Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Permintaan Suami
Mery sedang menikmati teh aromaterapi di belakang rumah di temani teman arisannya bernama Susi . "Apakah menantumu sudah hamil , Mer ?"tanya Susi minum teh hangat . Mery menatap serius temannya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lurus ke depan ,
“Aku tidak sudi punya cucu dari Hani , lagi pula aku tidak suka Deni menikah dengannya , aku terpaksa menyetujui perjodohan itu karena ibunya punya hutang dengan kami beruntung sekali anaknya menikah dengan anak kami Deni ," ucap Mery dengan wajah sinis .
Susi terkejut mendengar penjelasan Mery dan dengan mudah Mery mengungkapkan unek-uneknya padanya . "Kamu serius , aku lihat menantumu begitu baik dan pintar apalagi dia mahasiswa berprestasi apa kamu tidak tahu soal itu ?" ungkap Susi merasa aneh dengan Mery .
"Aku tidak peduli dia siapa yang jelas aku tidak suka dia ada di rumah ini , aku sabar saja setelah satu tahun kemudian Deni harus menceraikan istrinya ," Mery meneguk minum terakhirnya .
"Kamu akan menyesal jika memisahkan mereka berdua , karena selain cantik dia juga perhatian ," kata-kata Susi membuat Mery seolah mempertahankan Maharani di dalam rumah ini tapi Mery tetaplah Mery kali ini ia tidak ingin rencananya gagal .
"Kalau kamu mau Hani jadi menantumu saja ," celetuk Mery , Susi terkejut mendengar perkataan Mery dengan mudah . "Maaf ya Mer , meskipun anakku sudah berumur aku tidak akan pernah menjodohkan dengan siapapun karena masa depan anakku ada pada dirinya bukan pada orang tuanya ,, permisi ," Susi melangkah pergi meninggalkan Mery sendirian .
Deni yang baru saja pulang melihat Susi ke luar dari rumah memberi salam . "Selamat sore Tante Susi , mau pulang ?" sapa Deni dengan ramah . "Kamu kok sendirian istrimu mana ?"Susi mencari istri Deni tidak kelihatan . "Belum pulang Tante mungkin sebentar lagi , saya masuk dulu ya Tante ," jawab Deni melangkah masuk rumah karena moodnya sedang tidak baik .
Susi menatap Deni heran ."Aneh sekali sepertinya anak ini kurang waras masa pulang tidak bersama istrinya suami macam apa dia , ngapain aku mikirin anak orang lain lebih baik mikirin anak sendiri ," gumam Susi masuk ke dalam mobil lalu ke luar dari pekarangan rumah Mery .
Deni langsung masuk ke kamar tanpa melihat mamanya yang sedang menatapnya dengan perasaan campur aduk . Deni masuk ke kamar mandi dan melepas pakaiannya lalu mengguyur tubuhnya di bawah shower .
Maharani yang sedang berendam menikmati aromaterapi di bathup terkejut mendengar air shower menyala ia tertegun sejenak melihat tubuh atletis Denis sampai menelan saliva . Sebelum Deni selesai ritual mandinya Maharani menyudahi berendamnya mengambil handuk kimono yang ada disampingnya lalu memakainya .
Waktu akan membuka pintu sebuah tangan melingkar diperutnya . “Apa kamu melihat seluruh tubuhku ?" Deni berbisik di telinganya membuat tubuhnya meremang . "Tidak... Aku tidak melihat semua hanya bagian atas saja ," jawabnya datar .
Deni menjauhkan tubuhnya dan mengambil handuk kimono lalu berjalan ke luar kamar mandi , Maharani terpaku sesaat lalu ia ke luar dan memakai pakaian yang sudah ia siapkan di atas tempat tidur .
"Pakai ini nanti kita pergi ke acara peresmian perusahaan jangan mengecewakanku ," Deni sambil memakai pakaiannya setelah itu ia ke luar dari kamar .
Maharani menghembuskan napas kasar melihat gaun merah maroon dengan pernak pernik di bagian dada begitu indah namun ia merasa ragu untuk memakainya .
