu,oke langsung bikinin" gumam Zaheera seraya beranjak, diliriknya Kapten Teddy sejenak,yang masih nyenyak tertidur
Diluar tenda,nampak Serda Yusuf sedang duduk seraya membersihkan senjata api miliknya. melihat Zaheera keluar dari tenda.
"Suster Zah,bagaimana kondisi Kapten?!" tanyanya dengan nada khawatir
"Masih demam tinggi tapi sudah tertidur,oh ya, aku mau bikin ramuan jahe dulu buat Kapten Teddy,bisa kah kau menjaganya sebentar,sementara aku pergi?!" tanya Zaheera
" Siap Komandan Zaheera" ucap Serda Yusuf
Zaheera hanya tertawa kecil seraya berlalu masuk kedalam pos langsung menuju kamar.
"Sebaiknya aku mandi dulu dan berganti baju, kotor banget rasanya" gumam Zaheera
Ketika masuk kamar,nampak Dokter Airin Pratiwi duduk menatap layar laptopnya.
"Dokter belum tidur?" sapa Zaheera basa-basi melerai rasa canggung diantara mereka
"Baru jam segini,aku gak biasa tidur jam segini" jawab Dokter Airin terdengar sarkas dan dingin
Zaheera pun terdiam,dan segera berlalu menuju kamar mandi. beberapa saat kemudian dia keluar lagi dengan pakaian yang berbeda,sudah nampak segar kembali.
Dokter Airin sudah tidak terlihat didalam kamar.
Namun Zaheera tidak ambil pusing lagi. dia langsung menuju dapur untuk membuatkan ramuan jahe untuk Kapten Teddy.
Di dapur,nampak Dokter Rio Dewanta sedang makan sendirian.
"Zaheera,mari makan,mau mie juga? nih masih banyak" ucap Dokter Rio seraya mengangkat mangkok didepan wajahnya
"Oohh terimakasih dokter,aku belum lapar" ucap Zaheera seraya membuka kulkas mencari bahan-bahan yang dibutuhkan
"Bagaimana kondisi Kapten Teddy?" ucap Dokter Rio dengan nada sedikit kecewa karena penolakan Zaheera tadi
"Masih demam tinggi tapi sudah tertidur" jawab Zaheera
"Mungkin kelelahan" ucap Dokter Rio Dewanta
Zaheera hanya mengaguk,lalu kembali sibuk membuat ramuan jahe.
Dokter Rio Dewanta hanya menarik nafas berat.
"Sepertinya bentengnya susah untuk ditembus lagi" batin Dokter Rio Dewanta
Dokter Rio Dewanta pun beranjak.
"Duluan Zah" ucapnya singkat, belum sempat Zaheera menjawab, Dokter Rio Dewanta sudah menghilang diujung dapur
Zaheera hanya mengangkat bahu,dan lanjut dengan ramuan jahe serta buburnya.
Tiga puluh menit kemudian,ramuan pun jadi. Zaheera keluar dengan nampan berisi segelas besar ramuan jahe dan semangkok bubur.
Diluar terdengar suara ribut. Zaheera terkaget dan segera buru-buru keluar. rupanya Dokter Airin Pratiwi masih dengan kegigihannya memaksa ingin masuk kedalam tenda untuk melihat Kapten Teddy,namun kali ini tertahan oleh Serda Yusuf.
"Ijinkan aku masuk,aku seorang dokter,aku bisa memeriksa Kapten Teddy" seru Dokter Airin
"Maaf bu dokter tetap tidak bisa,tidak boleh ada yang mengganggu Kapten Teddy kecuali suster Zah,itu perintah Lettu Rizky kepada saya,mohon maaf" ucap Serda Yusuf seraya menahan tangan Dokter Airin Pratiwi
"Lepaskan tanganku" seru Dokter Airin Pratiwi seraya berontak dari genggaman Serda Yusuf
"Dokter Airin" seru Zaheera dengan suara tegas
Dokter Airin Pratiwi pun seketika berhenti dan menatap Zaheera. Zaheera melangkah mendekat membalas tatapan tajam Dokter Airin Pratiwi.
"Dokter Airin harus paham,bagi seorang prajurit perintah atasannya adalah sebuah kehormatan yang harus dijunjung tinggi,jika Lettu Rizky memberi instruksi seperti itu,maka itulah yang terjadi,jangan salahkan Serda Yusuf, itu integritas mereka,harap Dokter Airin pahami itu" ucap Zaheera datar namun dengan ekspresi tegas dan tajam.
Dokter Airin Pratiwi hanya terdiam dan mendengus kesal. nampak kilatan amarah di tatapannya. rasa cemburu betul-betul membakar dadanya.
"Dokter Airin,stop... jangan jadi gila" suara Dokter Rio Dewanta tiba-tiba muncul
"Siapa yang gila,aku tidak gila,kalian yang gila" ucap Dokter Airin seraya berlalu dengan air mata yang pecah diwajahnya.
"Maafkan dokter Airin ya suster Zah dan Pak Serda Yusuf" ucap Dokter Rio Dewanta seraya berlalu mengejar Dokter Airin Pratiwi
Serda Yusuf dan Zaheera hanya menggelengkan kepala. bingung apa yang terjadi barusan.
"Apakah Kapten terbangun?!" tanya Zaheera khawatir
"Tidak,masih tertidur,masuklah" ucap Serda Yusuf seraya membantu Zaheera membuka tirai tenda.
Zaheera pun masuk,Kapten Teddy masih nampak tertidur. Zaheera meletakkan nampan berisi segelas ramuan jahe dan semangkok bubur itu dimeja kecil. lalu kembali memeriksa kondisi sang Kapten.
"Alhamdulillah... demamnya turun" gumam Zaheera
Zaheera pun duduk disamping tempat tidur sang Kapten. diliriknya jam,menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Kapten sudah tertidur selama tiga jam. Zaheera kembali membasahi handuk kecil itu dan meletakkannya dikening Kapten Teddy.
Tak terasa Zaheera pun ikut tertidur dengan posisi bersandar tepat disamping tangan sang Kapten.
Dokter Airin Pratiwi dengan amarah yang membuncah masuk ke dapur dan menendang kursi.
"Awas saja kamu Zaheera" sungutnya
"Ai..." seru dokter Rio Dewanta
"Stop memanggilku dengan nama itu" pekiknya kepada Dokter Rio Dewanta
"Oke,dokter Airin Pratiwi,tenang,tenangkan dirimu, hei.... mengapa kau segila ini? kemana dokter Airin yang dengan keren menolak cinta anak seorang direktur rumah sakit,hei... dokter Airin Pratiwi sadarlah, come on, mereka itu sudah terpaut jauh sebelum kita hadir disini, so sudahlah, oke?! ingat tugas utama kita disini" ucap Dokter Rio Dewanta seraya menepuk bahu Dokter Airin Pratiwi lembut,lalu beranjak keluar.
"Melupakan?! tidak akan pernah,aku lah yang terlebih dahulu mengenal Kapten Teddy,lihat saja nanti" sarkas nya dengan nada menahan gemuruh di dadanya.
Fajar pun muncul di Puncak Jayawijaya. jam masih menunjukkan pukul setengah enam. kabut masih tebal.
Zaheera bangun dan terkaget, posisi tidur dia yang semula dibawah sekarang ada diatas tempat tidur Kapten Teddy semalam, lengkap dengan selimutnya. celingak-celinguk dia mencari sang Kapten. nampan berisi segelas ramuan jahe dan semangkok bubur itu pun sudah lenyap dari atas meja.
"Kemana perginya Kapten Teddy" gumam Zaheera seraya menyingkap selimutnya
Baru saja hendak turun dari tempat tidur, tiba-tiba tirai tenda terbuka, Kapten Teddy masuk dengan seragam lengkap beserta senjata api miliknya
"Kapten" ucap Zaheera dengan nada panik
"Sudah bangun?! bagaimana tidur nya semalam, nyenyak suster Zah?" ucap Kapten Teddy sarkas seraya tersenyum melihat ekspresi panik Zaheera
"Kapten,kamu itu... kamu sudah sembuh?! dan kemana ramuan jahe dan bubur itu?" tanya Zaheera masih kebingungan
"Ramuan jahenya sudah aku minum dan buburnya juga sudah aku makan,terimakasih ya,aku langsung sembuh,dan bisa kembali bertugas" ucap Kapten Teddy seraya menatap Zaheera lembut
"Kau meminumnya?!" gumam Zaheera
"Lain kali jangan pernah tidur di tenda lagi ya, cuaca nya sangat dingin,masuklah ke pos" ucap Kapten Teddy lagi tetap menatap Zaheera lembut
"Ohhh yaaa Kapten, ibu... itu... oh maksud aku, mama Kapten menelpon,beliau berpesan agar Kapten menelpon beliau kembali" ucap Zaheera yang nampak sudah tersadar penuh
"Hhhmmm... sudah,aku barusan menelpon beliau dan sepertinya kau harus bertanggungjawab Zah" ucap Kapten Teddy dengan mimik serius
"Tanggungjawab apa?! apa ada kata-kata ku yang salah semalam?!" ucap Zaheera kembali panik
Kapten Teddy tak tahan untuk tidak tertawa melihat ekspresi Zaheera sekarang,dia sangat ingin memeluk gadis manis itu.
"Yaaa,bertanggungjawab karena mama memintaku menikahi perawat yang sudah merawatku semalam,bahkan sudah ahli membuat ramuan jahe persis buatan mama" ucap Kapten Teddy seraya tersenyum bahagia
Kapten Teddy melangkah mendekati Zaheera perlahan seraya menatap Zaheera lembut. Zaheera pun panik,tapi tidak bisa berbuat banyak, tubuhnya terasa terkunci seolah tersihir tatapan lembut nan tajam sang Kapten.
"Kapten,apa yang akan kau lakukan" seru Zaheera seraya memejamkan matanya seolah pasrah akan apa yang akan terjadi.
Tiga detik berlalu,Zaheera tidak merasakan apapun. dia pun membuka matanya kembali. nampak Kapten Teddy hanya meraih handuk yang berada tepat dikursi disamping tempat tidur itu.
"Hei... Nona manis,apa yang ada dipikiran mu hah?! tidak akan terjadi apa-apa sampai aku bertemu dengan abangmu ya,sana siap-siaplah untuk bertugas" seru Kapten Teddy seraya tertawa kecil
Tanpa aba-aba lagi,Zaheera langsung meloncat dari tempat tidur dan menghilang dibalik tirai tenda.