NovelToon NovelToon
Transaksi Terakhir

Transaksi Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Seoul tidak pernah tidur, tetapi bagi Han Ji-woo, kota ini terasa seperti sedang koma.

Di bawah gemerlap lampu neon Distrik Gangnam, Ji-woo duduk di bangku taman yang catnya sudah mengelupas, menatap layar ponselnya yang retak. Angin musim gugur menusuk jaket tipisnya yang bertuliskan "Staff Event". Dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya sebagai pengangkut barang bagi para Hunter (pemburu).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CERMIN BURUK RUPA

VERSI PREMIUM DARI DIRI SENDIRI

​Han Ji-woo (Asli) dan Han Ji-woo (Doppelgänger) berdiri saling berhadapan di tengah jalan tol yang sepi. Angin subuh menerbangkan debu di antara mereka.

​Sekilas, mereka terlihat sama. Namun jika diperhatikan lebih teliti, perbedaannya mencolok:

​Ji-woo Asli: Rambut acak-acakan, mata pandanya hitam karena kurang tidur, memakai celana training pasar loak yang karetnya sudah kendor.

​Ji-woo Doppelgänger: Kulitnya glowing seperti pakai skincare 10 langkah, rambutnya tertata rapi dengan pomade mahal, dan pakaian olahraganya bermerek Gucci x Adidas edisi terbatas.

​"Kau terlihat menyedihkan," kata Doppelgänger dengan suara yang jernih dan berwibawa. "Lihat dirimu. Pahlawan Galaksi yang bahkan tidak mampu membeli sabun cuci muka."

​"Dan kau terlihat seperti influencer pamer harta yang minta ditonjok," balas Ji-woo Asli.

​Doppelgänger tertawa renyah. "Aku adalah Han Ji-woo dari Timeline Alternatif. Di duniaku, saat Park Min-ho menawarkan uang suap di Bab 1... aku menerimanya. Aku mengambil 10 Miliar itu. Aku berinvestasi. Aku menjadi CEO Guild. Aku hidup nyaman."

​"Lalu kenapa kau ke sini?" tanya Ji-woo. "Bosan jadi kaya?"

​"Karena di duniaku, aku mati tersedak foie gras (hati angsa) saat makan malam mewah," wajah Doppelgänger berubah dingin. "Konyol, kan? Aku punya segalanya tapi mati konyol. Jadi aku datang ke sini untuk mengambil tubuhmu yang 'tahan banting' itu."

​Doppelgänger mengangkat tangannya. Cincin berlian di jarinya bersinar.

"Sistemku berbeda denganmu. Jika kau Mutual Wealth (Kekayaan Timbal Balik), aku adalah Capital Accumulation (Akumulasi Modal). Semakin kaya aku, semakin kuat pukulanku."

​Doppelgänger membuka dompetnya, mengeluarkan segepok uang tunai, dan membakarnya dengan api biru di tangannya.

"Buff Aktivasi: Burning Cash."

​WOOSH!

Aura biru metalik menyelimuti tubuh Doppelgänger. Dia melesat maju.

​ KEMISKINAN VS KAPITALISME

​BUM!

​Kedua tinju mereka beradu.

Tanah aspal di bawah mereka retak membentuk kawah.

​Ji-woo Asli terdorong mundur lima langkah. Tangannya gemetar.

"Sial... dia kuat. Pukulannya terasa berat."

​"Tentu saja berat," Doppelgänger menyeringai. "Pukulanku mengandung beban Pajak Progresif 35%."

​Ji-woo Asli mencoba menyerang balik.

"MISKIN PUNCH!"

​Dia memukul dada Doppelgänger. Namun, bukannya terpental, dada Doppelgänger malah menyerap pukulan itu.

​TING!

​[SISTEM LAWAN MENDETEKSI SERANGAN]

Jenis Serangan: Kemiskinan.

Tindakan: DONASI SOSIAL.

​Pukulan Anda telah diserap dan dikonversi menjadi "Potongan Pajak Amal" bagi lawan.

​"Apa?!" Ji-woo Asli melongo. "Pukulanku malah memberinya diskon pajak?!"

​"Terima kasih atas sumbangannya," Doppelgänger menendang perut Ji-woo.

"DIVIDEN KICK!"

​Ji-woo terpental jauh, menabrak pembatas jalan beton hingga hancur. Dia memuntahkan darah.

​Di dalam mobil Ferrari, Valerius mengetik panik di tabletnya.

"Gawat, Tuan Han! Dia adalah Natural Counter Anda! Sistemnya mengubah 'Kekurangan' Anda menjadi 'Kelebihan' baginya. Secara ekonomi, dia memonopoli pertarungan ini!"

​Yuna berteriak dari jendela mobil. "Bos! Jangan pukul dia! Semakin Bos kelihatan miskin, dia semakin merasa dermawan dan semakin kuat!"

​Ji-woo bangkit dengan susah payah. "Jadi aku harus apa? Jadi kaya? Aku tidak punya uang sepeser pun!"

​Doppelgänger berjalan mendekat, mengeluarkan sebuah kartu nama emas.

"Menyerahlah. Serahkan tubuhmu. Sebagai gantinya, rohmu akan kuletakkan di Cloud Server VIP. Kau bisa nonton Netflix selamanya di sana."

​Tawaran yang menggoda. Nonton Netflix selamanya tanpa kerja.

Ji-woo sempat goyah 0,1 detik.

​Tapi kemudian dia melihat Yuna dan Valerius yang ketakutan di dalam mobil.

"Tidak," Ji-woo meludah (darah). "Aku lebih suka hidup susah tapi nyata, daripada hidup nyaman tapi jadi data."

​Doppelgänger menghela napas kecewa. "Dasar kelas pekerja. Susah diajak maju."

​Dia menyiapkan serangan terakhir. Sebuah bola energi raksasa berbentuk koin emas terbentuk di atas kepalanya.

"ULTIMATE: MARKET MONOPOLY (MONOPOLI PASAR)."

​ SELERA MAKAN MOBIL HANTU

​Ji-woo tidak bisa menangkis itu. Dia juga tidak bisa lari.

Tapi dia melirik ke samping. Ke arah The Devil's Ferrari yang mesinnya menderu pelan.

​Ji-woo teringat percakapannya dengan mobil itu di episode lalu. Mobil itu sombong. Mobil itu hanya mau yang terbaik.

​Ji-woo tersenyum licik.

"Hei, Doppelgänger!" teriak Ji-woo.

​"Apa kata-kata terakhirmu?"

​"Kau bilang kau kaya, kan? Kau bilang kau 'Premium'?"

​"Tentu saja. Aku adalah versi terbaik darimu."

​Ji-woo menepuk kap mesin Ferrari di sebelahnya.

"Kalau begitu... kenapa kau tidak coba naik mobil ini? Mobil ini hanya menerima penumpang High Class."

​Doppelgänger menatap Ferrari merah itu. Matanya berbinar.

"Hmm. Ferrari Hantu legendaris... Cocok untuk statusku. Jauh lebih baik daripada berjalan kaki di aspal kotor ini."

​Doppelgänger membatalkan serangannya. Dia berjalan angkuh menuju pintu pengemudi Ferrari.

"Minggir, Gembel. Biar profesional yang menyetir."

​Ji-woo mundur sambil membungkuk hormat (pura-pura). "Silakan, Tuan Sultan."

​Doppelgänger memegang gagang pintu mobil.

Pintunya terbuka mulus. Jok kulitnya terlihat mengilap dan... lapar.

​Saat Doppelgänger duduk di jok pengemudi, dia tersenyum puas.

"Nyaman seka—"

​KLIK.

Pintu terkunci otomatis.

Sabuk pengaman melesat sendiri, melilit tubuh Doppelgänger seperti ular piton.

​"PENUMPANG TERDETEKSI," suara GPS Ferrari terdengar. Kali ini suaranya bukan angkuh, tapi... ngiler.

​"ANALISIS NILAI GIZI: SANGAT TINGGI."

"KEKAYAAN BERSIH: TRILIUNAN."

"STATUS DARAH: CHAMPAGNE VINTAGE TAHUN 1980."

​Wajah Doppelgänger berubah pucat. "Hei! Apa ini?! Lepaskan! Aku orang kaya! Aku bisa membelimu!"

​"AKU TIDAK INGIN UANGMU," desis Ferrari. "AKU INGIN MEMAKAN 'NILAI'-MU."

​Dashboard mobil itu terbuka, memperlihatkan deretan gigi tajam mekanik. Jok mobil mulai menyedot aura "Capital Accumulation" milik Doppelgänger.

​"ARGHHH! JANGAN SEDOT ASETKU! ITU SUDAH KUINVESTASIKAN!" Doppelgänger menjerit saat kekayaannya disedot secara harfiah oleh mobil hantu itu.

​Ji-woo mengetuk kaca jendela dari luar.

"Dengar, Kawan. Mobil itu punya selera mahal. Dia bosan memakan darah miskinku. Dia butuh Wagyu A5, dan kau datang menyajikan dirimu sendiri."

​"Tolong aku! Aku transfer 50% sahamku!" teriak Doppelgänger.

​"Maaf," Ji-woo menggeleng. "Aku alergi saham."

​NYAM.

​Cahaya terang memenuhi kabin mobil. Doppelgänger itu tersedot masuk ke dalam jok, lenyap tak berbekas, menjadi bahan bakar premium untuk The Devil's Ferrari.

​Mesin mobil itu menderu puas. VROOOOM...

Knalpotnya mengeluarkan asap berbentuk simbol Dollar ($).

​ LOOT DROP YANG MENGEJUTKAN

​Pintu mobil terbuka lagi.

Yuna dan Valerius (yang tadi keluar lewat pintu penumpang saat Doppelgänger masuk) menghampiri Ji-woo.

​"Tuan Han... Anda baru saja mengumpankan diri Anda sendiri ke mobil?" tanya Valerius takjub.

​"Itu bukan aku. Itu versi gagal dariku," koreksi Ji-woo. "Versi gagal adalah versi yang dimakan oleh hartanya sendiri."

​Di jok pengemudi, tertinggal satu barang. Doppelgänger itu sudah habis, tapi ada satu item yang tidak bisa dicerna oleh mobil hantu.

​Sebuah Jam Saku Emas yang retak. Jarumnya berputar mundur.

​Ji-woo mengambilnya.

​[ITEM DIDAPAT: JAM MUNDUR (THE REGRET WATCH)]

​Pemilik Asli: Han Ji-woo (Versi Kaya).

Efek: Dapat memutar balik waktu sebanyak 10 detik.

Cooldown: 1 Kali seumur hidup.

​Catatan: Benda ini tercipta dari penyesalan Doppelgänger yang ingin kembali ke masa lalu sebelum dia menerima uang suap.

​"Item yang menyedihkan," gumam Ji-woo. "Tapi mungkin berguna."

​Tiba-tiba, tablet Valerius berbunyi nyaring. Alarm merah berkedip.

[WARNING: PELANGGARAN ZONA WAKTU!]

​Langit terbelah lagi. Tapi kali ini bukan Doppelgänger yang datang.

Sebuah tangan raksasa, transparan dan berwujud tulang, turun dari langit. Tangan itu memegang stempel merah raksasa.

​"Itu Kepala Divisi Audit!" teriak Valerius. "Dia marah karena kita menghancurkan Doppelgänger (Aset Birokrasi)!"

​Stempel itu turun mengarah ke mobil Ferrari dan Ji-woo. Tulisan di stempel itu terbaca jelas: [VOID / BATAL DEMI HUKUM].

​Jika terkena stempel itu, keberadaan mereka akan dihapus dari sejarah.

​"Masuk mobil! Cepat!" Ji-woo mendorong Yuna dan Valerius.

​Ji-woo melompat ke kursi pengemudi.

"Ferrari! Kau sudah kenyang makan orang kaya, kan? Sekarang lari secepat tenaga kudamu!"

​"SIAP, BOS MISKIN!" Ferrari itu meraung. Energinya full tank berkat memakan Doppelgänger.

​Mobil itu melesat. Bukan hanya maju ke depan, tapi menembus batas kecepatan suara, lalu batas kecepatan cahaya.

Mereka menembus dimensi, menghindari cap stempel raksasa itu di detik terakhir.

​DUM!

​Stempel menghantam aspal kosong, meninggalkan lubang tanpa dasar.

​Di dalam terowongan dimensi yang berwarna-warni, Ji-woo memegang setir dengan erat.

"Kita mau ke mana, Bos?" tanya Yuna yang wajahnya pucat.

​Ji-woo melihat navigasi di Regret Watch yang dia pegang.

"Kita akan pergi ke tempat di mana Administrator tidak bisa mengejar kita."

​"Di mana itu?"

​"Ke Masa Lalu. Tepat ke hari dimana aku mendapatkan Sistem ini."

1
Pretty_Mia
Author, kapan nih next chapter?
Ray void: terimakasih support nya update nya pagi besok yaa😄😄😍
total 1 replies
Shoot2Kill
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Ray void: terimakasih atas support nya😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!