nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Rumah Baru
nissa memakirkan mobilnya ke halaman rumah barunya nampak nissa dan mita
menunggu sesuatu dua jam kemudian beberapa truck pik up berhenti di halaman rumah mewah itu.
truk itu membawa barang-barang milik nissa kemudian para kuli pun yang sempat ia perintahkan membawa barang-barang itu masuk ke dalam rumah mewah bercat hijau.
nissa meminta mereka menyusunnya dengan rapi, meletakan barang-barang itu sesuai tempatnya,rumah itu terdapat ruang tamu, ruang keluarga,ruang makan,dapur serta kamar mandi, dan empat kamar tidur, masing-masing kamar mempunyai satu kamar mandi di dalamnya, dua kamar di lantai atas dan dua lagi di lantai dasar, nampak mita berdecak kagum dengan kemewahanya.
" suka ndak mit ...?" tanya nissa tersenyum pada mita
" suka nis...rumah ini terasa sangat nyaman" kata mita, netranya menatap sekeliling rumah
" yasudah sekarang kita pulang yuk..udah sore banget nih mit.." ajak nissa.
mita mengangguk, mereka keluar dan
pulang kerumah dengan berjalan kaki, di ujung jalan terlihat arya tengah berlari ke
arah kedua wanita itu, mita nampak panik kedua bola matanya membulat sempurna ia
hendak lari dari arya namun di tahan oleh nissa.
" jangan lari mita..jangan takut sama bajingan itu .." ujar nissa matanya begitu tajam
menatap arya yang semakin mendekat.
" ohhh rupanya kamu telah kembali pada keluargamu ? kenapa kamu lari dari rumah
sakit?aku kan sudah berjanji padamu bahwa aku ndak akan menyakitimu lagi!! ndak akan
mau berpisah denganmu!!walau kamu bersusah payah untuk menghindar dariku!aku akan mempertahankan rumah tangga kita!kamu itu istri sah ku dek mita!" seru arya nafasnya tersengal-sengal, menahan amarah yang begitu menggebu
" jangan ganggu sepupuku bajingan!!! ndak tahu malu !!! sudah membunuh kedua orang
tua kami, masih berharap mita akan kembali padamu? jangan mimpi !!" nissa dengan gemuruh di dadanya yang meluap-luap akhirnya ia keluarkan kata-kata yang membuat arya begitu kebingungan.
" apa maksud perkataanmu wanita jalang?!!" wajah arya begitu dekat dengan wajah nissa,
" minggir bodoh!!!" ucap nissa mendorong tubuh arya hingga pria itu mundur beberapa langkah
" kamu pura-pura lupa? apa sengaja kamu lupakan peristiwa itu? peristiwa dua belas tahun silam dan akhir desember ini menginjak tiga belas tahun..saat kamu membakar rumah kami, dan membunuh kedua orang tua kami!!hingga kami menjadi
yatim piatu!!dan saat kami tumbuh..kamu menikahi putrinya? dan ingin membunuhku apa masih kurang? selama ini kamu hancurkan keluarga kami ha!! ingat arya..aku akan membalasmu yang lebih pedih dari ini!!segera kamu ceraikan mita!!" seru nissa.
nampak wajah pucat arya dan tubuhnya tak
berkutik sedikitpun, ia tergugu dengan apa yang di ucapkan wanita cantik yang kini melenggang pergi membawa istrinya.
ia mengingat kejadian beberapa tahun silam, saat melihat seorang gadis kecil memeluk neneknya saat rumah mereka di bakar habis olehnya, dan subuhnya membiarkan seorang gadis sendirian tengah menangisi mayat kedua orang tuanya dan membakar rumah
mereka tanpa sisa.
" apa yang telah aku lakukan....?mengapa aku menikahi gadis itu tanpa tau seluk beluk keluarganya? aku benar-benar ceroboh!!! sial!!!" umpat pria yang kini terduduk di pinggir jalan dengan meremas kepalanya merasa frustasi.
" mbah...lagi ngapain mbah..? maaf yah kami terlalu lama di luar..sebab nissa baru saja membelikan rumah untuk kita tinggali..dan rumah itu sudah di isi barang-barang..tadi
kami sempat membelinya dan aku juga di belikan ponsel ini sama nissa mbah..." terang mita sumringah.
ia nampak sangat senang, bukan karena di belikan macam-macam barang... tetapi
karena dengan keberanian nissa yang membuat arya mati kutu.
mereka duduk di samping mbah uti yang tengah mengunyah singkong rebus, menyeruput tehnya kemudian menceritakan sesuatu pada kedua cucunya.
" nduk...tadi arya kesini..dia ingin menemui mita, lalu mbah uti bilang kalau mita sedang berbelanja dengan nissa..dia ndak ada dirumah sekarang, arya memohon pada mbah uti agar mita pulang kerumah, dia berjanji, dia ndak akan menyakitimu lagi, begitu katanya mit, gimana nduk apa kamu mau kembali dengan suamimu?" tanya mbah uti.
pembawaanya begitu tenang
" aku ndak akan kembali padanya mbah..aku ingin mengugat perceraian..mau nerima atau ndak nerima..arya harus menerimanya..itu sudah jadi keputusanku mbah..aku ingin bercerai" terang mita mantap.
" benar mbah..nissa juga ndak mau arya kembali dengan mita..jelas-jelas mereka
berulang kali menyakiti keluarga kita mbah.. walau arya bersujud sekalipun..kami ndak
akan menerima maafnya..terlalu banyak luka yang ia tanam pada kami..." jelas nissa,
mita mengiyakan..
...****************...
pagi-pagi sekali nissa dan mita sudah menunggu di halaman rumah, sedangkan
mbah uti juga baru selesai menggembok rumah peninggalan orang tua mbah uti tepatnya buyutnya nissa, mereka akan memulai kehidupan baru di rumah baru.
" akhirnya kita sampai.. ayo masuk mbah ..ayo mit.." ajak nissa membuka knop pintu yang
sudah terbuka.
mbah uti nampak kagum dengan rumah yang ia pijak saat ini.
" ini kamar utama untuk mbah uti..." nissa membuka pintu kamar itu.
senyumnya merekah saat melihat mbah uti
begitu menyukai kamar dengan kasur empuknya, mbah uti melihat sekeliling
" ini kamar mandinya nduk?" tanya mbah uti nissa dan mita mengangguk
" oalah nduk...terimakasih..jadi mbah ndak usah jauh-jauh nyari kamar mandi kalau mau
pipis..." mbah uti terkekeh memperlihatkan sebagian giginya, sebab hampir keseluruhan giginya sudah banyak yang tanggal.
nissa meletakan tas yang berisi pakaian mbah uti, lalu nissa mengajak mbah uti dan mita untuk berkeliling
" ini kamar tamu, dan ini ruang keluarga kita bisa nonton tv di sini..ini ruang makan dan
ini dapurnya..sebelah sana kamar mandi dan di pintu satunya lagi halaman belakang.. kita bisa menanam apapun di sana, nissa sih rencana ingin menanam bunga mawar...dan
lantai atas ada dua kamar untuk nissa dan mita" nampak nissa menunjuk setiap ruangan.
mbah uti dan mita mengangguk.
nissa masuk kedalam kamarnya ia memasukan pakaiannya ke dalam almari,
kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang, memanggil suaminya lewat cincin yang ia gunakan.
tak lama kepulan asap putih menyebul ke arah sudut ruangan dan nampaklah bagas yang matanya sangat kelelahan sebab ia baru selesai dalam pertapaan nya selama tiga hari, untuk menguasai ilmu dari keluarganya.
" aku sangat mengantuk dek nissa...bisakah aku tidur bersamamu?" tanya bagas
beberapa kali menguap
" baiklah jika kamu merasa kelelahan..sini mas..aku dan bayi ini begitu rindu sama kamu
mas..." jawab nissa.
bagas berbaring di samping nissa tangannya menyetuh perut nissa yang sudah sangat membesar.
" aku juga rindu sama kamu dan anak kita dek...cepatlah lahir nak..ayah ingin mencubit
pipimu itu.." ucap bagas memejamkan matanya dan kemudian ia terlelap di samping nissa..
" selamat tidur sayang.." nissa mengecup pucuk kepala suami dari bangsa jin itu.
sengaja tirai jendela tidak ia buka..sebab akan
membangunkan bagas yang nampak sangat lelah.