Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?
Ayo bangkit 2
Kelopak mata seorang gadis terbuka, Manik matanya bergerak ke seluruh ruangan yang sangat asing bagi nya.
“Dimana aku?”ucapnya sembari berusaha duduk dari tidurnya.
Kaira merasakan kepalanya sedikit pusing dan tubuhnya melemah.
Gadis itu kembali melihat sekitaran ruangan.
Ceklek…
Pintu ruangan terbuka yang membuat mata Kaira tertuju ke seseorang yang masuk ke dalam.
“Non sudah bangun?”ucap seorang wanita yang melangkah masuk ke dalam ruangan,dengan membawa satu mangkok bubur hangat dan juga satu gelas air putih hangat.
“Ini air hangat nya di minum dulu…”
Kaira melihat gerak gerik wanita itu.dan tangannya perlahan meraih gelas yang di sodorkan ke arah nya.
“Ini buburnya non..”
“Aku di mana?”
“Ohh non sedang berada di sebuah Apartement”wanita itu mengambil gelas Kaira dan meletakkan nya di atas nakas samping tempat tidur.”silahkan di makan buburnya Non..
Kaira menatap makanan di depannya,tapi isi pikirannya tertuju kepada kejadian tadi malam.
“Bi…”
“Ya non?”
“Apa ini…apa ini tempat tinggal Fathan?”
Wanita yang menghentikan langkah nya itu mengangguk kan kepalanya.”iya Non,ini milik tuan Fathan.”
Kaira akhirnya terdiam.
“Kalau begitu saya permisi non..”
“Iya bi terima kasih…”
Setelah pintu kembali tertutup dan hanya dirinya yang ada di dalam kamar,Kaira pun mulai memasukkan satu per satu sendok bubur ke dalam mulut nya.
.
“kami sudah mengecek CCTV,pasien yang bernama Kaira Lestari pergi meninggalkan rumah sakit tepat jam 1 malam..”
“Apa tidak ada satpam yang berjaga?”
“Ada pak,mungkin tidak terlalu di perhatikan, apalagi tadi malam hujan lumayan deras turun.”
Bima menunjukkan sedikit wajah gelisahnya.
“Kami akan memberitahu jika pasien sudah kembali ke rumah sakit, dan aku harap keluarga bisa mencarinya, karena pasie masih membutuhkan pemulihan.”
“Iya dokter..”
“Kalau begitu saya permisi pak..”
Dokter itu melangkah kan kaki meninggalkan tempat.
Sedangkan Bima mendaratkan bokongnya di kursi yang ada di ruang tunggu.
“Apa kata dokter pah?”Mita melangkah kan kaki mendekat ke arah suaminya dimana wanita itu baru keluar dari dalam ruang inap Andini.
“Tadi pagi dia keluar dari rumah sakit,entah kemana dia pergi.”
“Sudahlah pah,jangan terlalu di pikirkan, sebentar lagi dia pasti akan pulang,dia tidak mungkin bisa hidup di luaran sana.”
“Tapi aku sedikit khawatir mah,dia masih sakit..ahkkk entah mengapa sikap Kaira tiba tiba jadi seperti ini.”pria paruh baya itu mengusap wajahnya dengan kasar,menunjukkan bahwa dia sangat lelah menghadapi sikap puteri nya.
.
Ceklek….
“Gimana keadaan lo?”
Kaira menutup majalah yang ada di tangannya setelah melihat seseorang masuk ke dalam kamar nya.”sudah mulai membaik..”jawabnya dengan senyum tipis.
Fathan melangkah mendekat ke arah gadis itu dan memberikan ptotongan buah kepada Kaira.
Pria itu masih lengkap dengan seragam sekolah,bahkan tasnya masih menempel di pundak nya.
“Kamu udah makan siang?”
Kaira melihat ke arah pria itu sembari mengangguk pelan.”sudah tadi gue sudah di berikan makan.”
“Hmm cocok sekali,siap makan siang baru makan buah,tadi gue membelinya di supermarket jadi lo harus habisin.”
Kaira masih tetap terdiam dengan tatapan serius kepada pria itu.
Baru kali ini mereka bertemu selama satu harian ini,karena tadi pagi Fathan berangkat ke sekolah,Kaira masih tertidur pulas.
“Makasih ya Than..”ucap Kaira tersenyum tipis lalu mulai menikmati buah itu menggunakan tusukan yang ada di tangan nya.
“Tadi Maya mau ke rumah sakit mau ketemu lo, jadi gue bilang lo udah pulang ke rumah,nanti dia sia sia datang ke rumah sakit.”setelah beberapa saat terdiam,Fathan mengeluarkan suara.
“Kenapa nggak bilang gue di sini?”
“Gue takut nanti dia salah paham, dan bertanya kenapa lo bisa Apart gue.”
Kaira melihat ke arah pria itu.”kenapa tadi malam lo nyelamatin gue?”
Fathan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Kaira dan sedikit lama menatap.”itu pertanyaan yang konyol.”
Lalu pria itu duduk di samping tempat tidur.”mengakhiri hidup bukan salah satu jawaban untuk menyelesaikan masalah,tapi dengan mencari tahu asal dan menyelesaikan masalah adalah jawaban hidup yang sebenarnya”lalu Fathan kembali menatap ke arah nya.” Lo pantas hidup Kaira, walaupun lo merasa keluarga lo tidak menyayangi,tapi ada orang lain yang sayang sama lo dan itu nggak lo sadari.”
“Hanya ada maya yang sayang sama gue Fathan,dan dia juga nggak bisa selalu di samping gue,hanya mama juga yang sayang sama gue,dan gue ingin ketemu sama mama aja..”
“Hidup ini bukan mencari siapa yang sayang sama kita,tapi mencari jati diri, lo harus bisa mencari jati diri lo dan membuktikan ke seluruh orang bahwa lo adalah salah satu orang yang sangat istimewa.jangan pernah berpikir dengan bunuh diri adalah jalan keluar masalah ya..”
Fathan pun berdiri dari duduknya.”bi siti udah pulang,gue ganti baju dulu ke kamar sebelah ya, setelah itu gue antar ke rumah sakit.”
“Tapi gue nggak mau kesana!”ucap Kaira yang membuat Fathan menghentikan langkahnya.
“Papah nggak mau ngelihat gue than, dia nyuruh gue buat mati aja,jadi buat apa gue kesana?”
Fathan menatap gadis itu.”baiklah kalau gitu,lo disini aja sampai lo merasa tenang.”
Setelah menerima anggukan kecil,akhirnya Fathan meninggalkan kamar itu.