Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perkara Minuman
Sarapan sudah tersaji. Sera sudah duduk tenang dengan yang lainnya. "Ini minuman nya nona Sera." Salah seorang pelayan menyajikan minuman di depan Sera.
Sera menatap minuman bewarna orange itu. Dibalik gelas itu, tampak Merlin. Wanita itu berdiri di sebelah Lexa. "Non....." Mata Lea langsung menghentikan ucapannya.
Lexa tidak mengindahkan, karena dia sedang mengolesi selai biru di lembaran roti yang lembut itu. "Mommy, hari ini selainya terasa lebih lezat." Seru Lexa.
"Iya. Karena homemade." Ujar Lea.
"Mau lagi Xavier?"
"Ya, sayang."
"Xander?" Anak laki-lakinya tampak diam. "Ya mommy. Aku sudah cukup." Jawabnya.
"Baiklah, hari ini kau ikut Daddy mu?" Tanya Lea pada putranya.
"Tidak, aku bawa mobil sendiri. Mungkin Lexa."
"Ya mommy. Aku ingin diantarkan oleh Daddy. Kak Sera, bagaimana? Maaf.... Aku lupa, kakak kan masih....."
"Tidak apa. Aku akan melakukan apapun yang aku suka. Kau sekolah saja. Lagipula, hanya beberapa hari lagi." Jelas Sera, dia tau, adiknya itu mulai lagi menyinggung. Tapi, dia tidak akan termakan seperti biasanya.
"Sera, kau tidak minum jus mu?" Akhirnya, pertanyaan itu begitu ia nantikan. Dia sudah berdiri sambil menunggu, menunggu minuman itu diteguk habis oleh Sera.
"Tidak Daddy. Karena semalam, aku merasa tenggorokan ku sakit. Jadi, aku ingin air putih hangat saja." Jelas Sera mengambil air putih.
"Seharusnya kakak bilang kan?" Ujar Lexa.
"Ini tugas pelayan. Dan hak dari majikan menolak atau menerimanya. Apa masalah? Daddy, bagaimana menurut Daddy? Apakah aku harus meminumnya?" Jelas Sera.
"Kalau sakit, tidak perlu. Tidak masalah. Kau bisa minum air putih untuk meredakan nya." Ujar Xavier membenarkan.
"Kalau ada yang mau, silahkan minum. Kau mau Lexa?"
"Ya, kebetulan hari ini aku mau jus jeruk. Jadi....."
"Apa yang kau lakukan?" Sentak Lexa dan membuat suasana makan jadi terganggu. Tumpahan jus langsung mengenai Lexa.
"Maaf nona, saya tidak sengaja.... Seragam nona, saya akan...."
"Sudah! Aku bisa sendiri! Kau mengacaukan nya! Aku akan terlambat!" Lexa langsung pergi dengan kesal, setiap langkahnya tampak diisi oleh amarah.
"Apa yang kau lakukan Merlin?"
"Maaf nyonya, saya hanya tidak ingin nona Lexa terkena botol selai." Jelas Merlin.
"Seragamnya bisa kotor nyonya." Lanjut Merlin.
"Tapi justru semakin kacau. Kau membuat seragamnya basah semua."
"Maaf nyonya." Ujar Merlin.
"Ya, lagipula Lexa juga sudah besar. Dia bisa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Dan, mulailah terbiasa dengan itu." Lanjut Lea menejelaskan.
"Apa maksud ucapan mu Lea?" Xavier yang sejak tadi sebagai pendengar meminta penjelasan.
"Aku memutuskan untuk memindahkan Merlin jadi pelayan saja, bukan pengasuh Lexa lagi. Dia sudah besar bukan?"
"Ya, itu bagus. Lagipula sudah benar. Dan kau Merlin..... Mulailah terbiasa, putriku bukan anak kecil lagi."
"Baik tuan. Saya minta maaf."
"Bereskan kekacauan ini. Aku akan pergi. Xander?"
"Ya Daddy! Aku juga!" Xander langsung bangkit meninggalkan meja makan.
"Ya. Baiklah, hati-hati." Tinggal Sera sendiri, matanya bertemu dengan Merlin. Wanita itu menatap nya balik dengan ekspresi diam, tapi tatapannya bermakna lain.
Sera hanya tersenyum tipis, dan tak lama bangkit dari kursinya. Meninggalkan Merlin sendiri, di meja makan yang kosong.
"Gadis itu.... Ini semua karena ulahnya! Ulahnya! Aku akan buat perhitungan padanya."
*******************
Lambaian angin lembut menyapa wajah Sera. Sesekali rambutnya bergerak pelan, matanya menatap ke depan. Area taman dihiasi oleh tukang kebun yang mengotak atik tumbuhan.
"Itu sangat jelas! Ada sesuatu di minuman itu..... Dan, siapa pelakunya? Apa mungkin dia?"
"Kalau benar, apa alasan nya?"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
semoga ketahuan n di gagalin