NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bodyguard untuk Luna

" Baik, terimakasih untuk pertemuan siang hari ini pak Alvaro" Ucap salah seorang pria, ia menjabat tangan Alvaro.

Lalu pria tersebut pergi bersama ajudan nya, Siang ini Alvaro dan Sekertaris nya baru saja menemui klien di sebuah restoran.

" Terimakasih put sudah menemani saya siang hari ini" Sekertaris nya itu mengangguk

" Sama sama pak, saya senang bisa menemani bapak untuk bertemu klien besar" Alvaro tersenyum

Entah kenapa sejak tadi rasanya ia seneng sekali bisa duduk berduaan dengan Putri meskipun mereka berbicara hanya mengenai soal pekerjaan.

Setelah itu mereka berdua berjalan ke parkiran mobil dan hendak kembali lagi ke kantor, Putri juga merasa senang kepada atasan nya itu karena selalu memperlakukan diri nya dengan baik.

.

" Selamat siang princess" Ucap Samuel

Saat ini ia sengaja datang ke sekolah Luna untuk menjemput adik kesayangan nya itu. karena ada Hal lain yang ingin diselidiki oleh samuel mengenai bunga yang ia temukan di mobil .

Ternyata siang itu pak supir yang diperintahkan luna untuk menyembunyikan bunga dari Hans, namun ternyata supir tersebut lupa karena pada saat itu setelah luna turun ia mendapat telfon dari Alvaro untuk segera ke kantor. Hingga akhirnya suatu malam saat Samuel hendak pergi ia menemukan sekotak bunga dan langsung ia tanyakan kepada supir tersebut.

Dengan terpaksa sang supir pun jujur, namun bapak supir tersebut tidak diperbolehkan memberitahu Luna kalau samuel mengetahui tentang bunga itu..

" Hai kak, mau jemput aku ya" Samuel menggeleng " engak, kakak mau jemput jesika. ayo pulang" Luna cemburu

Sedang jesika tertawa, ia memang tahu kalo samuel itu selalu jahil kepada adik nya tidak seperti Alvaro yang cuek.

" iya lah kakak jemput kamu princess, oh iya kamu kalo belum dijemput barengan aja Jes?" ujar Samuel, jesika menggeleng

" engak usah kak, supir aku lagi jalan kesini kasihan nanti kalo sampe sini engak ada aku" Samuel mengangguk

" Ya udah kita duluan ya jes, kamu hati hati" Jesika mengangguk, mereka berjabat tangan dulu lalu Luna masuk ke mobil

Di mobil Samuel masih saja melawak bahkan ia berbicara random yang membuat Luna tertawa. Tadi juga samuel sempat membeli jajanan untuk adik nya itu agar luna tidak merasa bosan dimobil apalagi ia habis pulang sekolah pasti lapar, biar bisa sekalian buat ganjal perut dulu pikir nya..

.

[ ' Baik pa, Derril akan segera pulang malam ini ']

Ucap Derril setelah selesai mengangkat telepon dari papa nya, papa nya menyuruh derril untuk pulang ke prancis malam ini juga karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan.

" Ren!" Panggil derril kepada anak buah nya. Tak lama pria yang dipanggil masuk kedalam ruangan

" Iya Tuan?" pria tersebut menunduk dengan sopan di depan Bos nya

" Kamu pesan kan tiket malam ini untuk terbang ke Paris, dan kamu telpon orang rumah untuk mempersiapkan barang barang ku" Anak buah tersebut mengangguk. Lalu segera pergi dari ruangan tersebut

Derril duduk di kursi kebesaran nya sembari mengetik pesan untuk seseorang dari ponsel nya. Setelah itu ia duduk diam sembari menatap ponsel nya

.

" Aku tidak akan menyerah begitu saja! Lihat saja Derril apa yang akan aku lakukan kepada wanita yang berani merebut mu dariku!!" Ujar seorang wanita

" Gue juga penasaran seperti apa wajah wanita yang saat ini bersama pria brengsek itu" Sahut salah seorang wanita

Saat ini Rista masih berada di Indonesia ia sengaja akan berlama lama di Negara ini hanya untuk mendapatkan maaf dari mantan kekasih nya itu. Rista memang tipikal wanita licik ia harus bisa mendapatkan apa yang ia mau tanpa bantahan apapun

" lalu apa rencana lu untuk selidiki siapa wanita jalang itu?" Ucap teman Rista

" gue saat ini memang belum punya rencana apapun tapi gue akan pikirkan" Rista berjalan keluar sembari menyambar kunci mobil nya.

.

" Kak tiga hari lagi aku selesai Ujian, jadi kan kita kerumah nenek?" samuel yang sedang fokus menyetir langsung tersenyum

" Iya Dek, kak Al juga sudah bilang sama aku kalo besok sabtu kita harus packing untuk berangkat" Wajah Luna terlihat sangat senang

" Akhirnya setelah sekian lama aku bisa merasakan jalan jalan lagi" ujar Luna

Ia sudah membayangkan betapa menyenangkan nya nanti saat ia berkunjung ke Bandung dan bertemu nenek serta keluarga besar disana

" Dek, kakak engak lupa loh kalo kakak punya niat buat kasih hadiah ke kamu kalo nilai kamu bagus" Ucap Samuel dengan Antusias

" Kamu kira kira pengen apa dek?" Lanjut samuel

" apa ya kak, belum pengen apa apa sih aku. Coba nanti aku pikirkan lagi ya" jawab luna

Setelah itu terdiam tidak ada obrolan apa apa lagi Luna sibuk dengan handphone nya dan samuel fokus menyetir, kali ini ia tidak menggunakan Ajudan karena samuel pengen bertemu Luna hanya berdua saja

Samuel melirik adik nya yang sedang asik memainkan ponsel nya, ia memang menyadari akhir akhir ini luna suka sekali ponsel nya lama. Yang membuat pikiran nya kacau Apalgi setelah ia tahu ada yang memberikan bunga untuk adik nya.

" Ehem" Luna langsung menatap samuel sembari memberikan Sebotol mineral

" nih minum kak, Haus ya?" Samuel pura pura memegang tenggorokan nya

" iya nih, makasih ya..oh iya dek ada yang mau kakak tanyakan sama kamu" Luna mematikan ponsel nya dan kembali menegakkan duduk nya

" Apa?" seperti nya samuel tidak akan fokus kalo ia sambil menyetir " kakak parkirkan mobil di depan itu dulu"

Dan benar saja mobil berhenti di pinggir jalan setelah itu samuel mencopot seat belt nya dan langsung menatap Luna

" kamu jujur sama kakak" Luna sama sekali tidak takut " kakak kemarin menemukan sekotak bunga di mobil"

Deg, jantung Luna berdetak sangat kencang rasanya ia ingin kabur, ia berfikir keras untuk mencari alasan

" Dari mana kamu dapat bunga itu? Jangan jangan boneka yang kemarin kamu dapat juga dari seseorang yang sama ya?" Luna terdiam sejenak

" boneka kemarin emang aku dapat dari mesin capit coba tanya jesika" ujar nya " terus bunga itu?

" a..itu, ah iya kemarin saat aku pulang ada bapak bapak jualan bunga aku kasihan terus aku beli semua" Samuel mengerutkan dahi nya

" kamu sudah berani berbohong ya dek, jelas jelas bunga itu dari cowo kata supir kamu" Tiba tiba badan Luna terasa panas dingin

" Jawab dek! Siapa yang kasih kamu bunga?!" suara Samuel sedikit mengeras

" Kak engak ada, cuma temen biasa" Samuel membuka handphone nya

" Kemarin ada seseorang ngirim foto ini ke kakak, belum kakak kirim kan ke ka Al..jadi yang kasih Bunga itu Hans?" Luna semakin tidak bisa berkata kata

Flash Back

Setelah orang itu memfoto luna dan Hans saat sedang membawa bunga lagsung di kirimkan ke atasan nya. Dan benar saja sang atasan langsung mengamuk ia seperti orang yang kesetanan, lalu sore hari nya bos itu menyuruh seseorang untuk mengirimkan foto tersebut kepada keluarga Brahmana lebih tepat nya kepada kedua kakak Luna

Namun sayang nya sore hari hingga menjelang pagi pesan itu sama sekali belum dibuka oleh kedua nya, sampai saat ini pun pesan foto yang orang itu kirimkan ke ponsel Alvaro belum juga dibuka karena memang akhir akhir ini Alvaro terlihat sibuk dengan perusahaan mungkin itu alasan nya

sedangkan foto yang di kirim seseorang kepada samuel pagi hari nya dibuka, samuel terlihat marah ia mencoba menghubungi nomor tersebut namun langsung tidak aktif ia geram sekali. Hingga malam hari nya saat samuel hendak pergi ia menemukan sekotak bunga yang memang awal nya ia sudah tau dari siapa dan milik siapa namun ia tetap memaksa sang supir untuk jujur.

Dan pagi hari tadi Samuel mendatangi kantor milik Hans dengan emosi yang membara. Hans juga ikut terkejut bagaimana samuel bisa tau semua itu

" Luna, kakak mohon kalo ada apa apa kamu segera katakan ke kakak atau ke kak Al" Luna mengigit bibir nya

" Hans itu bukan laki laki yang benar luna, ia mengerikan dan__" ia sengaja memotong ucapan nya.

Lalu bersandar di kursi mobil sembari memijat pelipis nya

" pokok nya kamu jangan pernah berhubungan ataupun berdekatan dengan dia" Ujar Samuel kembali

" tapi kak, kita tidak ada apa apa lagian kak Hans bukan nya teman kakak?" Ucap Luna dengan polos nya

" dia memang teman kakak luna tapi bukan berarti kamu bisa dekat begitu saja, lun dengarkan kakak jauhi Hans mulai sekarang" Luna menghela nafas

" aku memang tidak mendekati nya begitupun dia kak" Samuel hampir saja terpancing emosinya

" kamu memang tidak mendekati tapi kamu sudah terperangkap ke dalam kehidupan Hans, dia suka sama kamu dek" Deg jantung Luna berdetak sangat kencang

_Suka? cinta maksud nya? Apa apaan ini, aku lihat kak Hans biasa saja sama aku. Kenapa bisa seperti itu.. apa haya akal akalan kak samuel saja_

Gumam Luna

" dan kakak sudah menyelidiki ternyata selama ini kamu di ikuti oleh seseorang" Luna semakin tercengang

" Seseorang? Siapa?" Samuel menggeleng

" kakak tidak tau pasti mereka siapa, tapi kamu berhati hatilah nanti kakak akan bicarakan dengan Alvaro" Luna binggung, gelisah, semua menjadi satu

Ia tidak menyangka sekaligus sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan kakak nya itu.

" kita lanjutkan perjalanan nya" Samuel kembali menyalakan mobil nya dan kembali ke rumah

.

.

" Apa?!" Alvaro terlihat sangat marah

Saat ini ia sedang bersama Samuel, sang adik sudah menceritakan semua nya dan ia juga sudah membuka handphone nya ia menemukan nomor baru yang mengirimkan foto yang sama seperti di handphone Samuel

" Benar benar keterlaluan, kamu suruh anak buah kamu untuk mencari Hans" Perintah Alvaro untuk samuel

Samuel menghubungi seseorang sedang Alvaro duduk di kursi kebesaran nya sembari terus menatap layar handphone yang memperlihatkan rekaman CCTV orang yang sengaja menguntit Luna selama ini.

_Aku kaya pernah lihat mobil ini, tapi di mana ya_

Gumam Alvaro

" Hans, tidak bisa lagi dihubungi Al. Sejak gue mutusin kontrak kerja emang kita tidak berkomunikasi dengan baik" Alvaro menghela nafas kasar

" pokok nya lu harus bantuin gue buat ketemu sama Hans" Samuel menyetujui nya " besok kita ke kantor nya saja" ujar samuel

" Terus kira kira siapa ya sam yang ngikutin Luna, engak mungkin anak buah Hans kan?" Samuel bergidik

" ya gue engak tau Al, tapi menurut gue itu kaya jebakan. Hans sengaja menyuruh anak buah nya untuk diam diam memotret sebagai pancingan buat gue mungkin"

Alvaro terdiam sembari mengetuk ngetuk kan bolpoin nya di meja.

" Seperti nya gue butuh bodyguard buat bantu jaga Luna selama ia masih sekolah" Samuel terkejut

" lu yakin Al? Gue takut Luna engak nyaman" Alvaro menatap tajam Samuel

" Terus lu yang mau ngikutin Luna seharian? Lebih baik dia engak nyaman daripada engak aman" Samuel hanya memutar bola mata nya malas

Ia pun keluar ruangan Alvaro tanpa ijin, berbicara dengan Alvaro memang pada akhirnya akan debat. lebih baik ia mengalah

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!