Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Setelah Tuan Lin dan putranya pamit dengan hormat, Tuan Shen membawa Shen Liang dan Yue Lan kembali ke aula utama di mana semua orang masih menunggu dengan tegang.

Tuan Shen berbicara dengan suara yang keras dan jelas. "Hari ini, aku hampir melakukan kesalahan besar. Aku hampir menghukum putraku dan menantuku berdasarkan kebohongan."

Ia mengangkat gulungan kontrak. "Tapi berkat keberanian Yan Ruyin, kebenaran terungkap. Keluarga Lin tidak pernah mengirim surat yang menghina. Sebaliknya, mereka sangat terkesan dengan Shen Liang dan Yan Ruyin. Dan ini..." Ia menunjukkan kontrak. "Adalah kontrak kerja sama yang akan membawa keluarga Shen ke tingkat yang lebih tinggi."

Bisikan-bisikan kekaguman mulai terdengar dari para pelayan.

Tuan Shen menatap Shen Liang dengan mata berkaca-kaca. "Shen Liang, mulai hari ini, kau akan memimpin divisi perdagangan luar kota. Kau sudah membuktikan dirimu."

Shen Liang membungkuk dalam, suaranya bergetar. "Terima kasih, Ayah."

Lalu Tuan Shen menatap Yue Lan dan untuk pertama kalinya, ada kehangatan di pandangannya. "Dan Yan Ruyin... atau siapapun kau sekarang karena aku yakin kau bukan lagi wanita yang dulu, terima kasih. Kau menyelamatkan kehormatan keluarga ini."

Yue Lan membungkuk dengan air mata yang mulai menggenang. "Terima kasih, Ayah Mertua."

Nenek Shen berdiri dengan senyum lebar. "Aku sudah bilang dari dulu! Gadis ini berbeda! Aku tidak salah pilih!"

Suasana aula berubah menjadi lebih ringan. Para pelayan yang tadinya menatap Yue Lan dengan penghinaan, kini menatapnya dengan kagum dan hormat.

"Dan untuk kau istriku dan Shen Wei," Tuan Shen melanjutkan dengan nada dingin. "Mereka akan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Hukuman akan aku putuskan setelah menyelidiki lebih jauh."

PAVILIUN SHEN LIANG - SORE HARI.

Setelah semua keributan mereda, Yue Lan dan Shen Liang akhirnya kembali ke paviliun mereka. Keheningan menyelimuti mereka bukan keheningan yang tidak nyaman, tapi keheningan yang penuh dengan banyak hal yang belum terucapkan.

Shen Liang menatap istrinya dengan pandangan yang kompleks, kagum, bingung, dan... ada sesuatu yang lebih dalam.

"Yan Ruyin," panggilnya pelan.

Yue Lan menoleh, jantungnya berdebar.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Shen Liang dengan nada lembut namun penuh penasaran. "Tidak ada yang bisa memprediksi pemalsuan surat itu. Bahkan aku yang mengenal Nyonya Shen tidak menyangka dia akan sejauh itu."

Yue Lan terdiam. Ia menatap tangan Shen Liang yang menggenggam tangannya.

Haruskah aku memberitahunya? Tentang buku? Tentang siapa aku sebenarnya?

"Aku..." Yue Lan menarik napas dalam. "Aku hanya... takut sesuatu hal buruk terjadi padamu."

Shen Liang menatapnya dengan mata yang melembut.

"Setelah semua yang kita lalui," lanjut Yue Lan dengan suara bergetar. "Setelah kau akhirnya mulai mempercayaiku, mulai melihatku sebagai istrimu... aku tidak bisa membiarkan mereka menghancurkanmu. Jadi aku bertaruh. Aku mengambil risiko."

Shen Liang menariknya ke dalam pelukan. "Kau benar-benar wanita yang luar biasa. Aku tidak tahu siapa kau sebenarnya, Yan Ruyin. Tapi aku bersyukur... kau ada di sisiku."

Suatu hari nanti, aku akan memberitahumu yang sebenarnya. Tapi tidak sekarang. Tidak saat semuanya baru mulai membaik.

"Shen Liang," bisiknya.

"Hm?"

"Terima kasih... karena mempercayaiku."

Shen Liang melepaskan pelukan dan menatap wajah istrinya. Ia mengusap air mata Yue Lan dengan lembut, lalu untuk pertama kalinya ia mencium kening istrinya dengan penuh kelembutan.

"Aku yang harus berterima kasih," bisiknya. "Karena kau tidak menyerah."

Malan harinya, di kamar Yue Lan.

Setelah Shen Liang kembali ke kamarnya, Yue Lan diam-diam membuka laci dan mengeluarkan buku novel itu lagi.

Ia membukanya dengan hati-hati.

Halaman yang tadi pagi masih menunjukkan badai akan datang kini berubah.

Tulisan baru muncul dengan tinta yang masih segar.

Yan Ruyin berhasil mengubah takdirnya. Dengan keberanian dan kecerdasannya, ia menyelamatkan Shen Liang dari kehancuran. Kepercayaan mulai dibangun. Cinta mulai tumbuh. Tapi perjalanan masih panjang...

Nyonya Shen dan Shen Wei tidak akan tinggal diam. Balas dendam mereka akan datang. Dan kali ini... akan lebih berbahaya dari sebelumnya.

Yue Lan menutup buku itu dengan napas panjang.

Aku tahu. Ini belum berakhir. Tapi setidaknya... aku membuktikan bahwa aku bisa mengubah cerita ini.

Yue Lan menyimpan buku itu kembali, mematikan lentera, dan berbaring dengan senyum kecil di wajahnya.

Untuk pertama kalinya sejak terjebak di dunia ini... ia merasa benar-benar memiliki harapan.