NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 Cemburu Buta

3 hari berlalu, setelah Langit mempublikasikan fotonya bersama Vasca, ada banyak yang mengomentari kedekatan mereka.

"Oh......jadi dia bahagia bersama Langit? " Kata Vaiser dingin dengan tatapan tajam. Dia menggenggam erat ponselnya tanda bahwa ia marah.

"Kita lihat saja, apakah kau akan terus bahagia? " Hujan Vaiser lagi.

Dilain tempat, tepat dirumahnya, Langit terus melihat postingannya yang sudah menuai ratusan komentar.

"Kamu cantik Ca... kalo senyum gini" guman Langit pelan. Langit bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya untuk pergi menemui Vasca karena sekarang sudah waktunya Vasca pulang bekerja.

Langit melihat Vasca dari depan restoran. Vasca begitu bersemangat membereskan pekerjaannya sambil sesekali melempar senyum kepada rekan kerja yang lain. Ketika Vasca keluar lewat pintu depan, Langit langsung menemuinya.

"Udah pulang kan Ca? " Tanya Langit dengan senyum diwajahnya.

"Langit.... kamu sudah lama nunggunya? " Tanya Vasca bersemangat.

"Gk juga kok, aku baru sampai". Jawab Langit.

"Ayo pulang sayang, udah malam " Ajak Langit.

"Ayo Langit". Kata Vasca.

Langit melajukan mobilnya membelah jalanan yang sedang lenggang.

"Sepertinya malam ini akan hujan Ca" Kata Langit sambil sesekali melihat wajah Vasca.

"Oh.... kenapa akhir-akhir ini hujan selalu datang ya? " Tanya Vasca pelan sambil menyandarkan kepalanya.

"Gk tau sayang, mungkin memang saatnya dia mau turun ". Jawab Langit.

Langit terus mengendarai mobilnya sambil sesekali melihat Vasca yang sedang memejamkan matanya.

"Capek ya? " Tanya Langit sambil menepikan mobilnya dipinggir jalan, dan menghadap kearah Vasca.

"Hah... kenapa Langit" Jawab Vasca kaget.

"Ko kaget gitu? " Tanya Langit

"Gk Langit" Kata Vasca sambil menghela napasnya berat.

"Kalau capek, istirahat Ca" Jawab Langit.

"Gk Langit, kita lanjut aja jalannya ". Jawab Vasca sambil menyisir rambut Langit menggunakan jari-jarinya.

"Makan dulu ya sayang, biar pulang langsung istirahat aja". Tawar Langit.

"Gk Langit, kita pulang aja" Tolak Vasca lembut.

"Makan sayang " Jawab Langit tidak mau dibantah. Vasca akhirnya hanya bisa mengikuti kemauan Langit.

"Mau makan dimana Sayang? " Tanya Langit sambil mengacak rambut Vasca.

"Dimana aja Langit, asalkan dengan kamu, aku bahagia kok" Kata Vasca pelan sambil melihat Langit.

"Oke sayang". Kata Langit sambil kembali melajukan mobilnya.

"Mang, baksonya 2 ya, satunya pedas, satunya gk ". Kata Langit sambil mengajak Vasca duduk dibangku panjang itu.

"Siap den Langit, den makin cakep aja". Jawab tukang bakso itu.

"Hmm... Mang bisa aja" Jawab Langit pelan.

"Kamu kenal sama tukang bakso ini Langit? " Tanya Vasca pelan kepada Langit.

"Iya Ca, ini teman aku, aku sering disini" Jawab Langit santai sambil terus melihat wajah Vasca.

"Oh gitu" Kata Vasca sambil terus memperhatikan gerakan tukang bakso.

"Sayang " Tegur Langit.

"Kenapa Langit" Vasca berbalik.

"Mang, baksonya dibungkus aja ya". Kata Langit sambil berdiri menarik tangan Vasca pelan.

"Tapi den... " Jawab tukang bakso.

"Langit kok gitu... aku suka makan disini Langit" Kata Vasca bingung melihat perubahan sikap Langit. Apakah ia salah tadi?

"Udah ah.... kita pulang aja, bisa kok makan dirumah". Jawab Langit sambil membayar biayanya.

"Makasih den"jawab tukang bakso itu.

Langit tidak menjawabnya, ia langsung menarik tangan Vasca menjauh dari tukang bakso itu.

"Langit kenapa si?" Tanya Vasca bingung dengan sikap Langit.

"Udah Ca... kita pulang ". Kata Langit sambil membuka pintu mobil untuk Vasca.

"Iya, tapi kenapa". Vasca masih bertanya dengan bingung.

Langit tidak menjawabnya, tetapi terus melajukan mobilnya. Vasca pun pasrah dengan sikap Langit, dan menghembus napasnya dengan kasar.

"Buka pintunya" Kata Langit ketika sudah sampai didepan kontrakan Vasca .

"Sabar Langit, kamu jawab dulu pertanyaan aku tadi" Jawab Vasca sambil melihat kearah Langit.

"Ck lama banget si". Decak Langit dan merebut kunci ditangan Vasca. Vasca pun dibuat semakin bingung dan hanya melihat Langit yang dengan wajar datar masuk kedalam kontrakannya.

Langit langsung mencuci tangannya, dan mengambil 2 mangkuk serta sendok, lalu menuangkan bakso itu kedalam mangkuk tersebut.

"Kalo mau makan ayo" Kata Langit datar sambil terus melahap baksonya.

Vasca tidak menjawabnya, ia masuk kedalam kamar dan mengganti pakaiannya.

Hampir 5 menit Vasca berada dalam kamar, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Langit mencarinya. Vasca pun keluar dan melihat Langit sedang bermain game di ponselnya.

Vasca mendekati Langit, dan entahlah, hati kecilnya berkata bahwa ia harus meminta maaf, walaupun dia sendiri tidak tahu kalau apa penyebabnya.

"Langit.... " panggil Vasca pelan sambil duduk didekat Langit.

Langit tidak menjawabnya, malah sibuk bermain game.

"Maju bang maju... gue dibelakang"....Teriak Langit heboh sambil bermain game tembak-tembakkan.

"Langit.... " Panggil Vasca sekali lagi berusaha sabar.

"Kenapa si... " Sewot Langit dengan wajah tekuk, kemudian kembali fokus dengan ponselnya.

"Langit... dengar gk si" Vasca menaikkan suaranya satu oktaf.

"Aku masih ada turnamen game, jadi jangan ganggu dulu ya". Jawab Langit lagi sambil terus bermain game dan sesekali berteriak memaki temannya.

Vasca menarik napasnya dalam. Dia harus berekstra sabar menghadapi Langit saat ini. Entahlah apa yang terjadi dengan Langit. Dia berpikir bahwa dia harus mencari perhatian Langit.

"Sayang.... itu disebelah sana ada musuh " Teriak Vasca ikutan heboh sambil menunjuk kearah ponsel Langit. Tetapi, Langit tidak meresponnya, dia terus memanggil teman-temannya.

Merasa dihindari, Vasca langsung memeluk Langit dari belakang dan kembali berkata dengan keras.

"Langit itu ada musuh disamping balok itu" Kata Vasca.

"Apaan si Ca, jangan peluk gitu dong, susah gerak ni gue" Protes Langit karena Vasca seakan mendorongnya dari belakang.

"Tapi ada musuh itu, nanti kamu mati". Protes Vasca lagi tidak mau kalah.

"Mana ada musuh, itu mah teman aku... udah deh kamu gk tau mending diam aja" Kata Langit lagi.

"Langit.... aku juga mau... " Kata Vasca sambil kembali merebut ponsel Langit.

"VASCA!!! " Bentak Langit karena Vasca terus mengganggunya.

Vasca menghentikan aksinya, dan melihat Langit dengan wajah kagetnya, Vasca benar-benar tidak paham dengan situasi saat ini.

"Langit... " Lirih Vasca dengan wajah yang sudah memerah menahan tangis.

"Makan gih,... gk baik makan dingin" Kata Langit cuek sambil kembali kepada gamenya.

Prang... ...

Vasca mengambil mangkuk yang sudah kosong, dan sengaja menjatuhkannya ke lantai membuat Langit kaget dan melihat kearahnya.

"Ca... " Panggil Langit karena sudah melihat air mata Vasca.

"Langit... sekarang lo pilih, Game atau aku" Tanya Vasca sambil terisak, dan penuh emosi.

"Maaf Ca... " Kata Langit menunjuk dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

"Jujur Langit, aku bingung dengan sikap kamu. Awalnya tadi kamu baik-baik saja, tapi sekarang malah kayak gini. Itu kenapa

Langit". Kata Vasca penuh emosi

"Maaf Ca" Jawab Langit pasrah, dan membawa Vasca kedalaman pelukannya.

"Apa aku membuat kesalahan Langit? " Tanya Vasca pelan.

"Iya Ca... ada" Jawab Langit datar.

"Apa Langit? " Tanya Vasca bingung.

"Tadi kamu terlalu serius melihat wajah tukang bakso itu" Jawab Langit seperti mengaduh.

Vasca melongo mendengarkan apa yang dikatakan oleh Langit. Dia begitu tidak percaya dengan apa yang dikatakan Langit.

"Apa Langit?... coba jawab ulang? ". Kata Vasca sambil menarik rambut Langit.

"Ampun Ca...." Aduh Langit sambil terkekeh

"Langit, aku pikir ada hal yang lebih serius, aku sampai memecahkan mangkuk kesayangannku". Kata Vasca masih tidak percaya.

"Maaf Ca... tapi ini memang serius, kamu hanya boleh melihat aku dan jangan coba-coba melihat orang lain selain aku". Kata Langit dengan senyum bodohnya.

Vasca pun tertawa dengan apa yang Langit katakan. Tapi, dia tetap mengangguk tanda bahwa ia mengerti apa yang dikatakan oleh Langit.

"Ya sudah sekarang, kamu boleh pulang " Kata Vasca dengan senyum.

"Jangan usir aku Ca". Kata Langit sambil menjambak rambutnya frustrasi.

"Bukan usir Langit sayang.... tapi ini udah tengah malam" Kata Vasca gemas.

"Ya usah aku pulang ya.... bye Ca" Kata Langit sambil memakai jeketnya.

"Jangan ngebut Langit" Kata Vasca mengingat.

"Iya sayang,.... jaga bayi kita ya" Kata Langit sambil tertawa.

"Langit.... jangan sembarangan ya". Geram Vasca.

"Iya sayang bercanda kok... aku pulang dulu ya". Kata Langit sambil melajukan mobilnya dari kontrakan Vasca.

Vasca masuk kedalam kontrakannya dan langsung mengunci pintu

"Dia manis, tapi sayang dia aneh". Kata Vasca sambil tertawa pelan.

1
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!