NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Ciuman

Steven mengangkat kedua tangannya di depan wajah Citra seraya meremmasnya, dia merasa gemas sekali pada istrinya. Tetapi nyatanya Steven tak bisa apa-apa. "Bau ketiak ya nggak perlu mencium langsung dari ketiak! dari kejauhan juga tercium!" pekiknya kesal.

"Oh ... tapi aku nggak menciumnya sama sekali, kok. Udin nggak bau."

Untuk kedua kalinya Citra bersikukuh jika temannya yang tonggos itu tak bau ketiak. Padahal bau ketiaknya sampai masuk ke ulu hati.

"Hidungmu nggak berfungsi berarti."

Citra menyentuh hidungnya sendiri lalu mendekati Steven seraya mengendus dada bidangnya.

"Kamu ngapain, sih?" Steven mundur beberapa langkah, menghindari kedekatan tubuh diantara keduanya. Dia tak ingin terjadi sesuatu di dalam celananya, sebab dia sangat sensitif.

"Katanya tadi hidungku nggak berfungsi? Ini aku sedang mencobanya. Tapi aku mencium Om Ganteng sangat wangi." Citra mengulum senyum. Kembali dia mendekati pria yang kini sudah memojokkan tubuhnya lift, dan langsung saja dia memeluk tubuhnya hingga membuat mata Steven membulat sempurna. "Aku suka aroma tubuh, Om. Om sangat wangi." Citra menempelkan pipi kirinya ke dada bidang Steven seraya mengelus-elusnya dan tak lama terdengar bunyi pintu lift terbuka.

Merasa panik, Steven langsung menghentakkan tubuh gadis itu supaya terlepas dari tubuhnya.

Namun, tubuh Citra seketika oleng, sedikit lagi dia hampir jatuh. Tetapi tangannya malah meraih dasi panjang yang Steven kenakan sampai membuat pria itu ikut tertarik

Seketika mereka pun jatuh bersama-sama dengan saling menimpa hingga kedua bibir keduanya tak sengaja saling bertabrakan.

Cup~

Mahasiswa dan mahasiswi yang berada diluar lift itu sontak membulatkan matanya dengan sempurna, kala melihat pemandangan yang menakjubkan didepan matanya.

Aslinya Citra merasa sakit pada kepala belakangnya sebab terbentur di lantai lift, tetapi entah mengapa rasa sakit itu seperti sirna lantaran memandangi wajah Steven yang begitu dekat dari atas.

'Apa barusan kita habis ciuman?'

Hatinya meleleh, jantungnya langsung berdebar kencang. Semakin dipandang lebih dekat pria itu justru makin bertambah tampan saja. Bibir Steven terasa begitu lembut, kedua dada mereka begitu menempel hingga kekenyalan dari dada Citra begitu terasa.

Dan begitu pula tubuh bagian bawah Steven. Dia yang begitu sensitif itu tiba-tiba saja menegang, Citra dapat merasakan ada sesuatu yang keras menimpa paha kirinya.

"Cie ... cie." Semua orang yang berada diluar lift langsung bersorak. Bahkan ada juga yang bertepuk tangan.

Sontak—Steven membulatkan matanya saat tersadar dengan apa yang telah dia lakukan, cepat-cepat dia pun menarik tubuhnya untuk bangkit dan berdiri. Jasnya yang berantakan langsung dia bereskan seraya berjalan keluar dari lift.

Citra juga langsung berdiri, lalu keluar dari lift. Mahasiswa dan mahasiswi itu segera masuk ke dalam sana. Salah satu laki-laki itu masih menertawai mereka berdua yang sama-sama berpipi merah merona karena malu.

"Sudah nggak tahan ya, Om. Sampai di lift juga jadi," sindirnya yang mana membuat Steven terbelalak. Pria tampan itu sudah menganga hendak membalas ucapan dari mahasiswa tersebut, tetapi sayangnya pintu liftnya keburu tertutup.

"Ini semua gara-gara kamu, Cit! Malu tahu!" gerutu Steven dengan sorotan tajam pada istrinya, lantas berjalan mencari-cari ruang dekan.

"Kok gara-gara aku?" Citra berlari mengejar pria itu, lalu berjalan cepat di sampingnya. "Om 'kan yang dorong aku tadi, kepalaku sakit tahu. Untungnya nggak berdarah." Citra menyentuh kepala belakangnya, tetapi dia berbohong mengatakan sakit. Aslinya tidak sama sekali.

"Kamunya saja yang lebay, aku 'kan dorongnya pelan, kenapa jatuh segala?"

"Dih, pelan apanya? Orang keras begitu," elak Citra. "Lagian di sini Om yang dapet untung."

Steven menghentikan langkahnya seraya menatap tajam Citra. Padahal di depannya adalah ruangan Dekan, mereka telah sampai. Sayangnya dia lebih memilih menyahuti ucapan Citra terlebih dahulu.

"Dapet untung apanya? Yang ada aku malu, Cit! Tadi diketawain mahasiswa!" omel Steven.

"Untungnya karena Om sudah mengambil ciuman pertamaku," ujar Citra dengan pipi yang merona, dia menutupi wajahnya langsung karena malu.

"Ciuman apanya sih, Cit? Tadi kita hanya menempel doang, dan itu juga nggak sengaja."

"Tapi 'kan itu juga sama saja ...." Citra menggantung ucapannya ketika pintu ruangan di depannya terbuka oleh seseorang yang baru saja keluar. Pria itu berkumis tebal dan memakai setelan jas rapih berwarna hitam.

"Ah Steven, kamu baru sampai? Bapak tungguin kamu dari tadi." Pria berkumis tebal itu menyapa Steven dengan akrab, bahkan mengelus pundaknya.

"Iya, maaf tadi macet di jalan, Pak." Steven tersenyum tipis.

Pria tersebut menatap wajah Citra. "Kamu Citra, ya?" tebaknya yang mana dianggukan oleh gadis itu.

"Kok Bapak tahu saya?"

"Iya, siapa sih yang nggak kenal Pak Danu Siregar, Ayahmu. Ayok masuk!" Pria itu membuka pintu ruangannya lebar-lebar lalu mengajak keduanya masuk ke dalam.

*

*

"Aku titip Citra ya, Pak. Kalau ada apa-apa dengannya Bapak bisa menghubungiku." Steven berjalan bersama dekan itu pada lobby kampus, menuju arah keluar.

"Iya, kamu tenang saja. Tapi ngomong-ngomong ... Citra itu siapanya kamu, Stev? Apa kamu dan dia pacaran?"

Mereka berdua memang akrab, wajar juga karena Steven dulu alumni kampus itu.

Steven menggeleng. "Bukan, kebetulan aku mengenal dekat dengan Ayahnya. Jadi aku menganggap Citra seperti keponakanku."

"Kenapa nggak kamu nikahin si Citra saja? Eh, kamu belum menikah, kan?"

"Iya, aku belum menikah. Tapi Citra masih terlalu kecil, Pak. Dia juga bukan tipeku," jawab Steven.

***

"Citra! Kamu ini kenapa, sih? Dari tadi pegangin bibir terus?" Lusi menepuk pundak kiri Citra hingga membuatnya tersentak kaget. Sejak tadi gadis itu melamun sambil membayangkan momen saat dimana bibirnya menempel pada bibir Steven, sungguh membuat jantungnya berdebar tak karuan.

"Tadi aku habis ciuman sama Om Ganteng," ujarnya memberitahu.

Kedua gadis yang tengah duduk di samping kanan kirinya itu langsung terbelalak. Lantas menatap tak percaya pada Citra.

"Ah pasti kamu halu lagi." Rosa tak percaya, kemarin saja dia berpikir temannya itu berbohong. Dan tadi saja Citra mengungkapkan jika Steven adalah Omnya.

"Aku tahu kamu jomblo, tapi nggak perlu begitu juga kali, Cit," tegur Lusi sambil geleng-geleng kepala. "Aku dan Rosa juga jomblo, tapi kami nggak sepertimu. Ngehalu sudah menikah, padahal nggak. Dan sekarang apa lagi? Ciuman?"

"Aku bicara jujur kok, ngapain sih aku ngehalu? Kaliannya saja yang nggak percaya. Lagian Om ganteng itu bukan Omku beneran. Aku dan dia memang merahasiakan pernikahan kita karena aku sedang kuliah," jelas Citra. Lama-lama dia merasa kesal terus diledeki seperti itu.

"Memang hubungannya apa dengan kuliah?" tanya Lusi.

"Peraturan baru di kampus katanya murid baru nggak boleh menikah saat masuk."

"Masa sih ada peraturan begitu?" Rosa mengerutkan keningnya. "Setahuku nggak ada deh."

"Aku juga kata Om Ganteng," ujar Citra.

"Tapi ada kok yang sejurusan sama kita dia sudah menikah." Lusi menimpali.

"Siapa?" tanya Citra penasaran.

"Aku lupa namanya. Ah tapi supaya lebih jelas ... mending kita tanya dosen saja, Cit," usul Lusi. "Bisa saja Om Steven itu berbohong karena memang malu saja punya istri sepertimu."

Citra terbelalak, wajahnya seketika merah dan langsung cemberut. "Malunya kenapa? Kan aku cantik."

1
Nayosha
nah loh ...
Nayosha
mudah"an rencana si Fira mau menggagalkan acara bisa di handle
Nayosha
ayooo jawab Ti....mangkanya lain x di kunci dl kamarnya....supaya Juna ga terkontaminasi....
Nayosha
ada" Aca kocaknya ini....
Nayosha
Ternyata udh 4x kawin toh....pantesan Steven sempat ga percaya.....tp akhirnya merestui jg ...mudah"an Tian bener" tobat
Nayosha
gimana Opa SM Steven aja lah perjanjiannya....yg Nikah Nissa SM Tian...yg bikin perjanjian mereka
Nayosha
untung Stev denger tuh....mudah"an hati sTev jadi terbuka denger obrolan Tian SM Fira
Nayosha
Tumben c Opa kasih ide bener /Grin/
Nayosha
hahaha keluarga Prasetyo ternyata kocak semua padahal orang kaya mereka....masa ngasih ide namanya ga keren" banget... hadeueueh
Nayosha
ide c Opa ada" aja tp bagus jg sih....Juna jg masa si kembar di kasih nama Upin Ipin....ngakak
Nayosha
Hahaha Juna...Juna...ada" aja masa gemes di jilati bayinya.... hadeueueh /Facepalm/
Nayosha
duuh Fira bener" manusia yg jahat
Nayosha
Si Opa ya burung di anggap cucunya hadeueuh....si Kevin jg untung adanya di Novel doang....KL ada di dunia nyata kacau dech berisik kali ya/Smile/
Nayosha
Juna.. Juna...hebat banget mepetin calon papinya ...sampai Opa nya pusing
Nayosha
Wah Juna bener" nich anak keturunan si Opa kelakuannya....ngomong nya lucuuu
Nayosha
bagus jg aktingnya Juna....akhirnya berhasil meluluhkan Angga/Grin/
Nayosha
ngakakak abiiiss dg kelakuan Juna... hadeueueh /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nayosha
ya Ampuuun Juna gemessiin banget....
Inaherlinasofia
wah ngambil jalur cepat si abi🤭
Nayosha
haduuuh ini bahasan burung selalu ada....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!