NovelToon NovelToon
AWAL DARI SEMUANYA

AWAL DARI SEMUANYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Manusia Serigala
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: idastars

Cerita awal dari buku Not Human

Awal kisah untuk mengenal masalah kisah manusia serigala yang dihadapi oleh Carriton dan kawan-kawannya. Buku ini juga menampilkan konflik persahabatan, percintaan, harta dan persaudaraan.

Bagaimana keseruan ceritanya? Silakan dibaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon idastars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Hening tercipta tidak ada yang berbicara lagi. Ashton dan Falton berjalan menyusuri hutan. Mereka seolah menikmati malam hari tetapi pikiran mereka berkecamuk dengan masalah yang dihadapi.

“Apa kamu tidak berniat mengatakan masalahmu?" tanya Falton berusaha kembali menanyakan dengan serius.

“Tidak. Cukup diriku saja yang mengetahui. Kamu tidak usah tahu," jawab Ashton. “CK, kau memang menyebalkan,” cibir Falton.

“Tunggu saja waktunya, aku akan memberitahukan padamu. Asalkan kau tidak mengatakan pada orang lain,” jawab Ashton akhirnya. Ja tahu Falton akan mencaritahu lebih dalam apa yang terjadi pada dirinya. “Aku tunggu, tapi jangan terlalu lama.”

Ashton menganggukkan kepalanya. Falton sudah lama bersamanya. Jika Falton tahu pasti Falton tidak akan membahayakan dirinya. Falton bisa bersikap lebih dewasa dalam menimbang suatu masalah yang terjadi. Bahkan kerap sekali Ashton akan meminta pendapat dari Falton untuk menyelesaikan suatu masalah.

Tengah malam di dapur Greisy mengamati air minum hangat. Tubuhnya serasa dingin dengan perubahan cuaca di desa. Saat minum, seorang dari belakang memberikan jaket untuknya. Ia cukup kaget dan membalik diri melihat Garvin tersenyum hangat padanya.

“Eh, Garvin. Tidak usah, lagian kamu nanti kedinginan.” Greisy hendak membuka, tapi dicegah oleh Garvin. Garvin merapatkan kembali jaket itu di tubuh Greisy.

“Tidak masalah lagian aku perhatikan, kamu tidak pernah pakai jaket. Jadi mending pakai saja, dari pada ujungnya sakit,”tuturnya lembut penuh perhatian, namun hal itu tidak dapat lagi menusuk jiwa raga Greisy. Karena hatinya sudah ada yang punya yaitu Ashton.

“Ya, sudah kalau begitu,” katanya dengan malu-malu.

Mereka sejenak diam. Seolah menikmati kebersamaan mereka berdua. Jujur Garvin masih berharap Greisy mau menerimanya, hanya saja ia juga harus menghargai keputusan Greisy.

“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Garvin, melirik Greisy yang sedang melamun.

“Itu, aku bakal dijodohkan sama paman dan bibiku,” kata Greisy, yang sedih memikirkan hal itu.

“Ha, kamu dijodohin. Kok bisa?”, tanya Garvin terkejut batin. Ia seolah tidak menerima jika Greisy dijodohkan. Siapa pria yang akan bersama Greisy?

“Panjang ceritanya Vin, dan aku pun bingung memikirkan hal ini semua,” kata Greisy. “Apa aku boleh jadi penggantinya?"

“Eh, gak usah. Ini sudah keputusan bulan Vin. Jangan gegabah deh!”

Garvin bukan gegabah, tapi ia ingin dirinya menjadi pasangan Greisy. Ingin rasanya membantu, tapi keputit sudah diambil Greisy. Tentu ketidakrelaan di hatinya jika Greisy sudah dijodohkan.

Merasa tidak ada lagi yang mau dibicarakan, mereka kembali ke kamar masing-masing. Membaringkan tubuhnya dan terbalut akan alam tidurnya.

Paginya, mereka sudah dikumpulkan di lapangan. Tanaman hidroponik itu sudah selesai, maka pembagian kepada setiap rumah tangga. Satu tanaman hidroponik untuk per rumah tangga.

Para warga juga senang akan hal itu.

Membantu dalam pertanian sudah menjadi perkembangan bagi para anak muda. Zaman sudah semakin canggih, maka generasi muda semakin bijak dan cerdaa dalam menghasilkan sesuatu. Semuanya butuh skill untuk mengolah apa yang di bumi. Dengan sadar dan tanpa keangkuhan semua di dunia adalah titipan dari sang Pencipta.

Greisy teringat akan janji Ashton, malam ini semua identitas Ashton akan diberitahu. Hati Greisy mencuat seolah takut jika identitas Ashton menjadi pemisah hubungan mereka. Ashton adalah orang yang terkesan misterius, dan ia seolah takut jika mengetahui fakta sebenarnya.

Hari semau menggelap, semua teman-temannya sudah memasuki kamar. Greisy menyusul ke kamar, agar tidak menimbulkan kecurigaan. Namun, ia sama sekali tidak bisa tidur. Ia memikirkan hal-hal negatif bagi hubungan mereka. Ia jalan mondar-mandir dalam keadaan risau. Sesekali pandangannya ke arah jendela, menunggu kedatangan Ashton. Hampir dua jam ia menunggu namun tidak kunjung datang. Segala pemikiran yang buruk turut menghampirinya. Hingga ketukan terdengar dari arah jendela. Dengan cepat, Greisy membuka daun jendela, dan terlihatlah wajah tampan itu yang tersenyum hangat.

Ashton mengulurkan tangan, dan Greisy perlahan turun dibantu Ashton. Seperti biasa Ashton memberi perintah agar menutup kedua bola mata indah Greisy. Greisy di gendong di depan dadanya, dan melesat pergi menuju taman bunga di hutan.

Ashton langsung duduk dan membiarkan Greisy dalam pangkuannya. Ia mendekap erat tubuh mungil itu, seolah takut jika hal uang dipikirkan akan terjadi.

“Oi, pengapa Ashton!”seru Greisy yang tidak bisa bernafas secara beraturan. Ashton terlalu dalam mendekapnya, oksigen yang masuk seolah tidak diberinya celah untuk dihirup Greisy.

“Nafas bodoh!" umpat Ashton merasa tidak bersalah.

“Ck, orang kau yang duluan mendekapku terlalu erat bodoh!" bantah Greisy tidak suka dengan perkataan Ashton.

Ashton tertawa terkekeh, memang benar juga apa yang dikatakan Ashton. Greisy akhirnya bangki berdiri dan duduk di samping Greisy. Jika terlalu lama di pangkuan Ashton akan semakin berbuat yang tidak baik. Untuk itu lebih baik menghindari dari pada melangkah lebih jauh lagi.

“Ya, sudah ceritakan siapa dirimu!" kata Greisy memaksa, ia tidak mau mengundur waktu lagi. la sudah sangat penasaran sia Ashton sebenarnya.

Ashton berdecak kesal, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Rasa penasaran Greisy sudah terlalu tinggi, dan baru bertemu saja sudah menanyakan tanpa ada basa-basi dulu.

“Ini langsung ke pertanyaan yah? Gak romantis dulu gitu?" tanya Ashton seolah meminta untuk romantis dulu, baru ia jawab.

“Tidak! Gak ada romantis-romantisan, sebelum diceritakan!" tolak Greisy keras.

Ashton bingun memulai dari mana ia berbicara. Ia takut Greisy akan terkejut batin dan tidak dapat menerimanya. Jika tidak diceritakan, maka Greisy sendiri yang akan marah besar. Greisy adalah kekasihnya, ia berhak tahu siapa Ashton. Hanya saja pikiran negatif terus menghantui Ashton, dan ia masih sulit untuk menceritakan siapa dirinya.

"Romantisan dulu, baru aku jawab. Setidaknya ada tenaga untuk jawabnya nanti!" kata Ashton mencoba tawar-menawar dengan Greisy. Ia ingin memanfaatkan situasi ini untuk lebih lama lagi dengan Greisy. Mengingat seminggu lagi Greisy akan balik ke kota, tempat dimana Greisy tinggal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!