Daughter Of Mafia Queen

Daughter Of Mafia Queen

Bab 1: CUPU

🥳Selamat datang di karya terbaru Othoor Asma Khan🥳

READER'S, kali ini karya DAUGHTER of MAFIA QUEEN adalah kelanjutan dari kisah seorang Queen Mafia yaitu QUEEN Asfa Luxifer dengan Judul Karya My Secret Life. Semoga kalian suka, dan mau mendukung othoor untuk tetap terus berkarya. Kalian juga bisa lihat spoiler dari Karya terbaru othoor di cerpen Geeky Girls Revenge.

...----------------...

Gerbang tinggi dengan simbol mahkota di atas gerbang perlahan terbuka, membuat para mahasiswa dan mahasiswi yang siap menimba ilmu mulai berdatangan.

Mobil dari berbagai merek, bersama motor berbagai model semakin memadati parkiran universitas Regal Academy yang cukup luas di halaman sisi selatan.

Semua mata terpana ketika sebuah mobil sedan Honda Civic memasuki gerbang kampus, dan tiga cewek cantik dengan penampilan modis bak model di atas catwalk keluar dari dalam mobil setelah terparkir di parkiran khusus.

Seorang gadis dengan wajah lonjong, bermata hitam, hidung mancung dengan bibir semerah cabe rawit muda. Dialah Sarah Atmaja si ketua Genk Cantika.

Di sisi kanan Sarah, ada seorang gadis dengan wajah manis bermata bulat sempurna dengan bulu mata lentik dan rambut hitam terurai hingga sepinggang. Dialah Prita si gadis keturunan india bercampur Indonesia, si gadis pendiam dengan senyuman langka.

Sedangkan disisi kanan Sarah, ada seorang gadis dengan rambut pendek, mata sipit, dan tubuhnya putih mulus. Dialah Dela Vincent si gadis judes dengan seribu akal.

Ketiga gadis ini yang terkenal dengan nama genk mereka yaitu Genk Cantika. Ketiganya terkenal akan sikap arrogant, sarkas, kejam dan main hakim sendiri. Bahkan pihak kampus menutup mata dan telinga rapat-rapat akan ketidakadilan di dalam kampus.

Ketiganya berjalan menuju tangga kampus, tapi satu isyarat tangan Sarah menghentikan langkah mereka.

"Siapa dia?" tanya Sarah menunjuk kearah gerbang.

Dari arah luar gerbang. Sebuah sepeda mini berwarna hitam semakin mendekat memasuki gerbang. Di atas sepeda itu, ada seorang gadis dengan penampilan yang menyakiti mata.

Rambut terikat menjadi satu, wajah tanpa make-up dengan kacamata bulat besar berwarna pink bertengger di hidungnya. Sedangkan pakaiannya adalah kaos longgar bertuliskan princess, dipadukan dengan jeans hitam dan sepatu putih tanpa tali.

Wajah gadis itu terlihat penuh semangat dengan binar mata cerah, membuat lintasan pikiran salah satu anggota genk Cantika berkelana.

Dela menatap gadis baru dengan senyuman licik, membuat Prita yang melihat senyuman itu menghela nafas panjang.

"Kita masuk ke kelas, yuh! Lagian ngapain kita disini?" ajak Prita dengan moodnya yang tengah tak baik.

Sarah menyilangkan tangannya, membuat Dela terkekeh kecil. "Ayolah, ada mainan baru. Bukan begitu, Sar?"

"Right. Hey, kamu, kutu buku!" seru Sarah menghentikan langkah kaki si pengayuh sepeda.

Gadis berkacamata tidak paham, dan mengabaikan panggilan Sarah. Hal itu memancing emosi Sarah karena untuk pertama kalinya dirinya tak di anggap.

"Cupu!" Seru Sarah.

Gadis berkacamata kembali berhenti, dan mengalihkan perhatiannya pada Sarah yang menunjuk ke arah nya. Sejenak tatapan mata melihat sekeliling, tapi tidak ada mahasiswa yang memakai kacamata selain dirinya.

"Maaf, namaku bukan cupu." ucap gadis berkacamata dengan tegas.

Dela menepuk lengan Sarah, "Berikan tasmu!"

Sarah paham maksud dari sahabatnya itu, lalu melepaskan tas dan menyerahkan tanpa banyak bertanya. Dela berjalan menghampiri Gadis berkacamata dengan menenteng tas branded milik Sarah.

"Hay, namaku Dela. Siapa namamu?" tanya Dela mengulurkan tangannya.

Gadis berkacamata hendak menyambut uluran tangan Dela, tapi justru tas yang diberikan sebagai sambutan. "Bawa itu! Ingat jangan sampai lecet....,"

Buug!

"Oh my god! Are you crazy?!" Sarah berlari dan bergegas mengambil tasnya yang jatuh bebas mencium aspal.

Semua mahasiswa menyaksikan bagaimana gadis berkacamata dengan santainya menjatuhkan tas milik Sarah. Bahkan mata Dela membola sempurna karena terkejut. Sedangkan Prita masih stay berdiri di tempat semula.

"Maaf, saya permisi." pamit gadis berkacamata dan melangkahkan kaki meninggalkan kerumunan di depan kampusnya itu.

"Bubar!" seru Sarah menahan malu, seraya menepuk lengan Dela. "Kamu ini kenapa hah?! Ini tas favorit ku, aku tidak mau tahu. Kita harus buat perhitungan pada si cupu."

"Sorry, Sar. Tenang saja, aku ada ide. Ayo ikut!" Dela menarik tangan Sarah, tak lupa menghampiri Prita dan membawa kedua sahabatnya itu ke tempat yang pasti akan memberikan keinginannya.

Prita hanya pasrah, sedangkan Sarah masih mengomel tanpa ada habisnya. Sepanjang lorong menuju kantin, tingkah genk Cantika tidak ada yang berani berkomentar. Semua memilih pura-pura tak melihat dan mendengar.

Tiga puluh menit kemudian.

"Itu dia, si cupu. Ayo!" Dela berjalan di depan dan menghadang gadis berkacamata yang baru saja keluar dari toilet.

Langkahnya terhenti dengan tatapan mata polos. "Permisi, saya mau lewat."

Dela tersenyum, memberikan jalan agar gadis berkacamata bisa lewat. Namun, baru empat langkah maju. Sesuatu mengenai pakaian bagian belakangnya. Basah dengan bau busuk yang menyengat, aroma itu hampir saja membuat semua menu sarapan pagi tadi keluar tanpa permisi.

Gadis berkacamata mengepalkan tangannya dengan hitungan angka di dalam hati. Tawa genk Cantika terdengar jelas, membuat hatinya bergejolak.

Dela maju dan berdiri di hadapan gadis berkacamata seraya menunjuk wajah di depannya dengan senyuman sinis. "Kamu itu cupu. Jangan sok cantik! Di kampus ini, hanya kami yang berkuasa. Ingat itu cupu."

"Sudahlah. Lihat semua menonton kita, Sar pleaseee, kita balik kelas ya." pinta Prita.

"Ok, kita sudahi. Oh ya untuk kamu cupu, selamat datang di neraka genk Cantika." Sarah mengibaskan rambutnya sebelum berjalan meninggalkan tempat kekacauan.

Langkah kaki genk Cantika menjauh. Sementara gadis berkacamata melepaskan kepalan tangannya, dan kembali memasuki toilet. Beberapa mahasiswi dan mahasiswa yang menonton memilih bubar tanpa kata.

"Pake ini."

Satu sodoran baju terulur di hadapan gadis berkacamata, membuat gadis itu melepaskan kacamatanya lalu menatap orang yang berbicara padanya.

"Semua orang diam dan hilang tanpa kata. Kenapa kamu mendekat?" tanya gadis berkacamata penasaran.

Gadis dengan tubuh kurus, tapi penampilannya cukup pantas seperti anak mampu. "Anggap saja kita senasib. Pakai ini dan pulanglah! Aku akan izinkan kamu hari ini....,"

"Makasih, tapi aku tidak apa-apa. Terima kasih untuk bajunya." sela gadis berkacamata dengan senyuman manis.

Senyuman itu seperti penyakit yang menular, membuat si penolong ikut tersenyum. "Senyummu manis sekali. Aku pergi dulu, dan jika butuh apapun bisa temui aku di perpustakaan saat jam istirahat."

Gadis berkacamata mengangguk, "Tunggu, siapa namamu?"

"Nara Alona, panggil saja Nara. Siapa namamu?" tanya balik Nara dengan uluran tangannya.

Gadis berkacamata menyambut uluran tangan Nara. "Qia, Qiara Salsabila."

Perkenalan itu menjadikan keduanya semakin dekat, dan saling membantu. Disetiap waktu tidak ada jarak hingga setiap kali tengah di bully genk Cantika, keduanya selalu saling tolong menolong.

Hal itu membuat genk Cantika semakin menyiksa dua gadis yang di nobatkan sebagai mangsa utama lebih kejam dan tak berperasaan.

Sebulan telah berlalu,

Suasana kampus terasa sama tanpa ada perubahan. Di taman yang penuh tanaman dengan berbagai jenis itu, seorang gadis berkacamata tengah gelisah menatap kesana kemari. Lirikan mata ke arah jam di pergelangan tangannya.

Kemana kamu? Kenapa tidak datang, kita sudah sepakat bertemu di taman 'kan?~batin gadis itu dengan kegelisahan luar biasa.

"Hay, Cupu!" seru Dela mengejutkan gadis yang duduk di bangku taman.

"Woy, budeg ya?!" cetus Sarah menatap tajam Qia.

"Pergilah! Aku tidak ingin berdebat....,"

Dela dan Sarah serempak saling pandang lalu tertawa terbahak-bahak, membuat Qia menaikkan satu alisnya.

"Kurasa hari ini hari keberuntunganmu. Berhubung mood kami bagus," Sarah mengedipkan satu matanya ke Dela, membuat sahabatnya itu mengambil selembar kertas lipat dan menyodorkan ke Qia. "Kami memberikan kejutan terbaik untukmu hari ini. Enjoy cupu. Guy's, cabut!"

Prita berjalan di barisan akhir, tatapan matanya sekilas menatap Qia. Dimana gadis berkacamata itu terkejut dengan wajah memucat, tapi kepalan tangan yang meremas kertas menarik perhatiannya. Ntah kenapa aura Qia seakan memancar amarah luar biasa.

Terpopuler

Comments

single is the best for me🎶🎶

single is the best for me🎶🎶

klau gw sih udah pasti gw apa ya ntahlah

2023-12-11

0

Kelaaa

Kelaaa

Genknya random sekali, kepribadiannya komplit semua 🤣

2022-11-24

1

Ꭿlina⃟💎

Ꭿlina⃟💎

Menyakiti mata? emang seperti apa gadis itu

2022-11-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: CUPU
2 Bab 2: Janji Rose Qiara Salsabila Luxifer
3 Bab 3: Don't Touch Me!
4 Bab 4: Genk Cantika VS Dewan Kampus
5 Bab 5: HOTEL PENGADUAN
6 Bab 6: TELL! - MEMBUJUK MOMMY
7 Bab 7: AKTING - MARI BERTEMAN?
8 Bab 8: KEKESALAN- PREMAN SEWAAN
9 Bab 9: PANGGILAN- GENK MOTOR-JALAN VETERAN
10 Bab 10: PAPA - CERAMAH
11 Bab 11: INFORMASI - SEPULUH TAHUN? - ATMAJA MURKA
12 Bab 12: MEMBUJUK - NASEHAT - TAMPARAN
13 Bab 13: TENANG - TIDAK JERA?
14 Bab 14: DEAL? - DEAL!
15 Bab 15: HARI YANG BERLALU
16 Bab 16: PECUNDANG
17 Bab 17: REKTOR WISNU - RAPAT DEWAN
18 Bab 18: PRIA BULE
19 Bab 19: GENG CANTIKA VS ROSE
20 Bab 20: GENK CANTIKA VS ROSE II
21 Bab 21: MENGUPING
22 Bab 22: MOMMY
23 Bab 23: PERMINTAAN ROSE - KEMARAHAN SARAH
24 Bab 24: SISI BAIK SARAH - NYONYA ATMAJA
25 Bab 25: SURPRISE GIFT | ONTY
26 Bab 26: DIA
27 Bab 27: COKLAT - BILU
28 Bab 28: ENAM BELAS TAHUN
29 Bab 29: ROSE- ASFA - VANS
30 Bab 30: HUBUNGAN HATI
31 Bab 31: CAIRAN KIMIA
32 Bab 32: CAFE BINTANG
33 Bab 33: SARAPAN BERSAMA
34 Bab 34: AYUNAN RUSAK
35 Bab 35: MAU BALAPAN? - GADIS KELINCI?
36 Bab 36: KEPUTUSAN ASFA - PEMBICARAAN PRIA
37 Bab 37: IZIN
38 Bab 38: MENGUNTIT - RUMAH REYOT
39 Bab 39: SIARAN RADIO
40 Bab 40: KEHIDUPAN PRITA
41 Bab 41: ANCAMAN UNTUK PRITA
42 Bab 42: ISTRIMU! - BISIK-BISIK MAHASISWA
43 Bab 43: PERDEBATAN KECIL
44 Bab 44: PIDATO ROSE - CORETAN ANCAMAN
45 Bab 45: PERDEBATAN SARAH DAN DELLA - PIDATO
46 Bab 46: HASIL PEMILIHAN SENAT PERIODE I
47 Bab 47: PEKERJAAN PRITA - MENYUAPI SANG ISTRI
48 Bab 48: PERBINCANGAN SUAMI ISTRI
49 Bab 49: PENJELASAN SI BAPAK PEMILIK RUMAH
50 Bab 50: CERITA TENTANG MALIK
51 Bab 51: MEMASUKI RUMAH MALIK
52 Bab 52: SI BOS
53 Bab 53: KETEGANGAN DI MANSION
54 Bab 54: KELUARGA PHOENIX
55 Bab 55: PERBEDAAN ROSE DAN SANG MOMMY
56 Bab 56: KEDATANGAN DOMINIC - RASA KHAWATIR SEORANG AYAH
57 Bab 57: KENYATAAN DIBALIK DIAMNYA SANG PUTRI
58 Bab 58: BERITA DARI DOMINIC
59 Bab 59: GARIS TAKDIR
60 Bab 60: ANCAMAN DELA
61 Bab 61: NIAT ROSE - SUAMI ISTRI
62 Bab 62: ROSE BERTINDAK - SIARAN TV
63 Bab 63: PAPA DAN GADISNYA
64 Bab 64: PIKIRAN MASING-MASING
65 Bab 65: RISWAN - PRITA
66 Bab 66: KECEWA dengan PERTANYAAN
67 Bab 67: TELL ME!
68 Bab 68: JEBAKAN?
69 Bab 69: HILANG INGATAN? - I KNOW
70 Bab 70: LIBURAN - LEVEL BINTANG - DIAM?
71 Bab 71: ROSE MAU...
72 Bab 72: HADIAH UNTUK ROSE
73 Bab 73: HADIAH UNTUK ROSE II
74 Bab 74: SURATAN TAKDIR
75 Bab 75: AYO, KITA BALAPAN
76 Bab 76: TAK KENAL, MAKA TAK SAYANG
77 Bab 77: TAMAN
78 Bab 78: TERJADI KEHEBOHAN
79 Bab 79: ROSE TIDAK PERCAYA - KTP IDENTITAS
80 Bab 80: BABY SUGAR? ROSE
81 Bab 81: Kubus Pemicu Balapan
82 Bab 82: CINTA ITU....
83 Bab 83: HANYA SUARA
84 Bab 84: PENGADUAN DELLA
85 Bab 85: SERUM KEBENARAN
86 Bab 86: Kegagalan Vincent, Kedatangan Vans
87 Bab 87: KEPUTUSAN AKHIR
88 Bab 88: Ketika semua tentang ....
89 Bab 89: ROSE SUDAH DEWASA, JEJAK BERDARAH
90 Bab 90: Keputusan Asfa
91 Bab 91: Hukum Karma
92 Bab 92: Desa Himalaya
93 Bab 93: TERROR
94 Bab 94: BUS menuju MAKAM
95 Bab 95: KERAS KEPALA, MURKA
96 Bab 96: TEBING MOLY
97 Bab 97: Kejujuran, apa artinya?
98 Bab 98: Sang Bartender
99 Bab 99: Si Kembar A
100 Bab 100: Tercengang, Menenangkan
101 Bab 101: Suasana Ruang Aula
102 Bab 102: Queen terlibat, Kertas Tantangan
103 Bab 103: Arti Pemimpin, Demo Rose
104 Bab 104: Para Pendukung Kedua Finalis
105 Bab 105: Provokasi
106 Bab 106: Pasrah, Bangkit
107 Bab 107: KETIDAKWARASAN
108 Bab 108: Gedung Olahraga
109 Bab 109: LUKA SEORANG PEMIMPIN
110 Bab 110: Keraguan tak mengubah Kenyataan
111 Bab 111: Tiket Emas
112 Bab 112: SECRET, VALENTINE
113 Bab 113: Enam Belas Jam
114 Bab 114: Dimulai Babak Pertama
115 Bab 115: Samsul Berkuasa
116 Bab 116: Gulungan, Perdebatan
117 Bab 117: Peraturan, Bidak
118 Bab 118: First Truth, Second Dare
119 Bab 119: Identitas?
120 Bab 120: Misi yang Direbut
121 Bab 121: Amarah, Emosi
122 Bab 122: Nama yang Sama
123 Emergency ANNOUNCEMENT
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1: CUPU
2
Bab 2: Janji Rose Qiara Salsabila Luxifer
3
Bab 3: Don't Touch Me!
4
Bab 4: Genk Cantika VS Dewan Kampus
5
Bab 5: HOTEL PENGADUAN
6
Bab 6: TELL! - MEMBUJUK MOMMY
7
Bab 7: AKTING - MARI BERTEMAN?
8
Bab 8: KEKESALAN- PREMAN SEWAAN
9
Bab 9: PANGGILAN- GENK MOTOR-JALAN VETERAN
10
Bab 10: PAPA - CERAMAH
11
Bab 11: INFORMASI - SEPULUH TAHUN? - ATMAJA MURKA
12
Bab 12: MEMBUJUK - NASEHAT - TAMPARAN
13
Bab 13: TENANG - TIDAK JERA?
14
Bab 14: DEAL? - DEAL!
15
Bab 15: HARI YANG BERLALU
16
Bab 16: PECUNDANG
17
Bab 17: REKTOR WISNU - RAPAT DEWAN
18
Bab 18: PRIA BULE
19
Bab 19: GENG CANTIKA VS ROSE
20
Bab 20: GENK CANTIKA VS ROSE II
21
Bab 21: MENGUPING
22
Bab 22: MOMMY
23
Bab 23: PERMINTAAN ROSE - KEMARAHAN SARAH
24
Bab 24: SISI BAIK SARAH - NYONYA ATMAJA
25
Bab 25: SURPRISE GIFT | ONTY
26
Bab 26: DIA
27
Bab 27: COKLAT - BILU
28
Bab 28: ENAM BELAS TAHUN
29
Bab 29: ROSE- ASFA - VANS
30
Bab 30: HUBUNGAN HATI
31
Bab 31: CAIRAN KIMIA
32
Bab 32: CAFE BINTANG
33
Bab 33: SARAPAN BERSAMA
34
Bab 34: AYUNAN RUSAK
35
Bab 35: MAU BALAPAN? - GADIS KELINCI?
36
Bab 36: KEPUTUSAN ASFA - PEMBICARAAN PRIA
37
Bab 37: IZIN
38
Bab 38: MENGUNTIT - RUMAH REYOT
39
Bab 39: SIARAN RADIO
40
Bab 40: KEHIDUPAN PRITA
41
Bab 41: ANCAMAN UNTUK PRITA
42
Bab 42: ISTRIMU! - BISIK-BISIK MAHASISWA
43
Bab 43: PERDEBATAN KECIL
44
Bab 44: PIDATO ROSE - CORETAN ANCAMAN
45
Bab 45: PERDEBATAN SARAH DAN DELLA - PIDATO
46
Bab 46: HASIL PEMILIHAN SENAT PERIODE I
47
Bab 47: PEKERJAAN PRITA - MENYUAPI SANG ISTRI
48
Bab 48: PERBINCANGAN SUAMI ISTRI
49
Bab 49: PENJELASAN SI BAPAK PEMILIK RUMAH
50
Bab 50: CERITA TENTANG MALIK
51
Bab 51: MEMASUKI RUMAH MALIK
52
Bab 52: SI BOS
53
Bab 53: KETEGANGAN DI MANSION
54
Bab 54: KELUARGA PHOENIX
55
Bab 55: PERBEDAAN ROSE DAN SANG MOMMY
56
Bab 56: KEDATANGAN DOMINIC - RASA KHAWATIR SEORANG AYAH
57
Bab 57: KENYATAAN DIBALIK DIAMNYA SANG PUTRI
58
Bab 58: BERITA DARI DOMINIC
59
Bab 59: GARIS TAKDIR
60
Bab 60: ANCAMAN DELA
61
Bab 61: NIAT ROSE - SUAMI ISTRI
62
Bab 62: ROSE BERTINDAK - SIARAN TV
63
Bab 63: PAPA DAN GADISNYA
64
Bab 64: PIKIRAN MASING-MASING
65
Bab 65: RISWAN - PRITA
66
Bab 66: KECEWA dengan PERTANYAAN
67
Bab 67: TELL ME!
68
Bab 68: JEBAKAN?
69
Bab 69: HILANG INGATAN? - I KNOW
70
Bab 70: LIBURAN - LEVEL BINTANG - DIAM?
71
Bab 71: ROSE MAU...
72
Bab 72: HADIAH UNTUK ROSE
73
Bab 73: HADIAH UNTUK ROSE II
74
Bab 74: SURATAN TAKDIR
75
Bab 75: AYO, KITA BALAPAN
76
Bab 76: TAK KENAL, MAKA TAK SAYANG
77
Bab 77: TAMAN
78
Bab 78: TERJADI KEHEBOHAN
79
Bab 79: ROSE TIDAK PERCAYA - KTP IDENTITAS
80
Bab 80: BABY SUGAR? ROSE
81
Bab 81: Kubus Pemicu Balapan
82
Bab 82: CINTA ITU....
83
Bab 83: HANYA SUARA
84
Bab 84: PENGADUAN DELLA
85
Bab 85: SERUM KEBENARAN
86
Bab 86: Kegagalan Vincent, Kedatangan Vans
87
Bab 87: KEPUTUSAN AKHIR
88
Bab 88: Ketika semua tentang ....
89
Bab 89: ROSE SUDAH DEWASA, JEJAK BERDARAH
90
Bab 90: Keputusan Asfa
91
Bab 91: Hukum Karma
92
Bab 92: Desa Himalaya
93
Bab 93: TERROR
94
Bab 94: BUS menuju MAKAM
95
Bab 95: KERAS KEPALA, MURKA
96
Bab 96: TEBING MOLY
97
Bab 97: Kejujuran, apa artinya?
98
Bab 98: Sang Bartender
99
Bab 99: Si Kembar A
100
Bab 100: Tercengang, Menenangkan
101
Bab 101: Suasana Ruang Aula
102
Bab 102: Queen terlibat, Kertas Tantangan
103
Bab 103: Arti Pemimpin, Demo Rose
104
Bab 104: Para Pendukung Kedua Finalis
105
Bab 105: Provokasi
106
Bab 106: Pasrah, Bangkit
107
Bab 107: KETIDAKWARASAN
108
Bab 108: Gedung Olahraga
109
Bab 109: LUKA SEORANG PEMIMPIN
110
Bab 110: Keraguan tak mengubah Kenyataan
111
Bab 111: Tiket Emas
112
Bab 112: SECRET, VALENTINE
113
Bab 113: Enam Belas Jam
114
Bab 114: Dimulai Babak Pertama
115
Bab 115: Samsul Berkuasa
116
Bab 116: Gulungan, Perdebatan
117
Bab 117: Peraturan, Bidak
118
Bab 118: First Truth, Second Dare
119
Bab 119: Identitas?
120
Bab 120: Misi yang Direbut
121
Bab 121: Amarah, Emosi
122
Bab 122: Nama yang Sama
123
Emergency ANNOUNCEMENT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!