Lapak Sayuranku

Tak lama setelah mama Sinta berpamitan, Tante Ratna dan shella kini merencanakan sesuatu untuk Clara dan Adit bisa putus ..ll

" Ma, gimana nih ma, sekarang Adit bersama Clara, kenapa sih Adit gak jujur aja dari awal kalau dia itu Radit mahavir? Coba tau gini dari awal aku udah terima cintanya Adit" ucap Shella

" Iya coba aja dia jujur dari awal, kita gak bakal susah susah cari cara untuk membuat hubungan mereka berakhir"

" Tapi ma, kenapa mama bilang kalau mamanya Clara adalah pelacur dan papanya gak jelas?"

" Kamu mau kalau jeng Sinta itu menjodohkan Adit dengan Clara? Kamu tau gak jeng Sinta itu sahabatnya Tiara mamanya Clara, Mama baru tau juga, kemarin jeng Sinta ngomong kalau wajah clara itu mirip banget sama sahabat nya namanya Tiara"

" Apa mah??? Jadi Tante Sinta gak tau kan kalau Clara itu anaknya Tante Tiara?"

" Makanya mama bila kalau Clara itu anak yatim, mama nya seorang pelacur agar jeng Sinta itu gak yakin kalau Clara itu anaknya Tiara"

" Wahhh mama ku hebat banget ternyata "

" Iya dong, dan mama takut kalau jeng Sinta tau bahwa clara itu anak Tiara, pasti dia akan membuka kasus kematian dan harta warisan keluarga clara itu, dan kamu sendiri tau jika harta mereka ada semua pada kita, bahkan rumah ini dan rumah nenek di kampung juga masih punya mereka"

" Bener mah, gak mau lah aku jika nanti hidup miskin dan Clara mendapatkan semua harta dan cinta Adit juga"

" Makanya kamu tuh harus deketin tante Sinta dan mengatakan hal hal jelek tenteng Clara padanya"

" Mamaaaa..!!!" Teriak paman Agus yang sedari tadi mendengarkan apa yang anak dan istrinya katakan, namun mereka tak tahu jika paman Agus telah berada di sana

" Apa yang mama ucapakan itu apakah benar?" Tanyanya

" Yaelah pa, papa pikir dengan uang gaji papa kita bisa membeli rumah dan mobil serta rumah dan sawah keluarga di kampung sana?"

"Jadi benar warisan untuk nak Clara dan raka itu tak di pakai untuk bayar utang keluarga mereka?"

" Iya bener pa, warisan Clara itu udah aku pakai untuk membeli apa yang aku mau, Membangun rumah impian"

" Astaga ma, kenapa mama jahat sekali. Itu bukan hak kita ma, itu hak Clara dan raka"

" Raka itu siapa? Bukan siapa siapa kan? Dan Clara aku sudah merawatnya dari usia sembilan tahun bersama anak cacat itu, jadi anggap aja semua hartanya telah di berikan untuk kita"

" Astaghfirullah ma, itu sama sekali bukan hak kita, kita harus kembalikan pada Clara ma"

" Paaaa...!!! Bisa diem gak, warisan mereka telah jatuh padaku dan Shella, enak aja mau di balikin pokoknya aku gak mau ya kalau aku dan Shella harus hidup miskin"

" Baiklah jika itu maumu, tapi kenapa kamu mengatakan bahwa Tiara itu adalah seorang pelacur? Dia itu adik sepupu kamu ma, tidak baik jika kamu mengatakan hal bohong seperti itu?"

" Apapun aku lakukan untuk kebahagian anak ku pa, bahkan membunuh Tiara dan Bagaskara pun aku sanggup. kamu gak mau melihat anak mu bahagia, atau kamu berpikir karena Shella cuma anak tiri kamu makanya kamu gak pengen dia bahagia?"

" Gak gitu ma, papa cuma ingatkan kalian, Dan apa kamu bilang? Kamu yang telah membunuh mereka berdua?"

" Udah deh pa, ini bukan urusan papa. Dan ingat aku cuma tak membunuh mereka berdua, tapi pengacara mereka pun aku yang membunuhnya. Jadi kalau papa macam macam maka aku tak akan segan berbuat jahat pada papa" ucap Tante ratna mengajak shella keluar dan ingin ke rumah clara

" Astaghfirullah jahat sekali ternyata kamu Ratna. Menyesal aku telah menikahi mu" ucap paman Agus yang mengelus dadanya

*****

" Ra, Clara keluar kamu sekarang".. teriak Shella mengacak sayuran clara di lapak

" Astagfirullah.. Shella kenapa lagi kamu? Ngapain kamu ngerusakin lapak ku?"

" Aku ingat kan sama kamu ya, mulai sekarang kamu harus jauhi Adit kalau gak kamu akan tau akibatnya "

" Kenapa aku harus menjauhi mas Adit?"

" Karena dia adalah calon suamiku"

" Apa? Aku pikir kamu gak akan suka sama pria sederhana dan miskin seperti mas Adit?"

" Diem kamu, pokoknya mulai sekarang kamu harus menghindari Adit ngerti"

" Kakak... teriak raka yang kini memeluk Shella "

Buuggghhh...

" Raka...!!!" Teriak Clara yang melihat adiknya terjatuh dan tak sadarkan diri karena dorongan Shella yang sungguh kuat

" Shella....!!! kenapa kamu mendorong raka begini?"

" Aku udah bilang pada anak cacat itu jangan pernah mendekatiku, dan itu belum seberapa, Jika aku melihat kamu lagi bersama Adit maka jangan salahkan jika terjadi sesuatu yang lebih parah lagi pada kalian, NGERTI ...!!!!"

" Oya ini uang buat pengobatan adik cacatmu itu" ucap Tante ratna melemparkan uang berwarna merah tersebut di atas tanah dan kemudian berlalu masuk ke dalam mobilnya bersama Shella

" Bi, bibiiii.... Tolong bi" Teriak Clara pada bibi yang sedang berada di kebun belakang

" Astaghfirullah non, den raka kenapa kok Sampai berdarah gini kepalanya?"

" Bi tolong kita bawa raka ke rumah sakit dulu bi, ini tadi Shella mendorongnya bi"

" Ayo non, bibi panggil angkot dulu"

" Dek, maafkan kakak ya, kita ke rumah sakit sekarang ya dek" ucap Clara pada raka yang masih tak sadarkan diri

Tak lama akhirnya mereka telah tiba di rumah sakit dan dokter segera memberikan pengobatan pada raka

Clara masih memikirkan ucapan shella yang mengatakan bahwa mas Adit adalah tunangannya, bagaimana bisa mas Adit jadi tunangan Shella, bukannya Radit mahavir yang biasa di sebut oleh shella sebagai calon suami nya... Apakah mereka berdua ada hubungan nya?

*****

Desi ke rumah sakit begitu mendengar bahwa raka dan Clara berada di rumah sakit, di dalam ruangan bangsal pasien BPJS Clara telah menunggu dan menyuapi adiknya

Beberapa menit kemudian muncul Desi di balik pintu ruang inap raka

" Clara, gimana raka" Tanya Desi

" Desi? Kamu kok di sini?"

" Iya tadi bibi yang kasi tau, waktu aku ke rumah kamu. Kok bisa kayak gini sih Ra? Masalah apalagi yang di buat oleh shella itu pada mu?" Ucapnya

" Gak taulah Des, tiba tiba saja Shella memintaku untuk menjauhi mas Adit, dan mengatakan jika mas Adit adalah tunangannya"

" Apa Ra? Shella mengatakan begitu?"

" Iya Des, aku juga bingung"

" Ra, sebenarnya aku pengen jujur sama kamu, Tapi ntar aja biar aku telpon mas Adit dulu ya" ucap desi segera berlalu menghubungi Adit dan mengatakan apa yang telah di dengar dari Clara

" Ra, bentar lagi mas Adit datang, dan dia kan menjelaskan semuanya dan aku harap kamu gak akan terkejut"

" Masalah ap sih Des?"

" Udah nanti aja, Oya aku pengen pindahin raka di kamar VIP boleh gak Ra?"

" Gak usah Des, di sini aja cukup kok"

" Tapi di sini tuh bising banget Ra, ntar Raka gak bisa tidur"

" Gak apa Des, lagian kita juga gak usah maksain diri lah Des" ucap Clara

Mereka berbincang di bangku luar ruang inap raka, dan dari kejauhan mereka melihat sosok Adit dan Fendi yang sedang menghampiri mereka

" Sayang gimana keadaan raka? Tanya Adit..

" Masih belum stabil mas, katanya kepalanya cukup terbentur keras di lantai"..

" Astagaaaa jahat sekali si Shella itu, kita laporin ke kantor polisi aja gimana?" Ucap mas Fendi

" Percuma aja mas, mereka orang yang punya uang banyak dan aku juga gak punya bukti pada saat Shella mendorong raka"

" Ya cukup susah juga kalau kayak gitu" jawab Desi

" Oiya mas katanya mau jelasin sesuatu? Apa sih mas?" Tanya Clara yang penasaran dengan apa yang akan di jelaskan oleh mas Adit sementara bertiga hanya saling berpandangan