Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

BAB 1 Cinta

Kring... kring... kring... alarm mulai berbunyi pertanda aku harus pamit pada alam yang begitu indah, dan kembali menempuh hari baru. Jauh dari lubuk hatiku, aku sadar bahwa untuk mendapatkan sesuatu, aku harus berusaha keras bahkan harus berkorban.

Ibuku selalu bilang "Ade... kamu harus kuat ingat kamu itu hebat karena telah dipilih oleh Tuhan untuk hadir didunia ini"

Namaku Vasca Angelia Dirgantara, panggil saja aku Vasca. Ayahku bernama Dior Nickolas Dirgantara, dan ibuku bernama Dea Angela. Aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara Kakak pertamaku laki-laki bernama Vasco Angelo Dirgantara panggilannya Vasco, dan Kakak perempuanku yang kedua bernama Vaiser Angeli Dirgantara biasa dipanggil Vaiser.

     "Ade cepatan sayang udah jam berapa ini, masa kamu didalam kamar terus, itu kakak- kakakmu berdua udah nunggu di meja makan" aku mendengar suara bunda dibalik pintu kamarku. " Ya Bun, aku datang kok" sahutku sambil mengenakan ransel biru kesukaanku.

   "Good Morning Bunda, ayah kak Vasco, kak Vaiser, maaf ya udah nunggu lama". sapaku kepada mereka yang sudah menungguku di meja makan. " Good morning sayang, ayo cepat makan awas nanti telat loh". Jawab ayah dengan senyum khasnya.

"Ade... pasti semalam mimpi indah ya sampai telat bangun gitu. mimpi apa sih? cerita dong"

goda kakak laki-lakiku dengan senyum khas dan kedipan matanya.

"Ah kakak kenapa sih, ganggu terus. Bun kakak tu" aduku kepada Bunda yang pasti membelaku. Sebetulnya aku agak sedikit sebal dengan kelakuan Kakakku yang selalu meledekku.

"Kakak jangan diledekin terus adenya" tegur Bunda.

"Iya Bun... becanda kok, nanti sebagai gantinya sebentar pulang sekolah kakak ajak keliling taman naik sepeda mau nggak? " tawar kak Vasco

    "Mau dong kak aku juga mau, awas ya kalo nggak ajak aku" sahut kak Vaiser dengan nada dan lirikan manjanya.

"Oke fix, sebentar pulang sekolah kita bertiga"

jawab Kak Vasco.

"Yeii asekkk..... makasih kak I love You" teriakku sambil mencium pipi kanan kak Vasco. Ayah, Bunda dan kak Vaiser sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah manjaku.

      " Oke.. waktunya pergi sekolah. Cepat salim sama Bunda" Kata Ayah sambil berdiri mengambil jas hitamnya di samping kursi.

     Setelah menyalami bunda, kami bergegas kesekolah yang diantar oleh ayah.

Dalam perjalanannya ke sekolah, ada banyak keseruan termasuk aku yang tidak luput dari kejailan kak Vasco dan kak Vaiser.

    Meskipun dijailin, aku selalu bersyukur karena memiliki banyak orang-orang yang selalu mencintaiku. Aku sedikit yakin bahwa tidak semua orang punya keluarga seperti ini. Oke, aku akan menjelaskan ciri-ciri Keluargaku.

Ayah berperawakan tinggi, putih dan rambut rapi ala kantoran. Bunda orangnya cantik, baik dan selalu cerewet. Kak Vaiser orangnya perhatian dan penuh kasih, sedikit pendiam. dan kak Vasco yang 90 persen menyerupai ayah hanya rambutnya yang agak beda dan sedikit berantakan.

Sedikit tentangku, aku Vasca bertubuh pendek, Rambut panjang dan sangat menyukai hujan terlebih jika ada pelanginya. Hujan yang penuh dengan Romantismenya sering mengajakku untuk ikut bergabung bersamanya agar selalu romantis.

Menurutku hujan itu indah, segar, dan sejuk.

Aku selalu membuka jendela kamarku jika mendung mulai datang pertanda hujan akan turun, dan selalu berpikir akan hujan yang tidak pernah capenya turun membasahi bumi.

Aku tahu hujan itu indah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!