Kehidupan Baru Si Pecundang

Melihat Marcus semakin mendekat padanya, pria memaksakan diri untuk mencoba melawan Marcus.

Ia pikir, mungkin Marcus hanya memiliki kekuatan sebatas itu saja, karena bisa jadi Marcus hanya kebetulan saja memiliki kekuatan.

Pria itu mengangkat tangannya satu, mencoba menghalau Marcus yang menarik kerah kemejanya.

"Bagaimana rasanya, apakah sakit?" ujar Marcus dengan senyum devilnya.

Pria itu mengayunkan tangannya, melayangkan tinjunya ke wajah Marcus.

Takkk!

Dengan cepat Marcus menangkap tinju pria itu, ke dalam genggaman tangannya.

Marcus meremas kepalan tinju pria itu, dan mengakibatkan pria itu menjerit kesakitan.

"Tuan!" sahut pria itu memandang seseorang, yang berjalan ke arah mereka, dengan beberapa bodyguard, dan seorang wanita.

Dengan kasar Marcus melepaskan genggaman tangannya, meremas kepalan tinju Asisten Nelson tersebut.

Lalu memutar tubuhnya, melihat pria yang di panggil pria itu 'Tuan'.

Senyuman yang tadi tersungging di bibir Marcus, menghilang seketika.

Yang kemudian berubah, menjadi bibir yang terkatup rapat, dengan geraham yang mengetat.

Raut wajahnya berubah datar, dengan tatapan yang begitu dingin.

Pria itu Nelson, si pembantai keluarganya, berdiri tidak jauh darinya, memandangnya dengan tatapan terkejut.

"Wow, si sampah anak manja Marco Norton, ternyata memang benar masih hidup!" sahut pria itu kemudian, setelah rasa kagetnya hilang.

"Di..dia telah memiliki kekuatan, Tuan!" sahut Asistennya.

"Kekuatan? aku tidak percaya dia telah mendapatkan kekuatan, dia hanya bernasib baik saja selamat dari kematian, seharusnya aku lebih memastikan kematiannya waktu itu!" ujar Nelson tersenyum menyeringai.

Mata Nelson tajam memandang Marcus, dan memperhatikan gerak-gerik Marcus.

Aku mau tahu, apa yang di pikirkannya!

Mata Marcus tiba-tiba terbelalak, dia bisa mendengar apa yang di bisikkan hati Nelson.

Sudut bibirnya terangkat, ia menyunggingkan senyuman senangnya.

Ia kembali mendapatkan kekuatan lainnya, tanpa ia sadari, datang begitu saja.

Sial! aku tidak bisa mengetahui apa yang dipikirkannya!

Sebelumnya, aku bisa mengetahui apa yang di pikirkannya, kenapa sekarang jadi tidak bisa lagi?

Senyuman Marcus semakin melebar, dia semakin jelas mendengar apa yang dibisikkan Nelson, di dalam hatinya.

"Bukankah sekarang, kamu yang menjadi sampah, mulai sekarang kamu tidak di perbolehkan lagi menginjakkan kakimu ke gedung Group Norton!" sahut Marcus.

"Apa katamu? kamu pikir bisa mendepakku? aku lah sekarang pemilik Group Norton!" sahut Nelson.

"Jangan lupa, aku belum menyerahkan kepemilikan Group Norton kepadamu, dan cap sah sebagai pemimpin Norton!" ujar Marcus mengangkat tangannya, memperlihatkan telapak tangannya.

Nelson diam-diam mengepalkan tangannya dengan erat, dia memang sepenuhnya bukan pemilik Norton.

Karena dia gagal mengambil cap tangan dari Marcus, dan menyematkannya pada jantung gedung perusahaan Norton.

Sebuah lampu simbol di atas gedung Norton, apa bila telapak tangan yang menjadi ahli waris di tempelkan pada lampu simbol itu, akan memancar ke langit dengan terang.

Dan seluruh kota akan dapat melihat dari segala penjuru, nama Pemimpin yang memegang Group Norton.

Dengan begitu, ia akan sah, dan di akui oleh semua kalangan perusahaan manapun sebagai Pemimpin.

Norton tidak bisa berkata lagi, setelah Marcus mengatakan yang sebenarnya.

Sistem di kota mereka, memang seperti itu untuk menyatakan kepemilikan yang sah.

"Mulai saat ini, kamu sebagai orang asing, bawa kembali orang-orang mu, dan jangan kembali lagi ke daerah kekuasaanku, silahkan angkat kaki!" sahut Marcus dengan tegas.

Sialan! kamu kira aku mau tunduk padamu, dasar sampah!

Marcus mendengar apa yang di bisikkan hati Norton, ia pun siaga melihat apa yang akan di lakukan Nelson.

Benar saja! Ia melihat Nelson mengangkat tangannya, sembari menyeringai dengan licik.

Marcus pun dima-diam mengeluarkan kekuatannya, untuk menyambut serangan yang akan di lakukan Nelson.

Bersambung....