NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Pertemuan yang mengharukan

.

Bayu duduk termenung di beranda, menatap kosong jalanan yang ada di depan rumahnya dengan pikiran berkecamuk. Penyesalan menghantui hatinya, membuatnya semakin terpuruk dalam kesedihan.

Tak berapa lama, sosok Riana muncul di kejauhan. Bayu bisa melihat gadis itu turun dari motor maticnya dengan kantong kresek putih tergantung di tangannya. Riana tampak melambaikan tangan dan melempar senyuman.

Bayu tersenyum tipis melihat kedatangan Riana. Benar-benar bersyukur, di tengah keterpurukannya, masih ada seorang teman yang peduli padanya.

"Hai, Bay!" seru Riana, menghampirinya lalu ikut duduk di kursi tak jauh darinya. "Nih, gue bawain lo nasi bungkus. Lo pasti lapar."

"Makasih, Ri," ucap Bayu senang. Tangannya terulur menerima kantong kresek dari tangan Riana.

Riana menyandarkan punggungnya. "Gak usah dipikirkan, Bay. B aja lah. Kita kan teman. Mungkin akan ada saatnya suatu hari gantian aku yang butuh kamu.”

Bayu mengangguk sambil membuka kantong kresek yang dibawa Riana. Ada nasi bungkus dan segelas teh hangat dalam kemasan plastik. Bayu mengajak Riana untuk masuk ke dalam rumah. Ia merasa lapar setelah sejak kemarin kehilangan nafsu makan.

"Ri, makasih ya. Kamu memang teman terbaikku," ucap Bayu, setelah menghabiskan separuh nasi bungkusnya.

Riana berdecak sambil memutar bola matanya. “Mau bilang makasih berapa kali sih, Bay? Udah ku bilang kita itu teman, sepantasnya lah saling tolong."

Bayu terdiam. Ia teringat pada teman-temannya yang selama ini selalu bersenang-senang bersama, menghambur-hamburkan uang, dan berpesta hingga larut malam. Namun, saat ia terpuruk seperti ini, tak satupun dari mereka yang peduli. Bahkan saat pertama kali mengaktifkan ponselnya tadi, ia berharap ada salah satu dari mereka yang menanyakan kabarnya. Tapi ternyata, nihil. Teman seperti apa yang hanya ada saat sedang senang saja?

Setelah selesai menghabiskan makanannya, Bayu menceritakan kondisinya kepada Riana. Ia menceritakan tentang penyakitnya, dan juga tentang pak Hasan yang baru saja ia ketahui niat busuknya.

"Sekarang kamu sadar, kan, Bay?" tanya Riana setelah mendengar cerita Bayu. "Sebenarnya aku sudah tahu dari dulu kalau ayahmu itu masuk penjara atas laporan mu. Aku sempat gak habis pikir, Bay, kenapa kamu begitu tega? Jika ayahmu sampai menamparmu Itu pasti ada alasannya? Harusnya kamu bisa instrospeksi diri,," ucap Riana lagi.

Bayu menunduk pilu. Air matanya kembali mengalir. "Iya, Ri. Sekarang aku sudah sadar," ucapnya lirih.

Bayu terisak mengingat kelakuan nakalnya selama ini. Ia sering membantah perkataan ayahnya, mencuri di sekolah, dan sering terlibat perkelahian. Puncaknya adalah ketika ia pulang dalam keadaan mabuk berat dan saat itulah, ayahnya tak bisa menahan emosinya dan menamparnya.

"Itu... itu karena aku yang tidak bisa diatur," ucap Bayu dengan suara bergetar.

"Nah, itu kamu tahu," timpal Riana. "Aku aja yang gak punya ayah pingin ketemu kembali sama ayahku. Kamu yang masih beruntung ada yang bisa marah dan nasehati kamu malah kayak gitu!"

Bayu mengangguk-angguk, air matanya semakin deras mengalir. “Aku sudah menyadari semua kesalahanku. Karena itu, sebenarnya aku mau minta bantuan kamu. Tolong anterin aku ke lapas. Aku... aku ingin meminta maaf pada ayah. Sekalian aku pingin nyabut laporan."

"Itu bagus, Bay," ucap Riana, menepuk pundak sahabatnya.

“Jadi kamu bisa nganterin aku? Aku... aku merasa belum bisa mengendarai sepeda motor sendiri. Aku takut pinggangku kambuh sewaktu-waktu."

"Iya, iya. Aku anterin.”

Bayu tersenyum senang. Ia bergegas ke belakang untuk cuci muka dan mengganti baju, dan setelah itu mereka berangkat.

"Siap, Bay?" tanya Riana, memastikan Bayu sudah duduk dengan nyaman.

Bayu mengangguk. "Siap, Ri." Tangannya berpegangan pada bodi motor, karena tak mungkin dia berpegangan pada pinggang Riana.

Riana menyalakan mesin sepeda motornya dan mulai melaju. Mereka berdua membelah jalanan, menuju ke lapas tempat ayah Bayu ditahan.

Selama perjalanan, Bayu terus memandangi jalanan yang mereka lewati. Namun, pikirannya melayang jauh, menyusun skenario yang akan ia lakukan saat nanti berhadapan dengan ayahnya.

Semakin dekat mereka dengan lapas, Bayu semakin gugup. Jantungnya berdegup kencang, dan tangannya berkeringat dingin. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi saat bertemu dengan ayahnya nanti. Apakah ayahnya akan memaafkannya? Ataukah ayahnya berubah membencinya?

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka tiba di depan gerbang lapas. Bangunan itu tampak suram dan menakutkan, dengan tembok tinggi dan kawat berduri yang melingkar di atasnya. Bayu merasa hatinya semakin ciut.

Riana memarkirkan sepeda motornya di tempat parkir yang tersedia. Mereka berdua turun dari sepeda motor dan berjalan menuju pintu gerbang lapas.

"Kamu nggak papa kan, Bay?" tanya Riana, khawatir melihat wajah Bayu yang pucat pasi.

Bayu mengangguk mantap. "Aku gak papa. Aku cuma gugup aja," ucapnya, dengan suara yang lebih tegas dari sebelumnya.

Riana tersenyum dan mengangguk. "Ya sudah, ayo!"

Mereka berdua berjalan menuju pintu gerbang lapas dan menunjukkan identitas mereka kepada petugas jaga. Petugas jaga memeriksa identitas mereka dengan seksama, lalu mempersilakan mereka untuk masuk.

Saat mereka melangkah masuk ke dalam lapas, Bayu merasakan hawa dingin dan mencekam. Ia melihat para narapidana yang sedang beraktivitas di halaman lapas, dengan tatapan kosong dan wajah yang suram.

Riana menggenggam tangan Bayu, memberikan kekuatan dan dukungan. Mereka berdua terus berjalan, mengikuti arahan dari petugas lapas.

Setelah melewati beberapa pemeriksaan lagi, akhirnya mereka tiba di ruang besuk. Ruangan itu tidak terlalu besar, namun cukup ramai dengan para pengunjung yang sedang bertemu dengan keluarga mereka.

Petugas lapas menunjukkan tempat duduk untuk Bayu dan Riana. Mereka berdua duduk di kursi yang telah disediakan, menunggu kedatangan ayah Bayu.

Bayu semakin gugup. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan ayahnya, namun ia juga takut akan reaksinya.

Hingga beberapa menit kemudian…

Matanya melihat siluet sang ayah yang dituntun oleh petugas. Bayu spontan berdiri dari duduknya.

"Itu ayahmu datang," bisik Riana, menyemangati.

Bayu mengusap air matanya yang turun dengan lancang. Ayahnya tampak kurus dan pucat. Ketika tatapan keduanya bertemu … Bayu tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia berlari menghampiri ayahnya.

"Ayah..." panggil Bayu lirih, dengan suara bergetar.

Pak Ahmad menatap Bayu dengan tatapan tidak percaya. Air mata juga mulai membasahi pipinya. "Bayu? Nak, apa benar ini kamu?"

Tanpa menunggu jawaban, Pak Ahmad segera menarik Bayu ke dalam pelukannya. Pelukan itu erat dan hangat, seolah menyalurkan semua kerinduan dan kasih sayang yang selama ini terpendam. Bayu tak menyangka seperti itu sambutan sang ayah. Ia pikir ayahnya tak kan lagi menyayangi setelah apa yang ia lakukan. Ia pun membalas pelukan ayahnya dengan erat, membiarkan air matanya membasahi baju tahanan Pak Rahmat.

"Ayah merindukanmu, Nak," bisik Pak Ahmad di telinga Bayu, suaranya bergetar menahan tangis. "Ayah sangat merindukanmu."

Bayu tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa menangis tersedu-sedu, membiarkan semua penyesalan dan kerinduannya tumpah dalam pelukan ayahnya. Mereka berpelukan cukup lama, seolah waktu berhenti berputar dan hanya ada mereka berdua di dunia ini.

Setelah pelukan terlepas, Pak Ahmad memandangi Bayu dengan seksama. Ia membolak-balikkan tubuh anaknya, memeriksa setiap inci tubuhnya dengan tatapan khawatir.

"Bayu, kamu kenapa kurus sekali, Nak?" tanya Pak Ahmad suaranya penuh kekhawatiran. "Kenapa wajahmu pucat begini? Kamu sakit?"

Bayu tidak sanggup menjawab pertanyaan ayahnya. Ia hanya bisa menangis sambil menggelengkan kepalanya.

"Maafkan aku, Ayah," ucap Bayu, dengan suara tercekat. "Maafkan aku atas semua kesalahan yang telah aku lakukan. Aku tahu aku telah mengecewakanmu. Aku tahu aku telah membuatmu sakit hati. Aku menyesal, Ayah. Aku sangat menyesal."

Pak Ahmad meraih wajah Bayu dengan kedua tangannya. Ia mengusap air mata yang membasahi pipi anaknya dengan lembut.

"Dasar anak bodoh," ucap Pak Ahmad dengan senyum yang menenangkan. "Tentu saja Ayah sudah memaafkanmu. Bahkan sebelum kamu memintanya."

1
Ayudya
mampir lagi kak
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih. semoga suka/Kiss//Kiss//Pray//Pray/
total 1 replies
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!