NovelToon NovelToon
Daughter Of Mafia Queen

Daughter Of Mafia Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Murid Genius / Mengubah sejarah / Keluarga
Popularitas:255.2k
Nilai: 5
Nama Author: Asma Khan

Aku diasingkan layaknya debu tak berarti. Siapa pun yang mencoba mendekati ku, maka mereka ikut terkutuk. Akulah gadis berkacamata empat dengan segala kekuranganku, dan mereka semua menikmati menonton ku yang terkena bully tanpa peri kemanusiaan.

"Hey, Cupu! Tempatmu dibawah sana, bukan di atas bersama kami." seru Sarah di depan seluruh anak kampus.

Penghinaan dan kekejian para pembully sudah melewati batasnya.


"Don't touch Me!" seru Rose.

Tak ada lagi hati manusia. Semua hanyalah jiwa kosong dengan pikiran dangkal. Buta, tuli, dan bisu. Yah, itulah kalian. ~ Rose Qiara Salsabila.

Wanita berkacamata empat dengan julukan cupu sejak menapaki universitas Regal Academy itu berjuang mencari ketulusan seorang teman. Hingga pembullyan para teman seuniversitas membangkitkan jati dirinya.

Siapa sangka si cupu memiliki dunia lain di balik kepolosannya. Bagaimana cara Rose menghukum para pembully dirinya? Apakah ada kata ampun dan maaf dalam kamus hidup Rose?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asma Khan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: PRIA BULE

Penjelasan yang merupakan penolakan dosen berjaket hitam benar-benar tidak terduga. Para dosen bahkan harus menelan kasar saliva agar bisa mengontrol rasa terkejut mereka, sedangkan rektor Wisnu langsung mengepalkan kedua tangan. Kemudian menggebrak meja.

"KAU....,"

"Siapapun dosen itu, saya setuju. Selama ini pihak kampus hanya bersikap pilih kasih, tapi mulai saat ini. Saya akan melakukan sesuai hati nurani, dan siapapun berhak membuat keputusan masing-masing. Permisi Rektor Wisnu." Wakil Rektor Ibu Susi berdiri seraya mendorong kursi dengan tangan kirinya.

Rapat dewan kali ini telah mengubah arah angin. Dulu yang terdiri dari satu kubu, hari ini berubah menjadi dua kubu. Satu kubu di bawah kekuasaan Rektor Wisnu dimana isinya para dosen yang memilih tenggelam dalam rasa takut akan kehilangan pekerjaan, sedangkan satu kubu lagi bersifat demokrasi yang memilih kebebasan hak asasi.

Langkah kaki pria berjaket hitam sangat tegas menapaki lorong kampus. Jejaknya seakan mengatakan tidak mudah digoyahkan niat hatinya. Namun, ada langkah kaki lain yang berjalan terburu-buru mengejar. Sontak ia berhenti dan memilih menunggu.

"Tuan....,"

Pria berjaket hitam mengangkat tangan kanannya. "Never call my name! I'm here only for my daughter. I am very disappointed with the system that you apply."

(Jangan pernah sebut namaku! Aku disini hanya untuk putriku. Aku sangat kecewa dengan sistem yang kalian terapkan.)

Langkahnya kembali menyusuri lorong kampus tanpa ingin menengok kebelakang. Dimana wakil rektor tertegun dengan wajah menunduk, rasa bersalah benar-benar merayap menggerogoti hatinya. Semua orang masih terampuni karena kebaikan pemilik yayasan, tapi sampai kapan? Sementara keegoisan, keserakahan semakin meningkat.

Sekarang apapun yang terjadi biarkan saja terjadi. Mereka yang memiliki akal pasti menjauh, tapi mereka yang tidak waras terus bertindak. Semoga kalian paham arah angin telah berganti haluan.~batin Ibu Susi menatap punggung pria berjaket hitam yang menghilang di balik tembok menuju parkiran.

"Ibu Susi disini? Saya cari dimana-mana....,"

"Pak Ridwan kenapa ikut keluar?" tanya Ibu Susi mengalihkan topik pembicaraan.

Pak Ridwan menghela nafas panjang. "Sejak awal saya memang tidak suka sistem yang memihak satu sisi. Saya tahu, Ibu Susi diam-diam sering membantu para korban bully. Mari tunjukkan bahwa semua mahasiswa sama dimata para dosen?!"

"Ide yang bagus. Akan lebih baik jika kita memberikan arahan bimbingan konseling lebih rutin, dan juga mendukung Qiara melakukan demo pemilihan tanpa harus ikut campur." Jelas Ibu Susi yang mendapatkan anggukan kepala Pak Ridwan.

Perbincangan kedua dosen itu masih berlanjut, sedangkan pria berjaket hitam mulai menyetir melajukan mobilnya meninggalkan pelataran kampus. Tangan kirinya tak lupa meraih earphones, lalu dengan satu dial di ponsel. Kini satu panggilan terhubung.

"Semua seperti yang kamu inginkan. Sebaiknya jujurlah dengan Rose. Sampai kapan permainan petak umpet menjadi hobimu? Periku, aku rela melakukan apapun demi keselamatan dan kebahagiaan kalian....,"

[Calm down! Biarkan hari ini berlalu, besok tidak ada lagi pengintaian. Tugas kakak menjadi dosen tetap. Sudah dimulai. Tidak seorangpun bisa mencegah kakak. Pulanglah, aku menunggu di villa.]

Tuut!

Tuut!

Tuut!

"Kalian adalah duniaku. Detak jantungku, bagaimana bisa aku memikirkan hal buruk tentang kalian. Apapun yang terjadi, aku selalu bersama kalian." gumamnya.

Waktu berlalu begitu cepat berganti hari baru. Dimana pintu gerbang Regal Academy terbuka lebar membiarkan berbagai jenis kendaraan memasuki pelataran kampus. Para mahasiswa sibuk hilir mudik. Hari yang terlihat penuh kesibukan. Hingga sebuah motor sport putih dengan suara yang terdengar halus begitu mengalihkan perhatian banyak mahasiswa.

"Mahasiswa baru!"

"Ngaco. Lihat aja postur tubuhnya, cuy. Pasti dosen baru."

"Dosen baru? Tamat sudah riwayat para mahasiswa."

"Loe ngomong apa, sih? Dikira perang, tamat sudah....,"

"Bukan itu ogeb! Maksudku dosen baru kalau kelakuan kaya dosen lama. Jadi apa bedanya?"

Sindiran di dalam percakapan para mahasiswa justru berbanding terbalik dengan tingkah laku geng cantika. Dimana ketiga gadis cantik itu masih terdiam di tempat parkir bersandar di depan mobil. Jangan tanya mereka menunggu siapa karena jawabannya pasti bisa kalian tebak.

Seseorang yang mengendarai motor sport putih turun dari motornya seraya melepaskan helm yang menutupi seluruh wajahnya. Hembusan angin menerbang aroma parfum mewah cool dan sangat menenangkan. Banyak gadis tertegun terpesona dengan wajah bule, rambut sedikit panjang, tubuh kekar, hidung mancung. Sayangnya kacamata hitam masih menutupi mata yang mungkin saja bisa membius semua orang.

"Wow....," gumam Sarah ikut terpesona melihat pria dewasa yang kini menjadi pusat perhatian semua orang.

"Ekhem! Inget kamu ada Riswan....,"

Sarah membungkam bibir Prita agar diam, lalu membenarkan pakaiannya yang modis. "Siapa Riswan? Aku mau dia! Dela, bagaimana menurutmu?''

Hening!

Dela yang ikut terpesona harus merasakan sakit di sikut sahabat nya sendiri.

"Dia milikku! Jangan coba-coba ambil." ancam Sarah, membuat Dela mengangkat kedua jarinya peace dengan senyuman lebar. "Aku akan dekati, kalau ada Riswan singkirkan saja!"

Sarah berjalan dengan lenggak-lenggok langkah bak model diatas catwalk. Tentu menjadi perhatian banyak orang. Tetapi gadis itu hanya fokus berjalan menghampiri pria dewasa yang masih saja berdiri di samping motor seraya mengamati keadaan kampus dari tempatnya berdiri.

"Permisi, apa kamu butuh bantuan?" Suara mendayu-dayu Sarah terdengar begitu manis, tapi tidak bagi pria bule yang langsung berbalik melihat siapa yang menyapa dirinya menawarkan bantuan.

Pria bule itu menaikan satu alis kanannya. "Apa, kamu bicara dengan ku?"

"Benar. Aku bertanya padamu....,"

"Oh. Bisa tinggalkan aku?!" Celetuk pria bule mengabaikan pesona mahasiswa yang biasanya menjadi pujaan hati banyak pria.

"....,"

Pria bule itu berjalan meninggalkan tempat parkir serta membuat begitu banyak sorot mata sekali lagi terbelalak. Bukan karena pesonanya, tetapi karena ia berani menolak ketua geng cantika. Bahkan bukan hanya sampai di situ karena dirinya justru menghampiri gadis yang baru saja memasuki kampus yaitu Rose si gadis mantan cupu.

Ntah apa yang pria bule dan Rose perbincangkan. Keduanya terlihat basa-basi hingga gadis itu mempersilahkan sang pria dewasa untuk mengikutinya memasuki gedung kampus. Semua itu membangkitkan rasa iri di hati Sarah. Kepalan tangan menyisakan urat yang menonjol dengan hentakan kaki berulang kali.

"S!al! Si cupu brengsek." umpat Sarah.

Dela dan Prita langsung menghampiri sahabat mereka. Tentu saja keduanya berusaha menenangkan dengan kata-kata mutiara. Sementara Rose langsung menarik pria bule di lorong yang sepi dan tidak ada yang mengawasi keduanya.

"Rose, calm down!" pinta pria bule merengkuh tubuh putrinya agar tenang.

Rose melepaskan pelukan, lalu menatap intens sang papa. "Apa semua ini rencana mommy?"

"Right." jawab Vans tanpa membantah.

"Why?" tanya lagi Rose.

Vans menangkup wajah cantik putrinya. Tatapan mata saling beradu, "Aku tidak akan mengganggu rencanamu, Honey. Disini, aku hanya menjadi dosen. Okay, calm down."

"Papa dan Mommy. Kalian berdua sama saja." Rose melepaskan tangan Vans, lalu pergi berlalu begitu saja, membuat Vans tersenyum tipis.

Sekarang apa lagi? Rencanaku sekali lagi harus dirubah. Mommy, kamu tidak bisa ditandingi. Semua rencana pasti gagal di hadapanmu. Rose pikirkan sesuatu. Jangan sampai semua gagal.~batin Rose yang berjalan tanpa melihat ke depan hingga ia tak sengaja menyenggol bahu seseorang.

"Sorry....," Ucap Rose seraya mendongak melihat siapa yang ia tabrak.

1
Hartini Tin
iya thor,tidak mudah jd penulis,sy percaya pembaca pasti punya hati,semangat thor q sll mendukungmu..
Nur Wulan
baca sejauh ini, masih belum paham sama alur ceritanya
Hartini Tin
lanjut...
Hartini Tin
makin penasaran..
Yaser Levi
ah....tdk sperti momynya..mang rada lemot nih anaknya..
Auliaa Anindya
monmaap bca smpe bab 21 tp blom nemu feel nya 🤦
Sivia
aku baca tidak ketemu nasib Aby masih hidup apa sudah mati apa Ros tau kalau Aby ayah.

aku baca ulang lagi deh
maaf saya pembaca pendatang baru 🙏
Zhue
alurnya trllu brat thor jadi susah di cerna...
dan akhirnya aku susah memahami....
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: hehe maaf ka
total 1 replies
Dian Tricia
gk jelas banget thor ini
Osie
thor jangan beberapa rektor donk..krn rektor itu cuma satu yaitu kepala sebuah Universitas..nah kalau dosen baru bisa beberapa or dekan juga bisa dibilang beberapa..krn dekan kepala setiap fakultas..jd 1 fakultas ya 1 dekan/Pray/
Osie
pembullian memang selalu bikin tanduk keluar..g dikota besar..di pedesaan pun ada..miris bgt
single is the best for me🎶🎶
kalau begitu aku adalah pribadi yg sgt jahat dan baik
single is the best for me🎶🎶
klau gw sih udah pasti gw apa ya ntahlah
Aifaaz shahia
ceritanya ga nyambung2 di otakku.siapa lagi simalik
Lee Alice Viscount
fight unnie !!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: makasih Ka 😌
total 1 replies
Ekasari
smpai di sini tp blm paham sm alur cerita ny..y baca z mcm bc koran banyak peran g jls jg spa2 yg di setiap percakapan g da flas back nm2 yg di eps jg g di jlasin..hmmmm..gmn mau nge like vote klu alur nya z aku blm jls menceritakn ttng apa
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: makasih, sarannya, Ka.
buldep baru bisa lanjut buat benerin alur karena memang teka teki, ini juga kelanjutan dari novel My Secret Life.

jdi ada sambungan yg tetap nyatu ke novel pertama
total 1 replies
StrawCakes🍰
Yuk baca novel ini! Ceritanya bagus loh 👍❤️
StrawCakes🍰: sama-sama kak, semangat nulisnya ,🥰
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: makasih, Ka 😍
total 2 replies
Nia sumania
kok Sarah yang mengangguk paham kak?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: terkadang orang suka main drama, Ka 🙂
total 1 replies
Nia sumania
itu si geng Cantika kah dalangnya?
sadis banget sampai memakan korban jiwa 😢😢
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: 🤧masih penuh teka-teki
total 1 replies
Nani Yunengsih
perfect 😊
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: makasih, Ka 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!