NovelToon NovelToon
Mengejar Cintanya

Mengejar Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: @d.midah

Tiiiiiiiin...

BRAK..
kecelakaan tidak bisa terhindar.

gadis kecil itu mengeratkan pelukannya.
airmata mengucur deras tanpa henti, hatinya merasa sakit dan takut secara bersamaan, melihat keluarganya tidak sadarkan diri.

Qiara berteriak namun hanya bisikan yang keluar.
'Tolong.. ayah, bunda, kakak bangun, buka mata kalian, jangan tinggalin Qia.
Qia janji gak nakal, Qia janji gak cengeng, Qia janji gak rewel, Qia janji akan nurut, Qia janji akan jadi anak baik, Qia janji akan jadi anak yang pintar seperti kata kak Al yang selalu manjain Qia tolong usap lagi kepala Qia, tapi Qia mohon bangun.. bangun..'.

"Ini makam Ayah, Bunda dan kakak kamu".
mereka membawa Qiara melihat makam keluarga nya.

'kalian, benar-benar meninggalkanku sendiri'.

keluarga bahagia yang selama ini ia miliki, kini telah pergi, Qiara hidup seorang diri.

"Aris" pemilik hati juga sebagian hidup Qiara.

namun bagaimana dengan Aris sendiri, apakah sama.

sad/romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @d.midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Most Wand nya SMA Rubi.

"di mana sih Dinda, kok dari tadi gak ketemu". Qiara melihat sana sini.

"aku juga gak tau, tapi katanya dia gak ke kantin, ada yang liat dia di kelas juga". Dinda pun sama memeriksa setiap kelas 12.

Qiara dan Dinda menyusuri setiap kelas 12 mencari dimana Miranda berada.

"udah dari tadi juga kita nyari awas ajaa kalo gak ada lagi tu orang". Dinda menggerutu.

dikarenakan wajib mengumpulkan tugas tantangan yang kemarin, akhirnya mereka harus menyerahkan tugas itu.

menurut informasi yang didapat seniornya itu berada di kelas.

"akhirnya ketemu juga". Qiara melihat Miranda lewat jendela lorong kelas.

"yaudah yu kasihan".

tok..tok.. Tok..

"permisi ka".

setelah mendapat anggukan dari salah satu yang berada di kelas itu Qiara dan Dinda masuk.

"ka kami mau menyerahkan ini". Dinda memberikan buku miliknya dan juga milik Qiara.

Miranda hanya melirik tanpa minat.

"tugas itu harus nya di serahkan kemarin".

"kami mencari kakak kemarin, tapi kata anak OSIS kak Miranda udah pulang duluan". Miranda mengambil buku di tangan Dinda dengan kasar lalu membukanya.

Melihat tanda tangan yang lengkap Matanya membulat.

'kok bisa sih mereka dapetin semuanya'.

tangan nya terlihat mengerat memegang buku itu sampai membuat buku itu kusut di bagian tangan yang ia pegang.

'sial, kalo gini gagal rencana gue'.

awalnya Miranda ingin memberi mereka berdua hukuman karna yakin mereka tidak akan berhasil.

'bahkan si max juga'.

ia sengaja memberi tantangan itu dan memastikan orang-orang yang tidak mau memberi dan tidak ada di sekolah agar tidak bisa mendapat tanda tangan mereka, tapi niatnya gagal karena semua telah terisi komplit.

'kenapa bisa sih, harusnya kan gagal'.

Miranda pun dengan terpaksa memberi tanda tangan di bawah nama milik nya, karna itu tanda setuju misi telah selesai.

"udah, kalian pergi sana".

Setelah nya ia menyimpan buku itu agak kasar ke atas meja lalu berlalu keluar kelas diikuti temannya dengan kekesalan tergambar jelas di wajah nya.

"ketus banget jadi orang".

Dinda mengambil dua buku itu dari atas meja lalu memeluk lengan Qiara sambil berbisik.

"lihat wajah dia kesal, keliatan jelas dia sengaja ingin kita kesulitan".

"laper kantin yu". Dinda pun mengangguk.

Qiara hanya mengulas senyum lalu membawa langkah mereka menuju kantin untuk mengisi perut.

'sepi banget, pada gak lapar kali ya'.

Susana kantin kelas Sepuluh tidak begitu ramai.

'apa karna istirahat kedua atau karna menu makan siang hari ini tidak banyak di minati'. entahlah Qiara tidak tau, sepanjang mata memandang sebagian besar pengisi kantin berisi anak laki-laki itu pun tidak setengahnya.

"pada gak laper kali ya kantin nya sepi banget". Qiara masih melihat sekeliling.

"bukan nya gak laper tapi kebanyakan di kantin kelas 11 sama kelas 12 kamu tau lah penyebabnya". Tentu saja senior yang mereka idolakan.

Qiara menggeleng "kalo di lihat-lihat angkatan kita juga banyak yang ganteng ko, contohnya dia". Qiara menunjuk laki-laki yang memakai kacamata.

Fettt.. Dinda hampir tersedak.

"maksud kamu si fajar ketua kelas kita". Dinda melirik lagi yang benar saja menurut Qiara yang tampan itu yang seperti itu, 'Qiara benar-benar tidak memiliki selera bagus dalam memilih pria'.

"Apa salahnya dengan dia, tapi dia ketua kelas kita". Qiara malah balik bertanya.

"kapan kita milih ketua kelas". Qiara malah menggaruk kepalanya.

"tadi waktu kamu tidur, pemilihan suaranya cuma yang paling banyak ngangkat tangan, dan dia banyak yang milih, katanya dia masuk lewat beasiswa". Qiara mengangguk-anggukkan kepala mendengar penjelasan Dinda.

"oh dia dapat beasiswa".

Sangat sulit memang ingin dapat beasiswa di sekolah ini, karna nilai yang tinggi di targetkan untuk mendapatkan beasiswa.

Sebenarnya Qiara juga salah satu murid yang masuk lewat beasiswa tapi Qiara lebih memilih mundur karna dia berfikir ada lebih banyak orang yang lebih membutuhkannya, bisa jadi karna mengikuti jejak Aris yang tidak mau mengambil beasiswa karna pikiran yang sama.

"kenapa, jangan-jangan kamu pengen jadi ketua kelas". Dinda menyipitkan mata karna Qiara hanya mengigit garpu dari tadi tanpa kata.

"ogah banget, harus ngurusin anak sekelas". Qiara melanjutkan makan pasta miliknya.

"Tapi Qia, masa menurut kamu dia ter masuk pria tampan si".Dinda melirik Fajar. Lalu menilai penampilan nya sangat culun, rambut dibelah 2 dan kacamata nya selalu melorot.

"kemaren kamu liat sendiri anak-anak OSIS kita bahkan ketuanya kak Ata yang ganteng pari purna dan kak Radit kapten tim basket kemarin bahkan si preman itu, aku gak mau sebutin takut sial, mereka itu tergolong ganteng Qia masa gak ada yang nyangkut di mata kamu sih". Dinda bersungut-sungut.

"nyangkut emangnya mancing".

"lagian siapa yang bilang mereka jelek, mataku masih waras kali mereka juga ganteng ko". Qiara meminum air mikirnya.

"gak ada yang kamu taksir gitu dari mereka, lagian niya kayanya mereka tertarik sama kamu tau Qia".Dinda mengingat pandangan senior-senior mereka saat menatap Qiara tergambar jelas sorot mata mereka yang menunjukan ketertarikan.

"mereka emang ganteng dan menarik tapi mereka bukan selera ku". Qiara mengelap bibirnya dengan tisu.

"aku gak tau selera kamu kayak gimana, atau coba deh kamu liat senior yang lain". Dinda pun mengelap bibirnya dengan tisu karna telah selesai.

"ada loh yang paling di idola in di sekolah ini bahkan bisa di bilang dia itu most Wand nya SMA Rubi".Dinda tersenyum mengingat pertemuan nya kemarin dengan pria yang kini ia pikirkan.

"aku bahkan udah bilang sama kamu orangnya". Dinda kembali senyum-senyum.

"awalnya aku gak percaya, karna dia hanya terkenal tapi sejauh ini dia gak pegang jabatan apa-apa". Mereka mulai keluar kantin berhubung bel sebentar lagi berbunyi.

"tapi katanya taun kemaren aja dia di minta jadi anggota OSIS bahkan waktu itu masih awal ajaran baru, tapi dia nolak". Rasanya cerita ini tidak asing bagi Qiara.

"terus banyak juga kaum hawa yang ngejar-ngejar dia tapi gak di tanggepin loh sama dianya". Ok Qiara mulai penasaran dengan lelaki yang kini di bicarakan Dinda.

"Emang siapa".tanya Qiara penasaran.

"Namanya kak Aris, gak berlebihan sih kalo di bilang most Wand nya SMA Rubi". Dinda kembali senyum-senyum sendiri.

'sudah ku duga, pasti itu jawaban nya'.

"terus, kamu juga suka gitu sama dia".

"ya jelas, kalo suka se Antero sekolah ini, yang paling aku suka ya kak Aris".

"Coba aja aku jadi pacarnya, aku bakalan jadi wanita terbahagia abad ini".

'ngayal'. Batin Qiara.

1
scd
seru banget ceritanya, semangat author🤗
d_midah: terimakasih dukungannya 🥰
total 1 replies
d_midah
sama kak aku juga nangis pas bikinnya 😭😭
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
Dalam sekejap Qiara menjadi yatim piatu😭Oh teganya dirimu thor😭😭
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤: wkwkwk iya nih bener bangett😭🤣🤣
total 4 replies
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
part bagian ini di buat mewek😭😭😭
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
😭😭😭😭😭
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
iihhh lama lama pengin tak cubit Qiara nya🤣
d_midah: cubit aja kak🤭🤭🤭
total 1 replies
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
hujan hujan makan es entar pileg loh 🤣
d_midah: langsung tepar dia kak🤣🤣🤣
total 1 replies
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
kakak jangan lupa mampir juga di karya ketigaku ya "Lucky Luckman" ya.
d_midah: siap ka☺️☺️
total 1 replies
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
hahahha lucu nya Qiara😂
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
astoge😂😂😂
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
waah cepet gede ya Qiara nya😂
d_midah: ia kak kayaknya banyak makan rebung, jadinya tumbuhnya cepet🤣🤣🤣
total 1 replies
Mike_Shrye ❀∂я⒋ⷨ͢⚤
mampir akak
d_midah: makasih kak🥰
total 1 replies
Zevana Nay
kok jadi keinget zamanku dulu MPLS ya wkwkkwkwkw🤣
Zevana Nay: heheheh🤭
total 4 replies
Zevana Nay
suka sama kalimat naskahnya. indah kalimatnya🤭
Zevana Nay: gapapa kak. tapi itu bagiku kalimat naskahnya indah kak. ada tekstur tekanan yang bisa buat para pembaca ikut merasakan sama hal apa gitu. aku gak bisa jelasin kak. pokoknya indah kak👍🏻 kembangkan kak👍🏻
total 2 replies
𝗜𝗿𝗲𝗻𝗲
keren ceritanya/Good/
d_midah: makasih kak🥰🥰
total 3 replies
Kutipan Halu
done kk
d_midah: makasih kak🥰🥰
total 1 replies
Intan Pandini
Uuu gemes banget
d_midah: ka intan lebih gemes🤭
total 1 replies
Intan Pandini
Jangan dibangunin atuh
d_midah: ia biarin bocilnya bobo🤭
total 1 replies
d_midah
ia kak, itu typo, aku baru tau pas episod 60🙈🙈
mau revisi malah gak mut, jadi di biarin dulu aja🙈🙈🤭
Lena
Mau tanya itu titik nya memang di luar baris kata ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!