Entah dosa apa yang di perbuat oleh wanita yang berparas cantik itu dulu sehingga pernikahan yang ada di depan mata harus batal karena sang pengantin pria memberikan kabar bahwa dia tidak bisa melanjut kan pernikahan ini. sementara mobil sudah siap untuk membawanya ke aula tempat di selenggarakan nya pernikahan.
Indah nama nya tapi pernikahan yang dia impikan tidak seindah namanya.
Tapi pernikahan itu tetap berlangsung karena sang adik bergerak cepat dan mencari pengganti nya demi sang kakak dan ke dua orang tua nya.
siapakah orang yang di pilih sang adik?
Dan apakah lelaki itu bisa menerima indah walaupun mereka sudah menikah?
sementara lelaki itu memiliki banyak rahasia,dan apakah rahasia itu akan terbongkar?
simak cerita indah dan suami pilihan sang adik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
"Dasar bodoh!, sama wanita saja kalian kalah!!"maki sang tuan ke pada anak buah nya.
Sedangkan sang anak buah sudah gemetar karena melihat bos nya marah-marah .
"Maaf kan kami bos.!" ucap sang anak buah.
"Apa kalian bilang!, maaf,pl*k! Pl*k!?"dua kali tamparan yang di lakukan bos itu.
"Pokok nya saya tidak mau tau kalian harus bawa wanita itu ke padaku kalau tidak nya*w*a kalian ganti nya.!" Setelah mengatakan itu bos preman itu pun meninggalkan ruangan tersebut.
Pagi menyapa indah sudah berada di meja makan untuk melakukan sarapan bersama .
" Bagaimana kabar suami mu nak.?" tanya ayah Ilyas
"Entahlah yah.."jawab indah menaikan bahunya.
"Sean bagaimana kabar KK ipar mu.?"kembali papa Ilyas menanyai Sean dan sean hanya mengangkat bahu nya.
"Sebenar nya ke mana Askar bekerja kenapa sudah berbulan-bulan dia tidak ada kabar.?" Tanya ayah Ilyas sedangkan mama Maya hanya menjadi pendengar setia.
Saat indah ingin menaiki mobil nya,Sean langsung mencegat nya.
"Kenapa.?" Tanya indah
"Kak biar Sean saja yang antar dan juga jemput." Kata Sean yang membuat indah mengangkat sebelah alis nya.
"Kenapa.?" Tanya nya lagi
"Kenapa apanya.?emang tidak boleh kalau sean ingin antar kak indah.?"
"Tumben saja, emang kamu tidak sibuk.?" Tanya indah yang masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Tidak, kebetulan Sean ada janji sama Tuan Dipta.!"bohong nya
"Ayo kak, ah lama." Ucapnya yg langsung menarik tangan sang kakak untuk memasuki mobil nya.
Tiba di kantor indah sudah di perhatikan oleh para karyawan karena keluar dari mobil sean.
"Tidak mungkin kan itu suami nya indah.?" Bisik karyawan yang satu.
"Seingat ku bukan." Balas karyawan dua.
"Kok bisa dia di antar sama laki-laki lain sedangkan dia sudah memiliki suami?"
"Tapi dengar-dengar suaminya orang miskin,Maka nya dia malu di antar sama suaminya.?" Dan masih banyak lagi yang mengatai nya tapi indah tidak perduli toh percuma dia membela diri untuk apa coba.
"Ayok kenapa masih di sini,mau jadi satpam.!" kata Sean yg sudah berada di dekat nya.
"Ayok.?" ajak indah yang mengapit lengan Sean bodoh amat dengan mereka,mau di gosip pin silah kan.
Mereka berjalan tampa menghiraukan kan tatapan orang-orang seakan jalan itu milik mereka. Saat ingin masuk lift seseorang memanggil nama indah dan mereka berbalik sudah pasti si besty lah yang punya suara.
"Cepat masuk!" Titah Sean datar membuat Devi dan indah langsung masuk.
"Jangan galak-galak sama kak Devi." Tegur indah yang memang hanya mereka bertiga isi lift itu.
Sean hanya cuek,memang Sean tidak terlalu suka dengan teman kakak nya yang satu ini menurut nya terlalu berisik.
"indah , adik Lo ko gitu sama gue!, emang gue punya salah apa padanya kok dia tiap liat gue mukanya selalu datar.?" Tanya Devi berbisik tapi masih di dengar sama Sean karena memang mereka masih dalam satu lift.
"Mana gue tau, tanya aja pada orang nya." Jawab sena yg membuat mata devi mendelik.
Sean hanya menatap devi dengan tajam membuat devi cengengesan.
"Ya Allah sean?,biasa aja keles liat mbak nya, nanti kalau Lo jatuh hati sama mbak baru tau rasa Lo.!"ucap Devi mengalihkan rasa gugup nya karena di pelototi sama Sean .
"Hahahahah,, mbak jamu?" Ejek indah.
Setelah sampai di lantai tujuan indah ,Sean dan Devi berpisah di depan lift.
"Muka adek Lo indah kayak papan tripleks.!" ucap Devi yang masih sebal pada Sean.
"Emang begitu dari Sono nya." Jawab indah santai.
"Tapi sama Lo kok beda?"
"Dasar sop kikil,ya jelas beda lah, gua kakak nya dan Lo siapa nya.?"tanya indah.
"Calon bini nya.!"kata Devi yg langsung di cubit sama indah.
"Siapa yang melakukan penyerangan semalam.?" Tanya sean setelah dia masuk ke ruangan Dipta.
"Maxim.!"jawab Dipta.
"Kenapa?"
"Karena dia sudah tau Askar menikah dengan indah dia ingin memancing Askar supaya dia ke sini."terang Dipta lagi.
Setelah mendengar penjelasan dari Dipta tanpa kata sean langsung bangkit dan keluar dari ruangan Dipta dan dia tau Sean ingin pergi kemana.
"Gue ikut,jangan gegabah sean.!" Kata Dipta yg telah mengikuti Sean.
Para karyawan yang melihat wajah Sean dan Dipta tidak ada yang berani menegur nya, berbeda dengan yang tadi saat bersama indah.
"Gue harap Lo bisa menahan diri, Lo tau kan gilanya si Maxim, dia tidak akan menyakiti indah dia cuma memanfaatkan kelemahan Askar." Kata Dipta menjelaskan nya.
"Dan gue tidak suka itu!,jangan libatkan kan kakak gue dengan urusan mereka,mau mereka saling bunuh pun gue tidak perduli asal kan jangan sentuh kakak gue.!" Terang Sean yang memang tidak ingin terjadi sesuatu pada kakak atau keluargan nya.
"Salah Lo sendiri sudah tau bos Lo banyak musuh nya,kenapa Lo minta dia buat nikahi indah."
"Dan gue menyesal.!" Sahut nya cepat.
Setelah sampai di gedung yang bertulis kan M group mereka memasuki kantor tersebut karena resepsionis mengenal mereka tanpa mereka bertanya,mereka langsung saja ke lantai 15 di mana ruangan CEO berada.
Tanpa mengetuk pintu mereka memasuki ruangan tersebut,ternyata Maxim sudah tau kedatangan mereka.
"Wah ada angin apa kalian datang ke sini.?"Ucap nya sambil tersenyum menyambut tamu -tamu nya yang tidak di undang.
"Jangan basa -basi, gue tidak akan pernah maafin Lo kalau sesuatu terjadi dengan kakak gue.!" Langsung Sean mengultimatum Maxim.
"Hahahaha gue tidak akan macam-macam hanya satu macam.!" Kata Maxim santai
"Jangan libatkan kan kakak gue bodoh.!" Maki Sean yang memang mereka awal nya bersahabat.
" Dasar anak kecil!,Lo tidak ada sopan -sopan nya sama gue,umur gue di atas Lo bahkan kakak Lo tua an gue.!" Ucap Maxim yang memang benar adanya. Sebenar nya Sean tidak mengenal Maxim dan Dipta tapi karena Askar yang kembali mengulang mata pelajaran nya akhir nya dia mengenal Dipta dan Maxim dari Askar.
"Kalian mau saling membunuh pun gue tidak perduli tapi jangan libatkan kakak gue.!"bentak Sean.
"Gue tidak akan menyakiti nya,gue cuma memanfaatkan nya agar si brengsek itu kembali.!"terang Maxim.
"Dan itu bukan urusan gue, berhenti ganggu kakak gue, gue tau Lo sudah menyuruh orang untuk menculik kakak gue dan kalau itu terjadi bukan cuma Askar yang akan berurusan sama Lo tapi juga gue!,Gue peringati telpon orang suruhan Lo.!" Setelah mengatakan itu Sean pun keluar dari ruangan Maxim dan membanting pintu ruangan sehingga sekretaris Maxim merasa terkejut.
"Semalam gue sudah memperingati mu Max, jangan ganggu indah lagian dia tidak seperti yg Lo bayang kan dia jago bela diri." ucap Dipta ke pada sepupunya itu ya Dipta dan Maxim adalah sepupu dekat orang tua mereka saudara kandung.
"Kematian Zahwa bukan kesalahan Askar,buang jauh-jauh dendam mu itu, apalagi Lo membawa indah di sini bukan cuma Askar musuh Lo tapi juga Sean. Jangan mencari musuh baru Mex walaupun Sean bekerja sama Askar tapi dia tidak pernah membela Askar dan tidak juga berada di kubu Lo. Pikirkan baik-baik sebelum bertindak jangan mau di kalahkan oleh hawa nafsu.!" Ucap Dipta menasehati sepupunya,jangan sampai dia salah melangkah dan menyesal karena dia tau bagai mana perangai Sean kalau orang terdekat nya sedang dalam bahaya.maxim taunya Askar sudah menikah dan dia tidak tau wanita itu adalah indah kakak nya Sean .Karena waktu itu Askar cuma bercerita tentang dia menyukai kakak nya Sean dan dia tidak pernah bertemu Dangan indah begitupun Dipta.
"Gue tidak perduli.!" Ucap nya tegas
"Terserah, gue sudah peringatan kan Lo!,kalau Lo masih mau balas dendam silahkan!,tapi ingat siapa Sean.?" Setelah mengatakan itu Dipta pun keluar dan sama seperti Dava dia juga membanting pintu
"Akhhhh brengsek kamu Askar,sialan.! kenapa harus kakanya Sean yang jadi istri Lo sialan.! Aaaaak!" Teriak nya sambil mengamuk dan mengacak semua barang yang ada di meja termasuk laptop, semuanya sudah berantakan.
Benar kata Dipta walaupun Askar dan dirinya musuhan tapi Sean tidak berpihak ke pada Askar ataupun diri nya selama ini Sean selalu berada di tengah mereka.
"Gue akan teruskan rencana ini sekalipun gue harus menghadapi sean.!"Gumamnya dengan kilatan amarah.
Sedangkan di kantor gosip mengenai dirinya masih berlanjut,ada yang bilang indah wanita murahan, matre,istri durhaka,tukang selingkuh dan masih banyak lagi, tapi indah biasa saja malahan yang Panas adalah Devi dan mili.
"Kenapa Lo santai saja mendengar nama Lo sedang di gosip kan yang tidak baik?"tanya Devi.
"Terus gue harus bagai mana,menimbrung mereka dan bilang ,kalian salah paham ,gue bukan wanita seperti itu begitu?,yang ada mereka tambah menjadi, biarkan saja nanti juga akan diam sendiri tu group?"kata Lea yang membuat ke dua orang itu melongo"
"Dasar gila,gila,gila,gila,indah gila.!" Teriak Mili yang tidak habis pikir dengan sahabat nya satu ini.
"Kenapa si Lo teriak-teriak ini bukan di pasar.!" Tegur Rafa yang tiba-tiba masuk.
"Ini lagi penjahat kelamin datang-datang langsung nimbrung!,awas eneg gue lihat tampang Lo itu." Kata mili yang memang tidak suka melihat Rafa apalagi saat melihat ada bekas cu*a*g di leher Rafa mungkin dia tidak menyadari nya.
"Kenapa sih si lampir itu bawaan nya marah Mulu!" Tanya nya ke pada Devi dan indah.
" Berhentilah berbuat zina Rafa kita lama-lama juga eneg lihat Lo, tampang saja alim kelakuan nauzubillah, mening Lo menikah dari pada berzinah terus, kasian mata suci gue terus ternodai melihat ulah Lo !" Ucap Devi yang juga merasa geram melihat kelakuan Rafa rekan satu tim nya.
"Nih cermin liat leher Lo!, drakula mana kali ini yang menggigit Lo.?" Ucap Lea lagi yang memberikan cermin lalu dia pun meninggalkan Rafa yang sedang memeriksa lehernya Dan benar dia melihat dua tanda di leher nya.
"Sialan tu wanita di bilangin jangan simpan bekas.!" Geram nya yang menyalah kan si perempuan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ada alea disini othor😁
terlebih masalahnya dengan maxim, jika benar askara tidak berbuat dan bukti sudah diberikan dengan jelas harusnya maxim bisa buat kesimpulan bahwa zahwa bukan dibunuh askara tapi dibunuh orang terdekatnya....