NovelToon NovelToon
Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen School/College / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Ana Caroline pekerja paruh waktu di selah selah sekolahnya.
Dia yatim piatu dan memiliki 2 adik yang masih bersekolah.
Dia murid pindahan, dan memiliki lika liku yang penuh intrik dan pembullyan di sekolah.
ketika dia suskses, dia mengetahui rahasia atas kematian ibunya.
Dan itu bersangkut pautan dengan calon mertuanya.
Bagaimana pacarnya mengahdapi permusuhan calon istrinya dengan ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13

Sama seperti biasa, rutinitas Ana berputar di situ situ saja Sekolah, ngurus ke dua adiknya dan di malam harinya bekerja.

Dan tak terasa ujian nasional telah berlalu dan menunggu hasil kelulusan.

Di saat teman - temannya lagi sibuk mendaftar ke fakultas favorit mereka, Ana juga sibuk mencari pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaannya yang sekarang.

Tapi biarpun dia ingin melompat ke pekerjaan yang lain dia masih tetap menjalankan kerja paruh waktunya di restoran seperti biasanya.

Di sela - sela kegiatannya di restoran, Jenny salah satu koki di restoran tempat Ana bekerja meng hampiri nya.

"Hei, Ana kalau kamu tidak berniat melanjutkan kuliah, kenapa kamu tidak belajar lebih dalam lagi dalam memasak, kamu bisa jadi koki tanpa harus memakai Ijazah S1"

"Benar tuh Na, bukan kah selama ini masakanmu lumayan kok, apa lagi sis Jenny selalu mengajari mu dari awal" sambung Dory asisten Jenny di dapur.

"Tapi bukankah saya harus sekolah juga mengambil jurusan untuk menjadi Koki atau chef"

"Hei, zaman sekarang kalau kita punya keterampilan gampang itu, kamu ikut saja turnamen atau lomba untuk mencari chef atau koki" Dory menimpali

"hmm, tapi saya masih kurang percaya diri"

"Kamu kan sudah tidak masuk sekolah, kamu bisa berlatih dengan sis Jenny di pagi hari agar keterampilanmu lebih bagus."

"Kalau kamu menang atau masuk tiga besar, kamu kan langsung bisa jadi chef, tanpa harus keluarin biaya buat sekolah lagi, hadiahnya juga lumayan.

Mana tau kamu jadi peserta termuda dan bisa memberi nilai lebih" jelas Jenny

"Nanti dulu, biar saya fikirkan sebentar"

"Ok, tak masalah, fikirkan baik - baik, demi kebaikanmu juga" jelas mereka sambil menepuk pundak Ana dan kembali mengerjakan pekerjaan masing - masing.

Selama Ana tidak lagi ke sekolah seperti biasa, dia lebih cepat pergi ke restoran,

Di sela sela kerjanya, dia biasanya memperhatikan kegiatan di dapur, bagaimana para chef dan koki menangani dan mempersiapkan hidangan - hidangan yang di pesan.

Memang ada ketertarikan di hatinya untuk terjun ke dapur seperti mereka, dan awalnya dia merasa minder di karenakan dia sama sekali belum belajar di sekolah khusus untuk menjadi tukan masak profesional.

Dengan mendengar gagasan dari ke dua seniornya, dia sedikit tertarik tapi kadang ragu lagi.

'Aku bisa apa tidak ya? Duuhh, masih bingung'

fikiran Ana bekecamuk.

Terus terang itu bukan pekerjaan yang mudah, apa lagi menghadapi ratusan bahkan ribuan pesaing.

'Uuuhh, pecah kepalaku' batinnya

"hei, apa yang kamu pikirkan?" tanyak pak Amri staf supervisor sambil memukul kepala dengan pelan menggunakan sebuah kertas folio yang di gulung.

"he, he, tidak ada apa - apa pak" jawab Ana cengengesan.

"Dari tadi saya lihat kamu kadang ngangguk kadang geleng - geleng, kamu kesambet?"

Canda pak Amri.

"he he bukan pak, cuma lagi lihat - lihat koki yang lagi serius memasak di sana" jelasnya dengan giginya yang masih terpampang jelas.

"Ya sudah sana kedepan, tamu - tamu mulai ramai tuh"

"Iya pak, permisi dulu"

Sahut Ana yang sedikit membungkuk sesuai adat ke timuran saat kita melewati orang yang lebih tua.

Sesampai di depan Ana mulai memperhatikan sekeliling, mana tamu yang belum di layani.

Ketika sudah melihat target dia mendatangi mereka, dan dengan senyum penyambutan yang khas dia menyapa mereka, menanyakan pesanannya, selesai mencatatnya dia pergi meningalkan mereka dengan sopan.

1
Kenneth
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Dewi Harefa: makasih suportnya
total 1 replies
Đông đã về
Pengen baca lagi dan lagi!
Dewi Harefa: makasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!