Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"nona muda, aku tidak tau sebenarnya apa yang merasuki mu sekarang sehingga kau begitu banyak berubah, namun aku sangat senang akhirnya kau menganggap ku ada, kau juga memelukku, aku bahagia bersamamu yang sekarang," batin Mery.
"Sudah, sekarang nona muda harus istirahat, malam sudah larut," ucap Mery yang kemudian melepaskan pelukan tersebut secara perlahan.
"Baiklah, kau juga pergilah dan istirahat lebih awal," jawab Flora.
Mery pun mengangguk paham, dia mengantarkan Flora ke tempat tidur, mematikan lampu dan menyelimuti nya.
"Aku sudah sebesar ini masih saja kau manjakan," ucap Flora kepada sang pengasuh.
"Karena nona adalah nona kecil kami di sini, sampai kapanpun akan kami manjakan, kalau begitu tidur lah, aku keluar dulu," ucap Mery yang kemudian melangkahkan kakinya pergi dari kamar itu.
"Mery, dari dulu dia tidak pernah berubah, dia selalu memperlakukan ku dengan baik, di usianya yang sudah menginjak kepala empat ini dia masih saja memperlakukan ku layaknya anak kecil, di kehidupan sebelumnya aku tidak pernah menghormati Mery aku bahkan memecat nya karena Liam dan Tara yang tidak suka, pada akhirnya Mery pulang kampung, jatuh sakit dan meninggal," batin Flora mengingatkan tentang kejadian di kehidupan sebelumnya.
Merry adalah orang kampung, kampung nya lumayan jauh dari kota, ia merantau ke kota untuk mencari pekerjaan di usia muda ya itu sembilan belas tahun, saat itu ia tampa sengaja menolong mama nya Flora yang hampir tertabrak di jalan itu lah awal dari hidupnya, dia bekerja di kediaman keluarga Dermawan, saat itu mama nya Flora sedang hamil Flora.
Mama nya Flora sangat baik kepada Mery karena ia merasa harus balas budi kepada wanita desa itu yang sudah menolong hidup nya, begitu juga dengan Mery, dia jadi orang yang paling di percaya mama nya Flora untuk merawat dirinya selama hamil.
Mery memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, dia teliti, patuh dan juga sangat sigap, namun siapa sangka tuhan berkehendak lain, kita hanya bisa berusaha sang majikan menghembuskan nafas terakhir setelah melahirkan Flora, dan mama nya Flora ia menitipkan pesan untuk sang suami agar menyerahkan seluruh perawatan tentang Flora kepada Mery.
Itu lah makanya, Flora tidak kehilangan kasih sayang seorang ibu karena kehadiran Mery, meskipun tidak mudah bagi Mery merawat seorang anak di usia sembilan belas tahun tapi dia tetap jadi orang yang sangat teliti dan selalu ada untuk Flora.
Dulunya Flora memanggil Mery dengan sebutan ibu asuh, namun akhir-akhir ini setelah dewasa mengenal Liam mengenal Tara membuat nya jadi anak yang tidak tau balas budi sama sekali. Padahal sang mama adalah wanita luar biasa dalam etika.
Keesokan harinya ...
Sinar matahari menembus celah-celah tirai jendela yang ada di kamar Flora, suara pintu kamar terbuka, terlihat Mery yang sudah bangun pagi-pagi, membawa sarapan dan juga bersiap-siap menyiapkan baju dan juga air mandi Flora.
"Nona muda, ayo bangun, katanya mau keluar pagi ini," ucap Mery sambil merapihkan gorden agar sinar matahari pagi yang sehat mengenai Flora.
"Mmmmh, ibu asuh bisa tidak biarkan aku tidur sebentar lagi," ucap Flora menarik selimut dan bersembunyi di dalamnya.
Prang ... (suara barang jatuh)
Ternyata Mery sempat memegang vas bunga untuk di bersihkan dan di ganti dengan bunga baru, ia kaget dengan panggilan yang sudah bertahun-tahun tidak pernah dia dengarkan tangan nya gemetar dan matanya berkaca-kaca.
"Ya tuhan, astaga, apa yang sudah aku lakukan?" ucap nya membungkuk segera mengumpulkan serpihan vas tersebut.
Flora yang mendengar itu segera bangkit dan melihat Mery yang sedang mengumpulkan pecahan vas.
Dia turun dari ranjang nya dan kemudian segera membantu Mery.
"Astaga kau kenapa?" tanya Flora kaget.
"Nona muda, aku minta maaf, vas ini pasti sangat mahal kan? Aku akan mengganti nya dengan gajiku, kau boleh memotong gaji ku perbulan untuk membayar vas ini," ungkap Mery. Ia tau kalau semua barang yang ada di kediaman Dermawan berharga puluhan juta bahkan sebuah vas kecil.
"Memang nya vas ini bisa membayar jasamu yang sudah merawat ku sampai sebesar sekarang? Ibu asuh aku benar-benar minta maaf karena sudah mengabaikan mu selama ini, seharusnya aku tidak terpengaruh hasutan orang jahat untuk membencimu," Flora tak lagi bisa menahan diri.
Ia menangis sambil memegang kedua tangan sang pengasuh menyesali segala perbuatan yang sudah ia perbuat kepada Mery.
"Nona, bisakah kau memanggilku sekali lagi dengan panggilan itu?" Mery yang juga tidak bisa menahan diri segera menangis haru mendengar panggilan tersebut.
"Ibu asuh aku minta maaf," kata Flora yang kemudian menarik Mery ke dalam pelukan nya.
Keduanya menangis haru, kini Flora kembali merasakan hangatnya pelukan Mery, orang yang sudah mengantikan peran sang mama sejak ia masih bayi.
"Nona muda, aku sangat senang kau kembali memanggil ku dengan panggilan itu, sudah begitu lama, aku gemetar ketika mendengar nya, aku sangat bahagia dan merasa ini sperti berada di dalam mimpi," ucap Mery benar-benar bahagia.
"Kedepannya aku akan selalu memanggil mu ibu asuh, jangan khawatir," jawab Flora.
Suasana benar-benar terasa hangat seolah-olah kehidupan bahagia datang di bawa kembali oleh matahari pagi yang cantik.
Dua jam kemudian ...
Setelah siap-siap dan menghabiskan sarapannya, Flora segera meminta ijin kepada Mery untuk keluar, seperti yang dia katakan tadi malam.
"Ibu asuh aku pergi dulu," ucap Flora melambai-lambai kan tangannya dan kemudian masuk ke dalam mobil dengan sopir yang sudah siap membawa nya keliling hari ini.
"Baiklah, hati-hati dan jangan kembali terlalu larut," ucap Mery sambil tersenyum.
Dalam sekejap mobil itu meninggalkan kediaman Dermawan.
"Mery aku benar-benar tidak salah dengar kan?"
"Ya, nona kembali memanggil mu ibu asuh?"
"Astaga ini sperti mimpi,"
"Aku sudah lama tidak mendengar nona memanggil mu ibu asuh,"
Dalam sekejap para pelayan yang sedang bekerja mengerumuni Mary karena mereka mendengar panggilan tersebut kembali memgema di kediaman Dermawan.
"Aku sendiri juga menganggap ini mimpi, jika benar mimpi aku tidak ingin bangun, tapi sepertinya ini nyata," jawab Mery sambil tersenyum hangat.
Ia tidak menikah, seluruh hidupnya dia habiskan untuk merawat Flora, sekarang usianya sudah empat puluh lima tahun, papa Dermawan selalu bilang kepada Mery jika dia ingin kebebasan katakan saja, kapanpun ia akan setuju kalau Mery ingin resign.
Namun sayangnya Mery sudah tidak menginginkan pernikahan, di hidupnya tingal di keluarga Dermawan adalah sebuah kebahagiaan, ia juga bilang hanya ingin mengumpulkan cukup uang untuk masa tuanya di kampung, hal ini pun di setujui papa Dermawan.
Sementara itu di villa Daniel ...
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.