NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua Suamiku

Pernikahan Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Duda
Popularitas:998.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: FitrianiYuriKwon

Ini tentang patah hati. Tentang sakitnya dikhianati. Tentang kepercayaan yang telah mati. Tentang penghianatan yang tak bisa ditoleransi. Namun bertahan demi buah hati. Agar hidupnya terjamin nanti.


Rosmiati atau yang dipanggil Ross, seorang wanita beranak dua. Usianya 31 tahun dan dia harus menyaksikan pernikahan suaminya yang kedua kali setelah selingkuhan dari suaminya mengandung benih yang suaminya tanam. Rasa sakit hati. Rasa dikhianati begitu membellengu hati Ross.


Andre Winata, 40 tahun. Duda beranak dua, dia ditinggal istrinya meninggal lima tahun silam. Dia seorang pemilik perusahaan dan juga Ayah dari dua orang anak.


Bagaimana kah dia bertahan? Apakah dia memilih pergi? Atau tetap tinggal dengan rasa sakit? Sementara anak-anak nya butuh kasih sayang dan figure seorang Ayah?


Yukkkk simak kisah perjuangannya.
Ini bukan sekedar halu nya author aja yang gaeesss sebagai besar cerita ini author angkat dari kisah nyata.


Jangan lupa like komen, vote nya buat author.

Teri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penghinaan

Selamat Membaca 💔💔💔💔💔💔💔💔💔

"Cihh, sok lemes biar diperhatiin". Sindir Ligina pada menantunya. Saat Ross sedang mengurut kedua kakinya yang terasa keram.

"Makanya Ross jadi wanita itu yang bener, ngandung anak orang ngakunya anak suami sendiri. Mana ada maling mau ngaku?". Cibir Hilda ikut menyambung.

"Mbak, aku gak pernah selingkuh dari Mas Herdi. Ini emang anaknya Mas Herdi. Kenapa kalian nuduh aku tanpa bukti? Apa salah aku sama kalian? Apa kurang penderitaan yang selama ini aku terima? Apa mau kalian sebenernya?". Ross mengeluarkan unek-unek dihatinya. Rasanya benar-benar sakit dituduh selingkuh.

"Ohhh kamu mulai berani?". Tantang Ligina "Kamu tuhh sadar diri Ross. Wanita gak sekolah dinikahi pria mapan kayak Herdi. Harusnya kamu tuhh bersyukur punya suami yang pintar cari duit. Gak salah kalau Herdi nikah lagi, jelas dia malu punya istri gak sekolah". Hina Ligina.

Air mata Ross luruh. Sehina itukah dia di mata mertuanya itu. Apa salahnya?

"Aku emang gak sekolah Bu. Tapi aku punya perasaan. Bukan berarti Mas Herdi semaunya sama aku. Aku juga manusia". Tangis Ross menggema.

"Ohhh jadi kamu nyalahin anak saya, hah?". Bentak Hilda "Dasar wanita gak tahu diri". Ligina menyenggol Ross hingga wanita itu terjerembab dilantai.

Ligina dan Hilda meninggalkan Ross yang menangis segugukan dilantai. Tangis Ross terdengar rintih. Suaminya. Mertuanya. Adik iparnya. Semuanya menyiksa nya. Apa salahnya? Apa yang salah dengan hidupnya.

Ross menyeka air matanya. Wanita itu berdiri sambil memegang perutnya yang sudah membuncit. Sumpah demi apapun anak dalam kandungan nya adalah anak suaminya sendiri. Ross tidak pernah tidur dengan pria lain selain suaminya. Dia juga tidak selingkuh seperti yang dituduhkan oleh Ligina dan Hilda.

Untung kedua putranya sudah tidur jadi tidak mendengar pertengkaran mereka.

Herdi, pria itu sejak menikah yang kedua jarang pulang kerumah. Bahkan untuk menafkahi istri pertama nya saja dia tidak pernah lagi. Hasil kerjanya diberikan semua pada istri mudanya dengan alasan persiapan melahirkan nanti.

Sedangkan kebutuhan istri dan anaknya terabaikan. Herdi juga sudah keluar dari karu keluarga Ross, artinya Herdi sudah tidak punya hak atas kehidupan Ross dan anak-anak nya tanpa status perceraian. Karena sampai hari ini Herdi tidak mau menceraikan Ross. Ada motif tertentu kenapa Herdi mempertahankan Ross, yang pasti bukan cinta. Karena jika cinta tidak akan mendua.

Penghinaan demi penghinaan terus Ross alami setiap hari. Mertua dan adik iparnya itu terus saja menuduhnya berselingkuh. Bahkan dengan terang-terangan mereka menyuruh Ross mengugurkan kandungan yang sudah berusia tiga bulan itu. Ross tidak akan membiarkan itu terjadi, apapun alasannya dia akan mempertahankan bayi dalam kandungan nya. Bayi itu tidak berdosa. Tidak tahu apa-apa. Biarlah dia yang menanggung segalanya.

Ross masuk kedalam kamar kedua putranya. Lagi-lagi tangisnya pecah. Apalagi melihat wajah polos Jackson, pria kecil itu begitu menyanyangi Herdi. Setiap hari Jackson selaku bertanya, kapan Papa pulang?

Jika bukan karena kedua putranya Ross tidak mungkin bisa bertahan, dia pasti sudah memilih menyerah dan bercerai dengan Herdi. Tapi kembali lagi dia menatap putra keduanya itu, bagaimana bisa dia memisahkan putranya dengan Papa nya sendiri? Walau pun tanpa dipisahkan memang sudah terpisahkan. Ross takkan tega membunuh kebahagiaan putra-putra nya. Biarlah dadanya sesak asalkan kedua anaknya bernafas lega.

Tangan Ross terulur mengusap kepala Jackson. Dia mengelus dengan lembut kepala putra nya itu. Dia mencoba kuat menahan tangis.

"Maafin Mama Nak, Mama belum bisa bawa Papa pulang. Maafin Mama, maafin Mama. Maafin Mama yang belum bisa jadi Mama yang baik buat kalian berdua. Semoga kelak kalian menjadi anak-anak yang bisa angkat nama Mama. Mama akan bertahan asal itu bisa buat kalian bahagia. Mama janji akan memberikan kehidupan Mama buat kalian".

Ross mengecup kepala kedua putranya secara bergantian. Dia menyeka air matanya. Untung saja diusia kehamilan nya yang memastikan bulan ketiga itu tidak lagi mengidam dan mual-mual juga sudah kurang. Hanya saja dia mudah lelah.

.

.

.

.

Ross menyiapkan sarapan seperti biasa. Dia juga selalu membekali kedua anaknya dengan sarapan sehat.

Anak-anak Ross paham akan kondisi keuangan sang Ibu, hingga mereka tidak merenggek meminta uang jajan seperti anak-anak lainnya. Cukup diberi bekal dan air putih saja sudah lebih dari cukup. Keduanya selalu memahami kondisi keuangan sang Ibu.

"Hati-hati ya Nak". Ross mengantar kedua putranya.

"Iya Ma". Keduanya menjawab dengan kompak.

"Nanti Mama jemput. Ingat jangan nakal. Jangan berkelahi yaaa". Ross memperbaiki rambut Jacky yang sedikit berantakan.

"Iya Ma".

Ross menatap punggung kedua putranya. Jackson beberapa bulan yang lalu baru saja wisuda PAUD dan sekarang anaknya itu telah duduk dibangku kelas satu SD.

Setelah mengantar anak-anak nya. Ross kembali mengayuh sepedanya. Keringat tampak membasahi wajah wanita itu. Jika terurus dan terawat, Ross adalah wanita cantik. Kulitnya putih. Tubuhnya tinggi diatas rata-rata. Rambutnya hitam panjang dan lurus. Hanya saja sayang, dia tidak sempat merawat diri apalagi sejak suaminya menikah dan dia hamil membuatnya semakin tidak ada waktu mengurus dirinya dan fokus mencari uang untuk kedua anaknya.

Ross memarkir sepeda nya. Wanita itu tampak lelah apalagi dengan perut nya yang mulai membuncit.

Ross menyeka keringat yang menetes didahinya. Nafasnya tampak terengah-engah, seperti nya saat usia kandungan nya memasuki bulan keenam nanti, mungkin dia sudah tidak bisa lagi menaiki sepeda.

"Pagi Ross". Sapa Aisyah, teman seperjuangan Ross.

"Pagi Mbak". Sahut Ross tersenyum hangat sambil meneteng tas dan bekalnya.

"Gak capek pake seperti tiap hari Ross?". Aisyah kasihan melihat kondisi Ross. Sudah hamil, dipaksa bekerja naik sepeda lagi.

"Capek sihh Mbak. Tapi lumayanlah buat olahraga sebelum melahirkan". Jawab Ross tersenyum hangat.

"Iya sihh.. Ya udah yuk masuk".

Kedua wanita itu masuk sambil berbincang-bincang. Ross yang memang wanita ramah selalu nyambung saat berbicara dengan siapa saja.

"Pagi Pak". Sapa Ross dan Aisyah bersamaan ketika berpapasan dengan Andre dan Marco dan tumben hari ini CEO itu tidak naik lift khusus.

Andre hanya menjawab dengan anggukkan. Sementara Marco, pria kecil itu selalu menampilkan wajah datar tanpa ekspresi. Kedua pria berbeda generasi itu selalu jadi manekin.

Diam-diam ekor mata Andre menatap Ross. Entah kenapa dia menjadi kasihan pada Ross, apalagi terlihat wanita itu berkeringat dengan perut buncit nya. Dalam hati Andre bertanya-tanya dimana suami Ross? Kenapa tidak melarang istrinya kerja? Padahal istrinya sedang hamil.

Ting

Pintu lift terbuka. Keempat orang itu keluar. Ross dan Aisyah mempersilahkan Andre dan Marco keluar duluan.

"Pak Andre ganteng yaaa". Bisik Aisyah menatap punggung Andre dan Marco.

"Ya cowok pasti gantenglah Mbak, masa cantik". Ross terkekeh. Mereka berdua berjalan menuju pantry.

"Kamu ini Ross". Gemes Aisyah "Kalau aja aku belum nikah pasti udah aku embat tuhh duda". Celetuk Aisyah.

Ross hanya geleng-geleng kepala saja. Memang rata-rata orang-orang dikantor menganggumi ketampanan Andre. Apalagi statusnya yang duda, membuat banyak kaum hawa yang ingin mendekati nya. Namun sayang, seperti nya duda itu tidak tertarik sama sekali pada wanita-wanita yang mendekatinya.

Bersambung......

Kalau ada typo dipart nya boleh koreksi ya sayang-sayang ku...

LoveU

1
Elok Pratiwi
cerita buruk ... karakter pemeran wanita utama nya goblog ... bikin cerita yg benar aja dikehidupan nyata memang nya ada karakter wanita goblog seperti itu lemah mudah ditindas tidak punya pendirian ... cerita buruk ... jadi kecewa baca nya tau gitu gak tak buka
lizah meon
Luar biasa
Partini Minok Nur Maesa
jd herdi gx jadi kena karma donk.ceritanya gmn ini
Partini Minok Nur Maesa
berarti hartanya gx bisa direbut sama yuli kan disita bank
Partini Minok Nur Maesa
mana ada bangun tidur wangi ada2 aja
Afisza Ghassani
dasar rossssss bodoh
Afisza Ghassani
tolong endingnya Thor yg buat. bikin cepat² cerai dan nikah sama bosnya
Afisza Ghassani
gimana ceritanya Thor laki² umur 36 selingkuhan kls 2 SMA🤣 kenapa ga bilang adek kls nya dulu waktu SMA😭
Dewi Nurani
secantik apa sih si ross sampai setiap pria tertarik , gak ada lagi cewe cantik ya
Isabell Serinah
cerita ni menarik buat seasson2 lagi plseeee 👍
Ard danzy
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thot bagus semangat thor
Linda Agustina Wardhana
bodoh amat si ros jd bini haddeehhhh
Linda Agustina Wardhana
ros nya lembek kyk tahu
Zaleha Abdullah
knp nak mempertahan kan suami macam tu sekali bercerai lebih baik saja
Tini Tini
kl pun hendra minat, ns sm aja kan mertua sm adik iparnya ttp gak suka, semoga aja berjodoh sm si CEO...Aamiin
Koshino Gaming
males banget klau baca cerita bini yg bloon yg mau bertahan dgn suami yg udh mendua
Tini Tini
ya palak nengok si ros, lemah, lembek goblok,,,,,
Tini Tini
ros....ros....
mn ada wanita kyk kamu, bodohnya gak ketulungan, mikiri anak, ank jiwanya ms bisa di bentuk, lama² dia paham, kl pun drndam sm ayahnya biarin, kan ayahnya yg cari penyakit
Tini Tini
kok bodoh kali, mau nanggung biaya mertua dan adik iparnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!