NovelToon NovelToon
Suddenly Become A BRIDE

Suddenly Become A BRIDE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Keluarga / Romansa
Popularitas:992
Nilai: 5
Nama Author: boospie

Liliana, gadis biasa yang sebelumnya hidup sederhana, dalam semalam hidupnya berubah drastis. Ayahnya jatuh sakit, hutang yang ia kira sudah selesai itu tiba-tiba menggunung. Hingga ia terpaksa menikah i Lucien Dravenhart , seorang CEO yang terkenal dingin, dan misterius—pria yang bahkan belum pernah ia temui sebelumnya.

Pernikahan ini hanyalah kontrak selama satu tahun. Tidak ada cinta. Hanya perjanjian bisnis.

Namun, saat Liliana mulai memasuki dunia Lucien, ia perlahan menyadari bahwa pria itu menyimpan rahasia besar. Dan lebih mengejutkan lagi, Liliana ternyata bukan satu-satunya "pengantin kontrak" yang pernah dimilikinya…

Akankah cinta tumbuh di antara mereka, atau justru luka lama kembali menghancurkan segalanya?

Cerita ini hanyalah karya fiksi dari author, bijaklah dalam memilih kalimat dan bacaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon boospie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 : Permulaan

Liliana tengah berada di rumahnya, ia sibuk melipat seluruh pakaian untuk dimasukkan kedalam box dan juga beberapa alat yang masih ia butuhkan. Siang ini juga gadis itu akan segera berpindah rumah bersama Lucien.

Ia terduduk sejenak mengamati setiap sudut ruangan kamarnya, tidak ada yang istimewa hanya dikelilingi dinding tua rapuh, dimana sebagian sisinya ditelan oleh jamur. Sangat berbahaya, tapi setidaknya dalam enam tahun ini sudah cukup sebagai rumah untuknya.

Sampai dimana pandangannya jatuh pada sebuah foto yang terbingkai cantik diatas nakas. Tangannya bergerak lembut meraih benda persegi panjang itu.

Liliana tersenyum, itu foto saat dimana mereka pergi ke dufan, Liliana bersama kedua orangtuanya. Saat itu ia masih berusia 5 tahun, satu tahun sebelum kepergian ibunya. Tanpa sadar ia menitikkan air mata, betapa berharganya sebuah keluarga kecil dengan momen singkat untuk dia rasakan.

Pintunya terbuka tanpa suara memperlihatkan sosok pria bertubuh tegap dengan kumis tipisnya yang mulai tumbuh kembali, Lucien menatap Liliana yang buru-buru menghapus air matanya.

"Maafkan saya, anda pasti menunggu terlalu lama." Liliana bagun dari duduknya dan kembali menata barang bawaan dengan tergesa-gesa. Hanya sekedar menghormati orang yang sudah menunggu dan akan mengantarnya.

"Tidak sepenuhnya," jawab Lucien singkat. Ia menatap sekelilingnya dengan raut datar.

Tak berselang lama, Liliana siap dengan beberapa box dan koper miliknya yang penuh. "Saya sudah selesai."

"Baiklah." Lucien membalikkan tubuhnya dan berjalan lebih dulu. Salah satu sopir pribadi sekaligus pengawal Lucien datang membantu Liliana untuk membawakan barang barang yang berat.

Terakhir Liliana akan menginjakkan kakinya di rumah itu, ia menutup pintu kayu dengan ukiran khas jaman dulu. Sebelum benar-benar pergi ia menggantungkan sebuah papan bertuliskan 'Disewakan hubungi 08*******'. Akan lebih baik jika menggunakan rumah ini untuk mendapatkan uang, sementara ayahnya masih berbaring dirumah sakit.

Sekali lagi berdua dengan Lucien didalam mobil, tidak ada percakapan basa basi yang terbentuk diantara mereka, ego masing-masing membuat mereka merasa tidak ingin membuka suara terlebih dahulu.

Liliana teringat saat ia melihat secara langsung bagaimana seorang Lucien murka dihadapannya, hal itu cukup membuat nyali gadis itu sedikit menciut. Dibandingkan dengan tamparan maut ibunya, sisi lain Lucien lebih menakutkan dia pikir.

"Hari ini saya akan mengunjungi ayah, jika berkenan anda bisa membawa saya pergi ke rumah sakit atau nanti saya akan pergi sendiri," ucap Liliana, suaranya terdengar tenang namun tegas

Lucien tidak langsung merespons. Matanya tetap fokus pada jalan. Beberapa detik berlalu dalam diam yang kembali mencekam.

“Saya akan mengantar anda,” akhirnya pria itu berkata, nadanya dingin seperti biasa.

Mobil terus melaju dalam diam, seperti dua dunia yang enggan bersentuhan, tapi tetap saling tarik menarik oleh takdir yang belum selesai.

...~• suddenly become a bride •~...

Derap langkah mereka berdua beriringan menuju ruang rawat inap melati, dengan pelindung diseluruh muka membuat mereka tak dikenal hampir seperti penyusup misterius. Bagaimana tidak, mereka berdua kompak mengenakan topi hitam, kacamata hitam serta masker hitam.

Semua itu adalah bagian dari keinginan Lucien, ia tidak ingin ada seseorang mata mata yang mengetahui keberadaan mereka, meksipun hanya dirumah sakit.

Sebelum masuk ke kamar, Liliana menjumpai satu orang berbadan besar dan berotot berdiri tepat di depan pintu, gadis itu meminta satu permintaan pada Lucien agar seseorang bisa menjaga ayahnya untuk dia.

Satu persatu pelindung muka mereka terlepas, keduanya memasuki ruangan tersebut.

Ruangan itu berubah Lucien telah memindahkan ayahnya ke ruang rawat VIP—lebih luas, bersih, dan nyaman. Dilengkapi televisi, kursi tamu empuk, serta jendela besar yang menghadap taman. Ruangan itu terasa jauh dari kesan pengap dan sempit seperti sebelumnya.

Liliana sempat menatap heran saat mendapati perubahan itu. Tapi Lucien mengatakan alasan yang dia maksud singkatnya ia tidak ingin jika suatu saat ayah dari pasangannya terungkap tengah dirawat, keadaan ruangan rawat inapnya tidak semenyedihkan sebelumnya. Semuanya hanya urusan citra, tapi itu sudah menjadi kebaikan bagi Liliana.

"Bukankah lebih baik jika pengawal anda dibiarkan duduk didalam tanpa harus berdiri didepan pintu, ayah bukan presiden," ungkap Liliana lalu mendekati ayahnya.

Lucien masih menutup mulutnya, "Katakan sendiri padanya."

Liliana menoleh lalu menjawab dengan tenang, "Tapi beliau pengawal anda, kalau tidak bisa, saya tidak memaksa, saya sudah sangat berterima kasih."

Beberapa menit hening, Lucien yang duduk disofa tanpa berniat membalas ucapan gadis itu, dan Liliana yang masih disampaing ayahnya menahan kesal dengan sikap Lucien. Kecanggungan masih menyelimuti keduanya, hingga suara televisi memecah kesunyian ruangan itu.

"Berita terkini, pemirsa. Pasangan CEO dari Zetther Holdings, perusahaan ternama yang bergerak di bidang investasi dan finansial, tengah menjadi sorotan publik.

Sang CEO resmi menikah dengan CEO muda dari Aehara Corp dalam sebuah acara pernikahan mewah yang digelar pada hari Minggu, 25 Mei.

Acara berlangsung meriah dan dihadiri sejumlah tokoh penting dari dunia bisnis dan sosialita. Namun yang paling mencuri perhatian adalah penampilan sang istri, yang disebut-sebut tampil menawan bak seorang dewi di altar pernikahan."

Liliana yang mendengarkan berita itu dengan jelas pun langsung menatap penuh tanya pada Lucien. Sedangkan Lucien hanya fokus menatap berita itu.

Sejenak gadis itu berpikir tentang rencana Lucien dalam hal ini, pikirannya melayang pada satu hari yang lalu saat pria itu mengirimkan surat kontrak kepadanya.

one day ago....

Didalam ruangan yang minim cahaya itu Liliana membuka map coklat yang didalamnya berisi tiga lembar surat kontrak, berserta matrai dan pulpen sebagai tanda tangan dirinya nanti.

Perlahan ia baca satu persatu baris dari halaman pertama yang berisi mengenai syarat-syarat yang diajukan oleh Lucien.

Selama satu tahun ke depan durasi kontrak pernikahan keduanya. Liliana resmi menjadi istri Lucien—di atas kertas, di depan publik, dan di mata hukum. Namun, kenyataannya, ia hanya bagian dari rencana besar yang telah disusun dengan presisi.

Kemudian Liliana wajib menjaga citra sempurna pernikahan mereka. Tak satu pun dari kisah pribadi, urusan keluarga, hingga rahasia internal perusahaan boleh keluar dari mulutnya. Bahkan satu kesalahan kecil yang memicu skandal dapat menjadi alasan pemutusan kontrak secara sepihak.

Setiap acara perusahaan, pesta sosial, atau pertemuan bisnis penting, Liliana harus hadir mendampingi Lucien.

Liliana juga diwajibkan tinggal di kediaman pribadi Lucien. Tak ada pengecualian, kecuali keadaan darurat atau izin langsung dari pria itu sendiri.

Namun yang paling berat—kontrak itu secara jelas mencantumkan: seluruh hak atas Aehara Corp—nama, paten, hingga konsep bisnis yang dahulu dibangun keluarganya—resmi menjadi milik Lucien.

Dan jika salah satu dari mereka ingin mengakhiri kontrak lebih cepat—tanpa alasan kuat atau pelanggaran berat—maka harus menanggung ganti rugi penuh atas segala biaya dan investasi yang telah dikeluarkan selama pernikahan berlangsung.

Semua itu tercatat dalam kontrak. Rapi, sah, dan tak terbantahkan. Dan semuanya sebagai ganti hutang yang diselesaikan oleh Lucien. Liliana terdiam berpikir keras untuk kontrak kali ini.

Ia memilih untuk menyetujui, dengan terpaksa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!