MEMINANG MU TAKDIR KU

"Arghhhhhh lepas kan aku.. Aku tidak bersalah.. arghhhhhh"

Teriakan seorang wanita yang sangat tersiksa karena setiap hari di siksa oleh orang-orang yang ada di sana.

Tak begitu lama kemudian,pintu ruangan itu pun terbuka dan tampak lah seorang pria dengan mata menyala tajam menatap ke arah wanita itu..tatapan nya kian menajam kala melihat wanita itu masih sempat-sempatnya mengiba pada nya.

"Kaai,ku mohon lepaskan aku..aku tidak bersalah..aku tidak tau apapun..tolong Kaai lepaskan aku,kita pernah bersama apa kau masih tidak mengenal ku Kaai?" ujar wanita itu mencoba mengungkit kembali kenangan masa lalu mereka.

Dorrrrr....

Suara letusan senjata api terdengar memekik di ruangan itu di sambung dengan teriakan kesakitan dari wanita itu yang rupa nya di tembak oleh Kaaizar di bagian kaki nya.

Kaaizar sangat muak mendengar suara wanita itu..jika tidak mengingat keadaan Lea,mungkin wanita itu sudah habis jadi bangkai sejak lama.

"Apa kau tak bisa diam?" kata Kaaizar dengan suara dingin nya menatap tajam kearah wanita itu.

"Kaai..please maafkan aku,aku tak tau apapun tentang kejadian itu" kata si wanita masih saja mengelak.

"Sudah lah Gea,tak perlu kau mengelak pun aku suka tau semua nya..aku tak masalah jika kau mengusik atau menyakiti ku,tapi aku tak kan tinggal diam begitu saja jika kau mengusik keluarga ku apalagi jantung hati ku Lea..kau sama saja mengantar nyawa mu" kata Kaaizar sambil mengambil pisau di atas meja di dekat nya.

"Kalian bersiap lah karena aku hanya akan menjadi penonton saja" kata Kaaizar pada dua anak buah nya.

"Baik bos" jawab kedua anak juah Kaaizar dengan semangat.

Kaaizar hanya duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh anak buah nya..dia akan menyaksikan kematian Gea agar dia puas dan tak lagi was-was.

Dua anak buah Kaaizar sudah mulai mengeksekusi Gea dengan penuh semangat..mungkin kedua nya kebetulan sedang emosi dengan seseorang jadi ada bahan untuk di habiskan maka mereka tidak akan menyia-nyiakan nya.

Kaaizar mendengar teriakan minta ampun dari Gea tapi Kaaizar tak memperdulikan..dia sudah membuat nya benar-benar marah jadi Kaaizar tak akan menunjukkan belas kasih nya pada wanita seperti Gea.

Sudah cukup kesakitan yang Kaaizar rasakan selama mengenal Gea..dia pernah bersama dengan Gea menjadi sepasang suami istri dan itu lah penyesalan terdalam yang Kaaizar rasakan selama ini.

Andai dia bertemu Lea sedari awal,mungkin mereka kini sudah bahagia menikmati masa-masa indah tumbuh kembang anak-anak nya..nasi sudah jadi bubur dan tak akan pernah bisa jadi beras lagi,kini Kaaizar hanya akan membuat kebahagiaan di rumah tangga nya bersama Lea dan kedua anak nya.

Di saat Kaaizar sedang menyaksi kan detik-detik akhir dari nafas Gea,ponsel nya berbunyi dan menandakan ada yang menghubungi nya.. Kaaizar melihat nama di layar ponsel nya Bibi Hanna.

Tak menunggu lama Kaaizar mengangkat nya dan bercakap.

"Hallo bi,Ada apa?" kata Kaaizar.

"......."

"Astaghfirullah,baiklah bi Kaai segera pulang" kata Kaaizar terdengar panik.

Telefon pun di matikan,Kaaizar bergegas keluar dan menyerahkan urusan Gea pada anak buah nya karena saat ini yang paling penting adalah pulang ke rumah.

#

"Assalamualaikum" Kaaizar memasuki rumah setelah salam dan langsung menuju kamar nya untuk melihat keadaan Lea.

Ya tadi bibi nya menelfon nya untuk memberi tau bahwa luka jahitan Lea terbuka lagi karena gerakan kecil yang Lea lakukan hanya untuk sekedar duduk.

Bibi nya bilang luka Lea kembali berdarah dan mereka sudah menghubungi dokter keluarga tapi di larang oleh Kaaizar karena dia sendiri yang akan menangani nya.. Kaaizar sudah belajar banyak mengenai hal itu dari dokter nya langsung.

"Assalamualaikum..sayang bagaimana bisa terbuka lagi hm?" Tanya Kaaizar lembut pada Lea yang saat ini sedang setengah berbaring di atas ranjang.

Punggung Lea di beri penyangga dengan bantal agar Lea bisa setengah duduk dan setengah berbaring..perut nya juga tidak terlalu tertekan dengan posisi nya.

Kaaizar meminta bibi dan ibu mertua nya keluar karena dia akan membuka baju Lea dan meminta Lea untuk mengenakan pakaian dallam saja..setelah semua orang keluar, Kaaizar mengunci pintu kamar nya dan mulai membantu Lea membuka baju nya.

Kaaizar sedikit kesusahan lalu dia mengambil gunting dan menggunting pakaian Lea hingga terbuka semua dan hanya menyisakan pakaian dallaman nya saja.

"Ya Allah sayang,sampai berdarah begini..pasti sakit ya maafkan mas yang lalai" kata Kaaizar lalu mulai membersihkan luka itu dan dia beri antiseptik agar tidak ada kuman yang hinggap.

Selesai dengan pekerjaan nya, Kaaizar pun mengambilkan daster untuk Lea..daster nya bukan disaster yang 35 ribuan ya melainkan daster yang mahal seperti dress hanya saja bahan nya pas untuk di rumah.

"Apa sudah enakan sayang?" tanya Kaaizar pelan dan lembut pada Lea.

"Alhamdulillah mas,maaf tadi Lea hanya mau duduk dan tiba-tiba Lea kesakitan jadi Lea cek jahitan nya eh malah kebuka..maaf" jelas Lea kenapa bisa terbuka lagi.

"Sudah tidak apa-apa.. mas yang salah karena meninggalkan mu di rumah..mas janji mas tidak akan keluar-keluar lagi sebelum kamu sembuh" kata Kaaizar laluengecup kening Lea.

Lea hanya mengangguk dan tersenyum manis ke arah Kaaizar..dia benar-benar bahagia memiliki suami seperti Kaaizar karena tidak semua laki-laki bisa bersikap seperti yang Kaaizar lakukan pada Lea.

Kebanyakan laki-laki seakan tidak perduli dengan keadaan istri nya pasca melahirkan apalagi cecar yang proses penyembuhan nya lebih lama dari persalinan normal.

Para suami biasa nya menganggap istri nya lebay dan manja jika sedikit saja mengeluh..mereka tidak tau betapa sakit nya luka bekas jahitan setelah melahirkan.

Skip,jadi curhat malah...

Lea pun kembali beristirahat setelah meminum obat nya.. Kaaizar benar-benar melayani nya dengan sepenuh hati layak nya ratu di kerajaan nya.. Kaaizar tidak membiarkan Lea bergerak barang sedikit saja dari ranjang.

Setelah melihat Lea kembali terlelap, Kaaizar pun mengganti pakaian nya sendiri dan menuju kamar kedua anak nya..dia rindu dengan twins yang selalu membuat kepala nya penuh dengan bayang-bayang mereka.

"Mbak biar saya yang jaga anak-anak..kalian bisa istirahat" kata Kaaizar pada kedua pengasuh anak nya.

"Baik pak" jawab dua pengasuh itu lalu keluar dari kamar anak-anak.

Kaaizar berjalan ke arah box dimana kedua anak nya tengah terlelap.. Kaaizar menggendong kedua anak nya setelah bangun dan dia bawa ke kamar nya..dia tau Lea pasti ingin melihat anak-anak dan dia tidak setega itu tidak membolehkan nya.

Urusan Gea sudah di handle oleh orang-orang nya..kini tak ada lagi yang bisa mengusik nya dan keluarga nya.. Gea sudah berakhir saat dia sampai di rumah,dia lega karena tak ada lagi pengganggu seperti Gea.