Only You

Setelah mengungkapkan perasaannya pada Flora, kini hubungan keduanya semakin mesra. Jika sebelumnya mereka terpaksa berakting di depan umum, kini mereka semakin menjadi dalam memperlihatkan kemesraan mereka. Bahkan banyak karyawan yang merasa iri dengan hubungan keduanya.

Karyawan Kevin menganggap Flora adalah malaikat penyelamat karena semenjak ada Flora, Presdir mereka jarang memberi sanksi pada mereka. Mereka lebih sering melihat Presdir mereka tersenyum daripada memasang wajah dinginnya.

Ya, memang semua itu karena Flora. Apalagi setelah keduanya sepakat untuk memulai hubungan mereka. Dan Kevin juga sudah mengungkapkan isi hatinya. Rasanya dia tidak percaya, ia akan merasakan getaran cinta itu lagi dan itu dengan istrinya.

Padahal dia sudah bertekad tidak mau jatuh cinta lagi. Baginya, cinta itu menjijikan. Apalagi saat ia melihat mantan kekasihnya berselingkuh di depan matanya. Bukannya merasa bersalah, Kevin justru di maki karena miskin.

Andai Riana benar-benar mencintainya dan mau menunggunya sebentar lagi, wanita itu akan menjadi nyonya muda Dirgantara. Tapi biar saja, karena semua itu hanya masa lalu saja. Kini di depannya, di hidupnya hanya ada Flora Arzeta Dirgantara.

"Kau terlihat sangat cantik sayang. Bahkan saat tertidur seperti sekarang," gumam Kevin. Dia terus memandangi Flora yang masih tertidur di sampingnya. Sesekali ia mengusap pelan pipi wanita itu dan memberinya kecupan.

Sepertinya pria itu mulai kembali ke setelan pabrik, yang mana Kevin yang dulu di kenal hangat dan juga manja. Apalagi dengan pasangannya.

"Bangun sayang, ini sudah pagi. Kita harus ke kantor." Kevin menciumi wajah Flora sambil berbisik mesra yang membuat wanita itu tanpa sengaja melenguh panjang.

"Kau memancingku ya," ujar Kevin

"Ck ... Aku masih mengantuk, bukan mau memancing," gumam Flora dengan mata yang masih terpejam.

Kevin terkekeh. Memang ini masih terlalu pagi untuk bangun. Tapi ia berencana mandi bersama Flora. Dan hal itu pasti akan memakan waktu lebih lama. Untuk itu ia terus mengganggu Flora agar terbangun.

"Sayang, bangun!! Aku ingin mandi," ujar Kevin manja

Flora membuka sedikit matanya dan melihat kearah jam dinding. Dia berdecak pelan dan kembali memejamkan mata dengan membelakangi Kevin. "Jangan bercanda Vin. Ini masih terlalu pagi untuk mandi," gumam Flora.

"Tapi aku ingin mandi bersamamu, sayang," ujar Kevin yang tidak mendapatkan respon apapun dari Flora.

Hal itu membuatnya kesal. Dia terus membangunkan Floral, namun wanita itu bergeming sedikitpun. Namun Kevin tidak kehabisan akal. Dia mulai mendekat dan menciumi tengkuk wanita itu. Tidak lupa, tangannya merayap masuk kedalam piyama Flora dan mengusap pelan perut ratanya.

"Ugh ~ " lenguh Flora

"Masih tidak mau bangun, hm?" bisik Kevin dengan suara seraknya

"Vin~ "Flora menggigit bibir bawahnya kala tangan Kevin mulai merayap keatas dan masuk kedalam bra nya. Dia tidak menolak seperti sebelumnya karena hal ini wajar mereka lakukan. Hanya saja, ia masih malu saat Kevin melakukan hal itu.

"Yes baby, apa begini enak, hm? Aku bisa memberikan lebih jika kita mandi bersama," ujarnya lagi

"Mandi bersama?" Flora langsung membuka matanya lebar dan menarik tangan Kevin yang bermain di dadanya. Dia berbalik menatap tajam Kevin dan berkata, "Jadi itu tujuanmu dari tadi mengganggu tidurku, hah?" sentak Flora

Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan memulai memasang wajah polosnya. "Maaf sayang aku hanya ingin bermanja denganmu. Kita kan sudah sepakat untuk mencobanya. Jadi tidak ada salahnya juga kita mandi bersama. Kita kan pernah melakukannya di kantor. Dan kau tidak perlu takut, aku berjanji tidak akan memaksa mu melakukan itu sebelum kau jatuh cinta padaku," ujar Kevin

Flora menyipitkan matanya curiga. Mereka tidak benar-benar mandi bersama saat di kantor. Semua itu gara-gara ulat bulu yang tiba-tiba menempel di tubuh Kevin. Itu sebabnya ia menyuruh Kevin untuk mandi. Bahkan ia sendiri yang menggosok tubuh pria itu untuk menghilangkan bulu ulat yang menempel.

Dan sekarang Kevin ingin mereka mandi bersama. Tentu dia tahu apa yang akan terjadi nantinya.

"Aku tidak mau," ucap Flora

"Ihh ... Jangan begitu. Kau kan istri ku. Tugasmu harus membantuku mandi. Mau ya, ya," rengek Kevin

Flora berdecak pelan dan turun dari tempat tidur. Dia memegang otot-otot dengan mulut terbuka, menguap karena mengantuk. "Aku siapkan air mandinya dulu. Tapi janji ya, hanya membantu mandi," ujar Flora

"I-iya-iya," sahut Kevin. Dia menatap Flora yang masuk ke kamar mandi dan langsung bersorak pelan. "Yes, yes, yes, mandi bersama." Dia segera turun dari tempat tidur dan menyusul Flora ke kamar mandi.

Kevin memperhatikan istrinya yang terlihat seksi, tengah mengisi bathtub dengan air hangat. Padahal wanita itu menggunakan piyama dan bukan gaun tidur yang yang seksi. Tapi hal itu sudah membuat Kevin menegang.

"Kau benar-benar berbeda dengan wanita luaran sana, sayang. Atau aku yang mainnya kurang jauh sampai-sampai baru sekarang menemukan makhluk langka seperti mu," batin Kevin sambil tersenyum senang. Dia langsung membuka satu persatu baju tidurnya dan menyisakan kain segitiga berwarna hitam yang menutupi belalainya. Dia mendekati Flora dan langsung memeluknya dari belakang.

"Apa airnya sudah siap, hm?" tanyanya

"Sudah," sahut Flora. Dia berbalik dan langsung mendapat serangan fajar.

"Ummpt ... " Mata Flora melotot dengan bibir yang dibungkam oleh Kevin. Dia memeluk bahu Kevin dan mendapati jika pria itu sudah melepas semua bajunya.

"Ayo mandi bersama!!" ajak Kevin. Belum sempat Flora menjawab, Kevin sudah kembali mencium bibirnya dan mendorong masuk ke dalam bathtub. Tangan Kevin membuka satu persatu kancing piyama Flora dan membuangnya begitu saja.

"Vin," pekik Flora dengan nafas yang memburu. "Kau bilang hanya membantu mandi," hardik Flora

"Bajumu basah, kau tidak mau melepasnya?" balas Kevin

"Itu karena kau mendorongku masuk ke bathtub. Baju tidur ku jadi basah," gerutu Flora

"Maka dari itu aku membantumu membuka baju. Memangnya kau ingin mandi dengan menggunakan piyama?"

Flora menghentakkan kakinya kesal hingga air dalam bathtub sedikit tumpah. Dia duduk dan melepas sendiri baju yang masih menempel di tubuhnya. Kini ia polos tanpa sehelai benangpun dan hanya tertutup air busa.

"Nah, begitu dong." Kevin ikut duduk dan mengangkat Floral ke pangkuannya. Dia memeluk Flora dari belakang dan berkata, "aku ingin kita seperti ini setiap hari."

"Apa kau yakin bisa menahannya?" ledek Flora

Kevin hanya tersenyum dan memberi kecupan di leher Flora yang membuat wanita itu menahan nafas sejenak. "Aku orang yang menepati janji. Aku tidak akan memaksamu sampai kau memintanya sendiri padaku," ujarnya

Flora tersenyum senang. Dia merubah posisinya dengan duduk menghadap Kevin. "Aku percaya padamu. Terima kasih sudah mengerti diriku," ucapnya. Dia memeluk leher Kevin memberinya ciuman mesra.

Dia beruntung memiliki Kevin karena pria itu mau bersabar. Itu sebabnya ia berani melakukan hal seperti sekarang. Jika yang ada di depannya ini pria lain, mungkin sekarang ia sudah di paksa untuk melayaninya karena yang ia tahu, nafsu pada pria lebih mendominasi daripada cinta.

Tapi tidak semua pria seperti itu. Karena saat ini, di depannya ada pria yang rela menahan nafsunya demi dirinya.