Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, suaminya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maudy.
Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya.
Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.
Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 - Nikah Siri
Rizal menyesap kopi yang dipesannya. Pandangannya terus memperhatikan arah pintu Cafe karena ia sedang menunggu kedatangan Maudy yang berjanji akan menemuinya dalam waktu lima belas menit.
Sementara beberapa meja dari tempatnya, terlihat Grace duduk memantaunya. Meskipun Rizal sudah mengatakan tak akan macam-macam dengan Maudy, sepertinya itu tidak membuat hati Grace tenang.
Tak berapa lama, muncullah orang yang ditunggu Rizal. Maudy datang dengan memakai pakaian tidur piyama berbahan satin tangan pendek dan celana panjang. Walaupun Cafe itu berada di lantai dasar apartemen tapi penampilan Maudy mengenakan piyama tidur terkesan cukup berani, apalagi orang yang ingin ditemuinya adalah pria dan baru dikenalnya.
"Hai ..." sapa Maudy ketika sampai di meja Rizal.
"Saya pikir kamu nggak akan datang," ucap Rizal, "Kamu sendirian?" tanyanya kemudian.
"Memangnya Mas mengharap saya datang sama siapa?" tanya Maudy sambil menarik kursi berhadapan dengan Rizal.
"Saya pikir kamu akan bersama pasanganmu." Rizal memancing jawaban dari Maudy.
"Saya tinggal sendiri di sini," jawab Maudy, tak secara terang-terangan mengaku jika dirinya belum mempunyai pasangan.
"Oh, kamu single?" Rizal merespon jawaban Maudy. Rizal lalu memanggil pelayan cafe untuk mencatat pesanan Maudy.
"Hmmm, sebenarnya nggak juga, hanya saja dia nggak ada di kota ini. Long distance relationship ..." Jawab Maudy semakin menyakinkan dugaan perselingkuhannya dengan Bryan.
"Wah, kita senasib kalau begitu," Rizal mengatakan dirinya pun mengalami hal serupa dengan Maudy.
"Oh ya? Apa orang yang berbicara dengan Mas ditelepon tadi?" tanya Maudy menebak.
"Ya," jawab Rizal dengan mengangkat kedua bahunya.
"Istri Mas?" tanya Maudy penasaran.
"Ya," singkat jawaban yang diucapkan oleh Rizal hingga membuat Maudy penasaran.
"Memang istri Mas di mana?" Maudy terkesan ingin tahu. Dia tidak menyadari jika dirinya lah yang sedang dijebak permainan Rizal.
"Saat ini dia Jerman, sibuk dengan pemotretan-nya." Rizal mulai mengarang cerita, sementara pandangan matanya melirik ke arah Grace yang terus mengawasinya.
"Oh, istri Mas model?" Maudy tak menduga profesi istri Rizal seorang model.
"Ya, begitulah ..." jawab Rizal dengan menghempas nafas panjang, mengisyaratkan rasa kecewa. "Oh ya, kita belum berkenalan nama, saya Rizal, Rizal Gunawan." Rizal memperkenalkan namanya pada Maudy.
Maudy sedikit terkejut mendengar nama panjang pria yang ada di hadapannya saat ini.
"Kenapa?" Ekspresi berbeda dari Maudy ketika mendengar namanya, tertangkap oleh mata Rizal.
"Gunawan, pasangan saya juga mempunyai nama panjang yang sama dengan nama Mas Rizal." Kesamaan nama belakang Rizal sama dengan nama belakang Bryan, itulah yang membuat Maudy agak kaget.
"Ow, seperti itu?" Rizal pun teringat jika mempunyai nama belakang yang sama dengan Bryan. Dan itu kembali menjadi bukti kuat kalau memang Bryan lah pria yang dimaksud Maudy.
"Iya." Maudy terkekeh menyadari sesuatu yang kebetulan itu.
"Di kota mana kekasihmu tinggal?" Rizal mulai menyelidik.
"Jakarta," jawab Maudy dengan jujur mengatakan kota keberadaan pria yang menjalin hubungan dengannya.
"Kenapa kalian nggak tingal di kota yang sama?" tanya Rizal lagi.
"Pekerjaan dia di sana," jawab Maudy.
"Kamu nggak ikut tinggal di sana?" selidik Rizal sewajar mungkin.
"Pekerjaanku di sini," balas Maudy.
"Kalau kalian menikah nanti, harus ada yang mengalah, agar nggak bernasib seperti saya, yang hanya bisa bertemu istri kurang lebih hanya seminggu dalam sebulan." Rizal seolah memberi nasehat dan saran Maudy.
"Sebenarnya kami sudah menikah ..." aku Maudy.
Pengakuan Maudy kali ini sontak membuat Rizal terkaget.
"Sudah menikah?" tanya Rizal memastikan ucapan Maudy tadi.
"Ya." Maudy menjawab singkat, seperti tidak ingin menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Bryan.
"Sorry kalau saya bilang, terlalu bod0h meninggalkan istri cantik seperti kamu kalau masih sama-sama di Indonesia. Terkecuali saya, istri saya sering berpergian ke luar negeri, gaji saya nggak akan cukup untuk mengikuti profesi yang dia jalani saat ini." Rizal terkesan memprovokasi. Padahal sebenarnya ia ingin mengorek informasi lebih jauh tentang status hubungan antara Maudy dan Bryan.
"Kami menikah siri," papar Maudy kemudian.
"Nikah siri?" Tak heran jika yang dijalani Maudy dan Bryan saat ini adalah pernikahan siri, karena saat ini Bryan masih berstatus suami dari Kirana dan Bryan tidak bisa menikah secara resmi tanpa persetujuan dari istri sah.
Rizal tak bisa membayangkan bagaimana kecewanya Kirana ketika tahu jika suaminya telah menikah siri dengan Maudy.
"Menikah siri? Kenapa? Apa dia punya keluarga?" Siapa pun yang mendengar pernikahan siri pasti akan beranggapan seperti Rizal.
"Ya, dia punya keluarga." Maudy langsung menghempas nafas panjang setelah mengatakan hal tersebut. Seakan ada penyesalan di dalam hati wanita itu.
"Sayang sekali ..." ucap Rizal membuat Maudy menatap ke arahnya.
"Kamu cantik, saya rasa kamu bisa mendapatkan pria yang single atau mungkin duda yang tidak terikat pernikahan dengan orang lain." Rizal menyayangkan keputusan Maudy menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orang lain.
"Sebenarnya saya juga nggak menginginkan ini. Tapi, mau bagaimana lagi? Kami sudah terjebak dengan permainan api yang kami buat dan nggak bisa keluar dari sana," jawab Maudy. Entah mengapa, Maudy menceritakan tentang asmaranya pada Rizal, padahal pria itu baru saja ia kenal.
***
Ddrrtt ddrrtt
Kirana baru merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur ketika ia mendengar dering telepon berbunyi dari ponselnya. Segera ia bangkit dan mengambil ponsel miliknya itu.
Dia melihat panggilan masuk dari nomor Grace. Pandangannya lalu menoleh ke arah Bryan yang sudah tidur di sampingnya.
Kirana berjalan ke arah balkon agar Bryan tak mendengar dirinya berbicara dengan Grace yang saat ini berada di Surabaya untuk menyelidiki tentang hubungan sang suami dengan Maudy.
"Halo, Mbak. Gimana? Ada kabar apa?" tanya Kirana dengan nada pelan.
"Mbak, sorry ganggu. Sudah turut ya? Aku harus kasih info ini ke Mbak secepatnya. Suamiku sudah berbicara dengan Maudy panjang lebar. Rekaman isi percakapannya akan aku kirim menyusul," kata Grace memberitahu kalau sudah berhasil mendapatkan informasi penting tentang hubungan Rizal dan Maudy.
"Oh oke, Mbak. Makasih ya." Kirana bersyukur dia mendapatkan detektif yang benar-benar total membantunya menangani masalah perselingkuhan Bryan.
"Saran aku, Mbak. Sebaiknya Mbak segera lepas dari dua manusia munafik itu! Mbak nggak pantas ada di antara mereka." Nada bicara Grace terdengar geram setelah mengetahui ternyata Maudy dan Bryan telah menikah siri.
"Iya, Mbak. Makasih sarannya," balas Kirana.
"Oke, Mbak. Aku tutup dulu telepon ya. Rekamannya aku kirim sekarang." Grace mengakhiri percakapan telepon mereka dan berjanji akan mengirim rekaman percakapan Maudy dengan Rizal.
Tak lama setelah sambungan telepon mereka berakhir, muncul rekaman percakapan antara Rizal dan Maudy. Kirana hapal jika suara wanita itu memang suara Maudy.
Kirana mendengar remanan percakapan mereka berdua. Hatinya geram ketika Maudy mengatakan jika pasangannya bernama belakang Gunawan seperti Rizal. Suatu kebetulan karena nama panjang suaminya pun bernama Gunawan. Namun, dari semua pengakuan Maudy, yang paling membuatnya syok adalah pengakuan Maudy yang menyebut kalau mereka telah menikah siri.
Serasa tertu5uk ratusan sembilu hati Kirana mendapatkan fakta terbaru tentang hubungan suaminya dengan Maudy. Mereka ternyata telah menikah tanpa dia ketahui.
"Astaga ternyata selama ini aku berbagi suami dengan sahabatku sendiri." Sakit yang dirasakan Kirana saat ini hingga kembali air matanya menitik.
Kirana menghela nafas yang terasa sesak dan menghembuskannya perlahan. Semuanya semakin jelas, ada wanita lain yang seranjang dengan suaminya. Kini dia harus menentukan sikap. Berpisah, sepertinya hal itu tidak bisa terelakan lagi.
*
*
*
Bersambung ...
wes gass buruan jadi janda Na
duda tajir melintir sudah menanti kamu,,eeh
dijamin aman dari Bryan
kayanya biarpun Bryan mengemis2 minta balikan
Kirana bakalan ogah2han
selingkuh itu penyakit yah
tat udah di maafkan di kasih kesempatan ke 2 malah di belakang selingkuh lagi,,
ogah lah balikan lagi sama laki² kayak Bryan.jangan jadikan anak² sebagai alasan .mereka akan baik² saja .
ayo na pergi bawa anak2 ke tempat yg gk bryan tau,,,,
Semua sudah jelas Bryan.
Jangan persulit kalau Kirana minta cerai