NovelToon NovelToon
Mahligai Cinta Yang Terbagi

Mahligai Cinta Yang Terbagi

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Angst / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang boom like dan plagiat !!!

Silvia Maharani, seorang wanita yang sudah menyandang status seorang istri, bahkan juga ibu harus menelan pil pahit pengkhianatan dari suami yang sangat dia cintai.

kebahagiaan dan cinta yang setiap hari dia rasakan, ternyata hanya bualan semata. Suaminya ternyata sedang bermain api dengan wanita lain.

Hancur, itu sudah pasti. Kecewa, jangan ditanya lagi. Setelah dia menata hati dan menemukan arah hidup, Silvia memilih untuk melepaskan sang suami.

Tapi, lagi-lagi takdir tidak berpihak padanya. Masalah demi masalah terus membelitnya hingga tidak bisa melepaskan diri.

Bagaimana kisah Silvia selanjutnya?

Bisakah dia melepaskan diri dari sang suami?

Yuk, ikuti kisah mereka yang penuh dengan air mata!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18. Kekecewaan Orangtua.

Mama Camelia benar-benar murka melihat Mahen, diamnya laki-laki itu menandakan kalau putranya ada main dengan wanita tadi.

"Sebenarnya ada apa ini? Kenapa kau diam saja dan tidak menjawab Mamamu, Mahen?"

Rahang Papa Adrian sudah mengeras, kalau sampai Mahen tetap tidak mau menjawab, maka habislah putranya itu ditangannya.

"Maafkan aku Ma, Pa! Maafkan aku!"

Deg. Kata maaf yang Mahen ucapkan terasa menusuk hati Mama Camelia dan juga Papa Adrian. "Kau selingkuh, Mahen?"

Mata Papa Adrian berkilat marah, bahkan urat-urat yang ada disekitar lehernya menonjol ke permukaan dengan tangan terkepal kuat.

"aku, aku-"

"Bik Jum!" Tiba-tiba Mama Camelia memanggil pembantunya, terlihat seorang wanita paruh baya tergopoh-gopoh untuk menghampirinya.

"i-iya, Nyonya!"

"panggil Via kemari, katakan kalau kami ingin bicara dengannya!"

"Baik, Nyonya!" Bik Jum segera berlalu naik ke lantai 2 untuk memanggil Via, dia semakin mempercepat langkahnya saat mata Mama Camelia memperhatikan dari bawah.

Via yang saat itu masih berada dalam kamar mandi samar-samar mendengar suara panggilan seseorang, dengan cepat dia membuka hijab dan membasuh wajahnya.

Klek.

"Nyonya muda!"

"Ah, ternyata Bibik. Aku kira siapa tadi yang manggil-manggil!" Via menghembuskan napas lega.

"Tuan dan Nyonya memanggil anda, Nyonya! Mereka ingin bicara di ruang keluarga," ucap Bik Jum.

"Hah!" Via tau kalau kedua mertuanya pasti akan memanggilnya, dia lalu menganggukkan kepalanya dan berlalu keluar bersama dengan Bik Jum.

Suasana diruang keluarga terasa sangat mencekam sekali saat ini, keheningan yang terjadi benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Apalagi saat melihat tatapan tajam dari Mama Camelia, wanita itu tampak lebih seram dari setan.

Mendengar derap langkah mendekat, Mama Camelia dan Papa Adrian segera memalingkan wajah mereka ke arah Via. "Duduk di sini, Vi! Mama Camelia menepuk sofa yang ada di sampingnya.

Dengan ragu, Via duduk di samping Mama mertuanya itu. Dia lalu melirik ke arah Mahen yang juga sedang meliriknya, untuk beberapa saat mereka saling pandang sampai dia memutus pandangan itu terlebih dahulu.

"Sekarang katakan pada mama, Via! Apa kau mengenal wanita yang bersama suamimu tadi?"

Via terdiam dengan kedua tangan yang saling mencengkram erat, dia bingung harus mengatakan masalah rumah tangganya atau tidak saat ini.

"Jawab mama, Via! Mama tidak suka jika apa yang mama tanyakan tidak kau jawab!"

Glek. "Via, via mengenalnya, Ma!"

Mahen langsung menatap Via dengan tajam, dia tau kalau istrinya itu pasti akan mengatakan semuanya. Sebelum itu terjadi, dia harus mengatakannya langsung pada kedua orangtuanya.

"Siapa wanita itu? Apa dia selingkuhan suamimu?"

Lidah Via mendadak jadi kaku saat mendengar pertanyaan mertuanya, tapi dia tetap harus menjawab karna nantinya dia juga akan bercerai dengan Mahen.

"y-ya, dia adalah-"

"Aku menjalin hubungan dengan wanita itu!"

Tubuh Mama Camelia dan suaminya langsung tegang saat mendengar ucapan Mahen, rasanya ada puluhan jarum yang menusuk hati mereka saat ini.

"kau, kau bilang apa, Mahen?" tanya Papa Adrian dengan tidak percaya.

"Maafkan aku, Pa! Aku khilaf, dan aku tidak sengaja melakukannya!" Mahen menundukkan kepalanya.

"Khilaf? Kau bilang khilaf?" Mama Camelia kembali berdiri. "Lalu, apa yang terjadi dirumah sakit tadi? Hah!" Tunjuknya pada Mahen.

Via tercengang melihat kemarahan diwajah Mama mertuanya, dia tidak menyangka kalau Mama Camelia sampai seperti itu. Padahal selama ini dia merasa kalau mertuanya tidak menyukainya, juga tidak peduli dengan rumah tangganya.

"Jawab, Mahen! Sebelum kesabaranku habis!"

Glek. Mahen menelan salivenya dengan kasar, sepertinya dia memang harus jujur pada kedua orangtuanya saat ini.

"Aku, aku cuma berhubungan sebentar dengannya, Ma! Tapi, tapi wanita itu ternyata hamil!"

Deg. Walaupun Via dan Mama Camelia sudah mendengar tentang kehamilan itu, tetapi hati mereka tetap sakit saat mendengar langsung dari mulut Mahen.

"Ha-hamil?" Tubuh Papa Adrian langsung menegang, dengan cepat dia bangun dan menarik tubuh Mahen membuat semua orang terkejut.

"Kau menghamili wanita lain saat kau sendiri sudah punya istri, hah? Apa kau gila?"

Buak!

Satu bogeman mentah mendarat sempurna diwajah Mahen membuat laki-laki itu tersungkur di atas lantai, Papa Adrian benar-benar murka dengan apa yang sudah anaknya itu lalukan.

"Kau benar-benar membuatku malu, Mahen! Papa sangat kecewa padamu, dan pergi dari hadapanku sekarang juga!" Papa Adrian menunjuk ke arah pintu keluar untuk mengusir Mahen.

Mahen berusaha untuk bangun sambil memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, dengan cepat dia bersimpuh di hadapan Papanya.

"Maafkan aku, Pa! Aku tidak tau kalau semuanya akan jadi seperti ini, aku, aku benar-benar menyesal!" Dia menundukkan wajahnya dengan air mata yang mulai menetes.

"Maafmu itu tidak berguna, Mahen! Coba kau lihat istrimu ini, tatap wajahnya! Apa ada yang kurang dalam dirinya sehingga kau mencari wanita lain?"

Mama Camelia mencengkram lengan Mahen, dan memaksa anaknya itu untuk melihat ke arah Via.

"Kau tatap baik-baik istrimu itu, bagaimana mungkin kau tega menghancurkan hidupnya seperti ini, hah?" Mama Camelia menghempaskan tubuh Mahen dengan kuat sampai laki-laki itu hampir terjengkak ke belakang.

"maafkan aku, Ma! Aku menyesal, aku sudah memutuskan hubunganku dengan Clara. Tapi ternyata dia sedang hamil, tidak mungkin aku meninggalkan anakku begitu saja!"

"Anak? Kau cerita anak?" Mama Camelia menatapnya dengan sinis. "Apa Yara itu bukan anakmu, sampai kau tidak punya akal seperti ini, hah? Kau tidak memikirkan bagaimana nasib putri dan juga istrimu!"

Mahen terdiam, sungguh dia tidak bermaksud seperti itu. "Aku benar-benar menyesal, Ma! Tapi aku harus bagaimana lagi sekarang? Aku tidak mungkin meninggalkan mereka begitu saja!"

"Tidak, jangan tinggalkan mereka, Mas!"

Semua orang langsung melihat Via dengan tajam, terutama Mahen yang masih terduduk di atas lantai.

"kau tidak boleh meninggalkan Clara dan juga anak kalian, kasihan mereka!"

"Apa maksudmu, Via? Apa kau ingin Mahen menikahi wanita itu?"

Via menganggukkan kepalanya. "Benar, Ma! Biarkan Mas Mahen menikahi Clara, dan biarkan juga dia menceraikanku!"

"Apa?"

Tbc.

1
Siti Maulidah
ceritanya sangat menarik sekaliii /Good//Good//Heart//Heart/
Sulfia Nuriawati
zaman skrg g ckup dg percy jg cinta tp bukti, cinta blh bego jgn, kalo udah 1xberbohong akan nyusul kebohongan² selanjunya,bapa lg sll d maafkan makin merajalelabihong nya, hrs waspada jd g terpukul dg telak, msh bs ngelak jg berjelit biar g terlalu fatal efeknya, cr bukti jgn oercy gt aja
Sri Puryani
jadilah salah paham
Sri Puryani
rasain maher ...
Sri Puryani
menyesal kan kamu maher .....kau buang berlian utk mendapatkan batu viasa
Surati
bagus
Sri Puryani
jgn temui vano dl via....
vano kenapa kamu gk wa sj via utk jgn telp dl krn msh rapat klo sdh selesai di hub.lg....klo spt itu pasti via tdk mikir kemana- mana
Sri Puryani
ya krn putramu bodoh mengutamakan kesenangan sementara sj
Sri Puryani
vano blm menyelidiki latar belakang clara ya ..
Sri Puryani
hak asuhnya hrsnya diputus kan jg
Sri Puryani
kok tamat nya ngantung gini thor?
Sri Puryani
hrsnya wkt nyamperin di apartemen di foto & video utk bukti ....biasa nya gt sih klo orang pinter
Sri Puryani
gk usah membela pengacaramy ...dia lbh mahir , bs berkelahi via
Sri Puryani
memangnya via tdk kb? sdh lama gk hamil hub.sekali msk lgsg mau dibuat hamil thor?
Sri Puryani
memangnya kakimu gk bs nendang aset mahen via , klo tangan gk bs gerak kaki nya dong dipake nendang .....pasrah aja sih...gigit nahen ...atau apa kek
Sri Puryani
Luar biasa
Sri Puryani
Lumayan
Yuli Sadira
Luar biasa
Siti Maskanah
mahen pahlawan ku wkwk
Siti Maskanah
riani jodohin aza sm bang mahen ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!