Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Pagi ini benar seperti apa yang di rencanakan kemarin, Agra jam tujuh sudah sampai di rumah Ara
“ tumben pagi-pagi sudah kesini?” Ayah ara yang sedang menikmati kopi paginya sambil bermain dengan burung-burung peliharaannya, sedikit terkejut
“iya om ada janji sama Ara, Aranya ada om?” Agra mencium punggung tangan ayah ara, ia kini sudah
berpenampilan santai dengan memakai kaos sesiku warna putih pres body dengan jaket
dan celana jeansnya
” biar aku panggil dulu anaknya” ayah ara masuk ke dalam rumah meninggalkan agra yang duduk di teras rumahnya
Tak butuh waktu lama Ara pun muncul dari dalam rumah sederhana itu
dengan masih memakai baju rumahannya kaos oblong tanpa lengan yang kedodoran dan celana jins di atas lutut dan lagi , ia tak memakai kaca matanya, dengan rambut yang terurai acak acakan
Agra yang
melihat itu hanya bisa menelan salivanya, Ara tampak cantik tanpa kacamata, dan
tubuh yang berbalut kaos longgal dan celana jeans di atas lutut sangat berbeda
dengan tampilan biasanya yang selalu memakai pakaian kerja resmi dan kaca mata
tampak lebih tua dari umurnya
Sedangkan sekarang, tampak lebih fresh walaupun masih bangun tidur
dan lagi seksi pastinya
“bapak ngapain kesini pagi-pagi ...” ara terlihat bingung dengan kedatangan bosnya, apalagi ini kan hari sabtu
“kamu lupa, kita kan ada janji” Agra menautkan kedua alisnya, menatap ara tak percaya
“tapi nggak sepagi ini juga kan pak, trus kenapa bapak pakaiannya
seperti ini, emang ini acara apa?” biasanya agra selalu mengajaknya dalam urusan kerja
“sudah jangan cerewet, cepetan mandi siap siap, nggak usah pakek
baju formal”
Tiga puluh menit kemudian Ara pun sudah kembali dengan memakai kaus
yang di masukkan dengan rok selututnya dan rambut yang di gerai hitam dan lurus
“kaca matanya dilepas aja, kamu nggak aku suruh di depan
berkas-berkas” Agra pun melepaskan kaca mata Ara dan Ara pun hanya bisa pasrah
“nah gini kan cantik “ tanpa Ara sadari kini pipinya sudah bersemu
merah
Akhirnya Ara dan Agra pun mulai meninggalkan rumah Ara , Ara duduk
di samping Agra mereka duduk di kursi belakang , Agra sengaja memakai supir
karena hari ini adalah hari yang akan panjang
“sebenarnya kita mau kemana?” tanya Ara yang masih penasaran sedang
Agra masih sibuk dengan ponselnya
“kita ke tujuan pertama pak” Agra pun memberi tahu pada sang sopir, sedang ara masih di buat penasaran dengan bosnya
"apaan sih nih orang, ngajak orang tanpa memberitahu tujuannya ..." batin ara
“baik tuan” sopir itu pun melajukan mobilnya menuju suatu tempat
dan tempat itu adalah sebuah restaurant mewah
“kenapa kita ke sini pak?” tanya Ara heran
“menurut lo,(agra melotot malas pada Ara) ya sarapan lah, gue lapar
...” Agra pun turun dari mobil dan di susul Ara
"tuh kan ....., aku tahu jika ke sini mau makan, tapi selain itu apa?" batin ara
Agra memilih meja yang sudah sengaja di pesan, tempatnya di pojok
ruangan , sangat strategis dan dapat memandang ke segala arah
Agra pun melambaikan tangannya pada salah satu pelayan, dan
beberapa saat pelayan pun datang dengan membawa buku menu, Agra pun segera
memilih menu yang di inginkan
“kamu mau makan apa?” Agra menanyai Ara yang masih terlihat diam
“samain sama bapak saja deh” jawab Ara malas karena harus jalan
sama bosnya di hari libur yang seharusnya ia menghabiskan waktu dengan pacarnya
"kenapa nih orang, kadang baik, kadang menyebalkan ...." batin ara
Pelayan pun nampak mencatat pesanan dan meninggalkan mereka berdua
dan tak butuh waktu lama makanan pun datang, mereka pun menyamtap sarapan
dengan tanpa sepatah kata yang terucap, mereka saling diam
kira-kira kejutan apa lagi yang akan terjadi ......