NovelToon NovelToon
Sistem Pengganda Uang

Sistem Pengganda Uang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Rian adalah siswa sekolah menengah atas yang terkenal dengan sebutan "Siswa Kere" karna ia memang siswa miskin no 1 di SMA nya.

Suatu hari, ia menerima Sistem yang membantu meraih puncak kesuksesan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Jadi, soal kerjaan yang aku bilang tadi, begini..." Ucap Nadia menatap Rian.

Rian menatap balik Nadia dan ia balas dengan mengangguk paham.

Nadia menarik napas, lalu berkata, "Aku butuh seseorang buat jaga toko keluargaku."

Rian mengangkat alis. "Toko?"

Nadia mengangguk. "Iya, toko kelontong kecil di dekat rumahku. Biasanya dijaga sama karyawan lama, tapi dia baru aja resign. Aku nggak bisa selalu ada di sana, jadi aku butuh orang yang bisa dipercaya buat bantu jaga."

"Kerjanya gimana nih?" Tanya Rian

"Sederhana saja. Jaga kasir, urus stok barang kalau ada yang sedang habis, dan bantu pelanggan kalau mereka butuh sesuatu. Aku bakal kasih gaji tetap, dan kalau toko rame, ada bonus juga."

Rian mengangguk, pekerjaan ini terdengar lebih santai daripada kerja di restoran. "Widih.. nyantai amat gajinya gede ga nih hehe?" Tanya Rian bercanda menanyakan gaji takutnya Nadia tersinggung.

Nadia tersenyum kecil sebelum menjawab, "Rp.100.000 per shift."

Rian tertegun. "Hah? Serius?"

Dia mengira gajinya bakal standar, sekitar Rp50.000 seperti kerja kasir di tempat lain. Tapi angka ini lebih tinggi dari perkiraannya.

Serius? 100 ribu? Buat jaga toko aja?"

Nadia tertawa kecil melihat ekspresi terkejutnya. "Iya. Kamu kerja 5 jam per hari, itu harga yang pantas. Lagian, aku butuh orang yang bisa dipercaya. Kalau kamu kerja 6 hari seminggu, sebulan bisa dapat Rp2,4 juta."

"Aku tahu ini mungkin lebih tinggi dari biasa, tapi aku beneran butuh orang yang bisa dipercaya. Lagian… anggap aja ini cara aku bantu kamu tanpa bikin kamu merasa dikasihani."

Rian menatapnya, sedikit terdiam. Dia tahu Nadia berusaha membuatnya nyaman tanpa harus merasa hutang budi.

"100 ribu per shift… kalau sistem menggandakannya…"

DING! [Sistem Mendeteksi Sumber Pendapatan Baru]

Mata Rian melebar sedikit saat suara sistem terdengar di kepalanya.

[Sumber Pendapatan: Pekerjaan Kasir Toko]

[Kelayakan: 100% (Pendapatan Asli)]

[Potensi Penggandaan: 2x (Maksimum saat ini: Rp200.000 per shift)]

Rian nyaris tidak bisa menyembunyikan senyumnya. "Kalau gaji aslinya 100 ribu, setelah penggandaan bakal jadi 200 ribu per hari… Itu 4,8 juta per bulan!"

Kesempatan ini terlalu bagus untuk dilewatkan.

Dia menatap Nadia dan mengulurkan tangan. "Oke, gue terima."

Nadia tersenyum lebar dan menjabat tangannya. "Bagus! Mulai besok, kamu resmi jadi penjaga toko."

Ding! [Misi Pertama Dirilis]

Ding! [Bekerja dan hasilkan uang dari Sumber Pendapatan: Pekerjaan Kasir dan Jaga Toko senilai Rp. 2,4 juta]

Ding! [Hadiah : Peningkatan Kelipatan Pengganda Uang dan Peningkatan sistem ke versi 1.1]

Ding! [Selamat Berkerja]

Rian terkejut dengan misi yang dirilis ini berarti jika gaji dari pendapatan toko telah sampai senilai 2,4 juta dan ia berharap peningkatan lebih dari 2x.

Mereka berdua pulang ke rumah masing - masing, Nadia sudah berinsiatif untuk diantarkan pulang olehnya.

Rian telah sampai di rumah sederhana nya, ia membuka pintu duduk di sofa jadul dan memutar tv 14 inch tabung lama.

Ibunya perlahan keluar dari kamar menuju ke arah Rian dan menanyakan sebuah pertanyaan "Rian, Nadia mana yang tidur di rumah kemarin? Ibunya pun menetap curiga Rian dan berkata "Jangan - Jangan dia kabur karna kau apa - apain"

Rian sedikit terkejut namun dijawab santai olehnya " Tenang aja bu, Aku gak ngapa - ngapain dia kok, dia masih 100% perawan kalo ga belum pernah ngelakuin sih hehe" Diakhiri dengan tawa terkekeh.

Ibu Rian pun hanya menggeleng saja karna ia tahu anaknya memang tak akan melakukan hal - hal menjijikan tersebut.

Hari telah menunjukkan pukul 18.00, Ia san ibunya pergi bersiap - siap untuk memasak makanan untuk malam ini dan menyampaikan berita gembira kepada keluarga satu - satunya itu.

Makanan telah di habiskan oleh meraka berdua dan sebelum ia berdiri teringat atas kata itu "Aku...dapet pekerjaan bu.. Jadi kasir dan jaga toko"

"Bu, kamu gak boleh kerja dan kecapekan lagi ya.. Aku akan menanggung biaya hidup kita dan bayar hutang ayah.

Ibunya langsung memeluk tubuh Rian anaknya dan berucap "Makasih ya nak"

Rian membalas dengan mengganguk saja.

Keesokan harinya, Rian kembali ke sekolah seperti biasa.

Namun, begitu ia melangkah ke kelas, tatapan sinis langsung tertuju padanya. Beberapa anak dari kelompok kaya mulai berbisik-bisik, lalu salah satu dari mereka Dimas tertawa kecil sebelum berkata dengan nada mengejek.

"Eh, gimana rasanya sih jadi pelayan restoran? Capek, nggak nih?"

Bawahan Dimas kemarin datang ke restoran dan tak sengaja bertemu dengan Rian yang masih menjadi pelayan restoran.

Beberapa temannya ikut tertawa.

Rian mendesah, "huh" berusaha mengabaikan mereka. Tapi Kevin, salah satu anak paling berpengaruh di kelas, melangkah mendekat dengan seringai licik.

"Serius yan, lo kerja jadi pelayan restoran? Buset, duit segitu mah gue lebih dapet dari jajan harian kali, kere amat lo"

Tawa mereka semakin keras.

Rian kesal dan mengepalkan tangan erat - erat, tapi dia tahu kalau membalas hanya akan membuat mereka semakin puas.

"Ya, setidaknya gue nggak ngemis duit orang tua," balas Rian santai, berusaha tetap tenang.

Kevin menyipitkan mata. "Ngemis? Ngapain juga? Duit tinggal minta, langsung dapet. Lo sih miskin, Hahaha kasian harus banting tulang cuma buat recehan."

Dimas menambahkan, "Hati-hati, bro. Jangan-jangan dia malah curi duit buat nambahin jajan, haha!"

Emosi Rian mulai naik. Tapi sebelum dia sempat bereaksi, suara lain terdengar.

"Udah, deh. Nggak ada yang salah sama kerja keras."

Semua mata menoleh.

Sasha berdiri di pintu kelas, menatap tajam ke arah Kevin dan Dimas.

"Punya uang banyak bukan berarti lo bisa ngerendahin orang lain," lanjutnya dengan nada dingin.

Kevin mendecakkan lidah. "Dih, lo belain dia? Jangan-jangan lo suka sama si miskin ini?"

Wajah sedikit memerah, tapi dia tetap berdiri tegak. "Lebih baik gue dekat sama orang yang kerja keras daripada sama orang yang cuma bisa ngehina dan berdiri dari duit orang tua."

Rian melirik Sasha, sedikit terkejut tapi juga bersyukur.

Kevin mendengus. "Terserah lo, dah." Dia melirik Rian untuk terakhir kalinya sebelum berbalik pergi.

Saat suasana mulai tenang, Sasha mendekat dan berbisik, "Kamu nggak apa-apa Rian?"

Rian tersenyum tipis. "Santai aja. Aku udah biasa."

Tapi di dalam hatinya, dia tahu kalau hari itu sesuatu berubah. Bukan hanya karena Sasha membelanya… tapi juga karena tekadnya semakin kuat.

"Suatu hari nanti, gue bakal nunjukin ke mereka kalau kerja keras gue nggak akan sia-sia." Gumam Rian.

Dukung Kami dengan Like dan Kritik kekurangan Novel Kami, Terima Kasih telah membaca.

.

1
ALAN
min typo/Facepalm/
ALAN
Nah akhir nya, kaya kan dirimu Rian
ALAN
Lanjut thor
ALAN
Lanjut thor, siapa wanita paruh baya itu
Kang ozy
Luar biasa
Hiu Kali
pikir hadiahnya kemampuan trading tingkat tinggi thor.. jadi cepet mengamankan posisi dalam hitungan satu bulan.. jangan lupa nadia juga..kasihan..jangan jadi kacang lupa sama kulitnya..
Hiu Kali
howrang kaya lho thor shasha ini.. afa hiya tabrakan tidak ada penjaganya?
Teguh Aja: Sasha sedang bertengkar dengan ayahnya dan ia kabur dengan sopirnya tanpa membawa hp maupun dompetnya 🙏
total 1 replies
Hiu Kali
jangan lupa suruh rian belajar trading thor.. biyar cepet kayah rayah dia..
ALAN: iya thor bener
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!