NovelToon NovelToon
Bersaing Dengan Masa Lalu

Bersaing Dengan Masa Lalu

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Susah payah Jasmine berjuang meluluhkan hati Juna, pria yang terkena kaku dan sangat sulit di dekati wanita mana pun. 2 Tahun berjuang hingga akhirnya dia dan Juna resmi menjalin hubungan. Jasmine pikir, dia telah berhasil mendapatkan hati Juna, menjadi satu-satunya wanita yang menempati hatinya.

Namun ternyata anggapannya salah besar, sebab ada seseorang di masa lalu yang mampu bertahta di hati Juna selama bertahun-tahun lama. Jauh sebelum Jasmine mengenal Juna.

Di saat Jasmine dan Juna sudah menikah, Tiba-tiba sosok wanita di masa lalu Juna muncul kembali dan mengalihkan semua perhatian Juna. Haruskah Jasmine meneruskan pernikahannya, atau melepaskan Juna begitu saja setelah melewati perjuangan yang sulit.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Jasmine sudah tau ketika Shaka melarang Juna pergi ke Jepang waktu itu. Sebab perusahaan yang di pegang Juna sedang mengalami sedikit masalah dan Juna harus segera menyelesaikannya. Meski keberangkatan Juna gagal minggu kemarin, Jasmine sudah mengantisipasi jika suatu saat Juna akan pamit pergi ke Jepang dengan alasan pekerjaan.

Dan saat hari ini Juna pamit padanya, Jasmine jadi tidak kaget lagi. Sebab dia sudah menebak hari ini pasti akan tiba. Menurut pandangan Jasmine, rasanya Juna tidak mungkin mengabaikan masala lalunya. Tidak peduli meski harus membohongi istri sendiri, menemui mereka layaknya menjadi prioritas.

"Apa Kak Shaka juga ikut ke Jepang.?" Jasmine bertanya sekedar basa basi untuk mengetahui jawaban Juna. Dia hanya ingin mengetes jawaban seperti apa yang akan Juna berikan padanya.

"Tidak sayang, urusan bisnis kali ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan yang di kelola Bang Shaka. Aku akan pergi sendiri, mungkin sekitar satu minggu." Jawab Juna tanpa memperlihatkan kegugupan ataupun tanda-tanda berbohong.

Jasmine sampai tidak percaya dan kehabisan kata-kata menyaksikan suaminya begitu hebat dalam memberikan jawaban palsu padanya tanpa rasa bersalah sedikitpun. Tidak terlihat gugup, Juna benar-benar sangat tenang dan masih sempat mengukir senyum lebar.

Jasmine memilih mengangguk saja tanpa menanggapi lagi. Dia segera berbalik badan untuk memunggungi Juna lantaran merasa sesak karna terlalu dekat bertatap dengan Juna.

Juna mengusap kepala belakang Jasmine, dia tidak menyadari bahwa ada yang berubah dari cara Jasmine menghindari kontak mata terlalu lama dengannya. Juna pikir, istrinya baik-baik saja. Bahkan mungkin semakin bahagia karna dia telah memperlakukan Jasmine dengan penuh perhatian dan cinta.

Seandainya saja Juna tau bahwa Jasmine sedang berperang dengan batinnya sendiri. Dia menahan luka dan rasa kecewa, lalu memikirkan masalah ini yang tidak bisa lepas dari ingatannya setiap waktu, bahkan setiap detik. Membuat Jasmine kehilangan selera makan, sulit tidur dan harus kehilangan berat badannya beberapa kilo karna tidak menyangka ada rahasia besar yang sedang di sembunyikan oleh Juna.

Jiwanya sedikit terguncang. Setelah 7 tahun mencintai Juna tanpa syarat, Jasmine tidak bisa menerima kenyataan bahwa Juna telah memiliki anak dari wanita lain. Semua itu tidak mudah bagi Jasmine.

"Kita belum membahas lagi soal anak." Kata Juna lirih. Satu tangannya memeluk Jasmine dari belakang. Dia merapatkan tubuhnya hingga tidak ada jarak di antara mereka.

"Apa kamu masih belum siap memiliki anak.?" Juna bertanya sembari mengusap-usap perut Jasmine, sepertinya dia terlihat sangat menginginkan hadirnya seorang anak dalam perut Jasmine.

Jasmine menarik nafas dalam, dia menahan diri untuk tidak mengatakan pada Juna tentang anak laki-laki itu. Anak Juna dari wanita lain.

"Nanti aku beri tau Mas Juna kalau sudah siap." Lirih Jasmine. Sebenarnya dia tidak punya niatan untuk memiliki anak dengan Juna setelah mengetahui kebohongan Juna. Sebab Jasmine merasa rumah tangganya bersama Juna tidak akan bertahan lama. Lebih tepatnya, Jasmine akan memilih pergi jika memang keberadaannya hanya menjadi pengganggu dalam kisah masa lalu Juna.

...******...

Jasmine mengemasi beberapa baju Juna untuk di masukan ke dalam koper. Karna malam ini Juna akan terbang ke Jepang. Ada perasaan kecewa dan amarah yang sejak tadi menyelimuti hatinya saat menyiapkan keperluan Juna. Lagipula istri mana yang tidak kecewa ketika mengetahui suaminya berbohong demi menemui masa lalunya. Kalau saja Jasmine tidak berencana untuk menyelidikinya sendiri, mungkin sudah sejak kemarin dia menginterogasi Juna dan menunjukkan foto yang dia ambil di ponsel Juna.

Karna ingin menyelidiki dan melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, Jasmine memilih diam dan pura-pura bodoh. Padahal dia sudah tau semuanya.

"Kamu sangat hobby berbohong dan memainkan perasaan orang." Jasmine tersenyum miris, dia lantas menyelipkan alat GPS ke dalam koper sang suami. Karna besok pagi Jasmine akan terbang ke Jepang untuk menyusul Juna. Alat GPS itu bisa memberi petunjuk di hotel mana Juna menginap selama berada di Jepang.

Jasmine buru-buru menutup koper saat mendengar pintu kamar di buka. Itu mungkin Juna yang baru pulang dari perusahaan. Hari ini Jasmine memang pulang 3 jam lebih awal, sebab ingin mengurus keperluan Juna dan keperluannya sendiri. Koper miliknya sudah dia letakan di sudut ruangan walk in closet. Bersembunyi di antara lemari-lemari besar. Kemungkinan besar Juna tidak akan mengecek isi koper itu, jadi Jasmine tidak khawatir meletakkannya di sana.

Dengan senyum lebar, Juna menghampiri Jasmine. Istrinya sangat peka dan pengertian, dia sudah menyiapkan keperluannya meski keberangkatannya masih 5 jam lagi.

"Terimakasih sayang," Ucap Juna seraya membantu Jasmine berdiri karna posisi Jasmine duduk di lantai.

Jasmine membalasnya dengan senyum tipis.

"Mas Juna mau langsung mandi.? Atau mau di buatkan minum dulu.?" Tanyanya. Jasmine sedikit mundur untuk menjaga jarak. Dia sudah tidak seantusias dulu ketika menyambut suaminya pulang. Justru setiap kali melihat wajah Juna, Jasmine selalu perang batin dan suasana hatinya memburuk.

Terkadang jadi ingin menangis, marah dan ingin berteriak meluapkan sakit yang dia rasakan. Untungnya Jasmine masih bisa berfikir waras untuk tetap menahan diri. Sebab belum waktunya dia meluapkan semuanya di depan Juna.

"Kamu sudah mandi.?" Bukannya menjawab, Juna malah balik bertanya. Jasmine reflek menggeleng karna dia memang belum mandi. Tadi begitu pulang dari perusahaan, Jasmine langsung mengepack baju-bajunya lebih dulu agar tidak ketahuan Juna.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama," Ucap Juna. Tanpa menunggu jawaban dari Jasmine, Juna sudah lebih dulu mengangkat tubuh Jasmine dengan menggendongnya.

Jasmine ingin menolak, tapi dia takut membuat Juna bertanya-tanya melihat penolakannya. Jadi meskipun Jasmine tidak bersemangat, dia tetap menuruti ajakan Juna.

"Aku mencintaimu,,," Bisik Juna seraya memeluk tubuh polos Jasmine dari belakang. Keduanya sedang berendam di dam bathtub yang sudah dipenuhi air dan busa sabun.

Jasmine tersenyum tipis tanpa membalas ungkapan cinta dari suaminya. Seandainya Jasmine belum mengetahui kebohongan Juna, mungkin dia akan merasa menjadi orang yang paling bahagia saat ini. Karna sudah sangat lama di menantikan ungkapan cinta dari mulut Juna.

"Aku sudah mencintai Mas Juna sejak 7 tahun yang lalu, tapi Mas Juna baru mencintaiku setelah 7 tahun." Ujar Jihan dengan tawa miris.

Mendengar itu, Juna seketika terdiam dengan perasaan bersalah yang menyelimuti. Kedua tangannya lantas semakin erat memeluk Jasmine dan meletakkan dagunya di pundak Jasmine.

"Aku sudah pernah bilang padamu, aku memang bodoh karna selama ini tidak bisa melihat cinta dan ketulusan kamu padaku." Sesal Juna.

"Sayang, seandainya suatu saat aku tanpa sengaja melakukan kesalahan fatal, aku harap perasaanmu tidak berubah padaku." Juna berucap lirih dan dalam. Matanya tampak terpejam, Juna memeluk erat tubuh Jasmine karna dengan begitu dia bisa merasakan kedamaian.

"Tergantung bagaimana kesalahannya. Aku tidak bisa memaafkan pengkhianatan dan kekerasan fisik." Jasmine menjawab tegas.

"Itu tidak akan terjadi, aku berani janji padamu." Kata Juna menyakinkan.

1
Tri Wulandari
Luar biasa
Mariaangelina Yuliana
ntahlah dengan alasan anak mereka akan memanfaatkan waktu mu dan memperdaya kamu, dan perlahan akan menciptakan kebencian di antara kalian
Mariaangelina Yuliana
intinya lelah juga berjuang sendiri dan yang di perjuangkan malah, mikirnya kapan” deh jujur nya!!! toh dia cinta mati Ama aku, dan walau aku nikah lagi pasti dia bakalan ngerti' gitukan pikiran nya si Juna
Mariaangelina Yuliana
hati" Juna orang bucin kalau sadar gak akan mudah di runtuh kan jika sudah terlanjur, membentengi diri dengan batas kesabaran dan kepercayaan' ingatlah orang yang tulus ngerawat dan Nerima ibu mu apa adanya stok terbatas' bahkan dia bisa menyesuaikan diri hidup berada seperti biasa saja dan apa adanya
Mariaangelina Yuliana
percayalah dari 1 kebohongan akan bertunas, banyak demi menutupi' kebohongan sebelumnya.
Dewi Rahmawati
wah ini bersaing dengan masalalu part 2
An'ra Pattiwael
Jasmin terlalu bodok
Ulfa Birrya
semangat jasmin💪
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Ceritanya Seru tpi agak kecewa sbb Endnya gantung🤭🤭🤭
Krisna Mukti
Luar biasa
netizenbaikhati
Kecewa
netizenbaikhati
Buruk
Happy Kids
lah situ tau tau uda gede... ini dihadapkan yg kecil kecil pusing
Happy Kids
kan ga punya adab
Happy Kids
joshua diracuni sama emaknya
Happy Kids
tp y hrs jujur sm jasminr
Happy Kids
ah dia minta anak dr jasmine biar bisa dia manfaatkan kl kedepan busuk nya dia ketauan wkwkwk biar jd pengikat.
Happy Kids
biasa sih buat nutupi kebusukan biar ga dcurigai
Happy Kids
punya hp lain wkwk
Happy Kids
juna blm sepenuhnya terima jasmine. makanya dia kaya ga rela benihnya nyantol di jasmjne
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!