NovelToon NovelToon
Married To A Complete Stranger

Married To A Complete Stranger

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

Riana, seorang fresh graduate yang diterima bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan pengembang game yang cukup ternama, Gameflix. Riana tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan di hari pertamanya bekerja. CEO perusahaan tempat dia bekerja melamarnya di hari pertamanya bekerja! Bagaimana kisah Riana selanjutnya? Simak kisah serunya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bekerja Bersama

"Woy! Ngelamun aja!" kata Leo mengagetkan Raga.

"Mikirin apa sih? Riana?" tanya Leo langsung tepat mengenai sasaran.

"Dia bahagia nggak ya?" tanya Raga lebih kepada dirinya sendiri.

"Doain aja yang terbaik buat dia. Kalo kata orang sih, cinta nggak harus memiliki," kata Leo menenangkan.

"Hhh~ kenapa gue selalu terlambat? Entah itu dulu atau sekarang," kata Raga sambil menerawang ke masa lalu. Leo menepuk-nepuk bahu Raga.

"Sepagi ini udah mendung aja tuh muka," komentar Dinda yang baru saja memasuki ruang kerja dan melihat Raga terlihat kusut.

"Dasar cewek nggak peka!" kata Leo pada Dinda.

"Justru karena gue peka makanya gue nanya,"

Leo memutar bola matanya, merasa jengah dan gemas mendengar jawaban Dinda.

"Pagi," sebuah suara membuat Raga terperanjat.

"Maaf kelamaan libur," kata Riana sambil mendudukkan diri di depan meja kerjanya.

"Ecieee~ pengantin baru," goda Dinda.

"Apaan sih?" kata Riana sambil tersenyum.

"Eh, gimana Tuan Barra?" tanya Dinda penasaran, sambil mendudukkan diri di samping Riana.

"Gimana apanya?" tanya Riana bingung.

"Ituuu~,"

"Apaan?"

"Masa' lo nggak tau?"

"Enggak. Apaan?"

"Malam pertama," bisik Dinda.

"Hah?"

"Belum?"

Riana menggeleng.

"Hah?" giliran Dinda yang terkejut.

"Kalian ngapain sih?" tanya Leo penasaran.

"Urusan cewek. Cowok pergi jauh-jauh," kata Dinda sengak.

"Kek lo cewek aja,"

"Sial!"

"Nah kan ketauan,"

Riana tertawa melihat tingkah Leo dan Dinda. Raga melihat ke arah Riana yang tertawa, sedikit merasa lega karena Riana terlihat tidak berubah.

"Hari ini ada proyek apa, Ga?" tanya Riana pada Raga.

"Eh? Oh, Tuan Barra next project will be survival game," jawab Raga yang terkejut tiba-tiba Riana menanyainya.

"Survival game ya?" kata Riana sambil menatap layar komputernya.

"Bisa, Ri?" tanya Leo pada Riana.

"Keknya sih bisa,"

"Baru pertama bikin?" tanya Dinda.

"Kalo game besar iya, kalo game buat seru-seruan aja pernah. Buat syarat kelulusan dulu," kata Riana.

"Konsepnya mau yang gimana dulu?" tanya Riana.

"Zombie? Serigala? Singa?" kata Leo memberi opsi rintangan yang harus dihadapi dalam game.

"Starving? Cold?" giliran Dinda yang memberi opsi.

"Kata Pak Arka harus yang beda," kata Raga mengingatkan.

"Beda ya?" tanya Riana lebih kepada dirinya sendiri. Semua berpikir keras, mencoba memeras otak mencari ide yang unik dan tak biasa.

"Dark romance?" kata Riana dengan nada yang ragu.

"Dark romance?" tanya Leo dan Dinda bersamaan.

"Yang awalnya pasangannya terlihat normal, tapi lama kelamaan muncul keanehan, yang membuat pemain harus memilih untuk survive or not,"

"Keanehan apa? How to survive?" tanya Raga yang masih bingung.

"Like she's actually a ghost? Or a spy? How to survive tergantung pasangannya itu sebenernya apa? Kalo ternyata dia sebenernya hantu, bisa aja dengan semacam exorcism atau ritual? Kalo spy, ya bisa aja dengan berbagai macam senjata dan alat spy lainnya," jelas Riana.

"Sounds good. Gue lebih suka yang spy. Keknya seru," kata Leo.

"Lo bener-bener juara, Ri. Bisa kepikiran nyelipin dark romance ke dalam game," puji Dinda.

"Oke, kita buat kerangkanya dulu. Konsep, mascot, senjata, semua detail kecil kita siapin dulu," kata Raga mantap. Anggota tim segera bekerja. Raga menatap Riana yang mulai fokus pada layar komputernya.

'She's really something,'

***

"Bagus," kata Arka sesaat setelah membaca konsep survival game yang diserahkan Raga.

"Bisa langsung dieksekusi?" tanya Raga pada Arka.

"Gimana?" tanya Arka pada Barra.

"Oke. Pindah ke ruang kerja saya. Kita garap bersama," kata Barra mantap sambil berjalan menuju lab komputer khusus jika Barra turun tangan menggarap game. Raga mengangguk mantap.

Raga menginstruksikan timnya untuk segera pindah ke ruang kerja Barra. Ini pertama kalinya bagi Riana bekerja bersama Barra.

"Ehem... Kerja bareng paksu nih," bisik Dinda dengan nada menggoda.

"Apaan?"

"Grogi nggak?" tanya Dinda.

"Dikit. Tuan Barra kalo lagi bikin game gimana?" tanya Riana penasaran.

"Cakep as always," jawab Dinda. Riana memutar bola matanya mendengar jawaban Dinda tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Maksud aku tuh, teliti kah? Bossy? Merhatiin detail sampai detail banget kah?"

"Ooh... Mode kerjanya? Well, bossy sih enggak. Tuan Barra biasanya yang bakal bagi part yang harus dikerjain setiap orang. Dia sama Pak Arka biasanya bagian program setnya. Harus perfect. Untuk detail printilan kek peralatan dan senjata biasanya Leo atau gue. Raga bagian QA (Quality Assurance). Kalo kali ini ada lo, entah gimana ntar pembagiannya," jelas Dinda.

"Pak Arka ikut juga?"

"Lo belum tau? Pak Arka programmer paling handal kedua setelah Tuan Barra," kata Dinda yang membuat Riana manggut-manggut.

Tim Raga sudah memasuki ruang kerja Barra. Riana tak henti-hentinya mengagumi isi ruang kerja Barra yang dilengkapi dengan lima komputer canggih dengan pc keluaran terbaru.

"Oke. Untuk game survival kali ini kita akan kerjakan bersama. Seperti biasa saya dan Arka akan set gamenya, Raga dan Riana QA, Dinda dan Leo kerjakan detail perlengkapan gamenya," Barra langsung memberi instruksi tanpa membuang waktu.

'Eh? Aku QA?'

"Langsung saja tanpa membuang waktu. Raga dan Riana bisa gabung ke Leo sama Dinda dulu," kata Barra yang kemudian fokus pada komputernya.

Riana memperhatikan Barra yang fokus pada komputernya sesaat sebelum dirinya juga fokus pada pekerjaannya. Ini pertama kalinya Riana melihat Barra bekerja. Seperti yang dia bayangkan, tatapan tajam, fokus yang tak terbagi, menjadi paket lengkap CEO muda, Barra Adiguna.

Barra melihat Riana yang menatapnya, lalu menyunggingkan sedikit senyum sebelum kemudian fokus kembali pada komputernya. Riana terkejut. Seketika jantungnya menjadi berdetak tak karuan.

'Apa? Kenapa akhir-akhir ini jantung seperti kena heart attack dadakan tiap kali ngeliat Tuan Barra senyum?'

Riana lalu duduk dan mencoba fokus pada pekerjaannya. Sulit. Riana coba mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan, mencoba mengatur detak jantungnya yang tak beraturan karena senyuman dari Barra.

"Lo baik-baik aja?" tanya Raga pada Riana.

"Eh? Iya, nggak apa-apa," jawab Riana sambil tersenyum. Riana lalu melirik ke arah Barra yang menatapnya tajam. Riana tercekat.

'Jangan bilang dia marah? Cemburu? Hiiii...'

Riana mencoba fokus pada pekerjaannya. Mencoba melupakan dia tengah bekerja satu ruangan dengan Barra. Namun sepertinya sia-sia. Aura Si Gunung Es menguar membuat Riana sesekali menoleh ke arah Barra yang ternyata juga sedang mengawasinya yang duduk bersebelahan dengan Raga.

Konsentrasi dan fokus Riana jelas terpecah. Matanya tak bisa berhenti mencuri pandang ke arah Barra, meski otaknya menyuruhnya untuk berhenti menoleh ke arah Barra. Dan selalu saja, mata mereka bertemu! Bagaimana Riana bisa fokus bekerja ketika sedang dimata-matai?

'Si Gunung Es kembali ke mode awal. Dingiiin...'

***

Author's note:

QA (Quality Assurance) adalah tentang menemukan ketidakkonsistenan, glitch, atau bug dalam sebuah game.

1
Ai-chan
nangis bombaynya bukan karena cerita MC nya
Umi Nur Qasamah
saking nyaman sm istri...sampai tuan Barra tertidur
Umi Nur Qasamah
kasihan amat arka thor.../Sob//Sob//Sob/
Hana Agustina
peluk jauh utk arka... kamu kuat n bisa melalui ini semua
Umi Nur Qasamah
uwis jan ...modus Leo ah...
Hana Agustina
kesempatan utk bertahta di hati kamuuu Dinda.. eaaaa eaaaaa
Hana Agustina
ku baca marathon Thor.. g terasa udh di sini... semangat terus Thor berkarya.. ditunggu ya up selanjutnya
Hana Agustina: dg hati senang Kaka... semangat trus berkarya yaaa...
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir dan menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏 terimakasih juga atas like dan komennya 😊😊 nantikan update kisahnya setiap hari setelah pukul 17.00 😊😊
total 2 replies
Hana Agustina
bukan na... Tapi jelmaan barudak bucin...
Ai-chan
wah... keren nih... di awal2 fokus sama barra dan riana... kirain abis klimak masalah tabrak lari, udah... ternyata ganti sama arka... keren... keren... lanjut thor!! makin penasaran sama kisah mereka
Umi Nur Qasamah
waduh arka blm sembuh total itu berarti..kasihan/Sob//Sob//Sob/
dwi ka
Kyk alter ego ya.. Pny 2 kepribadian
Purnamanisa: kepribadian ganda kak... bisa disebabkan kenangan buruk masa lalu...

terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏😊😊
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah hrs menunggu lgi tho
Purnamanisa: sabar ya kak 😊😊 terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah tebakanku slh ...aq kirain raga
Umi Nur Qasamah
walah ..tebakanku slh ...aq kurain si arga
Ai-chan
eh? Arka? author ga salah tulis?
dwi ka
Loh jd arka bukannya raga ??
Waaah plot twist bgt nih
Ayu Kerti
kok arka... raga kn ya..
Umi Nur Qasamah
lanjut thor /Rose//Rose//Rose/
Umi Nur Qasamah
jangan ada pertumpahan darah la thor seremmmmm
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!