Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.
Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
Sudah seminggu hilangnya Aldo yang kedua kalinya, sekarang Ana tidak perduli lagi dan tidak lagi mencari keberadaan suaminya karena ia sudah mengetahui dimana suaminya berada.
Yang pasti saat ini Aldo tidak ada di rumah mereka melainkan ikut perjalanan bisnis bersama Rehan sang asisten ke luar kota.
Dan yang membuat Ana tidak perduli karena memang Aldo juga tidak mau berbicara apalagi menemuinya, membuat Ana juga tidak memperdulikannya.
Meskipun marah dan penasaran apa alasan suaminya menghindar dan meninggalkannya, karena Aldo tidak mau menjelaskan Ana juga tidak bisa memaksa, dan mau tidak mau menerimanya.
Begitu juga dengan ketiga anak Ana, mereka juga tidak di beri penjelasan oleh ayahnya kenapa mereka di tinggalkan, jadi mereka juga sudah terbiasa dengan ketidak hadiran ayah mereka.
Ana hanya bisa bilang nanti kalau mereka sudah besar, mereka bisa bertanya langsung kepada ayah mereka apa alasan beliau tidak kembali lagi bersama mereka.
Berbeda dengan orang tua Ana, terutama pak Arman ayah Ana, saat ini beliau begitu sangat marah kepada Aldo karena sudah meninggalkan putri dan ketiga cucu - cucunya.
Braakk...
Gebrakan meja sangat kuat ketika pak Arman mendapatkan laporan tentang hilangnya menantunya itu.
" KURANG AJAR, BERANINYA DIA BERBUAT SEPERTI ITU PADA PUTRIKU, AWAS KAMU ALDO KALAU BERTEMU AKU TIDAK AKAN MENGAMPUNI MU... " Braakk... Pak Arman kembali menggebrak meja kerjanya untuk melampiaskan kemarahannya.
Orang tua mana yang tidak marah setelah mengetahui kalau selama ini Aldo sudah tidak bicara jujur pada mereka.
Sebelum menikahi Ana Aldo berkata kalau dirinya masih perjaka, tapi ternyata Aldo sudah berkeluarga dan itu sungguh membuat pak Arman sangat kecewa.
" Seandainya aku tahu kalau Aldo itu sudah berkeluarga sebelum menikahi Ana, meskipun perusahaan ku gulung tikar aku tetap tidak akan mau menikahkan Ana dengannya" gerutu pak Arman sambil memijat keningnya untuk meredakan emosinya.
" Maafkan Papah Ana, semua ini salah papah karena tidak mencari tahu terlebih dahulu siapa Aldo, maaf, maaf nak" gumam pak Arman yang begitu sangat menyesali keputusannya dulu.
Dan hebatnya Aldo bisa menutupi statusnya yang masih berkeluarga tapi tetap menikahi Ana sampai usia pernikahan mereka berusia lima tahun.
Bahkan mereka sudah di karuniai tiga orang anak, tidak ada yang tahu sebenarnya Aldo memiliki keluarga lain selain bersama Ana dan anak - anaknya.
Hal itu baru terungkap sekarang setelah hilangnya Aldo, dan setelah di selidiki dimana keberadaannya baru rahasia yang di sembunyikan akhirnya terbongkar juga.
" Mulai sekarang kami akan berusaha hidup tanpa mu Mas, karena kamu sendiri yang sudah tidak menginginkan kami lagi " gumam Ana saat menatap keluar jendela kamarnya.
Meskipun tidak tahu alasan Aldo meninggalkannya, tapi karena saat ini Aldo berada bersama keluarganya yang baru di ketahui Ana, membuat Ana tidak mau menemui suaminya secara langsung.
Karena percuma saja, sudah beberapa kali Ana mencoba berusaha menemui Aldo, Aldo selalu menghindar dan sampai saat ini mereka tidak pernah bertemu lagi.
Tepatnya Aldo yang tidak mau menemuinya secara langsung, membuat Ana sudah tidak perduli lagi sekarang terhadap suaminya itu.
Setengah bulan setelah perginya Aldo, mau tidak mau Ana harus bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya yang sudah tidak memiliki pemimpin.
Jadi Ana lah sekarang yang berperan ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus kepala rumah tangga menghidupi ketiga buah hatinya.
Untung Ana masih memiliki orang tua, sehingga berkurang sedikit beban hidup yang Ana jalani sekarang.
Dan saat ini Ana bekerja di kantor ayahnya sebagai karyawan biasa, meskipun semua orang sudah tahu siapa dirinya, Ana tetap ingin memulai pekerjaannya dari bawah.
Saat ini Ana sedang sarapan bersama anak-anak dan juga kedua orang tuanya.
" Wow... Mommy cantik sekali... Mommy mau kemana ?" tanya Aris melihat ibunya sudah rapi.
" Mommy mau kerja sayang... Abang, mulai sekarang Abang Arkan sekolah di temani suster Ani ya, mommy harus bekerja jadi tidak bisa temani Abang di sekolah seperti biasa" sahut Ana pada semua yang ada di situ terutama ketiga anaknya
" Semangat ya sayang, ingat ada anak-anak dan kami yang selalu mendukungmu. " Bu Rima menyemangati putrinya itu.
" Benar sayang, meskipun Papah mampu menanggung kebutuhan kalian, papah juga tidak keberatan kamu bekerja, karena siapa lagi yang menggantikan posisi papah setelah papah pensiun selain kamu, ya nggak Mah..." kata Arman dan Bu Rima juga mengiyakan
Ana juga berpikir seperti itu makanya dengan dukungan dari keluarganya Ana mulai pekerjaannya.
Dan saat ini Ana bersiap pamitan terlebih dahulu pada anak - anak kemudian pada kedua orang tuanya.
" Mommy pergi dulu ya sayang,,,, Abang yang semangat ya sekolahnya.." pamit Ana pada ketiga putranya.
" Pah Mah, titip Aris dan Agam ya, Ana pergi bekerja dulu ..." pamit Ana juga pada kedua orang tuanya.
" Iya mommy, mommy juga semangat kerjanya " sahut Arkan yang juga di anggukan kedua adiknya
Mendengar itu Ana tersenyum bahagia, anaknya adalah kekuatannya.
" Kamu tenang saja kerjanya sayang, Mama akan selalu menjaga anak-anak mu di rumah, selamat bekerja " Bu Rima juga memberi dukungan untuk Ana.
" Iya nak, Papah tunggu kedatangan mu hari ini di kantor " kata pak Arman juga.
Setelah berpamitan Ana bersiap berangkat ke kantor Papahnya mengendarai mobilnya sendiri.
Meskipun suami Ana adalah orang terkaya di kota itu, tidak menjamin kebahagiaan juga untuk Ana.
Maka dari itu ia tetap bekerja keras, apalagi sang suami sudah tidak bersamanya, siapa lagi yang bisa Ana andalkan selain dirinya sendiri sekarang.
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
Semangat mommy Ana 💪😉