seandainya...
waktu bisa ku ulang mungkin aku tidak akan mengajakmu pergi hari itu...
seandainya...
waktu itu kita tetap di kamar masing-masing hanya menelfon mungkin smua itu tidak akan terjadi ..
kini hanya penyesalan yg menggerogoti ku ..
hidupku terasa sunyi tanpa mu...
arga.... aku merindukan mu...
hanya air mata dan doa yg selalu menjadi temanku untuk mengenang mu ...
***********
"Aku tidak mau Regan..!!!" jawab ku dengan lantang dan berurai airmata, aku menatap Regan nanar, bagaimana bisa hal gila itu terlintas di benaknya. aku adalah mantan calon kakak ipar nya walau pada akhirnya Arga ku meninggal. tetapi cinta ku seutuhnya hanya untuk dia.. mungkin seumur hidup aku akan tetap sendiri.
Regan menatap ku dalam seraya berkata rendah dan tampa mau di bantah.
"Gue tidak perlu persetujuan lho ..tidak ada pilihan lain, selain kita menikah Nirina!!"
Akankah pernikahan itu langgeng sementara cinta Nirina hanya untuk Arga seorang..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofie Fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Keanehan Regan...
Rio dan Albi sudah begidik ngeri melihat Regan karena sering tersenyum sendiri, bukannya seharusnya Regan marah atau gelisah mendapatkan ancaman Rere. Tapi kenapa ini malah sebaliknya Regan sepertinya bahagia, atau mungkin Regan memang suka Rere, mungkin dia malu untuk mengungkapkan cintanya sehingga membuat trik seperti itu. agar kesannya Rere yang mengejar Regan duluan, entahlah sahabat nya ini memang susah di tebak.
"Bro lho kenapa?? jangan buat kita merinding deh " tanya Rio dia penasaran apa yang terjadi kepada sahabat nya ini. Albi hanya mengangguk kan kepala tanda setuju dengan pernyataan Rio.
"Emang gue kenapa??" tanya Regan bingung, perasaan dari tadi dia hanya diam kenapa kedua sahabat nya ini menatap nya horor.
Mereka berdua tambah takut, dari tadi ternyata regan tidak sadar dengan sifat anehnya itu.
"Parah nih.. Sebaik kita bawa saja lho ke para normal siapa tau lho kesurupan." seru Albi heboh.
Regan menggeplak kepala Albi keras, kurang ajar temannya ini. Dia pikir Regan kemasukan jin tomang apa.
"Ampun bro.." ucap Albi sambil menghindar dari amukan Regan.
Regan sudah mendelik marah sedang kan Albi mengelus kepala nya yang di pukul Regan, gila sahabat nya yang satu ini mukulnya gak pakek perasaan sakit banget. Sedangkan Rio sudah tertawa ngakak melihat penderitaan temannya
"Habisnya lho kayak orang gila sih, dari tadi cengengesan gak jelas. Buat kita merinding"
"Masak sih, gue begitu??" tanya Regan bingung
"Iya lah. kalau tidak percaya tuh tanya Rio" reflek Regan menoleh ke arah Rio. Rio langsung mengangguk.
"Bener, tiba-tiba tertawa terus berubah senyum sendiri. Serem tau" mereka kompak begidik ngeri.
Regan tertawa renyah mendengar penjelasan sahabat nya itu. Regan berfikir apa ia sebegitu besar pengaruh Rina dalam hidup nya sehingga dia bisa merasakan perubahan signifikan dalam hidup nya, padahal dia hanya mencoba berdamai dan menerima takdir yang di garis kan tuhan untuk hidup bersama Nirina tetapi Allah memberikan anugerah lebih dia merasa hidup nya lebih berwarna dan dia menyukai itu. Regan bergumam dalam hati, maaf bang seperti nya aku mulai terpikat dengan dia, jangan salahkan aku bang karena Abang yang selalu mencoba mendekatkan kita. aku janji bang mulai sekarang aku akan berusaha membuat dia bahagia dan menjadi kannya prioritas seperti Abang selalu menjadi kan dia yang pertama. Walaupun aku sadar jalanku akan sangat sulit bang, karena cinta nya tidak pernah berubah hanya untuk Abang seorang.
Sedangkan Rio dan Albi dan temen-temen yang masih di ruang kelas terpana melihat tawa Regan, sangat indah di pandang selama mereka kuliah sudah dua tahun lebih tidak pernah Melihat Regan tersenyum apalagi tertawa Renyah seperti itu. Ternyata Wow.. banget, tampannya bertambah berkali-kali lipat, sehingga membuat mereka histeris ternyata pangeran es di kampus mereka sangat tampan bila tertawa.
"Gue udah menikah." bisik Regan kepala kedua temannya.
"Ohhh itu yang buat lho sebahagia ini. Ternyata menikah." kata mereka kompak sambil mengangguk kan kepala.
"Iya .ternyata menikah tidak buruk" jawab Regan tersenyum.
Tiba-tiba kedua teman Regan diam. Albi menyela dan berkata.
"Kayaknya aku salah denger deh." kata Albi sambil berfikir
"Sama masak. Regan dia bilang sudah menikah "
"Lho denger juga??" tanya Albi
" Lah gak nyambung nih dua bocah. Toh gua emang sudah menikah..!!!"
"What.. " kata mereka kompak, mata mereka melotot rasanya sudah hampir keluar.
"Lho gila, ini bukan lelucon bro, lagian menikah dengan siapa??"
"Nirina" jawab Arga santai,
"Wah..wah.. Parah nih ngapain lho nikah sama putri sendu. Gak beku tuh rumah tangga kalian, yang satu beku seperti es dan satu nya lagi sendu hidup di dunia nya sendiri." celetuk Albi sehingga membuat Regan melotot marah.
"Kurang ajar lho, " seru Regan sambil melempar buku ke arah Albi. Albi menghindar sambil tertawa.
Rio memandang Regan serius, dia melihat keseriusan di bola mata Regan bahwa semua yang dia katakan itu bukan hanya candaan.
"Reg.. Kenapa harus menikah sama dia, lho tau kan dia cinta mati sama Abang lho, trus apa yang lho harapkan dalam pernikahan tidak sehat ini."
Regan tertawa getir,dia menerawang jauh mengingat sesuatu yang sering di ucapkan Abang Arga, bukan hanya sering tetapi seperti perintah yang menghipnotis Regan." Dek.. Jika suatu saat Abang tidak ada, nitip Rina ya, jaga dia seperti Abang menjaga nya, utama kan dia di atas segala ke inginan adek, semua yang Abang punya Abang serahkan sama adek, penuhi segala kebutuhan dan keinginan nya Tampa Kata tidak. Titip Rina ya.. Berikan kebahagiaan yang sempurna untuk dia."
" Itu yang selalu Abang katakan jika ada kesempatan kita bersama, awalnya gue protes dan marah , sampai akhir nya gue terbiasa mendengar kan itu. Dan itu tertanam di dalam otak gue "
Semenjak Abang meninggal gua membenci nya tetapi tidak benar-benar membenci masih ada rasa tanggung jawab. tampa sadar gue selalu memastikan dia baik-baik saja, gua selalu menanamkan dalih demi bunda,ayah dan Abang karena mereka sangat menyayangi Nirina. Tapi ternyata gua salah, ternyata juga demi gue sendiri karena kalau terjadi sesuatu kepada Nirina gue adalah orang pertama yang panik luar biasa.
Rio dan Albi hanya diam mendengar kan cerita Regan tampa ada yang menyela. Regan menghela nafas lelah.
"Seandainya.. Abang masih ada mungkin tidak akan ada rasa serumit ini.
Seandainya.... Abang masih ada, mungkin Abang dan Nirina hidup bahagia dan gua hanya menjadi obat nyamuk bagi mereka.
Seandainya... Seandainya.. Seandainya....
Kadang gue benci kata Seandainya.. Yang selalu membalut luka gue dan Nirina dalam nestapa penyesalan."
Regan tertawa getir seraya berkata.
"Gue akui, bahwa gue suka Nirina.. Entah sejak kapan. Gue tidak tau, " Regan menghela nafas lelah.
"Dan ya. Gue sama Nirina sudah membuat kesepakatan, kita akan berusaha untuk keluar dari neraka ini bersama dan mencari celah bahagia. Jika tidak berhasil biar kita hancur lebur besama."
Rio dan Albi memandang Regan dengan iba, kenapa sahabatnya ini harus terseret hubungan rumit ini, yg tidak bisa di tebak ending nya seperti apa.
mampir juga ya..
Rangkaian kosakata kamu juga banyak.
Mulai baca2 lagi buat nambah kosakata.
Untuk gaya bahasa, udah sesuai karena kamu ambil genre teenlit.
Hai! Namaku Nirina. Aku tinggal di desa yang berada di pinggiran kota kecil. Aku hanya anak remaja yang baru beranjak kelas dua SMA. Tidak ada yang spesial dalam diriku, kecuali cantik.
jangan lupa baca karyaku juga ya..
boleh saran? kalau bisa nama orang awali pake kapital ya, Rina Ifa Dewi heheh
Setiap awal kalimat sebaiknya gunakan huruf kapital, termasuk untuk nama orang ya, Kak.
Tanda titik di akhir kalimat cukup satu aja, atau kalau dirasa kalimat terlalu panjang, bisa pakai tanda koma untuk memberi jeda.
▪Aku menoleh ke arah Nafi. Aku langsung menjerit melihat hewan berbulu coklat itu sedang melata di tangannya. "Apa tidak gatal? itu ulat ... hewan yang paling kutakuti."
Dewi refleks menutup mulutku, namun bu Fika terlanjur mendengar.
Untuk alur ceritanya udah bagus, Kak. Kita sama-sama belajar ya, semangat terus nulisnya. Bikin cerita apalagi sampai cerita panjang itu nggak gampang, lho. Kamu bisa memulai dan tetap bertahan itu hebat!! 🤗😉