Menjadi Istri Kedua Seorang Mafia

Orang orang yang sedang membereskan rumah sampai kaget dengan suara ceburan yang pertama disusul dengan yang kedua kalinya, Zack yang khawatir segera berlari takut takut ada musuh lagi yang menyerang, entah siapa yang menyerang saat sedang seperti ini.

Saat Zack melihat ke kolam renang malah melihat tuannya yang membawa Bella naik ke atas permukaan sebenarnya ada apa dengan mereka, apa mereka berdua terjun dari lantai 2 apakah mereka tidak bisa akur selama satu hari saja pasti saja mereka ini bertengkar.

"Panggilkan dokter sekarang juga Zack, jangan lama aku mau 10 menit dokter itu sampai "

"Baik Tuan "

Zack segera pergi dan mengambil ponselnya lalu menelepon dokter keluarga Adipramana, saat Adi masuk Ziva langsung melihat ke arah Bella dan juga Adi yang basah kuyup.

"Ada apa ini Adi kenapa, kamu baik-baik saja kan" tanya Ziva dengan khawatir.

"Aku baik-baik saja sudah kau jangan banyak bicara "

Adi kembali melangkah ke kamar Bella dan membaringkan tubuh Bella, lalu dia mengganti pakaian Bella, harus secepatnya diganti kalau tidak akan masuk angin.

Sebenarnya Adi sangat tergoda dengan badan Bella yang baru pertama kali dirinya lihat saat tak memakai pakaian apapun, badannya begitu bagus dan mulus, namun sekarang dirinya harus fokus dengan keselamatan Bella.

Setelah itu Adi keluar kamar dan melihat ada dokter dan dia langsung memperbolehkan dokter itu masuk sedangkan dirinya akan berganti pakaian dulu.

Ziva sudah ada di kamar dan menyiapkan pakaian untuk suaminya "apa yang terjadi sebenarnya kenapa bisa basah kuyup seperti itu, lalu siapa yang menyerang kerumah kita Adi "

"Bisa tidak kau tidak berbicara bertanya-tanya yang tak harus kau tanyakan sekarang, situasi sedang kacau dan kau jangan terus saja bertanya padaku, aku sedang pusing berbagai masalah terus saja datang "

"Tapi aku khawatir padamu Adi "

"Jika kau khawatir maka diam lah , lebih baik kau pulang saja ke rumah orang tuamu takut-takut nanti ada penyerangan lagi dan aku pun dengan Bella akan pergi, kau ingin aku cepat punya anak kan bersama Bella maka aku akan melakukan bulan madu bersamanya"

"Apakah aku tidak bisa ikut dengan kalian atau kalian di sini saja, di sini banyak penjaga pasti mereka bisa menjaganya dan tak akan ada lagi penyerangan"

Adi mendekati istrinya dan membelai wajahnya "mau apa kau ikut, apakah kau mau melihat adegan kami berdua tidak kan, lebih baik kau pulang saja patuhi kata-kataku dan jangan kau pergi terus-menerus dengan Zea, dia bukan perempuan baik-baik ingat itu aku sudah mengikuti apa kata-katamu maka kau juga harus mengikuti kata-kataku"

"Begini yah rasanya dibagi dua"

"Kau sendiri kan yang mau, kau sendiri kan yang mau dibagi dua ya sudah harus bagaimana lagi sekarang kau kemasi pakaianmu untuk menginap di rumah orang tuamu, aku tidak akan tenang membiarkanmu diam di rumah sendirian"

Adi langsung pergi dari kamar itu untuk melihat Bella yang sedang diperiksa, sedangkan Ziva hanya bisa menangis, dia langsung terduduk di pinggir tempat tidur, sekarang Ziva menangis sejadi-jadinya kenapa hidupnya begitu sulit kenapa hidupnya begitu berantakan, kenapa harus seperti ini, dirinya juga tidak bisa mengandung anak saat dirinya sudah bahagia bersama Adi laki-laki itu sudah mencintainya tapi semuanya hancur gara-gara mertuanya ingin mempunyai penerus.

"Ya Tuhan apakah seberat ini jika aku ingin mempunyai keturunan kenapa kau memberikan ujian padaku seberat ini, aku juga ingin seperti wanita-wanita yang lain bisa mengandung tapi kenapa aku tidak, aku ingin suamiku tetap bersamaku tidak dengan perempuan lain, tapi tidak ada jalan lain juga untuk membuat ayah mertuaku tidak membuat aku dan Adi bercerai, apakah aku harus berbicara pada ayah dan ibuku tentang semua masalah ini sekarang aku akan pulang ke sana lalu aku harus beralasan apa"

Ziva makin menangis dengan sesegukan, hatinya begitu sakit apalagi saat tadi melihat ijab kabul suaminya seperti terlihat senang saat menikah dengan Bella, bahkan saat Bella di bawa turun suaminya tak lepas-lepasnya terus-menerus menata Bella tatapannya itu sangat berbeda dulu saja saat dirinya menikah dengan Adi tatapan Adi tidak seperti itu, tapi saat bersama Bella benar-benar tatapannya berbeda sekali.

Apakah sekarang dirinya harus menyesal karena membiarkan suaminya menikah dengan perempuan lain, apakah sekarang dirinya harus berbicara pada Adi untuk menceraikan Bella. Tapi itu tidak mungkin dirinya tidak mau apa yang sudah dirinya inginkan untuk mempunyai seorang anak keturunan untuk keluarga Adi menjadi gagal dirinya tidak mau diusir oleh ayah mertuanya itu.

Ziva dengan sekuat tenaga segera bangkit dan membuka lemarinya lalu mengemasi pakaiannya beberapa saja setelah itu menghapus air matanya, lebih baik pergi sekarang saja daripada nanti melihat Bella dan juga suaminya yang akan pergi bulan madu itu akan lebih menyakitkan lagi.

Zack yang memang menunggu di luar kamar melihat nyonya besarnya keluar dari kamar dengan sangat lunglai Zack segera menghampirinya "nyonya apakah nyonya ingin saya antar"

"Tidak usah Zack saya bisa pulang sendiri kamu tenang saja aku baik-baik saja "ucap Ziva dengan suara yang parau.

Zack tidak bisa memaksa dia akhirnya mundur dan menganggukan kepalanya, Ziva langsung pergi keluar dari rumah itu keluar dari rumah yang masih saja berantakan karena penyerangan itu, bahkan saat dirinya menanyakan siapa yang menyerang rumah ini Adi tidak mau menjawabnya.

Dia malah membentak dirinya tidak seperti dulu Adi selalu menjawabnya dengan begitu sabar dan menenangkannya, namun sekarang berbeda sepertinya dia sedang khawatir dengan keadaan Bella istri mudanya yang baru saja dia nikahi.

Tak menyangka kehidupannya akan seperti ini dulu dirinya berharap bisa memiliki banyak anak bersama Adi bahagia sampai tua tak ada orang ketiga tapi sekarang nyatanya semua yang dirinya impi-impikan gagal total.

Semuanya tidak bisa terwujud karena kekurangannya, kekurangan yang baru saja dirinya ketahui mungkin ini yang selalu saja dirinya pikirkan kenapa saat melakukan hubungan dengan laki-laki lain dirinya tidak pernah hamil meskipun tidak memakai pengaman ternyata dirinya mandul tidak bisa mempunyai anak.

Sungguh menyedihkan sekali hidupnya saat mendengar dirinya mandul dirinya tidak percaya dengan kata-kata dokter namun setelah mengunjungi beberapa dokter akhirnya percaya juga apakah di keluarganya ada yang mandul juga atau bagaimana.

Dirinya harus bertanya kepada orang tuanya siapa tahu memang ada turunan atau ya semacamnya tapi tenang saja dirinya tidak akan berbicara tentang pernikahan kedua Adipramana yang ada semuanya akan hancur dan dirinya akan diceraikan oleh Adi dan itu akan membuat ayah mertuanya senang dan pasti Bella akan diangkat menjadi menantu kesayangannya karena pasti dia bisa mengandung.