Young Mistress

"Huaa....hiks...hiks...hiks..." tangis Stella setelah dicium paksa

"Splash.... splash.....splash...." suara air di keran wastafel, Stella terus menerus membersihkan bibirnya, mimpi buruk sudah telah menjadi kenyataan

"Astaga segitunya kamu merasa jijik padaku..." keluh Steven sambil bersandar di pintu kamar mandi, memerhatikan tingkah lebay istri kecilnya sambil melipat tangan

Habis dicium Steven, Stella langsung buru-buru berlari ke dalam kamar mandi, terus saja mencuci mulutnya dengan sabun.

"Ini ciuman pertamaku...!!!, harusnya indah kayak di drama korea, ditengah kebun bunga atau diatas menara gitu.., bukan pas bangun tidur, dasar gak punya perasaan, gak romantis...!!" pekik Stella yang kesal, terus saja ia mengumpat

"Ya ampuunnn...~ kamu ini kan sudah umur 20 tahun bukan anak kecil lagi Stelllaaa...~, mana bisa sih berharap ciuman pertama kayak di drama Korea.." ledek Steven sambil terkekeh, istrinya ini polos sekali

"Akhirnya berhasil cium dia...~" batin Steven tersenyum bangga

"Tetap saja aku gak terima...!!" rengek Stella, lalu lanjut menangis

"Hadeehhh..." Steven memutar malas bola matanya, melihat istrinya terus nangis, hanya karena hal konyol seperti ini

"Udah umur 20 masa belum pernah merasakan ciuman pertamanya, kasihan sekali kamu..." ledek Steven

"Huhuhuhu hiks...hiks...hiks..." Stella makin menangis meraung-raung

"Ampun deh..." celetuk Steven, memukul pelan kepalanya, jadi menyesali perkataannya barusan, membuat istrinya makin menangis kencang

"Sudah.., sudah..., berhenti lah menangis, besok kita jalan-jalan ke taman bunga..." ujar Steven tiba-tiba, sambil melipat tangan, terpaksa harus memberikan permen kepada anak kecil yang sedang tantrum

"Eh...??" Stella terkejut, tangisannya berhenti, angsung menatap suaminya dengan bingung

"Kamu mau ciuman yang indah di tengah-tengah taman bunga, kayak di drama Korea kan.., Okee...!!, ayo kita wujudkan, besok kita bangun pagi, kita jalan-jalan ke taman bunga di puncak, akan kuturuti semua keinginan kamu disana..." pekik Steven tegas

"....." Stella langsung tertegun, antara mau percaya dan tidak, kenapa tiba-tiba Steven mau menuruti keinginan absurdnya

"Sudah cepat, kita tidur sekarang, besok kita berangkat pagi-pagi setelah sarapan" ujar Steven berdengus, ia langsung kembali ke kamar tidur

"SERIIUUSS....!!!" teriak Stella yang masih tidak percaya dengan ajakan kencan dadakan dari suaminya

__________

Benar saja, sesuai perkataan suaminya semalam, paginya Stella di bangunkan paksa, lalu disuruh bersiap-siap untuk berangkat kencan, tidak lupa Steven menyuruhnya untuk berdandan cantik dan memakai tas juga sepatu baru branded yang sudah ia belikan di mall kemarin, setelah selesai sarapan pagi, mereka langsung naik mobil dan berangkat ke puncak.

"Brrmm....brrmmm...." Mobil melaju kencang, menelusuri jalanan yang berlika-liku di puncak, untung saja hari ini cuaca cerah tidak mendung.

"Brak.." pintu mobil ditutup, mereka sudah sampai ke tempat wisata taman bunga di puncak

"Kenapa yang semangat dong~" ujar Steven terkekeh

"Gimana mau semangat, nanti di dalam sana kamu bakalan cium aku lagi kan...!!" pekik Stella, sepanjang jalan hatinya sama sekali tidak merasa senang, Steven memang suaminya tapi bukan orang yang Stella sukai, mana ada perempuan mencium seorang pria yang ia benci, apalagi sudah tega menipunya, menjerat dirinya ke dalam pernikahan tanpa cinta

Tapi....

Walaupun Stella berpikir begitu, tetap saja penampilan Steven hari ini begitu keren, mirip sekali seperti artis Korea di film-film drama, membuat hati Stella jadi berdebar-debar, "Ternyata suamiku sekeren artis Korea..~" batin Stella, hatinya serasa sedang dicampur aduk antara perasaan suka dan benci, yah walaupun banyak orang bilang perasaan itu beda tipis.

Kalau mengingat saat bertemu dulu, sebenarnya Stella menaruh banyak harapan pada suaminya, mengingat ia sendiri juga masih jomblo setelah putus dari Kevin cinta pertamanya, namun perasaan itu langsung hilang di malam pengantin pertamanya.

"Ayo masuk kamu yang bilang mau dicium ditengah-tengah taman bunga, ya sudah ayo kita lakukan~" ujar Steven terkekeh

"Iihh...dasar mesum...!!" protes Stella, langsung berjalan masuk ke dalam taman dengan marah, sudah jauh-jauh datang rugi kalau pulang lagi

"Jauh lebih tua tapi kelakuan kayak bocah.." bagi Stella, gak habis pikir kenapa suaminya tiba-tiba ngebet mau mencium dirinya

"Hei..., jangan jalan sendirian, ayo kita gandengan tangan, kita kan suami istri.." ujar Steven, langsung menghampiri dan menuntun tangan Stella

"Cih..., sejak kapan kamu anggap aku istri...." celetuk Stella sambil cemberut

"Sejak kamu minta diperlakukan sebagai nyonya rumah..., sebenci-bencinya kamu sama aku, ingat aku ini kepala keluargamu sekarang..." ujar Steven tegas

"....." tidak ada lagi yang bisa Stella katakan, memang benar sejak menikah, Steven lah yang jadi kepalanya, Stella yang berstatus istrinya hanya bisa mengikuti Steven dalam mengarungi bahtera rumah tangga tanpa cinta

Beberapa saat mereka terus berjalan, berkeliling taman yang luas, mencari-cari tempat yang sesuai dengan gambaran impian Stella untuk melakukan ciuman pertama nya.

"Kamu mau aku cium disini..?" tanya Steven blak-blakan, sambil menunjuk kuris taman di tengah bunga begonia

Stella yang merasa sangat malu ditanya seperti itu, hanya bisa geleng-geleng Kepala, rasa ingin sekali ia kabur sekarang menjauh dari Steven sampai tidak terlihat lagi.

"Atau kamu mau aku cium disini..?" tanya lagi Steven blak-blakan, menunjuk kursi taman di tengah buang mawar

"Aaakkhh..., dasar suami gak tau malu..!!" pekik Stella dalam hati, baru kali ini sepanjang lamanya ia hidup di dunia, ia dibuat malu oleh seorang laki-laki dan itu suaminya sendiri, Steven terus saja bertanya berkali-kali "Kamu mau ciuman disini..??" l dengan wajah polosnya, tiap kali ia menemukan tempat yang banyak bunga-bunganya pasti menanyakan pertanyaan yang memalukan itu.

Bersambung~

...****************...