NovelToon NovelToon
The Secret Of Fernshine Lighthouse

The Secret Of Fernshine Lighthouse

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Keluarga / Persahabatan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Floricia Li

Cosetta Elwood tak pernah tahu rasanya memiliki tetangga seumur hidupnya. Ia bersama keluarganya tinggal di kompleks mercusuar di tepi pantai hutan Fernglove yang jauh dari pemukiman penduduk. Suatu hari, sebuah perahu datang terombang-ambing dari laut, yang membawa seorang anak laki-laki bernama Cairo Argoyle.

Awalnya, Cosetta merasa skeptis dengan anak laki-laki yang lusuh dan bau itu. Cairo mengaku bahwa ia tak ingat tentang masa lalunya. Namun, lambat laun Cairo menjadi teman baru yang menyenangkan baginya.

Hanya saja, kenapa ya, kadang-kadang seperti ada yang aneh dari diri bocah laki-laki itu? Semoga saja, sih, apa yang ia takutkan tidak terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Floricia Li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maisie's Grand Plan

Cosetta memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Jam istirahat telah tiba. Kebanyakan anak-anak yang membawa sedikit uang akan menafaatkan waktu ini untuk berjalan ke luar area sekolah dan membeli makanan kecil. Kebetulan sekali Cosetta mendapatkan uang saku lebih banyak hari ini.

“Eula, apakah kamu mau membeli kudapan?” tanyanya.

“Oh, boleh! Ayo beli—“

Ucapan Eula terpotong dengan suara Maisie yang melengking di belakangnya. “Eula, aku sudah merencanakannya. Lihat. Banyak sekali yang bisa kita lakukan saat di Butterford!”

Maisie membuka gulungan besar kertas di mejanya. Kertas itu berwarna putih dengan tekstur yang terlihat mahal. Tulisan tangan Maisie yang indah terdapat di atasnya.

Maisie adalah gadis yang cantik dan kaya, oleh karena itu, secara natural, ia mulai mendapatkan perhatian anak-anak sekelas.

“Apa yang kamu bawa, Maisie?”

Maisie tersenyum, menampilkan lesung pipinya yang manis. “Jadwal kita selama camp musim panas di radio Aetherwind Point! Beruntung sekali radio itu mengirimkan jadwal yang lengkap di dalam amplop. Lihat, betapa banyaknya waktu kita untuk berbelanja dan mengunjungi museum. Mama sudah memberitahuku museum yang layak dikunjungi. Tenang saja, aku yang akan membayarnya. Nah, lalu saat malam Minggu pertama, kalian boleh mengikuti makan malam di rumah bibiku. Lalu malam Minggu terakhir, semua anak yang ikut summer camp akan mengikuti pesta dansa di rumahnya. Bibiku sangat senang. Dia berjanji akan mengadakan pesta yang spektakuler.”

Cosetta mengerjap.

Mendengar penjelasan Maisie, anak-anak mulai heboh. Anak-anak yang tidak mendaftar acara itu terlihat menyesal.

“Yah, sayang sekali aku tidak mendaftar lombanya,” kata seorang anak.

“Hehehe, ini khusus yang mengikuti acara saja! Eh, tapi kalau kalian sungguhan ingin ikut, aku bisa berbicara pada mama. Mama pasti akan memberikan solusi. Lagipula, kalian ‘kan teman-teman sekelasku!”

Mendengar hal itu, anak-anak mulai ceria lagi.

Cosetta mengerutkan dahi. Padahal mayoritas penduduk Hartlefirth tidak punya kendaraan untuk mengantar putri mereka ke stasiun. Letak Hartlefirth memang sangat pelosok. Untuk mencapai perkampungan selanjutnya, seseorang harus melewati puluhan kilo padang rumput dan hutan. Medan perbukitan terjal pun amat menyusahkan untuk dilalui.

“Hihihi, tapi aku tidak janji, ya. Karena aku sudah berkata pada bibiku kalau yang datang adalah anak-anak yang ikut summer camp. Tapi aku akan membujuknya. Um, tapi kalau ... anak itu sudah ditolak oleh Aetherwind Point, itu agak susah, sih. Maaf, ya. Aku hanya tidak ingin kalian terlalu banyak berharap,” kata Maisie.

Cosetta membuka mulutnya. Ia amat marah! Tetapi berdebat dengan Maisie saat kelas sedang ramai bukan pilihan yang bijaksana. Dadanya terasa sakit. Memang benar yang dikatakan Maisie. Ia sudah ditolak oleh Aetherwind Point jadi ia tidak usah berharap apa-apa.

Eula bertepuk tangan. “Hebat sekali, Maisie! Ah, apakah ada jamuannya di pesta itu?”

“Tentu saja! Bibiku adalah tuan rumah yang paling terkenal di Butterford bila mengadakan pesta. Kamu pasti akan datang, kan? Para juru masak di Montclair Manor punya makanan yang terbaik! Sejauh yang pernah aku cicipi, di sana ada es krim aprikot, anggur, nanas, puding plum hijau, dan kue tar banoffee. Semuanya terasa sangat enak!”

“Aku pasti akan datang. Aku akan menangis kalau kamu meninggalkanku,” kata Eula.

Semua orang tertawa.

“Enak sekali makanan-makanannya. Aku jadi ingin ikut,” kata Rosalind.

“Iya. Aku belum pernah memakannya.”

Saat itu bel berbunyi. Maisie menggulung kertasnya kembali sambil tersenyum. “Jangan khawatir, aku akan membujuk mama nanti, hihi.”

“Benar, yaaaaa, Maisie,” kata Rosalind.

“Tentu saja!”

Saat itu, seorang guru masuk ke dalam kelas. Anak-anak yang berkumpul di meja Rosalind pun kembali ke tempat duduknya masing-masing. Cosetta menekan sisi jari telunjuknya dengan kuku ibu jari di pangkuannya.

Seakan-akan Maisie ingin memamerkan pesta yang tak mungkin ia ikuti itu di hadapannya!

✮⋆˙

Sepanjang jalan pulang ke rumah, pikiran Cosetta melanglang buana. Meskipun bunga daisy dengan warna kuning dan putihnya yang ceria telah tumbuh di tepi jalan, ia seakan tak melihatnya.

Bisa-bisanya ia tidak lolos seleksi ketika Eula dan Maisie melakukannya dengan mudah?

Harum pai bawang putih menyapanya ketika ia sampai di rumah. Biasanya ia akan langsung menuju dapur untuk mencicipi masakan sang ibu pertama kali. Tetapi ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

Cosetta mengambil amplop cokelat yang ia letakkan di rak paling bawah. Ia ingat sepulang sekolah kemarin perasaannya sangat buruk dan berakhir menjejalkan amplop itu di bawah tumpukan buku-bukunya.

Ia duduk di kursinya. Ia membuka amplop itu. Selain kertas pengumuman, memang masih ada kertas-kertas lainnya. Radio Aetherwind Point mengembalikan naskah-naskah cerpennya. Sebuah kertas lain disematkan dalam klip bersama naskah-naskah itu. Review dari radio.

Halo, Cosetta Elwood. Terima kasih sudah mengirimkan naskah untuk kami. Perkenalkan, aku adalah Felicia Clare. Tentunya kamu sudah mengenalku (suaraku) sekurang-kurangnya selama tiga hari.

Aku sangat kagum dengan pengetahuanmu tentang berbagai jenis tumbuhan. Aku memandang bahwa kamu akan menjadi seorang ahli botani yang keren di masa depan dengan banyaknya pengetahuan itu!

Sayangnya, dengan berat hati aku harus berkata kalau kamu belum cukup terkualifikasi untuk mengikuti ‘Lantern-Lit Camp.’ Terlalu banyak karya-karya bagus dan aku harus tega melepaskan beberapa satu persatu. Ini menyakitiku juga. Ah, tetapi karyamu memiliki potensi! Jangan berkecil hati!

Kusarankan supaya kamu lebih banyak menggunakan dialog. Dialog akan membuat naskahmu terasa lebih hidup. Ah, bisa juga menambahkan tokoh lain supaya suasana semakin ramai. Tentunya para pendengar radio menyukai percakapan antartokoh yang lucu, menyenangkan, atau penuh amarah.

Aku akan menunggu karyamu selanjutnya.

Salam sayang,

Felicia Clare

Cosetta menggigit bibir dalamnya. Tetapi kerutan di dahinya menghilang. Ia menghela napas seraya meletakkan kepalanya di meja. Sepertinya nada lembut dalam surat Miss Clare telah menenangkannya.

“Oh, benar. Aku tidak menuliskan banyak dialog di dalam cerpennya. Aku tak percaya aku sebodoh ini, padahal aku sudah membaca beberapa cerpen sebelumnya,” ucapnya lemas. Pipinya memerah sendiri ketika ingat kritiknya terhadap cerpen yang dianggapnya menyebalkan dan tidak logis itu.

Ketika harum pai bawang putih mencapai kamarnya, Cosetta tak tahan untuk turun. Tumben sekali Mr. Elwood juga di bawah. Ia menyapa Cosetta dengan ramah, “Halo, sayang. Ayo kita cicipi roti buatan ibumu.”

“Ya, itu memang tujuanku turun,” kata Cosetta.

Mrs. Elwood tersenyum ketika membawakan pai yang telah ia letakkan dalam piring. “Tiba-tiba saja ingin pai bawang putih. Sepertinya adikmu yang menginginkannya, Cosy.”

Mata Cosetta melebar. “Oh, bisa seperti itu, ya?”

“Iya, dong. Pai bawang putih sebenarnya ada di daftar terbawah jenis pai yang ibu suka.”

“Hahaha. Tapi aneh sekali anak bayi menyukai menu makanan orang tua. Memangnya dia pernah mencicipi?”

1
ᏋℓƑ⃝⛁̸᮫☤𝙰υяαᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷẸˢ𝐭
ya Tuhan, sopo kelinci 🐰😭🤣🤣
ᏋℓƑ⃝⛁̸᮫☤𝙰υяαᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷẸˢ𝐭: kasian kelincinya 😔
Floricia Li: enak kan sop kelinci? 😂
total 3 replies
Alexander
Suka dengan gaya penulisnya
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Gak pernah kepikiran plot twist-nya seunik ini! 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!