NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahkontrak / cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18_Patuh

"Hei bisakah kamu ketuk pintu dulu sebelum masuk hah! Tindakanmu sangat tidak sopan! apa gunanya pintu jika seperti itu!!" Bentak pria itu yang masih setia duduk di kursi kebesarannya

"Hemm berhentilah ceramhi aku kak, kedatanganku kemari karna aku ingin bantu kaka dalam melakukan misi balas dendam Ayah, apa yang bisa aku bantu untuk membantu kaka? "

"Cepat katakan, aku bisa menembak walaupun tidak ahli"

"Dasar bocah tengil, kau cukup bantu kaka dengan cara kuliah yang benar, jangan pernah bolos, kaka selalu mendapat teguran dari dosenmu, karna kamu suka bolos kuliah dengan pacarmu!! "

"Siapa pacarmu itu hah!! dia sudah membawa pengaruh buruk bagimu" Ucap pria misterius itu

"Hei jangan membawa pacarku, kau tidak tahu rasanya jatuh cinta makanya kau seperti itu" Bela putra

"Cinta? Apa artinya Cinta hah bagi anak sekecilmu! "

"Cinta itu bagiku adalah penyemangat aku, aku bisa semangat karna cinta, aku menjadikan cinta itu sebagai kekuatanku, " Ucap Putra sambil membayangkan wajah pacarnya yang sedang tersenyum

"Ck, cinta, cinta, makan cinta tidak akan membuat pacarmu tetap berada di sampingmu Put, kaka hanya ingatkan padamu, kedatangan kita ke negara ini hanya untuk mencari anak dari pembunuh Ayah kita, paham!! Dan kaka sengaja memasukkanmu ke Universitas karna kaka ingin kamu menjadi penerus perusahaan Ayah yang di negara J"

"Awas saja kalau nilai kuliahmu seperti semester kemarin hanya C dan D, kaka akan bunuh pacarmu" Ancam pria misterius itu

"Ah pria kejam sepertimu memang susah diajak becanda,"

"Apa kau bilang? kau bilang kaka kejam? "

"Sudahlah berbicara dengan kaka memang tidak ada gunanya, aku mau ke kamar dan menelfon pacarku, bye bye kak"

"Semoga kaka cepat merasakan jatuh cinta agar tahu bagaimana rasanya dimabuk cinta hahaha" Ucap Putra berlari keluar ruang kerja kakanya

"Bedebah!! beruntung kau adiku"

"Hahahahaha"

Setelah melihat adiknya keluar dari ruang kerjanya, pria misterius itu tersenyum bahagia, tak ada yang bisa membuatnya bahagia selain bisa mengelabuhi musuh

"Hahaha akhirnya, hari yang aku tunggu datang juga, hahah" Tawa bahagia menyelimuti diri pria misterius itu

***

Waktu di negara Indonesia sudah menunjukkan pukul 7 malam dan Steven masih disibukan dengan pekerjaan, membahas strategi penyerangan membuat pekerjaannya terbengkalai, diliriknya jam dipergelangan tangannya

"Kita pulang sekarang! Lanjutkan pekerjaan besok! " Ucap Steven pada sekertaris Nanda

"Baik Tuan,"

Di sepanjang perjalanan menuju rumah Steven, tak henti-hentinya Steven bertanya tentang kegiatan istrinya dirumah, membuat sekertaris Nanda berfikir bahwa Tuan mudanya mulai menyukai Nyonya muda Zena

"Lalu apa dia membuat ulah lagi? "

Tidak Tuan, hukuman yang anda berikan membuat Nyonya trauma dan ketakutan, dia selalu mematuhi apa yang diucapkan bibi Sari"

Steven tersenyum puas dengan jawaban sekertarisnya itu,

"Nanda aku bertindak seperti ini karna aku tidak ingin kecolongan seperti dulu lagi, aku tidak ingin mempunyai istri yang berkhianat dibelakangku, kau paham kan? "

"Walaupun dia hanya istri sementaraku, tapi tetap saja pengkhianatan itu tidak boleh terjadi" Curhat Steven pada sekertaris Nanda yang sedang menyetir

"Saya paham Tuan, Tuan muda melakukan itu semua karna untuk kebaikan Nyonya juga, dan keadaan Nyonya muda juga semakin membaik,"

"Hei, siapa bilang untuk kebaikan dia, yang pasti untuk kebaikanku!" Ketus Steven

"Masih saja mengelak, sifatmu yang terlalu gengsi membuat keadaan semakin rumit" Batin sekertaris Nanda

"Jangan mengumpatku!

"Aku tahu dia wanita kuat! "

"Tidak Tuan, saya tidak berani mengumpat Tuan, saya minta maaf" Jawab sekertaris Nanda saat Steven menatapnya menyelidik

Setelah mobil itu sampai di halaman depan rumah Steven, sekertaris Nanda langsung membukakan pintu untuk Tuan mudanya, lalu mengikutinya dibelakang

"Selamat malam Tuan" Ucap bi sari sambil membungkukkan badannya

"Dimana dia bi! "

"Nyonya sedari pagi dikamar dan tidak keluar Tuan, dia menghabiskan waktunya untuk beristirahat" Jawab bi sari sambil menunduk,

Lalu Steven menyuruh bi sari masuk kedalam kamarnya dan menyuruh sekertaris Nanda pulang kerumah

"Pulanglah, kau pasti lelah"

"Baik Tuan, terimakasih"

Mendengar suara mobil masuk kedalam pekarangan rumah suaminya, Zena berusaha menetralkan perasaan takutnya

Kali ini Zena benar menurut, dia mempersiapkan dirinya untuk melayani suaminya, Zena pun sudah memakai lingerie warna navy

Krek, pintu kamar terbuka, cahaya kamar yang remang-remang membuat Steven tak bisa menatap jelas istrinya,

"Hei, sambut aku! " Ucap Steven saat melihat istrinya duduk di ujung kasur

"Kemari dan lepas sepatuku! Apa begini caramu memperlakukan suamimu hah! " Bentak Steven saat Zena masih berdiam diri

"Ba-baik Tuan" Zena turun dari ranjang, paha putih dan mulus terekspos begitu saja membuat Steven yang sudah menyalakan lampu kamarnya menelan salivanya susah

Glek, "Apa-apaan ini! Dia berusaha menggodaku! " Batin Steven yang tak berkedip menatap Zena, tiba-tiba libidonya kambuh

Zena berjongkok, dia melepas sepatu Steven lalu menukarnya dengan sandal, dan dia juga sudah menyediakan air hangat untuk mandi suaminya

"Aku sudah siapkan air untukmu Tuan" Ucap Zena gugup, tiba-tiba jantungnya berdetak dua kali lebih cepat

"Buka bajuku, aku lelah" Titah Steven membuat Zena semakin gugup, dia mendudukan bokongnya di sofa yang diduduki Steven lalu perlahan membuka kancing kemeja Steven, terlihat jelas roti sobek Steven membuat Zena terpanah, baru kali ini dia benar-benar melihat roti sobek suaminya secara dekat, jika berhubungan diatas ranjang Zena dan Steven selalu mematikan lampu membuat Zena tidak jelas memandang roti sobek Steven

"Hei! Tutup mulutmu, air liurmu sudah menetes membasahi sofaku! " Ucap Steven membuat Zena reflek menutup mulut lalu membersihkan air liur yang sama sekali tidak ada

Kedua sudut bibir Steven sedikit tertarik saat istrinya terpesona dengan tubuhnya "Aku menyuruhmu untuk melepas kemejaku bukan memandang tubuhku! " Protes Steven tapi di dalam hatinya dia tertawa puas

"Ma-maaf Tuan" Jawab Zena langsung membuka kancing kemeja lalu melepaskannya

"Sudah Tuan, aku permisi ke toilet" Zena berdiri, dia ingin menenangkan perasaannya yang gugup

"Mau kemana ha! Tugasmu belum selesai!

" Duduk! "

Bagai boneka hidup, Zena kembali duduk dia sama sekali tidak melakukan perlawanan, bayangan rentenir tua itu yang mau melecehkannya terlintas di pikirannya

"Sekarang cepat lepas celanaku! Aku gerah! "

Mata Zena membulat, bagaimana bisa Steven menyuruhnya melepaskan celananya, secara tidak sengaja Zena menggelengkan kepalanya, dia tidak berani lagipula Steven mempunyai tangan dan biasanya Steven juga tidak menyuruhnya seperti ini

"Cepat! Atau kau-"

"Ja-jangan Tuan, jangan jual aku ke rentenir itu, aku akan menuruti semua perintahmu" Jawab Zena, dia langsung membuka sabuk Steven, di dalam hati Steven semakin tertawa puas, dia sangat menyukai keadaan seperti ini, dimana dia bisa mengendalikan bonekanya

Bersambung😘

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!