NovelToon NovelToon
Gimme Your Love

Gimme Your Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Anak Yatim Piatu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Berawal dari perjodohan akal-akalan sang paman, tidak lain untuk merauk harta warisan milik Alina dan bagian dari strategi invasi bisnisnya. Alina dinikahkan dengan putranya–Ryan.

Begitu misi tercapai, mereka dipaksa harus berpisah. Akan tetapi, keduanya terlanjur mencinta.

Ryan, pria itu selalu terjebak dalam situasi sulit ulah sang ayah. Puncaknya saat tidak ada lagi pilihan, selain mengorbankan cinta dan meninggalkan wanitanya–Alina. Namun, setelah kata perpisahan terucap, ternyata Alina dalam keadaan berbadan dua.

Bagaimana akhir kisah cinta mereka? Ikuti kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 18 : Cerita Benita

Duduk bersebelahan. Malam itu memang benar menjadi malam yang penuh ketegangan. Bukan karena malam pertama, melainkan karena sang target telah tahu semua rencana.

“Yah, saya rasa tak perlu lagi tuk kita berpura-pura. Your dad came and met us before. My father told me about you with your dad's secret plans,” ujar Benita dengan nada bicara yang setenang itu.

Nada bicara dan bahasa tubuh wanita itu berubah, lebih menggambarkan sosok wanita dewasa yang bersahaja. Di wajahnya menampilkan ekspresi datar, duduk tegak, dan menyilangkan kakinya. Terlihat elegan, tapi penuh dengan keseriusan.

Sosok wanita di depannya itu berbeda 180 derajat daripada saat bersama dengan para bibinya tadi. Dan Ryan yakini jika wanita itu sedang dalam mode paling serius. Deep talk yang sesungguhnya, ini berhasil membuat jantung pria itu deg-degan.

“Saya pun tahu seberapa besar pengaruh ayah Abang di dunia bisnis. Beliau macam mafia kelas atas yang tidak terkalahkan, ya, tak, Bang?" tanya Benita dengan sisipan senyum kecil di bibirnya.

"Boleh dikata ... uncle Harun ni piawai lah dalam menjebak dan membunuh mangsa," kekehnya.

"Cara keji dia memberantas para pesaingnya yakni pesohor dan penguasa se Asia Tenggara ini dianggapnya sebagai hal wajar dalam case penghilangan nyawa. Abang tahu, tak? Bonda saya pun menjadi salah satu korban beliau,” ujar Benita dengan kekehan tawa kecil di akhir kalimatnya.

Dia bangkit, berjalan perlahan menuju pantry. Mengisi air ke dalam teko, menyalakan kompor listrik untuk menyeduh seteko air itu.

“Sikit cerita masa lalu pasal kematian bonda. Masa tu saya barulah berusia 10 tahun, may be. Ya, saya ingat betul bila masa tu menjadi hari terakhir saya melihat bonda, Bang.” Dia membuka kemasan kopi dan menuangkan ke dua cangkir.

“Benita …” Pria itu menjeda. Tak ingin mendengar runtut kronologi kematian ibu mertuanya apabila benar sang papa yang telah membunuhnya. Sudah terbayangkan, pasti dengan cara yang mengerikan.

“Jangan bergurau,” lanjut pria itu.

Namun, wanita itu tertawa. “'Gurau' Abang cakap? Saya berkata yang sebenarnya ini lah, Bang. Real, demi Tuhan. Saya masih ingat betul masa tu …” Benita mulai bercerita.

Saat itu dirinya berusia 10 tahun. Di bawah terpaan angin kencang dan derasnya hujan, gadis kecil berada di gandengan ibunya sendiri. Wanita itu terus memaksa si kecil untuk terus berlari di sekitar kawasan pabrik.

Berlari tanpa alas kaki, terseok-seok, jatuh dan bangun hingga membuat penampilan keduanya kotor dan lusuh karena medan yang tak mulus dan berlumpur.

Gadis kecil itu tetap berlari meski dengan langkah terseret-seret mencoba menyesuaikan langkah ibunya yang gusar dan tergesa sebab di belakang sana ada orang yang tengah mengintai dan terus mengejarnya.

“Cepat, Benit. Lari yang cepat dan ikuti langkah Bonda!” ujar wanita itu seraya menarik lengan anaknya.

Mereka masuk ke sebuah gudang pabrik.

Tubuh Benita diangkat dan dimasukkan ke dalam drum besar yang kosong, bahkan ukuran drum itu jauh lebih besar dari ukuran tubuh bocah usia 10 tahun.

Ibunya melongok dari atas. Berbisik memberi tahu, “Benit, ada penjahat yang sedang mengejar kita. Kamu tetap bersembunyilah di dalam sini, never to go out sampai bonda perintahkan, paham?” Mengerti jika jari telunjuk sang bunda telah diacungkan, maka menjadi tanda peringatan yang tidak boleh dibantah.

Gadis kecil itu mengangguk, berjongkok di dalam drum besar itu, lalu ditutupnya drum itu oleh ibunya—tidak terlalu rapat.

Dor dor dor.

Dari celah drum yang setengah terbuka, masih dapat terdengar jelas bunyi letupan menggelora di udara. Benita kecil sampai terjingkat-jingkat sebab terkejut, tubuhnya bergetar ketakutan, jantungnya berdentum-dentum. Dia hanya bisa menunduk penuh, dan menutup kedua telinganya.

"Penjahat itu telah tiba, bonda dimana?" ujarnya lirih seraya menangis ketakutan.

Terjadi percakapan yang tidak mampu dipahami oleh pemikiran Benita kecil saat itu, dia tidak dapat mengingat perbincangan apa yang sempat terjadi antara ibu dan suara seorang pria yang ada di sana.

Namun, yang mampu diingat oleh Benita adalah satu nama yang selalu diteriakan ibunya, 'Harun'. Lalu, disusul suara letupan keras sebanyak 3 kali dan teriakan sekali dari ibunya yang mengakhiri semua kegaduhan yang ada sebelumnya.

Benita mengakhiri cerita dengan kekehan tawa kecil, tetapi dengan air mata yang menetes sekali. Dia menghapusnya perlahan.

"Malangnya, lepas tu bonda tak pernah datang membawa saya keluar. Sendiri dalam drum tu sampai datang police jumpa saya. Dan masa saya sampai rumah, bonda telah dimakamkan," cerita Benita.

Uap panas menyembur dari lubang udara teko, air telah mendidih. Sumber listrik diputusnya, dituangkannya air panas itu dari teko itu ke dalam cangkir berisi serbuk kopi hitam.

Benita mengubah posisinya menghadap ke arah sofa dan menatap punggung tegap pria itu. "Bukankah nyawa harus dibayar pula dengan nyawa, Bang?" ujar Benita.

Ryan bangkit dari duduknya, terperangah, berbalik badan menatap wanita yang tengah berada di pantry dengan tatapan menghujam dan menyeringai padanya.

Wanita itu lantas berjalan mendekat membawakan dua cangkir kopi.

"Tak payah tegang, Bang. Minumlah dulu," ujarnya memberikan satu cangkir itu padanya. Mendorong pelan dada pria itu untuk kembali ke posisi.

Diletakkannya cangkir itu di meja. Dia kembali duduk dengan menyilangkan kakinya. “Ya, sampai masa ni saya tak cukup bukti untuk ungkapkan kebenaran kasus pembunuhan itu. Seluruh dunia kira, bonda saya wafat sebab suicide-lah, depresi, gila kerana kemerosotan perusahaan. Yang sebenarnya, ayah engkau yang telah mengarangnya dan memutar balikkan fakta saat di pengadilan.”

“Hari lalu, your dad (ayahmu) datang untuk mengancam. Bila saya tak nak menikah dengan you. Uncle Harun akan menjadikan kami sebagai musuhnya dan dia showed us by videos how he killed his enemies. Of course, saya dan ayah saya ketakutan. Mungkin, ia akan membunuh kami seperti saat membunuh bonda," ujar Benita lagi.

Pria itu mati kutu hanya diam termangu, sulit mencerna situasi yang sedang terjadi dimana dia merasa seperti cecunguk bodoh yang hanya bisa diam dan mendengarkan cerita kelam ayahnya dari sudut pandang korbannya.

“Jika kau sudah tahu semua rencana dan sisi gelap ayahku, mengapa masih mau menikah denganku? Kenapa tidak kau tolak sebelumnya?” tanya Ryan.

Benita tersenyum pias. "Memang benar, He is not human, but a devil. Sorry, I have to say that … but, in fact, I am falling in love with his son. How poor I am, hah. (Dia bukan manusia, tetapi iblis. Maaf, saya harus mengatakan ini ... tapi, kenyataannya, aku mencintai anaknya. Betapa malangnya aku)” ujar Benita.

"Saya menyukai engkau sejak awal masa dewasaku di kampus Jogja tu tanpa tahu jika kau anak dari pembunuh bonda,” ujar Benita seraya menunduk. Cinta dan benci berpadu jadi satu dalam hatinya.

Ryan menggeleng-geleng. “Aku tidak mengerti, Benita. Aku minta maaf karena aku pun terjebak dalam keadaan yang mengharuskanku menikah denganmu dan kau pun telah tahu apa yang aku incar darimu, bukan?” tanya Ryan.

“Harta, ya, saya tahu akan hal itu,” Benita menjawab.

“Iya, tujuanku melakukan pernikahan ini hanya untuk itu. Sudah pasti jika tidak ada cinta yang mendasari. Jadi, lebih baik kita akhiri saja semua ini karena–” ucap Ryan tercekat, ada sesuatu yang seolah mengharuskan dia tidak melanjutkan kalimat itu.

"Aku sudah beristri," lanjutnya dalam hati.

“Haha ... tak semudah itu tuk mengakhiri, Bang. Jangan harap kau bisa pergi semudah itu. Selepas saya tahu siapa engkau dan apa yang telah ayah engkau perbuat pada bonda saya. Abang pikir saya tak berniat untuk membalas dendam pula?” tanya Benita dengan senyuman lebar.

Ryan diam. Dia sudah mengira jika wanita itu pasti telah berencana melakukan ini.

Pria itu kembali berdiri tegak. "Hufh. Jadi, setelah kau mengetahui semua ini, apa yang kau inginkan dariku, Benita?" tanya pria itu.

Benita meraih cangkir itu dari meja, menyesap perlahan secangkir kopinya, lalu mengulumkan senyum di bibirnya. "Balas dendam tak selalu guna kekerasan kan, Abang?" tanya Benita.

Dia mengembalikan cangkir di meja. Wanita itu lantas berdiri, berjalan mendekat, melipat tangannya di depan dada. Menatap lekat pria di depannya yang sudah tersulut emosi, dia malah ingin semakin membakar amarahnya.

“Saya tahu yang engkau nak hanyalah harta saya. Tak payahlah repot-repot Abang memikirkan bagaimana cara dapatkan tu semua. Saya sudah atur, engkau menjadi ahli waris semua harta saya yang sangat diminati oleh ayahandamu itu. Hanya bila ... saya telah wafat, Bang.”

“Bila raga ni tak lagi bernyawa, bila saya dah mati nanti. Automaticly (secara otomatis), semua harta saya menjadi milik suamiku sepenuhnya.”

“Maksudmu?” tanya Ryan dengan dahi yang mengerut-kerut.

Benita lebih mendekatkan tubuhnya, dia memainkan jemarinya di dada suaminya. "Kerana saya begitu cinta engkau. So, saya nak menjeratmu dalam cinta dan dekapan saya sahaja, tak boleh satu wanita pun dekat denganmu ... bila datang satu wanita di hidupmu selain saya, I will kill her whoever she is, just like your dad did. And make sure cinta tidak cinta, selamanya kau hanya akan bersama saya sampai mati," ujar Benita penuh penekanan dan lagi-lagi menampilkan seringai mengerikan.

"Saya dengar, kau punya tambatan hati, ya? Siapa dia? Jangan macam-macam sebab saya pasti akan jumpa dia walau dalam lubang semut pun and I will kick her to heaven..." ujarnya. Tangannya bergerak merambat menyentuh dan membelai wajah pria itu.

Ryan melepaskan tangan wanita itu dari tubuhnya dengan kasar, mendorong tubuh wanita itu supaya menjauh darinya. Dadanya naik turun, inginnya dia marah besar.

Benita tersenyum, alisnya mengerut. "Hei, kenapa Abang kesal? Itu setimpal. Inilah cara saya membalas ... membalas dendam dengan cinta buta," ujar wanita itu.

“Exclude, bila kau ingin cepat pergi dan dapatkan harta saya, maka bunuh saja saya whenever you want (kapan pun itu) bila kau berani. Senang (mudah) bukan bagimu menghilangkan nyawa someone (seseorang)? Bukankah darah lebih pekat daripada air, Bang?” ujar Benita dengan suara lirih dan setenang embusan angin.

"Rupanya, perpaduan rasa cinta dan benci dapat menjadi obsesi yang paling membahayakan. Kau harus membayar mahal nyawa bonda dan sakit hati saya dengan cara ... saya nak matikan seluruh cinta yang datang padamu. Biarlah kau menderita terjerat dengan rasa bersalahmu selamanya bersamaku," ujar Benita dengan senyum puas.

Langkahnya mendekat, dia memainkan jambang tipis di wajah suaminya.

Mendekatkan wajahnya dengan sangat dekat hingga nyaris bersentuhan. "I do love you, but it's dangerous cause I will kill you slowly. Good night, Hubby. (Aku mencintaimu, tapi ini membahayakan karena aku akan membunuhmu secara perlahan. Selamat malam, suami)," bisik Benita disusul dengannya memberikan kecupan di bibir pria itu dengan mata terpejam.

Cerita kelam kematian ibunda Benita, pengakuan cintanya sebagai cara pembalasan dendam. Sementara itu, dia mengkhawatirkan posisi Alina yang serba terancam. Ia tidak diberikan pilihan untuk maju atau mundur, ada ancaman ayah dan Benita secara bersamaan yang membahayakan keselamatan Alina.

Pria itu dibuat membeku pada posisinya. Seakan semesta selalu membawanya ke dalam situasi yang rumit dan nyaris tidak pernah ditemukan solusi yang menguntungkan dirinya.

Lantas, timbul pertanyaan. Sampai kapan semua ini berakhir? Berpikir keras, jalan mana yang harus diambil untuk bisa kembali bersama istri pertamanya–Alina. Runyam.

1
Nur Haya
lanjut season 2 yah Thor aq ingin nya sih mereka balikan
Maurid Tambunan
bagus ceritanya
Maurid Tambunan
masih saudara
Maurid Tambunan
rendykah
Maurid Tambunan
semangat alina
Maurid Tambunan
sesama wanita tak ada perasaan benita
Maurid Tambunan
orangtua laknat
Hj. Raihanah
di tunggu lanjutan cerita nya
happy shalalala: Oke, nanti dikabarin. Makasih.
total 1 replies
Hj. Raihanah
boleh kah bilang keadaan dan waktu yang mereka miliki egois
0v¥
ya udah main tamat aja, thor ide nih klo pun nanti ada cerita yg baru tentang ryan dan alina, buat alur ceritanya alina pergi ke tokyo, ryan pun pergi meninggalkan benita , biR benita merasakan apa yg dulu alina rasakan gimana kehidupannya hancur sepertih alina karena karma yg benita buat. dan biarkan ryan dan alina di pertemukan kembali dengan cinta mereka duh senangnya klo ini benar2 terjadi semangat thor.
Verlita: semangat Thor sedih bgt baca nya semoga cerita selanjutnya akan lbh seru ditunggu thor
happy shalalala: sedih, ya? 😭
kita coba liat nanti.
total 5 replies
dewi
jagan2 adnan sdh mulai ada rasa sm alina tp ms dia simpan sendiri
Hj. Raihanah
tuh kan ujung nya bikin nyesak Alina😞
Hj. Raihanah
makin tegang aja
Hj. Raihanah
semangat lanjutin nya yaaa
aku tegang banget baca nya
🅰️Rion bee 🐝
nama baby nya lebih ke Alina-adnan bukan Alina-Ryan yah 😃
happy shalalala: Bener lagi🤭
total 1 replies
Hj. Raihanah
cerita nya aku suka
happy shalalala: Makasih, Kak🤗🥰
total 1 replies
Hj. Raihanah
siapa yang tidak terluka kalau di tinggal tanpa kabar tapi riyan punya alasan tersendiri demi keselamatan mu alina
Hj. Raihanah
bisa kah Alina jadi pendengar dulu sebelum mengambil keputusan
Hj. Raihanah
kasian Alina seberapa lama dia harus seperti itu mengalah
Hj. Raihanah
jangan mau kamu melakukan kesalahan rendy yang akan membuat penyesalan hingga akhir hidup mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!